PEMBERIAN OBAT Moch Nukhun
Objektif Mahasiswa diharapkan mampu: Mendefinisikan istilah Mendiskusikan tentang tanggung jawab legal perawat dalam pemberian obat. Menjelaskan mekanisme fisiologi kerja obat. Mendiskusikan faktor yang mempengaruhi kerja obat. Mengkaji kebutuhan dan respon klien terhadap pemberian obat. Menjabarkan lima benar Menyiapkan dan memberikan obat injeksi
PENDAHALUAN Pemberian obat yang aman dan akurat merupakan salah satu tugas terpenting perawat. Obat adalah alat utama terapi yang digunakan dokter untuk mengobati klien yang memiliki masalah kesehatan. Walaupun obat menguntungkan klien dalam banyak hal, beberapa obat dapat menimbulkan efek samping yang serius atau berpotensi menimbulkan efek yang berbahaya bila tidak tepat diberikan.
Nomenklatur dan bentuk obat Suatu obat atau medikasi adalah zat yang digunakan dalam diagnosis, terapi, penyembuhan, penurunan atau pencegahan penyakit.
Nama Nama kimia gambaran pasti komposisi obat. Nama generik diberikan oleh pabrik yang pertama kali memproduksi obat tsb sebelum mendapat izin dari FDA (Pure food and drug act) dan hal ini dilindungi hukum. Nama resmi obat nama obat yang terdaftar dalam publikasi resmi. Nama dagang, nama merek/nama pabrik nama yang digunakan pabrik dalam memasarkan obat.
Bentuk obat Kapletbentuk dosis padat u/ pemberian oral; bentuk kapsul, dan bersalutmudah ditelan. Kapsulbentuk dosis padat u/ pemberian oral; obat yang dalam bentuk bubuk, cairan, minyak dan dibungkus oleh selongsongan gelatin; kapsul diwarnai untuk membantu identifikasi produk Eleksircairan jernih berisi air dan atau alkohol; dirancang untuk penggunaan oral;biasanya ditambahi pemanis Pilbentuk dosis padat berisi satu atau lebih obat, dibentuk dalam tetesan, lonjong, atau bujur; pil yang sesungguhnya jarang digunakan karena digantikan oleh tablet. SuspensiPartikel obat yang dibelah sampai halus dan larut dalam media cair;saat diberikan, partikel berkumpul dibagian bawah wadah;umumnya merupakan obat oral dan tidak diberikan per IV. TabletBentuk dosis bubuk yang dikompresi kedalam cakram atau silinder yang keras;selain obat utama, mengandung zat pengikat, pemisah, lubrikan dan zat pengisi
Stndar Obat Kemurnian Potensikonsentrasi obat aktif dalam preparat obat mempengaruhi kekuatan atau potensi obat. Bioavailabilitykemampuan obat untuk lepas dari bentuk dosisny dan melarut, diabsorbsi, dan diangkut tubuh ke tempat kerjanya Kemanjuran Keamanan
Sifat Kerja Obat Obat bekerja menghasilkan efek terapiutik yang bermanfaat. Obat tidak menciptakan suatu fungsi didalam jaringan tubuh atau organ tetapi mengubah fungsi fisiologis Obat dapat melindungi sel dari pengaruh agens kimia lain, meningkatkan fungsi sel atau mempercepat atau memperlambat proses kerja sel Obat dapat menggantikan zat tubuh yang yang hilang (insulin)
Mekanisme kerja Obat menghasilkan kerja dengan mengubah cairan tubuh atau membran sel atau dengan berinteraksi dengan tempat reseptor. FarmakokinetikIlmu tentang cara obat masuk kedalam tubuh, mencapai tempat kerjanya, dimetabolisme dan keluar dari tubuh. Absorbsicara molekul obat masuk kedalam darah. DistribusiSetelah diabsorbsi, obat didistribusikan didalam tubuh dan akhirnya ketempat kerja obat tersebut. Metabolismesetelh mencapai tempat kerjanya, obat dimetabolisasi menjadi bentuk tidak aktif sehingga lebih mudah diekskresi EkskresiSetelah dimetabolisme, obat keluar dari tubuh melalui ginjal, hati, usus dan kelenjar eksokrin.
Efek terapiutikrespon fisiologis obat yang diharapkan atau yang diperkirakan timbul. Efek sampingefek sekunder yang tidak diinginkan Efek toksikefek ini terjadi setelah klien meminum obat berdosis tinggi dalam jangka waktu lama atau akibat kerusakan metabolisme dan ekskresi. Reaksi idiosinkratikObat dapat menyebabkan timbulnya efek yang tidak diperkirakan Reaksi alergirespon lain yang tidak dapat diperkirakan terhadap obat
Faktor yang mempengaruhi kerja obat Perbedaan genetik Variabel fisiologis Kondisi lingkungan Faktor psikologis Diet
Rute pemberian 1. Rute oral Pemberian peroralobat diberikan melalui mulut dan ditelan. Pemberian sublingualObat yang diberikan dibawah lidah tidak boleh ditelan. Pemberian bukalpemberian obat dengan menempatkan obat padat di membran mukosa pipi sampai obat larut
2.Rute parental Memberikan obat dengan menginjeksi kedalam jaringan tubuh Subkutan (SC)injeksi kedalam jaringan tepat dibawah lapisan dermis kulit Intradermal (ID)injeksi kedalam dermis tepat dibawah epidermis Intramuskular(IM)injeksi kedalam otot tubuh Intravena(IV)suntikan kedalam vena.
Pemberian obat yang lebih terkini Epiduralobat diberikan di dalam ruang epidural via kateter yang telah dipasang oleh perawat anestesi. Intratekalobat diberikan melalui sebuah kateter yang telah dipasang kedalam ruang subarakhnoid atau kedalam salah satu ventrikel otak. Intraoseosamemasukkan obat langsung kedalam sumsum tulang. Intraperitonealobat diberikan kedalam rongga peritoneum Intrapleuraobat diberikan melalui dinding dada dan langsung kedalam ruang pleura Intraarteriobat dimasukkan langsung kedalam arteri. Metode yang hanya bisa dialkukanoleh dokter: intrakardiaklangsung kedalam jaringan jantung, intraartikulerkedalam sebuah sendi.
3. Pemberian topikal Obat yang diberikan malalui kulit dan membran mukosa dan prinsip menimbulkan efek lokal Pemberian cairan secara langsung(berkumur, menggusap tenggorokan) Insersi obat kedalam rongga tubuh(suppositoria) Instilasi(pemasukkan lambat) cairan kedalam rongga tubuh (tetes telinga) Irigasi (mencuci bersih) rongga tubuh (membilas mata) Penyemprotan (memasukkan kedalam hidung dan tenggorokan)
4. Inhalasi Obat diberikan melalui nasal, oral atau selang yang dipasang kedalam trakea. Inhalasi nasal dan oral 5. Melalui endotrakea atau trakea Pemberian obat melalui selang yang telah ditempatkan kedalam trakea klien 6. Intraokuler memberikan obat kedalam mata klien.
PEMBERIAN OBAT Lima benar pemberian obat: Benar obat Benar Dosis Benar klien Benar rute pemberian Benar waktu dan Benar dokumentasi
Cara mencegah kesalahan pemberian obat Baca label obat dengan teliti, pertanyakan pemberian banyak tablet atau vial untuk dosis tunggal. Waspadai obat-obatan bernama sama Cermati angka dibelakang koma Pertanyakan peningkatan dosis yang tiba-tiba dan berlebihan Ketika suatu obat baru atau obat yang tidak lazim diprogramkan, konsultasikan kepada sumbernya Jangan beri obat yang diprogramkan dengan nama pendek atau singkatan tidak resmi Jangan berupaya menguraikan dan mengartikan tulisan yang tidak dapat dibaca Kenali klien yang memiliki nama akhir sama, juga minta klien menyebutkan nama lengkapnya. Cermati nama yang tertera pada tanda pengenal Cermati ekuivalen
Pemberian injeksi Peralatan 1. Spuit Terdiri dari tabung(barrel) berbentuk silinder dengan ujung (tip) didesain tepat berpasangan dengan jarum hipodermis dan alat penghisap (plunger) yang tepat menempati rongga spuit. SC: 1ml, 100U insulin IM: 2 sampai 5 ml untuk dewasa, 1 sampai 2 ml untuk anak ID: 1 ml tuberkulin
2. Jarum Jarum memiliki tiga bagian: hub yang terpasang pada ujung sebuah spuit, batang jarum (shaft) yang terhubung dengan bagian pusat dan bevel yakni bagian ujung yang miring. SC: 25-27G dan panjang 3/8 sampai 5/8 inci IM: 19-23G dan panjang 1 sampai 1,1/2 inci untuk orang dewasa, 25-27G dan panjang ½ sampai 1 inci untuk anak dan 5/8 inci untuk bayi baru lahir ID: 26-27G
Melakukan injeksi Injeksi subkutan Dilakukan dengan menempatkan obat kedalam jaringan ikat longgar dibawah dermis. Tempat terbaik meliputi: area vaskuler disekitar bagian luar lengan atas, abdomen dari batas bawah kosta sampai krista illiaka dan bagian anterior paha, abdomen, daerah skapula di punggung atas dan daerah ventral atas atau gluteus dorsal. Obat yang diberikan hanya obat dosis keci yang larut dalam air(0,5-1 ml), jarum di insersi pada sudut 45 derajat.
2. Injeksi intramuskular Memberikan obat langsung di daerah muskular/otot dengan sudut 90 derajat. Ketika memilih tempat injeksi, hal yng perlu dikaji: a. Apakah area tersebut bebas infeksi atau nekrosis? b. Apakah daerah setempat mengalami memar atau abrasi? c. Dimana lokasi tulang, syaraf dan pembuluh darah utama? d. Berapa volume obat yang akan diberikan? Tempat injeksi: Otot vastus lateralisterletak dibagian lateral anterior paha, pada dewasa membentang sepanjang satu tangan diatas lutut sampai sepanjang satu tangan dibawah troanter femur, sepertiga tengah otot tempat terbaik injeksi.
Lanjutan Otot ventroglutealgluteus medius dan minimus. Klien berbaring diatas salah satu sisi tubuh dengan menekuk lutut, kemudian perawat menempatkan telapak tangan diatas trokanter mayor dan jari telunjuk pada spina illiaka superior anterior panggul paha klien. Tangan kanan digunakan untuk panggul kiri dan tangan kiri digunakan u/ panggul kanan. Perawat menunjukkan ibu jarinya kearah lipat paha klien dan jari lain ke arah kepala klien. Tempat injeksi terpjan ketika perawat melebarkan jari tengah kebelakang sepanjang krista illiaka kearah bokong. Jari telunjuk, jari tengah dan krista illiaka membentuk sebuah segitiga dan tempat injeksiterletak ditengah segitiga tersebut.
lanjutan Otot dorsogluteustempat yang biasa digunakan untuk injeksi IM, namun insersi jarum yang tidak disengaja kedalam saraf siatika paralisis permanen atau sebagian pada tungkai yang bersangkutan. Daerah ini berada dibagian atas luar kuadran atas luar pantat, kira-kira 5-8 cm dibawah krista illiaka. Otot deltoidPada beberapa orang, otot deltoid belum berkembang baik, saraf radialis, ulnaris dan arteri brakialis terdapat didalam lengan atas disepanjang humerusperawat jarang menggunakan kecuali tempat injeksi lain tidak dapat diakses.
3. Injeksi intradermal ID diberikan untuk uji kulit misal tuberkulin a tes alergi. Daerah ID harus bebas dari luka dan relatif tidak berbulu. Lokasi yang ideal adalah lengan bawah bagian dalam dan punggung bagian atas. Sudut insersi adalah 5-15 derajat
Langkah-langkah Kaji indikasi untuk menentukan rte pemberian obat yang tepat Kaji riwayat medis dan riwayat alergi Observasi respon verbal dan non verbal ketika mendapat injeksi Cuci tangan Siapkan peralatan dan suplai yang diperlukan a. Spuit b. jarum c. Swab antiseptik d. Sarung tangan e. obat ampul a vial f. kartu, format dan huruf cetak nama obat.
Cek program obat Siapkan dosis obat yang tepat, periksa dengan teliti, pastikan semua udara dikeluarkan U/ Injeksi IM, ganti jarum jika obat mengiritasi jaringan SC Kenakan sarung tangan Identifikasi klien dengan memeriksa identitas dan menyakan nama klien Jelaskan prosedur kepada klien dan lakukan dengan sikap tenang dan PD Tutup gorden atau pintu kamar Pertahankan selimut atau gaun yang membungkus bagian tubuh yang tidak perlu dipajankan Pilih tempat injeksi yang tepat. Inspeksi adanya memar, peradangan atau edema di permukaan kulit tempat injeksi Bantu klien mendapatkan posisi yang nyaman Merelokasi tempat injeksi menggunakan penanda anatomi tubuh
Bersihkan tempat injeksi dengan swab antiseptik dengan gerakan berputar keluar sepanjang sekitar 5 cm Pertahankan swab dekat tangan Lepas tutup dari jarum dengan menariknya dengan arah lurus Pegang spuit dengan benar diantara ibu jari dan jari telunjuk tangan dominan Lakukan injeksi Tarik jarum sambil mengusap swab alkohol dengan perlahan diatas atau ditempat injeksi Untuk SC a IM, beri pijatan ringan pada kulit, jangan memijat kulit yang baru diinjeksi heparin SC atau insulin, ID jangan pijat tempat injeksi. Bantu klien mendapatkan posisi nyaman Buang jarum yang tidak ditutup atau jarum yang dibungkus dalam kantong pengaman
Lepas sarung tangan, cuci tangan U/ ID gambar lingkaran di sekeliling tepian tmpt injeksi dengan pulpen Untuk SC dan IM, catat dosis, rte, tempt injeksi dan waktu serta tanggal pada catatan pengobatan, tanda tangani dengan benar sesuai kebijakan institusi U/ ID catat daerah injeksi, jumlah dan tipe zat yang di uji dan tanggal serta waktu catatan obat. Kembali ke kamar dan tanyakan apakah klien merasakan nyeri kut, sensasi terbakar, observasi adanya reaksi alergi setelah ijeksi ID Kembali mengevaluasi respon terhadap pengobatan selama 10-30 menit.
Terima kasih