ANALISIS POTENSI UNGGULAN DAERAH DAN KEBUTUHAN INOVASI KABUPATEN JEPARA Workshop Penyusunan Roadmap Penguatan Pilar Tematik, Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Kabupaten Jepara, 11 Juli 2017
Latar Belakang Setiap daerah memiliki potensi unggulan yang perlu dikembangkan dengan sinergis menggunakan SIDa Diperlukan penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) sebagai tindak lanjut disusunnya SIDa Provinsi Jateng Th 2012, yang sinergis dengan RPJMD Prov th 2013-2018. SIDa Kabupaten merupakan upaya pengembangan keunggulan dan potensi lokal (SDM, Sarpras) berbasis Ipteks untuk merespon dan menciptakan solusi permasalahan kompleks yang dihadapi daerah. Mewujudkan Kabupaten yang inovatif dan kreatif untuk merespon persaingan global.
Dasar Perda Prov Jateng No 5 Tahun 2014 ttg RPJMD Prov Jateng Tahun 2013-2018). Pergub Jateng No 65 Tahun 2012 tentang Sistem Inovasi Daerah Prov Jateng. Pergub No 14 Tahun 2016 ttg RKPD Provinsi Jateng Tahun Anggaran 2017. Keputusan Gubernur Jateng No 070/27 Th 2014 ttg Pembentukan Tim Koordinasi SIDa Prov Jateng Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satker Perangkat Daerah No. 00965/DPA/2017 Tanggal 14 Januari 3017, Kegiatan Pengembangan SIDa.
Tujuan Penguatan pilar tematik SIDa untuk mendorong Kab/Kota Inovatif mengembangkan potensi unggulan dan daya saing daerah. Mewujudkan visi Kabupaten “Jepara yang adil dalam Kemakmuran dan Makmur dalam Keadilan, dibawah Naungan Rahmah dan Hidayah Tuhan yang Maha Kuasa”.
Potensi Unggulan Daerah Sumberdaya Alam Sumberdaya buatan Wisata Industri Pertanian Perdagangan Jasa
Peta Permasalahan No Bidang Permasalahan SDM Budaya Sosial Sarpras Teknologi 1 Sumberdaya Alam/buatan 2 Wisata 3 Industri 4 Pertanian 5 Perdagangan 6 Jasa
Solusi No Bidang Solusi Ket SDM Sosial Budaya Sarpras Tekonologi 1 Sumberdaya Alam 2 Wisata 3 Industri 4 Pertanian 5 Perdagangan 6 Jasa
WISATA No Jenis Permasalahan SDM Sosial Budaya Sarpras Teknologi 1 Religi 2 Belanja 3 Alam 4 Kuliner 5 Buatan 6 7 8 Atraksi Pendidikan
Intervensi Inovasi Proses Produksi Kelembagaan / Organisasi Bisnis Pasar dan Pemasaran Jejaring
SIDa, harus mengakomodasi : Sinergis semua pihak ( Sistem) Koordinatif, dengan prinsip setara dan saling menghormati. Inisiatif dan Partisipasi masyarakat ( top down VS Bottom up) Komitmen Pemerintah dan Stakeholder sesuai kompetensinya masing-masing (Trple Helix dan ABGC).
KENDALA SIDa Pemahaman pemimpin daerah – kurang, prioritas berbeda ( Visi Bupati) Ego sektoral Keberpihakan pemerintah (tidak jelas !!!!) Konsep ABGC ( benturan kepentingan, gaya dan kompetensi) Lemahnya fungsi koordinasi dan sinergi ( siapa memimpin siapa, siapa melakukan apa) Pelaku usaha/bisnis lebih suka berjalan/bekerja secara individu, masih menggunakan paradigma lama ( konvensional) dan berorientasi keuntungan ( jangka pendek).
Solusi untuk Implementasi SIDa Komunikasi yang intensif, sistem yang disepakati. Berorientasi pada kebutuhan mitra Komitmen dan integritas yang sesungguhnya ( kepentingan siapa), berkelanjutan. Saling menghormati antara fasilitator dan mitra Posisi dan memposisikan mitra dengan benar Masyarakat sebagai pelaku usaha yang paling tahu permasalahan dan yang harus bergerak lebih dahulu untuk berubah.