PEMBERIAN OBAT Moch Nukhun.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN MEMASANG KANUL NASAL
Advertisements

Assalamualaikum Wr. Wb.
INJEKSI INTRA. MUSCULAR DISUSUN OLEH : NAZMUL AWWALIAH. NIM : 1. 13
CARA PEMBERIAN OBAT.
Senam Hamil; Langkah bijak mempersiapkan persalinan
Tiga dari hal2 yg ada dibawah ini terdapat pd klien
DALAM PERTOLONGAN PERTAMA
Sistem Gerak Pada Manusia
LUKA BAKAR.
TES TUBERKULIN.
Tujuan Insruksional 1.Menjelaskan sistem tubuh 2.Menjelaskan fungsi obat dalam tubuh 3.Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja obat dalam tubuh.
Ovariohisterectomy pada Kucing Kelompok 4 : Belinda Martin J3P Dolly yumantara J3P Matelda SR J3P M Vidy Fitryadi J3P Normalita.
TEKNIK PEMBERIAN OBAT.
ADAPTASI FISIOLOGI PERSALINAN
Akupresur ( Pijat ) Bayi untuk Tumbuh Kembang BALITA
LATIHAN FISIK PADA LANSIA
Toksikologi inhalasi dan dampaknya
Menghitung Tetesan Infus
MENU Istilah Lazim dalam Anatomi dan Fisiologi Struktur Tubuh Manusia
PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN OBAT
TEKNIK PEMBERIAN INJEKSI IV
“(SISTEM PERTAHANAN TUBUH)”
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Kala I
KHEMOPORT/PORT-A-CATH
ANAMNESA,PEMERIKSAN FISIK,ANAMNESA DAN ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR
Keperawatan Dasar I Memandikan Pasien
PENgKAJIAN DATA PADA NEONATUS,BAYI BARU LAHIR,BAYI,BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH TIA ELPIKA
Ada 2 jenis cegukan, yaitu :
DIFTERIa.
RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
Cara-cara Pemberian Obat
pada kepala, mata, hidung dan kulit.
TUJUAN PEMBERIAN PERTOLONGAN
Sistem Muskuloskeletal
TEKNIK PEMBERIAN OBAT.
PROSEDUR PEMERIKSAAN PENYAKIT
Pengertian Tindakan keperawatan adalah suatu tindakan membersihkan seluruh bagian tubuh pasien dengan posisi berbaring di tempat tidur dengan menggunakan.
Luka dan Perawatan luka
Perawatan bayi baru lahir
FARMAKOKINETIKA 7 September 2013
Devi Baniarti Eka Novitasari Eva Laili Rahmawati Nini Ariani
GOUT Oleh Dr. Sri Utami, B.R. MS.
DIABETES MELITUS Oleh Firda ayuningtyas Farhaniatullael F.S
ANATOMI FISIOLOGI KANKER PAYUDARA DISUSUN OLEH : ANGGI LESTARI
TEHNIK MENGATUR DAN MEMINDAHKAN PASIEN
PENILAIAN PENDERITA.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN
ASKEP COLITIS ULSERATIF
- FIRST AID - PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
SISTEM EKSKRESI MASUK KELUAR.
CEDERA SISTEM OTOT RANGKA
Prinsip Pemberian Obat pada Pasien
PERDARAHAN DAN SYOK Perdarahan : Perdarahan Nadi ( Arteri )
PENGERTIAN OBAT Obat adalah zat atau benda yang dapat menyembuhkan penyakit, mencegah timbulnya gejala penyakit, memperbaiki kesehatan mental (rohani),
LUKA BAKAR ( COMBUSTIO )
-FIRST AID- PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN dr. Margaretha.
PEMBERIAN OBAT MELALUI SUBCUTAN NAMA: 1.Anita kristiani waruwu 2.Indah sari ridwan kiah 3.Putri bungsu 4.Rizky rahmadani pane.
M. Siauta. CMPK Setelah mempelajari pokok bahasan ini, mahasiswa mampu melakukan tindakan Irigasi Lambung CMPK Setelah mempelajari pokok bahasan ini,
PERAWATAN LUKA (Ketrampilan Dasar Kebidanan). DEFINISI LUKA Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan oleh trauma benda.
Dipresentasikan oleh Enggar. Anatomi adalah: ilmu urai atau ilmu yang mempelajari tentang susunan tubuh dan hubungan bagian yang satu dengan yang lain.
Apakah Diabetes itu ? Diabetes merupakan keadaan yang timbul karena ketidakmampuan tubuh mengolah karbohidrat/glukosa akibat kurangnya jumlah insulin.
Transcript presentasi:

PEMBERIAN OBAT Moch Nukhun

Objektif Mahasiswa diharapkan mampu: Mendefinisikan istilah Mendiskusikan tentang tanggung jawab legal perawat dalam pemberian obat. Menjelaskan mekanisme fisiologi kerja obat. Mendiskusikan faktor yang mempengaruhi kerja obat. Mengkaji kebutuhan dan respon klien terhadap pemberian obat. Menjabarkan lima benar Menyiapkan dan memberikan obat injeksi

PENDAHALUAN Pemberian obat yang aman dan akurat merupakan salah satu tugas terpenting perawat. Obat adalah alat utama terapi yang digunakan dokter untuk mengobati klien yang memiliki masalah kesehatan. Walaupun obat menguntungkan klien dalam banyak hal, beberapa obat dapat menimbulkan efek samping yang serius atau berpotensi menimbulkan efek yang berbahaya bila tidak tepat diberikan.

Nomenklatur dan bentuk obat Suatu obat atau medikasi adalah zat yang digunakan dalam diagnosis, terapi, penyembuhan, penurunan atau pencegahan penyakit.

Nama Nama kimia  gambaran pasti komposisi obat. Nama generik  diberikan oleh pabrik yang pertama kali memproduksi obat tsb sebelum mendapat izin dari FDA (Pure food and drug act) dan hal ini dilindungi hukum. Nama resmi obat nama obat yang terdaftar dalam publikasi resmi. Nama dagang, nama merek/nama pabrik nama yang digunakan pabrik dalam memasarkan obat.

Bentuk obat Kapletbentuk dosis padat u/ pemberian oral; bentuk kapsul, dan bersalutmudah ditelan. Kapsulbentuk dosis padat u/ pemberian oral; obat yang dalam bentuk bubuk, cairan, minyak dan dibungkus oleh selongsongan gelatin; kapsul diwarnai untuk membantu identifikasi produk Eleksircairan jernih berisi air dan atau alkohol; dirancang untuk penggunaan oral;biasanya ditambahi pemanis Pilbentuk dosis padat berisi satu atau lebih obat, dibentuk dalam tetesan, lonjong, atau bujur; pil yang sesungguhnya jarang digunakan karena digantikan oleh tablet. SuspensiPartikel obat yang dibelah sampai halus dan larut dalam media cair;saat diberikan, partikel berkumpul dibagian bawah wadah;umumnya merupakan obat oral dan tidak diberikan per IV. TabletBentuk dosis bubuk yang dikompresi kedalam cakram atau silinder yang keras;selain obat utama, mengandung zat pengikat, pemisah, lubrikan dan zat pengisi

Stndar Obat Kemurnian Potensikonsentrasi obat aktif dalam preparat obat mempengaruhi kekuatan atau potensi obat. Bioavailabilitykemampuan obat untuk lepas dari bentuk dosisny dan melarut, diabsorbsi, dan diangkut tubuh ke tempat kerjanya Kemanjuran Keamanan

Sifat Kerja Obat Obat bekerja menghasilkan efek terapiutik yang bermanfaat. Obat tidak menciptakan suatu fungsi didalam jaringan tubuh atau organ tetapi mengubah fungsi fisiologis Obat dapat melindungi sel dari pengaruh agens kimia lain, meningkatkan fungsi sel atau mempercepat atau memperlambat proses kerja sel Obat dapat menggantikan zat tubuh yang yang hilang (insulin)

Mekanisme kerja Obat menghasilkan kerja dengan mengubah cairan tubuh atau membran sel atau dengan berinteraksi dengan tempat reseptor. FarmakokinetikIlmu tentang cara obat masuk kedalam tubuh, mencapai tempat kerjanya, dimetabolisme dan keluar dari tubuh. Absorbsicara molekul obat masuk kedalam darah. DistribusiSetelah diabsorbsi, obat didistribusikan didalam tubuh dan akhirnya ketempat kerja obat tersebut. Metabolismesetelh mencapai tempat kerjanya, obat dimetabolisasi menjadi bentuk tidak aktif sehingga lebih mudah diekskresi EkskresiSetelah dimetabolisme, obat keluar dari tubuh melalui ginjal, hati, usus dan kelenjar eksokrin.

Efek terapiutikrespon fisiologis obat yang diharapkan atau yang diperkirakan timbul. Efek sampingefek sekunder yang tidak diinginkan Efek toksikefek ini terjadi setelah klien meminum obat berdosis tinggi dalam jangka waktu lama atau akibat kerusakan metabolisme dan ekskresi. Reaksi idiosinkratikObat dapat menyebabkan timbulnya efek yang tidak diperkirakan Reaksi alergirespon lain yang tidak dapat diperkirakan terhadap obat

Faktor yang mempengaruhi kerja obat Perbedaan genetik Variabel fisiologis Kondisi lingkungan Faktor psikologis Diet

Rute pemberian 1. Rute oral Pemberian peroralobat diberikan melalui mulut dan ditelan. Pemberian sublingualObat yang diberikan dibawah lidah tidak boleh ditelan. Pemberian bukalpemberian obat dengan menempatkan obat padat di membran mukosa pipi sampai obat larut

2.Rute parental Memberikan obat dengan menginjeksi kedalam jaringan tubuh Subkutan (SC)injeksi kedalam jaringan tepat dibawah lapisan dermis kulit Intradermal (ID)injeksi kedalam dermis tepat dibawah epidermis Intramuskular(IM)injeksi kedalam otot tubuh Intravena(IV)suntikan kedalam vena.

Pemberian obat yang lebih terkini Epiduralobat diberikan di dalam ruang epidural via kateter yang telah dipasang oleh perawat anestesi. Intratekalobat diberikan melalui sebuah kateter yang telah dipasang kedalam ruang subarakhnoid atau kedalam salah satu ventrikel otak. Intraoseosamemasukkan obat langsung kedalam sumsum tulang. Intraperitonealobat diberikan kedalam rongga peritoneum Intrapleuraobat diberikan melalui dinding dada dan langsung kedalam ruang pleura Intraarteriobat dimasukkan langsung kedalam arteri. Metode yang hanya bisa dialkukanoleh dokter: intrakardiaklangsung kedalam jaringan jantung, intraartikulerkedalam sebuah sendi.

3. Pemberian topikal Obat yang diberikan malalui kulit dan membran mukosa dan prinsip menimbulkan efek lokal Pemberian cairan secara langsung(berkumur, menggusap tenggorokan) Insersi obat kedalam rongga tubuh(suppositoria) Instilasi(pemasukkan lambat) cairan kedalam rongga tubuh (tetes telinga) Irigasi (mencuci bersih) rongga tubuh (membilas mata) Penyemprotan (memasukkan kedalam hidung dan tenggorokan)

4. Inhalasi Obat diberikan melalui nasal, oral atau selang yang dipasang kedalam trakea. Inhalasi nasal dan oral 5. Melalui endotrakea atau trakea Pemberian obat melalui selang yang telah ditempatkan kedalam trakea klien 6. Intraokuler memberikan obat kedalam mata klien.

PEMBERIAN OBAT Lima benar pemberian obat: Benar obat Benar Dosis Benar klien Benar rute pemberian Benar waktu dan Benar dokumentasi

Cara mencegah kesalahan pemberian obat Baca label obat dengan teliti, pertanyakan pemberian banyak tablet atau vial untuk dosis tunggal. Waspadai obat-obatan bernama sama Cermati angka dibelakang koma Pertanyakan peningkatan dosis yang tiba-tiba dan berlebihan Ketika suatu obat baru atau obat yang tidak lazim diprogramkan, konsultasikan kepada sumbernya Jangan beri obat yang diprogramkan dengan nama pendek atau singkatan tidak resmi Jangan berupaya menguraikan dan mengartikan tulisan yang tidak dapat dibaca Kenali klien yang memiliki nama akhir sama, juga minta klien menyebutkan nama lengkapnya. Cermati nama yang tertera pada tanda pengenal Cermati ekuivalen

Pemberian injeksi Peralatan 1. Spuit Terdiri dari tabung(barrel) berbentuk silinder dengan ujung (tip) didesain tepat berpasangan dengan jarum hipodermis dan alat penghisap (plunger) yang tepat menempati rongga spuit. SC: 1ml, 100U insulin IM: 2 sampai 5 ml untuk dewasa, 1 sampai 2 ml untuk anak ID: 1 ml tuberkulin

2. Jarum Jarum memiliki tiga bagian: hub yang terpasang pada ujung sebuah spuit, batang jarum (shaft) yang terhubung dengan bagian pusat dan bevel yakni bagian ujung yang miring. SC: 25-27G dan panjang 3/8 sampai 5/8 inci IM: 19-23G dan panjang 1 sampai 1,1/2 inci untuk orang dewasa, 25-27G dan panjang ½ sampai 1 inci untuk anak dan 5/8 inci untuk bayi baru lahir ID: 26-27G

Melakukan injeksi Injeksi subkutan Dilakukan dengan menempatkan obat kedalam jaringan ikat longgar dibawah dermis. Tempat terbaik meliputi: area vaskuler disekitar bagian luar lengan atas, abdomen dari batas bawah kosta sampai krista illiaka dan bagian anterior paha, abdomen, daerah skapula di punggung atas dan daerah ventral atas atau gluteus dorsal. Obat yang diberikan hanya obat dosis keci yang larut dalam air(0,5-1 ml), jarum di insersi pada sudut 45 derajat.

2. Injeksi intramuskular Memberikan obat langsung di daerah muskular/otot dengan sudut 90 derajat. Ketika memilih tempat injeksi, hal yng perlu dikaji: a. Apakah area tersebut bebas infeksi atau nekrosis? b. Apakah daerah setempat mengalami memar atau abrasi? c. Dimana lokasi tulang, syaraf dan pembuluh darah utama? d. Berapa volume obat yang akan diberikan? Tempat injeksi: Otot vastus lateralisterletak dibagian lateral anterior paha, pada dewasa membentang sepanjang satu tangan diatas lutut sampai sepanjang satu tangan dibawah troanter femur, sepertiga tengah otot tempat terbaik injeksi.

Lanjutan Otot ventroglutealgluteus medius dan minimus. Klien berbaring diatas salah satu sisi tubuh dengan menekuk lutut, kemudian perawat menempatkan telapak tangan diatas trokanter mayor dan jari telunjuk pada spina illiaka superior anterior panggul paha klien. Tangan kanan digunakan untuk panggul kiri dan tangan kiri digunakan u/ panggul kanan. Perawat menunjukkan ibu jarinya kearah lipat paha klien dan jari lain ke arah kepala klien. Tempat injeksi terpjan ketika perawat melebarkan jari tengah kebelakang sepanjang krista illiaka kearah bokong. Jari telunjuk, jari tengah dan krista illiaka membentuk sebuah segitiga dan tempat injeksiterletak ditengah segitiga tersebut.

lanjutan Otot dorsogluteustempat yang biasa digunakan untuk injeksi IM, namun insersi jarum yang tidak disengaja kedalam saraf siatika paralisis permanen atau sebagian pada tungkai yang bersangkutan. Daerah ini berada dibagian atas luar kuadran atas luar pantat, kira-kira 5-8 cm dibawah krista illiaka. Otot deltoidPada beberapa orang, otot deltoid belum berkembang baik, saraf radialis, ulnaris dan arteri brakialis terdapat didalam lengan atas disepanjang humerusperawat jarang menggunakan kecuali tempat injeksi lain tidak dapat diakses.

3. Injeksi intradermal ID diberikan untuk uji kulit misal tuberkulin a tes alergi. Daerah ID harus bebas dari luka dan relatif tidak berbulu. Lokasi yang ideal adalah lengan bawah bagian dalam dan punggung bagian atas. Sudut insersi adalah 5-15 derajat

Langkah-langkah Kaji indikasi untuk menentukan rte pemberian obat yang tepat Kaji riwayat medis dan riwayat alergi Observasi respon verbal dan non verbal ketika mendapat injeksi Cuci tangan Siapkan peralatan dan suplai yang diperlukan a. Spuit b. jarum c. Swab antiseptik d. Sarung tangan e. obat ampul a vial f. kartu, format dan huruf cetak nama obat.

Cek program obat Siapkan dosis obat yang tepat, periksa dengan teliti, pastikan semua udara dikeluarkan U/ Injeksi IM, ganti jarum jika obat mengiritasi jaringan SC Kenakan sarung tangan Identifikasi klien dengan memeriksa identitas dan menyakan nama klien Jelaskan prosedur kepada klien dan lakukan dengan sikap tenang dan PD Tutup gorden atau pintu kamar Pertahankan selimut atau gaun yang membungkus bagian tubuh yang tidak perlu dipajankan Pilih tempat injeksi yang tepat. Inspeksi adanya memar, peradangan atau edema di permukaan kulit tempat injeksi Bantu klien mendapatkan posisi yang nyaman Merelokasi tempat injeksi menggunakan penanda anatomi tubuh

Bersihkan tempat injeksi dengan swab antiseptik dengan gerakan berputar keluar sepanjang sekitar 5 cm Pertahankan swab dekat tangan Lepas tutup dari jarum dengan menariknya dengan arah lurus Pegang spuit dengan benar diantara ibu jari dan jari telunjuk tangan dominan Lakukan injeksi Tarik jarum sambil mengusap swab alkohol dengan perlahan diatas atau ditempat injeksi Untuk SC a IM, beri pijatan ringan pada kulit, jangan memijat kulit yang baru diinjeksi heparin SC atau insulin, ID jangan pijat tempat injeksi. Bantu klien mendapatkan posisi nyaman Buang jarum yang tidak ditutup atau jarum yang dibungkus dalam kantong pengaman

Lepas sarung tangan, cuci tangan U/ ID gambar lingkaran di sekeliling tepian tmpt injeksi dengan pulpen Untuk SC dan IM, catat dosis, rte, tempt injeksi dan waktu serta tanggal pada catatan pengobatan, tanda tangani dengan benar sesuai kebijakan institusi U/ ID catat daerah injeksi, jumlah dan tipe zat yang di uji dan tanggal serta waktu catatan obat. Kembali ke kamar dan tanyakan apakah klien merasakan nyeri kut, sensasi terbakar, observasi adanya reaksi alergi setelah ijeksi ID Kembali mengevaluasi respon terhadap pengobatan selama 10-30 menit.

Terima kasih