* Dapat memberikan efek mengenyangkan, tetapi tidak menyebabkan gemuk. Sagu Tanaman sagu merupakan tanaman asli Indonesia. Diyakini bahwa pusat asal sagu adalah sekitar Danau Sentani Kabupaten Jayapura Papua. Di tempat tersebut dijumpai keragaman plasma nutfah sagu yang paling tinggi. Areal sagu terluas terdapat di Papua (1,2 juta ha) dan Papua Nugini (1,0 juta ha) yang merupakan 90% dari total areal sagu dunia. Tanaman sagu tersebar di wilayah tropika basah Asia Tenggara dan Oseania, terutama tumbuh di lahan rawa, payau atau yang sering tergenang air. Bagian yang dimanfaatkan dari tanaman sagu (Metroxylon sago Rottb.) adalah batangnya. Batang dipotong, diambil isinya kemudian diperas dan diambil tepungnya (pati) sagu. Kandungan kalori, karbohidrat, protein, dan lemak tepung sagu setara dengan tepung tanaman penghasil karbohidrat lainnya. Tanaman sagu sangat potensial untuk dikembangkan sebagai bahan pangan alternatif bagi masyarakat Indonesia. Sebab, sagu mampu menghasilkan pati kering hingga 25 ton per haktare, jauh melebihi beras atau jagung. Sagu merupakan tanaman tahunan, dengan sekali tanam, sagu akan tetap berproduksi secara berkelanjutan selama puluhan tahun. Tepung sagu kaya dengan karbohidrat namun sangat miskin gizi lainnya. Seratus gram sagu kering setara dengan 355 kalori. Di dalamnya rata-rata terkandung 94 gram karbohidrat; 0,2 gram protein; 0,5 gram serat; 10 mg kalsium; 1,2mg besi dan lemak; karoten; tiamin; dan asam askorbat dalam jumlah sangat kecil. Selain sebagai makanan pokok, sagu mempunyai prospek yang baik sebagai salah satu sumber utama pangan murah. Pengembangan produk baru dengan komponen utama sagu yang sesuai dengan selera masyarakat diharapkan dapat menjadi pangan sumber karbohidrat siap konsumsi, seperti tepung kering dan mi, sehingga dapat membantu upaya percepatan penganekaragaman pangan yang sedang kita galakkan. Manfaat dan keunggulan bila kita mengonsumsi aneka makanan yang berasal dari sagu antara lain: * Dapat memberikan efek mengenyangkan, tetapi tidak menyebabkan gemuk. * Mencegah sembelit dan dapat mencegah risiko kanker usus. * Tidak cepat meningkatkan kadar glukosa dalam darah (indeks glikemik rendah) sehingga dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes melitus. Nah, tak ada salahnya untuk menambahkan sagu dalam menu makanan sehat Anda, bukan. Selamat mencoba.