Oleh: A. Dimyati Minggu, 30 Maret 2010 PENELITIAN AGAMA; Oleh: A. Dimyati Minggu, 30 Maret 2010
PARADIGMA PENELITIAN (Prof. Dr. Noeng Muhadjir) Paradigma Positivistik (sensual) Paradigma Rasionalistik (logik). Paradigma Phenomemologic (etik) Paradigma Realisme Metafisik Paradigma study teks /strukturalism/post structuralism. Paradigma Agama.
Model penelitian positivistik Studi cross sectional Studi kasus Survei Content analysis
Paradigma Rasionalistik Model penelitian Berfikir rasionalistik Konseptual teoritik Perlunya Grand Conteks. Menarik kesimpulan dan pemknaan.
Paradigma Phenomenologi Model penelitian Grounded research Ethnographik/ ethnometodologi. Naturalistik Interaksi simbolik
Paradigma Realisme Metaphisik Model penelitian Nomothetik dan ideograaphik. Keteraturan alam. Kebenaran dan truths. Esensi, holistik
Paradigma agama: klasik interdisipliner Model penelitian Studi klasik. Studi orientalis. Histroris kritis. Studi islam kontemporer. Studi islam kontektual Studi islam phenomenologik.
Paradigma studi teks, strukturalis,post stucturalis Model penelitian Studi pustaka Studi geisteswissenschafften. Studi bahasa /sastra Strukturalisme linguistik Strukturalisme genetik Post struktulisme dekonstruksi
Bisakah Agama Menjadi Obyek Penelitian ?
Terdapat dua Pendapat: Anggapan Klasik: “Agama bukan temasuk obyek penelitian”. Anggapan Modern : “Agama termasuk obyek penelitian, dapat dilihat dari 2 sisi : agama sebagai gejala budaya dan agama sebagai gejala sosial.
Ingat Pembagian Cabang Ilmu: Ilmu Kealaman (natural science): tujuannya mencari hukum-hukum alam, yaitu keteraturan yang terjadi pada alam. Bersifat positivistic; “sesuatu dapat diamati (observable)، terukur (measurable), dapat dibuktikan (veriviable). Ilmu budaya:memiliki ciri tidak berulang (unique); hanya dapat diamati, kadang-kadang tidak dapat diukur apalagi diverifikasi. (ada yang mengganti dengan ilmu humaniora, sekalipun sebenarnya dekat dengan ilmu sosial) Ilmu sosial (social science): gejala tidak berulang tetapi tetapi memahami konteks keterulangannya. (memiliki problem obyektifitas).
Agama dapat diteliti dengan mengamati pada gejala2nya mengikuti salah satu atau lebih dari 5 aspek: 1. Canon, scripture, naskah-naskah sumber ajaran dan symbol agama. 2. Community, kelompok penganut. 3. Ritus, lembaga, dan ibadat-ibadat. 4. Alat-alat, masjid, gereha, lonceng, peci dll. 5. Organisasi
Penelitian Agama sebagai “gejala sosial” mengambil obyek: Canon/ scripture, Ritus, dan alat-alat. Penelitian agama sebaga “gejala budaya mengambil obyek: Community dan Organisasi
Prof. Middleton, Ahli antropologi York University: “Penelitian agama (research on religion) : obyeknya materi (ritus, mitos dan magi), pendekatan: teologis, histories, komparatif, psikologis, filosofis. Sasarannya doktrin “Penelitian keagamaan (religious research); agama sebagai sistem atau sistem keagamaan (religious system) ; pendekatan sosiologis, antropologis. Sasarannya : gejala sosial agama
Model2 Riset Agama dan Keagamaan Positivistic Religious Research Melihat agama dengan paradigma Ilmu alam Mengunakan logika Deduktif dengan pengamatan empiris untuk menemukan hubungan kausalitas diantara dua variabel atau lebih guna memprediksi pola-pola umum dari suatu gejala sosial
Cara kerja logika deduktif Realitas/gejala Sosial agama Seperangkat teori Uji teori
2) Interpretative/ Constructive Religious Research Menempatkan /melihat agama dlm suatu kerangka analisis sistematis melalui pengamatan atas tindakan individu –individu yang mempunyai arti dalam satu arena sosial-agama yang tertentu. Hal ini dilakukan untuk memahami dan menafsirkan pandangan serta bagaimana individu tersebut dalam dunianya.
Cara Kerja Logika Interpretatif Teoritisasi Gejala/ fenomena sosial-agama Interpretasi gejala
3) Critical Theory/Postmodernis Menempatkan agama sebagai suatu proses yang secara kritis mencoba mengungkap struktur nyata ( The real structure) dari dunia materi dengan tujuan membantu membentuk suatu kesadaran sosial untuk merubah dan memperbaiki kondisi hidup manusia.
Logika Critical Theory Teori2 Agama Menemukan teori Baru Fakta/ fenomena Agama Uji Teori
4) Grounded Religious Research Penelitian agama yang bertujuan merumuskan teori berdasarkan data sistematik menggunakan analisis komparatif konstan
Logika Grounded Research Fenomena / gejala Agama Rekonstruksi teori Data Sistematis Instrumen Analisis Data