PERSEBARAN BARANG TAMBANG INDONESIA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KELOMPOK 1 Nurul Indah S Ratih Dwi A. Retno Gumelar Tuan Hanni
Advertisements

PEDOSFER KELAS X SEMESTER I.
KARAKTERISTIK DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
Kesetimbangan Lingkungan
BATUAN TENAGA EKSOGEN TENAGA ENDOGEN TANAH
PELESTARIAN SUMBER DAYA ALAM
Dasar hukum amdal (UUPLH) TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP:
BAB I BATU ALAM . Batu alam adalah semua bahan yang menyusun
Penggolongan Bahan Galian
Pengertian, Asas-asas, dan Hubungan Hukum Pertambangan
By: Berliana Farah Diba 5A
Pengantar Umum : Industri dan Lingkungan, Baku Mutu Air/Air Limbah
PENCEMARAN UDARA OLEH : NARA ISWARI (10) RIDHO YURIO K. (16) ROSELINA ARUM. A (19) YULIANA EVITA N. (31)
PENCEMARAN LIMBAH PADAT DAN SAMPAH
CREATED BY: WICKY BARIREZA Xi ips
HARI / TANGGAL : KAMIS MATA PELAJARAN : KIMIA
PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
PRESENTASI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP
Masalah Pembangunan dan Lingkungan
KELOMPOK 6 NIA FEBRIANTI NUR ANISA NUR MUTIA ANANDA AZ-ZAHRA NUR UZWAH SULYATI NURHIKMAH HARUN NURUL JIHANI.
BAB 3 SUMBER DAYA ALAM.
Klasifikasi Sampah (Sumber dan komposisi)
TKW 435 PENGANTAR GEOLOGI PERTEMUAN 05
Tugas Teknik Pembakaran Dan Bahan Bakar
Industri Pertambangan
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2016
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Energi Sumber daya energi adalah sumber daya alam yang dapat diolah oleh manusia sehinga dapat digunakan bagi pemenuhan kebutuhan energi. Sumber daya energi.
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Pertambangan Pertambangan adalah kegiatan usaha pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral, batu.
Proses Pengolahan Minyak Bumi
SUMBER DAYA ALAM.
MINYAK BUMI Kelompok 7 1. Aditya Ananda ( 02 )
Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup (lanjutan) Materi IAD VI, Htt
BAHAN DAN ENERGI.
PEMANFAATAN DAN PELESTARIAN SUMBER DAYA ALAM
AIR – H2O Jagat raya – tidak mungkin ada kehidupan tanpa air
Pertemuan 5 AMDAL dan DAMPAK LINGKUNGAN PROYEK
Sumber Daya Alam & Energi
Advanced Learning Geography 1
Lahan Potensial dan Lahan Kritis
EFEK RUMAH KACA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
ENERGI BIOMASSA.
Pengantar Teknologi Mineral
BATUAN DAN TANAH.
Teknologi bahan konstruksi dosen pengampu donny d. j
Standarisasi Kesehatan Lingkungan Di Perusahaan oleh : nor wijayanti
HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
KAOLIN.
Oleh: Rahilla Apria Fatma, S.Kom., MT.
Geography Presentation ASSALAMMUALAIKUM WR. WB
“Assalammu’alaikum Wr,Wb”
Ekonomi Hijau.
DOSEN PEMBIMBING : SITI UMI KALSUMI ST. M,Eng
Pengertian, Asas-asas, dan Hubungan Hukum Pertambangan
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
PERSEBARAN BARANG TAMBANG DI INDONESIA
BAB 6 SUMBER UTAMA.
MINYAK BUMI AHMAD RAMADHAN MASRIL SYARINA UNI SARTIKA ASNA RAHAYU KELOMPOK METANA SMA NEGERI 1 BARRU.
L o g o Minyak Bumi CHYNTYA AGUSTIN L o g o Company Logo Minyak Bumi Akibat negatif penggunaan minyak bumi Kilang minyak di indonesia Pengolahan.
Oleh: ASROFUL ANAM, ST., MT.
Ruang Lingkup dan Simbol K3 (Keselamatan & Kesehatan Kerja
Optimasi Energi Terbarukan (Energi Biomassa dan Energi Biogas)
Diskusi Draft Permen Pengganti Kepmen 1211k/1995
MINYAK BUMI
LIMBAH DAN PEMANFAATANNYA SERTA ETIKA LINGKUNGAN Oleh Kelompok 9 Denti Yana ( ) Emiyati ( ) Septika ( )
Unit Advanced Learning Geography 1 Sebaran Barang Tambang di Indonesia.
PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN PUSKESMAS SUWAWA TENGAH.
Transcript presentasi:

PERSEBARAN BARANG TAMBANG INDONESIA BAB 2 PERSEBARAN BARANG TAMBANG INDONESIA

Pertambangan Sumber daya alam adalah semua kekayaan berupa benda mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Berdasarkan pembentukannya SDA itu dibagi lagi menjadi 2, yaitu: SDA yang dapat diperbaharui dan SDA yang tidak dapat diperbaharui termasuk ke barang tambang. Di kurikulum 2013 ini, khususnya akan dibahas masalah SDA barang tambang.

Pertambangan Pertambangan adalah : Kegiatan, teknologi, dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan mulai dari prospeksi, eksplorasi, evaluasi, penambangan, pengolahan, pemurnian, pengangkutan, sampai pemasaran. Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral, batubara, panas bumi, migas).

Pertambangan Pertambangan adalah nama benda (dalam hal ini nama kegiatannya), tambang adalah nama tempat, dan penambangan adalah prosesnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa barang tambang adalah suatu benda/bahan hasil pertambangan atau bahan hasil galian di suatu tempat dimana terdapat barang tambang tersebut dengan cara di eksplorasi dahulu.

Jenis-jenis Barang Tambang

Berdasarkan Asal Bahan dan Proses Terjadinya Asal Organik : batu bara, minyak bumi, batu kapur Benda tambang logam : emas, perak, nikel, besi, timah Benda tambang anorganik dan nonlogam : berlian. Belerang, kaolin

Berdasarkan pemanfaatannya: Bahan galian logam/bijih (ore), merupakan bahan galian yang bila diolah dengan teknologi tertentu akan dapat diambil dan dimanfaatkan logamnya, seperti timah, besi, tembaga, nikel. Emas, perak, seng Bahan galian energi, merupakan bahan galian yang dimanfaatkan untuk energi, misalnya batu bara dan minyak bumi Bahan galian industri, merupakan bahan galian yang dimanfaatkan untuk industri, seperti asbes, aspal, gipsum, talk, zeolit

Berdasarkan sifatnya Barang tambang padat : nikel, batu bara, bauksit, tembaga Barang tambang cair : minyak bumi Barang tambang gas : gas alam

Berdasarkan kepentingannya Barang tambang energi : barang tambang yang diperlukan sebgai sumber energi. Misalnya : minyak bumi, batu bara Barang tambang industri : barang tambang yang menjadi bahan dasar untuk suatu industri : Tembaga, emas, kaolin

Berdasarkan cara terbentuknya, sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (bahan tambang) dapat dibedakan menjadi: Bahan tambang magmatik, yaitu bahan tambang yang terbentuk dari magma. Bahan tambang pematit, yaitu bahan tambang yang terbentuk di dalam diatrema dan dalam bentukan instrusi.  Bahan tambang endapan, adalah bahan galian yang terbentuk akibat adanya proses pengendapan. Bahan tambang hasil pengayaan sekunder, yaitu bahan tambang yang terbentuk karena terkonsentrasinya mineral dari batuan yang melapuk. Bahan tambang hasil metamorfosis kontak, yaitu bahan tambang yang terbentuk karena tercampurnya magma dengan batuan lain sehingga terbentuk mineral baru. Bahan tambang hidrotermal, yaitu resapan magma cair yang membeku di celah-celah struktur lapisan bumi atau pada lapisan yang bersuhu relatif rendah (dibawah 5000C).

Menurut Peraturan Pemerintah No Menurut Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1980, bahan galian tambang di Indonesia dikelompokkan menjadi tiga golongan meliputi: Golongan A, atau bahan tambang strategis. Adalah bahan tambang yang hanya boleh dimiliki oleh pemerintah. Contohnya antara lain: batubara, minyak bumi, alumunium, timah putih, besi, dll. Golongan B, atau bahan tambang vital. Adalah bahan tambang yang dapat menjamin hajat hidup orang banyak. Contohnya antara lain: emas, perak, magnesium, seng, wolfram, batu permata, seng, dll. Golongan C, yaitu bahan tambang yang tidak termasuk ke dalam golongan A maupun B. Contohnya adalah bahan-bahan industri.

Proses Pembentukan Barang Tambang

1. Konsentrasi Magma Magma mengandung berbagai macam komponen pembentuk bijih (ore). Pada waktu magma naik ke permukaan bumi  temperatur dan tekanannya turun sehingga terjadi diff magma (pemisahan massa magma)  kristalisasi. Pada pembekuan awal  kristal-kristal besar  intan Pada pembekuan tingkat akhir  terjadi setelah tebentuknya batuan silikat yang menerobos dan berasosiasi dgn batuan beku di sekelilingnya  platinum, nikel.

2. Sublimasi Terjadi penguapan langsung yang diikuti deposit/pengendapan bijih dari uap tersebut pada temperatur atau tekanan yang lebih rendah.

3. Proses Hidrotermal proses diferesiasi magma yang menyusup keatas menjauhi dapur magma.Perubahan temperature mengakibatkan gas magma tersebut berubah menjadi air panas.

4. Endapan Sedimen Endapan yang terbentuk dari proses pengendapan berbagai macam mineral yang telah mengalami pelapukan dari batuan asalnya.

5. Metamorfosa Merupakan proses yang terjadi diakibatkan oleh adanya perubahan pada unsure-unsur kimia yang terjadi pada batuan.

Potensi dan Persebaran Barang Tambang

Minyak Bumi Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut). Mengumpulkan energi dari matahari dengan fotosintesis.

Minyak Bumi Setelah ganggang-ganggang ini mati  terendapkan di dasar cekungan sedimen  membentuk batuan induk (source rock). Batuan induk adalah batuan yang mengandung karbon (High Total Organic Carbon). Batuan ini bisa batuan hasil pengendapan di danau, di delta, maupun di dasar laut.

Minyak Bumi Batuan induk terkubur di bawah batuan-batuan lainnya yang berlangsung selama jutaan tahun. Proses pengendapan ini berlangsung terus menerus. Salah satu batuan yang menimbun batuan induk adalah batuan reservoir atau batuan sarang. Batuan sarang adalah batu pasir, batu gamping, atau batuan vulkanik yang tertimbun dan terdapat ruang berpori-pori di dalamnya. Jika daerah ini terus tenggelam dan terus ditumpuki oleh batuan-batuan lain di atasnya, maka batuan yang mengandung karbon ini akan terpanaskan. Semakin kedalam atau masuk amblas ke bumi, maka suhunya akan bertambah. Minyak terbentuk pada suhu antara 50 sampai 180 derajat Celsius. Tetapi puncak atau kematangan terbagus akan tercapai bila suhunya mencapat 100 derajat Celsius. Ketika suhu terus bertambah karena cekungan itu semakin turun dalam yang juga diikuti penambahan batuan penimbun, maka suhu tinggi ini akan memasak karbon yang ada menjadi gas.

Minyak Bumi Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrokarbon. Minyak yang dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang ini berupa minyak mentah. Walaupun berupa cairan, ciri fisik minyak bumi mentah berbeda dengan air. Salah satunya yang terpenting adalah berat jenis dan kekentalan. Kekentalan minyak bumi mentah lebih tinggi dari air, namun berat jenis minyak bumi mentah lebih kecil dari air. Minyak bumi yang memiliki berat jenis lebih rendah dari air cenderung akan pergi ke atas. Ketika minyak tertahan oleh sebuah bentuk batuan yang menyerupai mangkok terbalik, maka minyak ini akan tertangkap dan siap ditambang

Potensi dan Persebaran Minyak Bumi di Indonesia

Daerah-daerah penghasil tambang minyak sebagai berikut : Pulau Sumatera terdapat di Aceh (Lhoksumawe dan Peureula); Sumatera Utara (Tanjung Pura); Riau (Sungaipakning, Dumai); dan Sumatera Selatan (Plaju, Sungai Gerong, Muara Enim). Pulau Jawa terdapat di Wonokromo, Delta (Jawa Timur); Cepu, Cilacap di (Jawa Tengah); dan Majalengka, Jatibarang (Jawa Barat). Pulau Kalimantan terdapat di Balikpapan, Pulau Tarakan, Pulau Bunyu dan Sungai Mahakam (Kalimantan Timur) serta Amuntai, Tanjung, dan Rantau (Kalimantan Selatan) Maluku (Pulau Seram dan Tenggara), serta Irian Jaya (Klamono, Sorong, dan Babo).

Pengolahan Minyak Bumi Fraksi pertama  gas untuk bahan bakar kilang Fraksi kedua  nafta (gas bumi) untuk bahan bakar premium atau produk petrokimia lainnya Fraksi ketiga  kerosin untuk bahan bakar yg sering digunakan RT dan avtur (pesawat) Fraksi keempat  solar (bahan bakar mesin disel) Fraksi kelima  residu yg langsung dapat dijual atau diolah lebih lanjut. Tahap Pertama : Distilasi bertingkat (memisahkan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan titik didihnya). Titik didihnya lebih rendah  menguap naik ke atas Cairan yg titik didihnya tinggi  tetap berupa cairan dan turun ke bawah.

Residu minyak bumi : Aspal Aspal adalah salah satu material yang digunakan untuk membuat jalan raya. 2. Gas Hidrokarbon Hidrokarbon adalah bahan untuk memproduksi karet sistetis atau tiruan dari bahan dasar plastik 3. Parafin Parafin adalah salah satu bahan yang dipakai untuk tutup botol, industri tenun menenun, korek api, korek api, lilin batik dan masih banyak lagi lainnya.

Pengolahan Minyak Bumi Cracking (pemecahan molekul)  elpiji, nafta, kerosin, avtur, dan solar Polymerisasi (penggabungan dua molekul atau lebih)  senyawa nafta ringan Akilasi ( penggabungan dua macam hidrokarbon secara kimia)  alkilat dgn nilai oktan yg tinggi  bensin atau avgas Reforming ( perubahan struktur molekul )  mendapatkan alefin dan aromatik dengan angka oktan yg tinggi. Tahap Kedua: Proses perubahan struktur kimia untuk mendapatkan berbagai jenis bahan bakar (BBM) dan non BBM dalam jumlah besar dan mutu yg lebih baik

Gas Alam Gas alam merupakan bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbaharui, seperti minyak bumi yang terbentuk dari tumbuhan, binatang, dan mikroorganisme yang hidup jutaan tahun silam, yang tertimbun di lapisan tanah di bawah laut.

Gas Alam tumbuhan dan hewan jutaan tahun silam tertimbun di dalam tanah. Dengan adanya tekanan dan temperatur yang sangat tinggi di dalam bumi dalam waktu yang lama, menyebabkan ikatan karbon pada timbunan organik tersebut terlepas. Semakin dalam deposit tertimbun di perut bumi, semakin tinggi temperaturnya. Pada temperatur yang tidak terlalu tinggi, biasanya terdapat minyak bumi yang lebih banyak dibandingkan gas alam. Begitu juga sebaliknya, semakin tinggi temperatur, gas alam yang dihasilkan akan lebih banyak dibandingkan minyak bumi.

BATU BARA Merupakan salah satu bahan bakar fosil dgn material utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan. Unsur-unsur pembentuk  karbon, hidrogen, oksigen Kondisi Batubara yang ada saat ini sangat dipengaruhi oleh pembentukannya berjuta tahun yang lalu Untuk mendapatkan batubara, maka lingkungan pengendapannya biasanya berupa rawa dengan tingkat kelembapan tinggi. Vegetasi pada lingkungan tersebut mati kemudian terbentuklah Peat (Gambut). Kemudian gambut tersebut mengalami kompresi dan pengendapan diantara lapisan sedimen dan juga mengalami kenaikan temperatur akibat geothermal gradient. 

BATU BARA Kemudian dengan adanya kompresi yang terus menerus serta kenaikan temperatur maka terbentuklah Batubara SubBituminus dan Bituminus dengan tingkat kalori yang lebih tinggi dibandingkan dengan Brown Coal. Bumi tidak penah berhenti, oleh karena itu kompresi terus berlangsung diiringi bertambahnya temperatur sehingga moisture sangat sedikit serta unsur karbon yang banyak merubah batubara sebelumnya ke tingkat yang lebih tinggi yaitu Antrasit yang merupakan kasta tertinggi pada batubara.

Batubara di Indonesia Di Indonesia, endapan batubara yang bernilai ekonomis terdapat di cekungan Tersier, yang terletak di bagian barat Paparan Sunda (termasuk Pulau Sumatera dan Kalimantan), pada umumnya endapan batu bara ekonomis tersebut dapat dikelompokkan sebagai batu bara berumur Eosen atau sekitar Tersier Bawah, kira-kira 45 juta tahun yang lalu dan Miosen atau sekitar Tersier Atas, kira-kira 20 juta tahun yang lalu menurut Skala waktu geologi.

Daerah penghasil batubara di Indonesia adalah: 1. Bukit Asam. Pusatnya di Tanjungenim, Sumatra Selatan. 2. Kota Baru (Pulau Laut). di Kalimantan Selatan. 3. Sungai Berau. Pusatnya di Samarinda, Kalimantan Timur. 4. Umbilin. Pusatnya di Sawahlunto, Sumnatra Barat.

Batu Bara Badan Geologi Nasional memperkirakan Indonesia masih memiliki 160 miliar ton cadangan batu bara yang belum dieksplorasi upaya eksplorasi batu bara kerap terkendala status lahan tambang. Daerah-daerah tempat cadangan batu bara sebagian besar berada di kawasan hutan konservasi

Jawab Pertanyaan Berikut! Pulau Sumatra dan Kalimantan adalah wilayah yang memiliki potensi batu bara terbesar di Indonesia. Mengapa demikian?

Jawab : Batu bara ini terbentuk dari endapan gambut pada iklim purba sekitar khatulistiwa yang mirip dengan kondisi kini. Beberapa diantaranya tegolong kubah gambut yang terbentuk di atas muka air tanah rata-rata pada iklim basah sepanjang tahun. Dengan kata lain, kubah gambut ini terbentuk pada kondisi dimana mineral-mineral anorganik yang terbawa air dapat masuk ke dalam sistem dan membentuk lapisan batu bara yang berkadar abu dan sulfur rendah dan menebal secara lokal. Hal ini sangat umum dijumpai pada batu bara Miosen. Sebaliknya, endapan batu bara Eosen umumnya lebih tipis, berkadar abu dan sulfur tinggi. Kedua umur endapan batu bara ini terbentuk pada lingkungan lakustrin, dataran pantai atau delta, mirip dengan daerah pembentukan gambut yang terjadi saat ini di daerah timur Sumatera dan sebagian besar Kalimantan.

EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI BARANG TAMBANG

Eksplorasi dan Eksploitasi yang ramah lingkungan Paradigma baru kegiatan industri pertambangan  mengacu pada konsep pertambangan yang berwawasn lingkungan dan berkelanjutan, meliputi langkah-langkah sbb :

1. Penyelidikan umum (Prospeksi) Kegiatan penyelidikan, pencarian atau penemuan endapan-endapan berharga. Tujuan  menemukan keberadaan/indikasi adanya bahan galian untuk diselidiki lebih lanjut. Jika tidak ditemukan adanya indikasi bahan galian untuk sampai ke tahap eksplorasi, maka keg. Ini dihentikan. Cara  menggunakan metode tertentu seperti melalui interpretasi peta geologi (pertambangan).

2. Eksplorasi Penyelidikan lapangan untuk mengumpulkan data/informasi selengkap mungkin tentang keberadaan SDA/barang tambang di suatu tempat. Tujuan  mendapatkan kepastian ttg endapan bahan galian yg ditemukan. Tahap eksplorasi berperan pada tahap reklamasi nantinya krn dpt mengetahui dan mengenali seluruh komponen ekosistem yg ada sebelumnya. Salah satu tahapan eksplorasi  dalam memilih lokasi eksplorasi, dilakukan studi terhadap data dan peta-peta yg sudah ada, survei-survei terdahulu, catatan-catatan lama, laporan-laporan temuan.

3. Studi Kelayakan Tahapan akhir dari rentetan penyelidikan awal yang dilakukan sebelumnya sebagai penentu apakah kegiatan penambangan endapan bahan galian tersebut layak dilakukan atau tidak. Dasar pertimbangan yg digunakan meliputi pertimbangan teknis dan ekonomis dengan teknologi yang ada saat ini, dgn memperhatikan keselamatan kerja serta kelestarian lingkungan hidup. Bila tidak atau belum layak maka data tersebut diarsipkan.

4. Eksploitasi (Penambangan) Usaha penambangan dengan maksud untuk menghasilkan bahan galian dan memanfaatkannya. Bahan tambang layak diusahan apabila : Jumlahnya cukup banyak sehingga hasilnya dapat diandalkan untuk beberapa puluh tahun Mutunya baik, memenuhi standar kualitas yg ditetapkan Biaya produksi mulai dari penggalian, pengolahan, dan pengangkutan wajar.

Peralatan utama : kapal keruk Penambangan dibagi 3 : Dgn tahapan : pembersihan lahan, pengupasan tanah pucuk, pembongkaran dan penggalian tanah, penggalian bahan galian Kegiatan penambangan bahan galian yg berhubungan langsung dengan udara luar. Tambang Terbuka Kegiatan penambangan bahan galian yg tidak berhubungan langsung dengan udara luar. Dgn tahapan : pembuatan jalan utama, pemasangan penyangga, pembuatan lubang maju untuk produksi, ventilasi, drainase, dll. Tambang Bawah Tanah Peralatan utama : kapal keruk Metode penambangan di bawah air yg dilakukan untuk endapan galian bahan aluvial, marin dangkal, dan marin dalam. Tambang Bawah Air

5. Reklamasi Kegiatan untuk merehabilitasi kembali lingkungan yang telah rusak baik itu akibat penambangan atau kegiatan lainnya. Dilakukan dgn cara  penanaman kembali/penghijauan kawasan yg rusak akibat. Harus dilakukan karena penambangan dapat mengubah lingkungan fisik, kimia, biologi  bentuk lahan dan kondisi tanah, kualitas aliran air, vegetasi, habitat fauna. Ada 2 kegiatan  pemulihan lahan bekas tambang untuk memperbaiki lahan yg terganggu ekologinya mempersiapkan untuk pemanfaatan selanjutnya.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan reklamasi lahan bekas tambang Keselamatan lokasi tambang menutup terowongan-terowongan dan lubang-lubang yang potensial menimbulkan bahaya Yang perlu diperhatikan  rehabilitasi permukaan tanah, kualitas air, dan tempat-tempat pembuangan limbah shg tidak menimbulkan polusi air, erosi tanah, dll Perlu diperhatikan lokasi penempatan overburden dan tailing agar tidak mencemari lingkungan sekitar. Recontouring dari lubang-lubang bekas tambang Revegetasi  untuk mempercepat dan meningkatkan usaha reklamasi Penanaman dan perawatan tanaman

Dampak Positif dan Negatif Eksplorasi Barang Tambang terhadap Lingkungan Positif  kesejahteraan manusia, menambah pendapatan negara, pemenuhan kebutuhan hidup. Negatif (eksploitasi berlebihan ) mendatangkan berbagai bencana  longsor, banjir, kabut asap, pemanasan global. Contoh nyata : bencana lumpur lapindo (Juni 2006), terjadi krn pengeboran yg tidak sesuai dgn formasi batuan shg memotong formasi lumpur dan menembus formasi gas.

PEMANFAATAN, EFISIENSI, DAN REKLAMASI LOKASI PERTAMBANGAN

Manfaat Batuan dan Barang Tambang

Manfaat Batuan Keperluan industri Fondasi bangunan, pengerasan jalan, bahan baku pembuatan ubun lantai. Pelapis dinding/lantai Bahan galian yg berasal dari batuan beku, kerikil, pasir  bahan galian gol.C . Manfaat batuan beku

Manfaat batuan sedimen Bahan dasar bagunan (gypsum) Bahan bakar (batu bara) Pengeras jalan dan pondasi rumah (batu gamping) Pembuatan keramik dan batu bara (tanah liat) Manfaat batuan sedimen

Manfaat batuan metamorf Alat menulis (sabak) Bahan baku lantai , dekorasi bangunan , dan batu nisan (marmer) Manfaat batuan metamorf

Manfaat Barang Tambang Minyak bumi  minyak gas, avtur, bensin, kerosin, paraffin, aspal dll. Gas alam  bahan bakar (LNG & LPG) Batu bara  bahan bakar pabrik besi-baja, pembangkit tenaga listrik, bahan mentah cat, dll Kaolin  proses pembuatan keramik, bahan pasta gigi, dll Batu gamping  bahan pembuat semen, bahan perekat bangunan, pengapur dinding Pasir kuarsa  bahan baku utama industri gelas kaca, semen, tegel, dll Pasir besi  industri logam besi, bahan dasar tinta kering pada mesin fotokopi. Timah  melapisi logam lainnya untuk mencegah karat, casing HP, bahan kerajinan, dll Bauksit  bahan baku alumunium Nikel  bahan campuran dalam industri besi baja agar kuat dan tahan karat serta digunakan dalam pembuatan pipa tekanan tinggi yaitu pada bagian otomotif dan mesin.

Efisiensi Pertambangan

Penerapan Efisiensi Pertambangan Efisiensi dalam kaitannya SDA (barang tambang)  penggunaan sumber daya secara minimum guna pencapaian hasil yang optimum. Semakin hemat/sedikit penggunaan sumber daya maka prosesnya dikatakan semakin efisien.

Kegiatan Pertambangan Efisiensi Dilakukan dengan Cara: Pemanfaatan Berkesinambunga: Memanfaatkan SDA yg dapat diperbarui dgn hati-hati dan efisien, misal: air, tanah, udara, digunakan secukupnya, hemat, tidak berlebihan, Menggunakan bahan pengganti Mengembangkan metode penambangan dan pemrosesan yang lebih efisien dan dapat didaur ulang Melaksanakan etika lingkungan dgn menjaga kelestarian alam Prinsip Hidup Hemat Penggunaan SDA: Tindakan nyata tidak boros menggunakan SDA non renewable (tidak dapat diperbarui)

Prinsip Ekofisiensi dalam Pemanfaatan Barang Tambang Meminimalkan penggunaan bahan baku dan energi Meminimalkan pelepasan limbah beracun ke lingkungan Menghasilkan produk yang dapat didaur ulang Pemanfaatan SDA yang dapat diperbarui Mampu menghasilkan produk yg tahan lama.

Tata Kelola Pertambangan

Kedudukan Perusahaan Tambang dalam Tata Kelola Pertambangan Pada masa kini, Industri pertambangan di Indonesia diatur oleh UU No. 4 Th. 2009 ttg Mineral dan Batu Bara (Minerba). Dalam pertambangan mineral dikenal istilah Kontrak Karya (KK). Tambang batu bara  Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) dan Kuasa Pertambangan (KP) sistem kontrak ini memposisikan negara dan korporasi tambang secara sejajar. Krn terjadi perubahan rezim dalam tata kelola industri tambang nasional. Istilah-istilah di atas diganti menjadi Izin Usaha Pertambangan (IUP) terdiri atas 2 tahap IUP Eksplorasi (penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan dan IUP Operasi Produksi (konstruksi, penambangan, pengolahan, dan pemurnian, serta pengangkutan dan penjualan)

Tata Kelola Perusahaan Tambang (Corporate Governance) Rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yg mempengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu perusahaan atau korporasi. Salah satu hal penting  masalah akuntabilitas dan tanggungjawab mandat, khususnya implementasi pedoman dan mekanisme untuk memastikan perilaku yang baik dan melindungi kepentingan pemegang saham. Diatur dan dijelaskan dalam pedoman tata kelola perusahaan  memandu seluruh praktik tata kelola yang baik dan berkelanjutan dalam lingkup perusahaan secara komprehensif dan terperinci  dilandasi 5 prinsip (transparansi, independensi, kewajaran, akuntabilitas, dan tanggungjawab)

Tujuan Tata Kelola Perusahaan Memaksimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham dgn tetap memperhatikan kepentingan seluruh pemangku kepentingan Meningkatkan daya saing perusahaan Kemandirian, akuntabilotas, pertanggungjawaban serta kesetaraan dan kewajaran Mendorong setiap organ di perusahaan agar melandaskan setiap proses pengambilan keputusan dan tindakan pada nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap perundang-undangan yg berlaku Mendorong timbulnya kesadaran akan tanggungjawab sosial perusahaan terhadap semua pemangku kepentingan dan kelestarian lingkungan sekitar perusahaan Meningkatkan kepercayaan pasar untuk mendorong arus investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional secara berkesinambungan

Implementasi Tata Kelola Perusahaan Setiap perusahaan tambang seharusnya senantiasa berusaha menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik, mencakup asaa transparency, accountability, responsibility, independency, dan fairness secara seimbang dengan pembangunan nilai-nilai dan budaya perusahaan yang tertuang dalam rumusan kode etik serta budaya perusahaan.