BIAYA MODAL (COST OF CAPITAL)
Modal dan Biaya modal Modal merupakan dana yang digunakan untuk membiayai pengadaan aktiva dan operasi perusahaan (Atmaja L.S.,2001) Modal terdiri dari pos- pos pada sisi pasiva neraca, yaitu : hutang, saham, laba ditahan. Biaya modal adalah biaya riil yang harus ditanggung perusahaan untuk memperoleh dana dari berbagai sumber Alasan perusahaan perlu menghitung biaya modal adalah (Atmaja L.S.,2001) : (1) Untuk maksimisasi nilai perusahaan mengharuskan biaya-biaya (termasuk biaya modal) diminimumkan, (2) Keputusan penganggaran modal (capital budgeting) memerlukan suatu estimasi tentang biaya modal, dan (3) Keputusan-keputusan lain seperti leasing, modal kerja juga memerlukan estimasi biaya modal.
Biaya penggunaan dana dari berbagai sumber secara individual 1) Biaya penggunaan dana yang berasal dari hutang jangka pendek terdiri : hutang dagang hutang wesel, dan kredit jangka pendek dari bank Biasanya dana dari hutang jangka pendek tidak dimasukan dalam perhitungan biaya modal rata-rata, karena hutang dagang diperlakukan sebagai arus kas modal kerja bersih dalam proses penganggaran modal, sedangkan hutang wesel dan kredit jangka pendek umumnya merupakan pembelanjaan sementara. 2) Biaya penggunaan modal yang berasal dari hutang jangka panjang 3) Biaya penggunaan modal yang berasal dari saham preferen 4) Biaya penggunaan modal yang berasal dari laba yang ditahan (cost of retained earning) 5) Biaya penggunaan modal yang berasal dari saham biasa baru
Biaya Hutang dagang Jika perusahaan tidak mampu bayar hutang jangka pendek tepat waktu akan kehilangan kesempatan mendapat “cash discount” Cash discount yang hilang merupakan biaya explisit dari hutang dagang. Biaya = cash discount yang hilang/ jumlah rata-rata hutang dagang selama setahun Contoh : cash discount yang hilang selama setahun sebesar Rp. 1.000.000,00 dan hutang dagang rata-rata sebesar Rp. 200.000.000,00. jika Pajak penghasilan (tax rate) 40%. Jawab : maka biaya kredit perniagaan yang eksplisit setelah pajak = (1.000.000,00/ 200.000.000,00) X (1-0,4) = 0.005 X 0.6 = 0.003 atau 0.3%
Biaya Hutang wesel Hutang wesel mempunyai bunga tetap yang dihitung dari harga nominalnya (Riyanto, 2008). Penghitungan biaya hutang wesel dengan mengkaitkankan bunga yang dibayar dengan jumlah uang yang diterima atau tersedia untuk digunakan (Riyanto, 2008). Contoh : perusahaan mengadakan hutang wesel dengan nominal Rp. 200.000.000,00 dengan bunga 10% per tahun dengan umur satu tahun. Jawab : bunga yang dibayar = 10% X 200.000.000 =20.000.000 dana yang efektif digunakan : 200.000.000-20.000.000 = 180.000.000
Biaya Hutang wesel biaya hutang wesel = bunga/dana dari hutang yang efektif digunakan = 20.000.000/180.000.000 = 11,11% jika Pajak penghasilan (tax rate) 40%, maka biaya hutang wesel = 11,11% X (1-0,4) = 6,67%
Biaya hutang jangka pendek dari kredit bank Secara prinsip cara penghitungan biaya penggunaan hutang jangka pendek sama dengan biaya hutang wesel K = biaya/ hutang Biaya : bunga, bi adm dan provisi dan lain-lain After tax = k (1-tax) Contoh : perusahaan menggunakan dana dari hutang jangka pendek sebesar Rp. 200.000.000 dengan bunga 3% per bulan selama 5 bulan. Terdapat persyaratan bank bahwa aktiva yang dijadikan jaminan harus diasuransi selama umur kredit. Besarnya premi asuransi tersebut adalah Rp. 200.000,00
Biaya hutang jangka pendek dari bank Jawab : biaya = bunga + premi asuransi = ( 200.000.000 X 3% X5) + 200.000 = 30.000.000 + 200.000 = 30.200.000 dana hutang yang efektif digunakan = 200.000.000 - 30.200.000 = 169.800.000 Biaya hutang jk pendek sebelum pajak = 30.200.000/ 169.800.000 = 17,79% jk tingkat pajak 40% maka biaya setelah pajak adalah = 17,79% (1-0,40) =10,67%
Biaya penggunaan modal yang berasal dari hutang jangka panjang Jika perusahaan menggunakan obligasi sebagai sarana untuk memperoleh dana dari hutang jangka panjang, maka biaya hutang sama dengan yield to maturity K = (C +(F-P)/N) (F+P)/2 Dimana C : bunga tahunan F : harga nominal P : harga pasar N : umur obligasi
Contoh Perusahaan mengeluarkan obligasi dengan harga nominal Rp 1000 per lembar memiliki umur 10 tahun. Harga jual obligasi sekarang Rp.950. coupon obligasi 5%. Berapa biaya modal atas obligasi tersebut Jawab = (50 + (1000-950)/10) (1000+950)/2 = 55/975 =5,6% Jika tingkat pajak 40% maka biaya sesudah pajak adalah = 5,6% (1-0,4) =3,36%
Biaya penggunaan modal yang berasal dari saham preferen Biaya penggunaan dana yang berasal dari saham preferen dapat dihitung dengan membagi deviden per lembar dengan harga netto yang diperoleh dari penjualan selembar saham preferen. Rumus : K = D/P Keterangan : K : biaya saham preferen D : dividen saham preferen P : harga saham preferen bersih
contoh Perusahaan menjual saham preferen yang memberikan deviden Rp.100 per tahun. Harga saham Rp. 1.000 dengan floating cost Rp. 20 per lembar Jawab : harga saham preferen bersih = 1.000 – 20 = 980 K = D/P K = 100/980 k = 10,28 %
Biaya penggunaan modal yang berasal dari laba yang ditahan (cost of retained earning) Biaya laba ditahan adalah sebesar tingkat pendapatan (rate of return) investasi saham yang diharapkan investor Salah satu cara menghitung biaya modal yang berasal dari laba yang ditahan adalah dengan pendekatan discounted cash flow, yaitu : Ks = (deviden /harga jual saham)+tingkat pertumbuhan yang diharapkan. Contoh :Perusahaan menghasilkan laba Rp 500, per lembar saham, dimana Rp. 100 Dibagikan sebagai deviden. Harga jual saham Rp. 5000 per lembarnya. Tingkat pertumbuhan (rate of growth) sebesar 5% setahunnya, dan tingkat pertumbuhan ini diharapkan akan terus berlangsung. Jawab : Ks = 100/5000 + 5% = 7%
Biaya penggunaan modal yang berasal dari saham biasa baru Biaya saham biasa baru lebih tinggi dari biaya laba ditahan karena penjualan saham baru memerlukan biaya emisi saham atau floatation cost. Model Gordon dengan memperhitungkan floatation cost Biaya saham biasa baru = d 1 + g Po(1-F) dimana d1 : dividen saham pada t-1 Po : harga jual saham F : floatation cost g : growth
contoh Suatu perusahaan ingin melakukan emisi saham baru. Saham baru tersebut terjual dengan harga Rp.50. floatation cost adalah 10% dari harga jual. Deviden mendatang diperkirakan Rp.5, dan deviden diharapkan bertumbuh secara konstan dengan tingkat 3% Jawab : = d 1 + g Po(1-F) = 5 + 3% 50(1-0.1) = 14,11%
Biaya modal rata-rata tertimbang (Weighted Average cost of capital/WACC) Biaya modal yang tepat untuk semua keputusan adalah biaya modal rata-rata tertimbang dari semua komponen modal Dalam penghitungan biaya modal rata-rata, komponen hutang jangka pendek tidak dimasukan, karena perhitungan biaya modal rata-rata tertimbang digunakan terutama untuk pengambilan keputusan mengenai investasi jangka panjang. Pada umumnya hutang jangka panjang dan modal sendiri merupakan unsur untuk menghitung biaya modal rata-rata tertimbang. Biaya modal rata-rata tertimbang dihitung dengan basis setelah pajak (after tax basis) karena arus kas setelah pajak adalah yang paling relevan dengan keputusan investasi. Biaya modal rata-rata dapat digunakan sebagai alat untuk membuat keputusan pemilihan investasi. Biaya modal rata-rata berfungsi sebagai cut off rate (pembatas) dalam evaluasi usulan proyek jika dihubungkan dengan rate of return.
Rumus Biaya modal rata-rata tertimbang (Weighted Average cost of capital/WACC) WACC = wd.kd (1-t) + wp. Kp + ws (ks atau ke) Dimana Wd = persentase hutang dari modal Wp = persentase saham preferen dari modal Ws = persentase saham biasa atau laba ditahan dari modal Kd = biaya hutang Kp = biaya saham preferen Ks = biaya laba ditahan Ke = biaya saham biasa baru t = pajak
contoh PT OKE memiliki struktur modal perusahaan sebagai berikut : hutang jangka panjang 30 juta saham preferen 10 juta modal sendiri (yang seluruhnya laba ditahan) 60 juta. jumlah 100 juta Biaya hutang jangka panjang 12%, biaya saham preferen 12,6% dan biaya laba ditahan 16,5%. Pajak diketahui sebesar 40%. Hitung biaya modal rata-rata tertimbangnya (Weighted cost of capital). Jawab WACC = 0,3 (12%) (1-40%) + 0,1 (12,6%) + 0,6 (16,5%) = 13,32% Atau, menghitung biaya modal dapat juga disajikan dengan menggunakan tabel sbb :
Weighted cost of capital Komponen modal (1) Jumlah modal (2) Biaya modal per komponen (3) Jumlah biaya modal per komponen (2x3) Hutang 30.000.000,00 12%(1-0.4) =7,2% 2.600.000,00 Saham preferen 10.000.000,00 12,6% 1.260.000,00 Laba ditahan 60.000.000,00 16,5% 9.900.000,00 100.000.000,00 13.320.000,00 WACC = 13.320.000,00/100.000.000,00 =13,32% Atau dengan menggunakan tabel sbb :
Weighted cost of capital Komponen modal (1) % modal (2) Biaya modal per komponen (3) Jumlah biaya modal per komponen (2x3) Hutang 30% 12%(1-0.4) = 7,2% 2,16% Saham preferen 10% 12,6% 1,26% Laba ditahan 60% 16,5% 9.96% WACC 13,32%
Tugas PT. INDAH memiliki data neraca per tanggal 31 Desember 2014 pada bagian pasiva sebagai berikut : Hutang lancar Rp. 30 juta Hutang jangka panjang Rp. 90 juta Saham preferen Rp. 70 juta Saham biasa Rp.100 juta Perusahaan mengeluarkan obligasi untuk memperoleh modal dari hutang jangka panjang. Harga nominal obligasi Rp 2.500 per lbr. Obligasi memiliki umur 10 tahun. Harga jual obligasi sekarang Rp.2.200 per lbr. Coupon obligasi 6%. Tingkat pajak penghasilan 30%. Biaya penggunaan modal dari saham preferen sebesar 6%, sedangkan biaya penggunaan modal dari Saham biasa sebesar 10%. Saudara diminta menghitung biaya modal rata-rata tertimbang. Jawaban dari tugas di atas dikumpulkan di kelas pada pertemuan berikutnya.