Aspek Teknis
Perencanaan Produk Produk adalah suatu keluaran (out put) yang diperoleh dari sebuah proses produksi (transformasi) dan pertambahan nilai yang dilakukan terhadap bahan baku (material input). Sedangkan produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa, untuk kegiatan dimana dibutuhkan faktor-faktor produksi yang dalam ilmu berupa tanah, modal, tenaga kerja, dan skiil. Sebuah produk pasti mempunyai siklus kehidupan atau disebut (Product Life Cycles)
Merancang Produk Menurut (Philip Kotler, 2011), menyatakan bahwa rancangan adalah totalitas fitur yang mempengaruhi penampilan dan fungsi produk tertentu menurut yang diisyaratkan oleh pelanggan Parameter rancangan yang didefinisikan menurut (Philip Kotler, 2001) adalah sebagai berikut : Gaya (Style) Daya Tahan (Durability) Kehandalan (Reliability) Mudah diperbaiki (Reparability)
Aspek-aspek Perencanaan dan Pengembangan Produk 1. Aspek Produk Pada tahap eksploitasi ada 3 pola proses pengenalan dan pengembangan produk / jasa baru yaitu : Menarik pasar (Need Pull / Market Pull) “Anda harus membuat apa yang dapat dijual”. Mendorong Teknologi (Technology Push) Produk baru diperoleh dari teknologi produksi, penggunaan teknologi yang canggih dan kemudahan operasi. Technology Push akan menuju kepada radical innovation
Aspek-aspek Perencanaan dan Pengembangan Produk Antar fungsional (Interfunctional) Untuk kesuksesan inovasi produk atau jasa baru di perlukan kombinasi dari kedua model pertama yaitu proses technical-linkingdan need-linking. Selain itu ada tiga elemen yang menjadi konsiderans dalam menciptakan peluang bisnis baru yaitu : Relevant problem, Technology sourcerdan Market demand
Aspek-aspek Perencanaan dan Pengembangan Produk 2. Aspek Jumlah Produk Untuk menentukan jumlah produk terdapat 2 cara : Non-statitik : Pertimbangan Tenaga Penjual, Pertimbangan Eksekutif dan Ahli Cara kuantitatif : analisa kuantitatif dengan menggunakan data-data masa lalu untuk meramalkan jumlah produk yang ditawarkan atau dijual di pasar pada masa yang akan datang
Aspek-aspek Perencanaan dan Pengembangan Produk 3. Aspek Kombinasi Produk Aspek ini lebih memfokuskan pada beberapa jenis produk yang di produksi untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan. Proyek pengembagan produk dikelompokkan menjadi 4 tipe. Platform produk baru Turunan dari platform produk yang sudah ada Peningkatan perbaikan untuk produk yang telah ada Pada dasarnya produk baru
Proses Produksi Jenis Produksi Menurut Render (2001), terdapat 3 alternatif jenis produksi : Fokus Proses Produk dengan jumlah sedikit, tetapi jenisnya beraneka ragam dengan proses terputus-putus (Intermitten Process) Fokus Produk Produk dalam jumlah besar tetapi volumenya sedikit Fokus Proses Berulang Produk berupa proses berulang menggunakan komponen yang telah disiapkan sebelumnya.
Proses Produksi 2. Perencanaan Proses ``a. Keputusan membuat sendiri atau membeli Krajewski, Maholtra, dan Ritzman (2007) terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan : Biaya Kapasitas Kualitas Kecepatan Reliabilitas Keahlian
Proses Produksi 3. Pemilihan Peralatan Dalam menentukan peralatan yang akan dibeli, terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan : Biaya Pembelian Biaya Operasi Penghematan Harian Peningkatan Pendapatan Risiko dan ketidakpastian
Proses Produksi 4. Dokumen Proses Produksi Rencana proses produksi terdiri dari : Blueprint adalah gambaran detail rancangan produk Bill of Material yaitu daftar bahan baku dan komponen yang digunakan oleh suatu produk Assembly Chart adalah diagram skematik yang menjelaskan hubungan setiap komponen dengan induk rakitan, pengelompokan akan menjadi sub rakitan
Proses Produksi Operations Process Chart adalah daftar operasi yang harus dilakukan dalam proses pabrikasi sebuah produk Flow Chart adalah diagram yang menjelaskan kegiatan produksi mulai dari datangnya bahan baku sampai produk jadi dapat diamati dengan jelas.
Perencanaan Kapasitas Pengukuran Kapasitas Pengukuran kapasitas berdasarkan output Misal : kemampuan pabrik tesktil menghasilkan tekstilnya, kapasitas karyawan diukur dengan kemampuanya menghasilkan barang Pengukuran kapasitas berdasarkan input Misal : kapasitas perguruan tinggi didasarkan pada kemampuannya menampung jumlah mahasiswa
Perencanaan Kapasitas Rata-rata penggunaan kapasitas Cadangan Kapasitas = 1 – persentase penggunaan kapasitas Jumlah cadangan kapasitas tergantung pada beberapa faktor Keberanian pengusaha dalam menghadapi ketidakpastian Pengaruh penggunaan mesin terhdap kerusakan Fluktuasi permintaan dan risiko kekurangan hasil produksi Kemungkinan subkontrak
Perencanaan Kapasitas Rated Capacity adalah ukuran kapasitas dimana fasilitas tertentu sudah digunakan dengan maksimal. Kapasitas yang dijadikan patokan Rated capacity akan selalu kurang atau sama dengan kapasitas rill nya Rated Capacity = Kapasitas x Pemanfaatan x Efisiensi
Perencanaan Kapasitas Contoh : PT X memiliki pabrik roti. Fasilitas ini efisiensinya 90%, dengan utilitas 80%. Untuk memproduksi roti, digunakan 3 lini proses. Tiga lini tersebut beroperasi selama 7 hari dalam seminggu dengan 3 kali pergantian shift setiap 8 jam sehari. Setiap lini di desain untuk memproses 120 roti setiap jam. Berapakah rated capacity fasilitas tersebut ?
Perencanaan Kapasitas 2. Perencanaan Kapasitas Jangka Pendek Perencanaan kapasitas jangka pendek untuk menangani hal-hal yang bersifat mendadak dimasa yang akan datang. 5 cara dalam penanganan kapasitas jangka pendek, yaitu: (Krajewski dan Ritzman, 2007) Meningkatkan jumlah sumber daya Memperbaiki penggunaan sumber daya Memodifikasi produk Memperbaiki permintaan Tidak memenuhi permintaan
Perencanaan Kapasitas 3. Perencanaan Kapasitas Jangka Panjang Perencanaan kapasitas jangka panjang merupakan strategi operasi dalam menghadapi berbagai kemungkinan dan sudah dapat diperkirakan sebelumnya. Misal, rencana untuk menurunkan biaya produksi per unit 2 strategi yang dapat ditempuh perusahaan Strategi melihat dan menunggu Strategi Ekspansionis
Perencanaan Lokasi Lingkup Perencanaan Lokasi Globalisasi berdampak kepada perencanaan lokasi perusahaan dalam hal : Teknologi transportasi dan komunikasi Biaya transportasi Kualitas kehidupan Kuota impor dan hambatan perdagangan menjadi menurun
Perencanaan Lokasi 2. Faktor penentuan lokasi usaha Tenaga Kerja Tenaga Kerja Tidak Terdidik Tenaga Kerja Terdidik Transportasi Konsumen dan pasar Ketersediaan Air Tenaga Listrik Suhu Udara Lingkungan Masyarakat Peraturan pemerintah/Undang-undang
Perencanaan Lokasi 3. Metode Penentuan Lokasi Usaha Metode Kualitatif Berbagai faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi, dikuantitatifkan melalui pemberian bobot sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitian Tahapan yang dilakukan Menentukan faktor-faktor yang diperhatikan dan bobot kepentingan masing-masing Menentukan beberapa alternatif lokasi Memberikan skor misal 1 s/d 10 atau 0 s/d 100 Menghitung dan memilih alternatif yang memiliki nilai tertinggi
Perencanaan Lokasi Contoh : Perusahaan Melawai merencanakan membangun pabrik baru untuk memproduksi televisi dan monitor komputer. Tim yang dibentuk perusahaan mengidentifikasi terhadap 3 lokasi yang potensial untuk dipertimbangkan menjadi lokasi usaha perusahaan dan mereka memberi bobot pada faktor-faktor yang dianggap penting. Tentukan lokasi mana yang akan dipilih !
Perencanaan Lokasi Keterangan Nilai (0 s/d 100) Faktor Lokasi Bobot Tegal Kendal Kudus Tenaga Kerja 0,30 40 60 80 Upah/Gaji 0,40 50 55 70 Lingkungan Masyarakat 0,15 90 Konsumen /Pasar 0,10 75 Transportasi 0,05 Jumlah 100 47,75 60,5 75,5
Perencanaan Lokasi Berdasarkan Biaya No Jenis biaya Lampung Timur Lampung Tengah Lampung Utara 1 Bahan Baku 140 150 160 2 Bahan bakar dan listrik 40 45 3 Baiaya oprasi 55 60 65 4 Biaya umum 70 75 5 Lainya 10 jumlah 305 330 355 Berdasarkan metode perbandingan biaya, maka lokasi yang dipilih yaitu lampung timur dengan biaya Rp.305/unit
Perencanaan Layout 1. Manfaat perencanaan layout Meningkatkan jumlah produksi Mengurangi waktu tunggu Mengurangi proses pemindahan bahan Penghematan penggunaan ruangan Efisiensi penggunaan fasilitas Mempersingkat waktu proses Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja Mengurangi kesimpangsiuran
Perencanaan Layout 2. Jenis Layout Layout Produk Layout Proses Layout Posisi Tetap