KOPLING & REM Fanni Hilma N ( ) Ryanto Satya ( )

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERAWATAN DAN PERBAIKAN ALAT RUMAH TANGGA LISTRIK KELAS/SEMESTER : XI/GENAP PERALATAN RUMAH TANGGA DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK
Advertisements

Mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan.
BAB 5 ROTASI KINEMATIKA ROTASI
SISTEM STARTER DAIHATSU TRAINING CENTER.
KELAS VIII SEMESTER GENAP
Pemeliharaan/Servis Transmisi (OPKR B)
Menjelaskan Proses-proses Mesin Konversi Energi
AUTOMATIC TRANSMISSION (A/T)
OLEH KELOMPOK 4 AGUSSALIM FIRMAN ABADI
ENGGAR WISNU KUSUMA, Prinsip Kerja dan Troubleshooting Kopling Mekanis Isuzu Panther Hi- Grade.
MOMEN DITERUSKAN DARI POROS KE NAF ATAU DARI NAF KE POROS
SISTEM REM SMK BK 4 AMPEL GURU PENGAMPU ARI SRI PURWANTO, S.Pd.
PTO SIAP KOPLING Disusun oleh : Achmad Saekul Anam
Memahami Dasar-dasar Mesin
SISTIM KEMUDI Fungsi : Mengarahkan jalannya kendaraan. Ada dua tipe :
DIFFERENTIAL URAIAN Differential terdiri dari 2 bagian utama :
BRAKE SISTEM Fungsi : Mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan. Memungkinkan parkir ditempat yang menurun Sebagai alat pengaman dan menjamin pengendaraan.
SISTEM REM  Fungsi rem yaitu berfungsi untuk mengurangi kecepatan atau memperlambat dan menghentikan kendaraan, serta berfungsi sebagai memparkirkan kendaraan.
JENIS PENGGERAK DAN TRANSMISI DAYA
L O A D I N G.
KOMPRESOR TORAK.
Instalasi Arus Bolak-balik
SELAMAT JUMPA DI PEMBELAJARAN SISTEM KEMUDI
KOPLING (CLUTCH) Adalah elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan.
Kelistrikan Engine Oleh: Otomotif, FT UMM Cak Sol.
Teknologi Dan Rekayasa
SISTEM REM Drum Brake Disc Brake Fungsi :
Teknik Kendaraan Ringan
DIFFERENTIAL URAIAN Differential terdiri dari 2 bagian utama :
PRINSIP KERJA ALAT UKUR
BAB VII BRAKE SYSTEM.
TRANSMISI MANUAL Uraian :
PERWATAN REM TROMOL DAN REM CAKRAM
Teknik Sepeda Motor Transmisi Manual RIDWAN ADAM M NOOR.
Komponen Sistem Hidrolik (lanj)
TECHNICAL TRAINING DEVELOPMENT.
PENGARUH DAUN BALING-BALING (PROPELLER) DALAM OLAH GERAK KAPAL
PRINSIP KERJA ALAT UKUR
R.E.M.
Aksi magnet Magnet Jika sebuah inti besi kita lilit dengan kawat tembaga, kemudian pada kawat tersebut kita alirkan arus listrik maka pada inti besi tersebut.
KOMPRESOR UDARA Oleh : Zifa Murath.
Oleh : Fatchur Rijal Alatas
TRANSMISI MANUAL Uraian :
Silinder dan cara aktuasinya pada sistem pneumatik
Rem merupakan bagian yang sangat penting dalam system kendaraan, maka harus diperhatikan syarat dan fungsi pengereman,sehingga kendaraan akan aman untuk.
Aditya Yudha Nugraha ( )
KOPLING Di Presentasikan oleh : Yuwono Budi Santoso
DAIHATSU TRAINING CENTER SISTEM REM. BRAKE SISTEM Fungsi : Mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan. Memungkinkan parkir ditempat yang menurun.
SAMBUNGAN ELEMEN MESIN
SISTEM PENGGERAK KOPLING, KOPLING SENTRIFUGAL DAN kopling MAGNET
POROS Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin, hampir semua mesin meneruskan tenaga bersam-sama dengan putaran. Poros ini dapat.
Drive Train Mekanisme pemindah tenaga yang dihasilkan oleh mesin disebut dengan “ POWER TRAIN “ Mekanisme ini terdiri dari : Kopling ( clutch ) Transmisi.
Drive Train
TEKNIK MOTOR BAKAR INTERNAL
Gaya , Gerak dan Energi.
PASAK Pasak adalah suatu elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan bagian-bagian mesin seperti roda gigi, sproket,puli, kopling dll. Pasak dipakai dengan.
KOPLING Di Presentasikan oleh : Yuwono Budi Santoso
DIFFERENTIAL URAIAN Differential terdiri dari 2 bagian utama :
Drive Train Mekanisme pemindah tenaga yang dihasilkan oleh mesin disebut dengan “ POWER TRAIN “ Mekanisme ini terdiri dari : Kopling ( clutch ) Transmisi.
DIFFERENTIAL URAIAN Differential terdiri dari 2 bagian utama :
Dasar Mesin Teknik Sepeda Motor (021) Memahami Dasar-dasar Mesin (DKK – 1)
SISTEM STARTER SEPEDA MOTOR
KOPLING FUNGSI : Memutus – menghubungkan putaran poros engkol dengan poros transmisi MACAM : * Kopling manual * Kopling Otomatis ~ Tunggal ~ Ganda.
Nama: Ahmad Rifai Nim : Jurusan: Teknik Mesin.
REM TROMOL (DRUM BRAKE) REM TROMOL  K Kekuatan tena-ga pengereman (self energizing action / effect)  Se-patu rem yang diam menekan bagian dalam tromol.
SISTEM REM Fungsi : Mengurangi kecepatan laju sepeda motor dan menghentikan sepeda motor untuk menjamin pengendaraan yang aman Prinsip kerja : Perubahan.
Kopling. Teknologi dan Rekayasa Tujuan Pembelajaran  Siswa dapat mengetahui macam-macam kopling pada sepeda motor  Siswa dapat mengetahui kerusakan.
ADHI NUGROHOI BERNADUS WIRATAMAI DENI YANTOI SISWO DWI S TI
Aksi magnet Magnet Jika sebuah inti besi kita lilit dengan kawat tembaga, kemudian pada kawat tersebut kita alirkan arus listrik maka pada inti besi tersebut.
Komponen Sistem Hidrolik (lanj). 5. Pompa Pompa merupakan komponen utama pada sistem hidrolik yang berperan sebagai pembangkit tekanan. Pompa menerima.
Transcript presentasi:

KOPLING & REM Fanni Hilma N (214321003) Ryanto Satya (214321020) Luthfi Fattah B (214321024) KOPLING & REM

KOPLING & REM

3

2

1

KOPLING

Pengertian Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari poros penggerak (driving shaft) ke poros yang digerakkan (driven shaft), dimana putaran inputnya akan sama dengan putaran outputnya.

Klasifikasi Kopling Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

Kopling Tetap Sumbu kedua poros tersebut terletak pada satu garis lurus atau dapat sedikit berbeda sumbunya. Selalu dalam keadaan terpasang, untuk memisahkannya harus dilakukan pembongkaran =

Kopling Tetap Dipergunakan bila kedua poros harus dihubungkan sumbu segaris, dan dipakai pada poros mesin dan transmisi umum di pabrik-pabrik Kopling Kaku Kopling bus Kopling flens kaku Kopling flens tempa

Kopling Kaku Kopling Bus Kopling ini digunakan apabila dua buah poros saling disambungkan sentrik dengan teliti. Kopling ini sering digunakan pada bubungan, baling-baling kapal, dan juga pada poros baling-baling. Kopling Bus

Kopling Kaku Kopling Flens Kaku Kopling flens kaku terdiri atas naaf dengan flens yang terbuat dari besi cor atau baja dan dipasang pada ujung dengan diberi pasak serta diikat dengan  baut pada flensnya Kopling Flens Kaku

Kopling Kaku Kopling Flens Tempa Kopling ini flensnya ditempa menjadi satu dengan poros pada ujung poros dan disebut poros flens tempa. Keuntungannya adalah diameter flens dibuat kecil karena tidak memerlukan naaf. Kopling Flens Tempa

Kopling Tetap Memungkinkan adanya sedikit ketidaklurusan sumbu poros Kopling Luwes Kopling flens luwes Kopling karet bintang Kopling gigi Kopling rantai Kopling karet ban

Kopling Luwes Kopling Flens Luwes Kopling ini adalah kopling tetap yang menggunakan baut untuk menghubungkan kedua poros dimana dilengkapi dengan bus karet atau kulit sehingga memungkinkan poros tidak pada satu garis. Kopling Flens Luwes

Kopling Luwes Kopling Karet Ban Kopling ini dihubungkan oleh suatu lapisan karet pada bagian luarnya. Pada lapisan karet ini diperkuat oleh rangkaian kawat dan dipasang oleh baut pada sekeliling poros. Dengan adanya karet ban ini memungkinkan poros tidak pada satu garis lurus. Kopling Karet Ban

Kopling Luwes Kopling Karet Bintang Kopling ini juga hampir sama kerjanya dimana digunakan karet sehingga memungkinkan poros ikut berputar tidak pada satu garis. Kopling Karet Bintang

Kopling Luwes Kopling Rantai Sesuai dengan namanya kopling ini menggunakan rantai untuk menghubungkan kedua buah poros. Kopling Rantai

Kopling Luwes Kopling Gigi Kopling ini pada bagaian sillinder dalam terdapat gigi-gigi yang dihubungkan dengan silinder luar. Silinder luar ini dihubungkan  dengan menggunakan baut. Kopling Gigi

Kopling Tetap Digunakan bila kedua poros akan membentuk sudut yang cukup besar Kopling Universal Kopling universal Kecepatan Tetap Kopling universal Hook

Kopling Universal Hook Kopling ini dirancang sedemikian rupa sehingga mampu memindahkan putaran walaupun poros tidak sejenis Kopling Universal Hook

Kopling Tidak Tetap Dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut dalam keadaan diam maupun berputar tanpa harus menghentikan putaran dari poros penggerak =

Kopling Tidak Tetap Meneruskan momen dengan kontak positif (tidak dengan perantara gesekan ) Kopling Cakar (Rahang) Kopling Cakar Persegi Kopling Cakar Spiral

Kopling Tidak Tetap Menggunakan satu pelat atau lebih yang dipasang diantara kedua poros serta membuat kontak dengan poros tersebut Kopling Pelat

Kopling Tidak Tetap Gaya aksial yang kecil dapat ditransmisikan momen yang besar. Bidang gesek berupa kerucut. Kopling Kerucut

Kopling Tidak Tetap Dapat lepas dengan sendirinya bila porospenggerak mulaiberputar lebih lambat atau dalam arah berlawanan dari porosyang digerakan Kopling Friwil

Klasifikasi Kopling Kopling ditinjau dari mekanisme dapat dibedakan atas tiga jenis: 1. Kopling Gesek 2. Kopling Magnet 3. Kopling Satu Arah

Kopling Gesek = Pemindahan tenaga melalui gesekan antara bagian penggerak dengan yang akan digerakan.

Plat Kopling(Disc Clutch) Kopling Gesek Kopling Tunggal 1 Fly wheel 2 Canvas Plat Kopling(Disc Clutch) 3 3 4 1 4 Pegas Diaprhagma 5 Cover Clutch 5 2

Kopling Gesek Kopling Ganda 4 3 1 5 2 6 1 Cover Clutch 2 Canvas 3 Plat Pengangkat 4 Pegas 5 Pena Penghantar 1 2 3 4 5 6 6 Batang Pendorong

= Kopling Magnet Memindahkan daya dengan maget ( magnet remanent) Pada kompresor AC

Kopling Satu Arah = Merupakan kopling otomatis yang memutus dan menghubungkan poros penggerak (drivingshaft) dan yang digerakkan (driven shaft) tergantung pada perbandingan kecepatan putaran sudut dari poros-poros tersebut.

KOPLING & REM

3

2

1

REM

Pengertian REM adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk menghentikan atau memperlambat putaran poros dan mencegah putaran yang tidak dikehendaki.

Klasifikasi Rem Rem dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Rem Manual 2. Rem Otomatis

Rem Manual Rem Blok Rem Cakram Rem Blok Tunggal Rem Blok Ganda

Rem Manual Rem Blok Rem Blok Tunggal Rem blok yang paling sederhana terdiri dari satu blok rem yang ditekan terhadap drum rem.

Rem Manual Rem Blok Rem Blok Ganda Pengembangan dari rem blok tunggal, dimana pada jenis ini menggunakan dua blok rem yang menekan drum dari dua arah yang berlawanan, baik sebelah luar atau dalam drum Rem Blok Ganda

Rem Manual Menyerupai rem sepeda, memiliki kaliper yang mencekam bantalan yang melawan putaran roda. Pada rem cakram, bantalan rem mencekam cakram (rotor) bukan roda dan pengereman dilakukan secara hidrolik bukan melalui kabel. Rem Cakram

Rem Otomatis suatu sistem pengereman yang memanfaatkan induksi elektromagnetik Rem Elektromagnetik sisa putaran pada motor terhenti dengan seketika terjadi medan magnet diantara disc dan rem elektrik

Sistem Rem Sistem Rem dibedakan atas tiga macam: 1. Sistem Rem Mekanik 2. Sistem Rem Hidrolik 3. Sistem Rem Pneumatik

Sistem Rem Mekanik Paling sederhana dan tidak terlalu banyak memakai komponen. Gerakan dorong dari tuas diteruskan ke sepatu rem dengan menggunakan kawat Semakin kuat/panjang tuas bergerak maka semakin kuat sepatu rem menekan tromol atau lintasan. =

Sistem Rem Mekanik

Sistem Rem Hidrolik Bekerja apabila tuas pedal rem diinjak akan meneruskan gerakan ke master cylinder Dalam Master Cylinder terjadi perubahan energi menjadi tekanan, kemudian diteruskan menuju Actuactor Cylinder Gaya tekan dirubah menjadi gerakan/kinetik oleh Actuactor supaya terjadi proses pengereman =

Sistem Rem Hidrolik

Sistem Rem Pneumatik = Menggunakan media fluida gas sebagai penghantar/penyalur gerakan Umumnya dipasang pada kendaraan berat dan besar karena membutuhkan daya pengereman yang besar

Sistem Rem Pneumatik