DISUSUN OLEH : IPHOV KUMALA SRIWANA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAB VII TEKNIK EVALUASI DAN REVIEW PROYEK.
Advertisements

Pemodelan Sistem dan Simulasi
Distribusi Probabilitas
Simulasi Antrian.
TEORI ANTRIAN Suatu antrian ialah garis tunggu dari nasabah yang
Averill M. Law W. David Kelton.  ( The Nature of Simulation ), teknik penggunaan komputer untuk ‘ imitate ’ atau ‘ simulate ’ operasi-operasi dari berbagai.
Simulasi Discrete-Event
DISUSUN OLEH : IPHOV KUMALA SRIWANA
EVENT & VARIABLES.
BAB 9 SIMULASI ANTRIAN.
Contoh: Time-shared computer and multi-teller bank
 System state : koleksi variabel state yang diperlukan untuk menggambarkan sistem pada saat tertentu.  Simulation clock : variabel yang menghasilkan.
Analisa Data Statistik Chap 6: Distribusi Probabilitas Kontinu
Pemodelan dan Simulasi Sistem (Pendahuluan)
 Statistical Simulation, menggambarkan sistem yang stochastic maupun static dan digunakan untuk meng-estimate nilai-nilai yang tidak bisa dengan mudah.
F2F-7: Analisis teori simulasi
Analisis Output Pemodelan Sistem.
PENDUGAAN PARAMETER Luh Putu Suciati 29 Maret 2015.
Pembangkitan Proses Kedatangan
Pertemuan 18 Aplikasi Simulasi
PENGANTAR MODEL STOKASTIK
Pemodelan Simulasi Sistem Diskrit
Analisis Model dan Simulasi
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA
TEORI SINYAL DAN SISTEM
Proses Kedatangan dan Distribusi Waktu Pelayanan
Teori Antrian.
DISUSUN OLEH : IPHOV KUMALA SRIWANA
DISTRIBUSI TEORITIS.
Pokok-Pokok Manajemen Perawatan
NETWORK SCHEDULING TECHNIQUES
Single Channel Single Server
Bagian 4 – DISTRIBUSI DISKRIT Laboratorium Sistem Produksi 2004
METODE & PENGUKURAN KERJA
MODUL 10. Analisa & Perancangan Kerja
DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT TEORITIS 2
MODUL 11. Analisa & Perancangan Kerja 1. Tujuan Instruksional Khusus
BAB I TEKNIK SIMULASI.
ECONOMIC ORDER QUANTITY
dengan mencoba mengukur risiko yang relevan dengan proyek.
Materi Ke-1 PEMODELAN SISTEM DISUSUN OLEH : IPHOV K. S.
Peta kendali variabel2 (lanjutan)+Latihan
Proses Kedatangan dan Distribusi Waktu Pelayanan
F2F-12: Komputasi Random Number Generator
DISTRIBUSI PROBABILITAS
Proses Kedatangan dan Waktu Layanan
PERSEDIAAN (SISTEM PRODUKSI TIPE BATCH)
ESTIMASI.
Sistem Operasi: Deadlock
DIAGRAM SIKLUS AKTIVITAS
DISUSUN OLEH : IPHOV KUMALA SRIWANA
Komponen SIMULASI Arif Rahman.
Distribusi Probabilitas Variabel Acak Diskrit
ANATOMI PROGRAM SIMULASI
Distibusi Probabilitas Statistik Bisnis -8
MEMBANGUN MODEL SIMULASI YANG VALID DAN KREDIBEL
NOTASI SEBARAN BINOMIAL
PEMBANGKIT RANDOM VARIATE
Distribusi Probabilitas Variabel Acak Diskrit
DISTRIBUSI FREKUENSI.
Analisis dan Estimasi Biaya
Model dan Simulasi Distribusi Poisson Veni Wedyawati, S.Kom, M.Kom.
DISTRIBUSI FREKUENSI.
Peta kendali variabel2 (lanjutan)+Latihan
Contoh Simulasi kasus antrian Single Server
DISTRIBUSI PROBABILITAS YANG UMUM
COURSE DAY 3.
OPERATIONS RESEARCH – I
DISTRIBUSI PROBABILITAS YANG UMUM
. Distribusi Binomial adalah suatu distribusi probabilitas yang dapat digunakan bilamana suatu proses sampling dapat diasumsikan sesuai dengan proses.
Transcript presentasi:

DISUSUN OLEH : IPHOV KUMALA SRIWANA SIMULASI DISKRIT DISUSUN OLEH : IPHOV KUMALA SRIWANA

DEFINISI Yaitu simulasi yang membahas model sistem yang selalu berkembang karena adanya representasi perubahan variabel-variabel pada kondisi tertentu di saat tertentu.

DISKRIT DAN KONTINU Semua aktivitas di dunia manufaktur didominasi oleh peristiwa yang bersifat diskrit dan probabilistik. Contoh : munculnya produk-produk cacat, tidak menentunya kedatangan bahan baku, peristiwa break down mesin, proses welding yang dilakukan oleh operator, aktivitas inspeksi, jumlah demand, dan lain sebagainya. Contoh kontinu : pada industri penyulingan minyak, petrokimia, dan industri lain sejenis hampir seluruh prosesnya bersifat kontinyu sehingga tingkat probabilitasnya jauh lebih rendah dibanding dengan industri manufaktur. Kedua persoalan ini tingkat kerumitannya sangat jauh berbeda, yaitu persoalan manufaktur jauh lebih rumit dibanding dengan persoalan industri kontinyu

SISTEM DISKRIT DAN SISTEM KONTINYU Satu hal yang sangat penting dalam mengkaji suatu sistem adalah mengetahui perilaku sistem, yaitu aktivitas sistem yang dinyatakan dalam bentuk keluaran sebagai perwujudan respons sistem atas rangsangan-rangsangan yang datang. Kediskritan sistem dapat dilihat dari perubahan keadaan (state) sistem dari waktu ke waktu. Jika perubahan state yang terjadi hanya pada titik-titik waktu tertentu dan bukannya pada setiap titik waktu maka dikatakan sebagai state yang diskrit. Jika sebaliknya, maka dikatakan kontinyu.

SISTEM DISKRIT DAN SISTEM KONTINYU Perubahan state dari sistem tidak muncul dengan sendirinya tanpa sebab. Penyebab utama sehingga muncul perubahan state adalah munculnya kejadian (event). Karena itu sifat diskrit pada state sistem juga disebabkan oleh sifat diskrit pada event-nya. Pada kebanyakan sistem, kapan datangnya event tidak menentu sehingga kapan terjadi perubahan state juga bersifat tidak menentu. Kalau ketidaktentuan itu dapat diduga dengan pola-pola probabilistik, maka sistem yang demikian dikatakan sebagai sistem diskrit yang probabilistik.

SISTEM DISKRIT DAN SISTEM KONTINYU Pada sistem diskrit akan dijumpai variabel-variabel diskrit dan variabel-variabel kontinyu. Guna menandai apakah suatu variabel berbentuk diskrit atau kontinyu dapat diperiksa dari bagaimana nilai dari variabel itu didapat. Variabel kontinyu nilainya didapatkan dengan cara mengukur dengan menggunakan alat ukur, misalnya berat kemasan, tekanan udara, waktu antar kedatangan mesin rusak.

KOMPONEN DAN ORGANISASI MODEL DISKRIT EVENT SIMULATION System state (kondisi sistem) yaitu sekumpulan kondisi (variabel) yang diperlukan untuk menjelaskan sistem pada waktu tertentu. Simulation Clock (jam simulasi). Variabel yang memberikan nilai waktu simulasi yang sedang berlangsung. 3. Event-list (daftar kejadian). Suatu daftar yang berisi waktu berikutnya pada saat masing-masing jenis event (kejadian) akan tcrjadi.

KOMPONEN DAN ORGANISASI MODEL DISKRIT EVENT SIMULATION Statistical counter (counter statistik). Variabel-variabel yang digunakan untuk melakukan proses statistik dan menyimpannya sebagai informasi statistik mengenai kemampuan sistem. 5. Initialization routine (rutin awal). Subrutin yang dipergunakan untuk mengawali model simulasi pada saat "0". 6.Timing routine Subrutin yang menetapkan kejadian berikutnya dari event list (daftar kejadian) dan kemudian mempercepat jam simulasi sampai waktu pada saat event tersebut harus terjadi.

KOMPONEN DAN ORGANISASI MODEL DISKRIT EVENT SIMULATION 7. Event routine Subrutin yang dipergunakan untuk memperbarui kondisi sistem pada saat suatu jenis event khusus terjadi (ada suatu kejadian untuk masing-masing jenis kejadian). 8. Report generator Subrutin yang digunakan untuk memperhitungkan estimasi-estimasi (dari counter statistical) pada pengukuran-pengukuran kemampuan yang diinginkan dan mencetak report pada saat akhir simulasi. 9. Main program (program utama). Program yang digunakan untuk memanggil timing routine untuk menetapkan kejadian berikutnya dan kemudian memindahkan kontrol ke event routine yang telah ditentukan guna meng-update kondisi sistem yang tepat.

KOMPONEN DAN ORGANISASI MODEL DISKRIT EVENT SIMULATION Initialization routine (rutin awal). Subrutin yang dipergunakan untuk mengawali model simulasi pada saat "0". 11. Timing routine. Subrutin yang menetapkan kejadian berikutnya dari event list (daftar kejadian) dan kemudian mempercepat jam simulasi sampai waktu pada saat event tersebut harus terjadi. 12. Event routine. Subrutin yang dipergunakan untuk meng-update (memperbarui) kondisi sistem pada saat suatu jenis event khusus terjadi (ada suatu kejadian untuk masing-masing jenis kejadian).

KOMPONEN DAN ORGANISASI MODEL DISKRIT EVENT SIMULATION 13. Report generator Subrutin yang digunakan untuk memperhitungkan estimasi-estimasi (dari counter statistical) pada pengukuran kemampuan yang diinginkan dan encetak report pada saat akhir simulasi 14. Main program Program yang digunakan untuk memanggil timing routine untuk menetapkan kejadian berikutnya dan kemudian memindahkan kontrol ke event routine yang telah ditentukan guna meng-update kondisi sistem yang tepat.

MEKANISME PENGGESERAN JAM SIMULASI Jam simulasi merupakan salah satu besaran yang penting, karena dengan jam ini akan diketahui kapan event selanjutnya terjadi dan juga dapat diketahui performansi sistem pada saat itu yang pada akhirnya akan diketahui pula berapa lama simulasi dijalankan. Pada hakekatnya jam simulasi ini adalah sama seperti lazimnya jam, yaitu berubah setiap saat secara periodik (biasanya setiap satu detik). Untuk itu dalam simulasi pun ada mekanisme yang dipakai untuk menjalankan jam simulasi. Mekanisme itu juga bekerja secara periodik, tapi tidak selalu/harus setiap satu detik seperti halnya jam biasa.

MEKANISME PENGGESERAN JAM SIMULASI Ada dua macam perioda penggeseran : Perioda penggeserannya yang konstan dan tertentu (fixed-increament time advance) Perioda penggeseran berdasarkan pada setiap munculnya event yang berikutnya (next event time advance). Masing-masing cara mempunyai kelebihan dan kekurangannya, tapi cara yang kedua lazim dipakai

Alurkontrol menggunakan teori next-event time advance

PENGGESERAN JAM DENGAN PERIODA KONSTAN Penggeseran jam secara konstan artinya jam simulasi akan digeser (dimajukan) kedepan secara periodik dengan lebar penggeseran Δt yang konstan. Setiap setelah penggeseran jam simulasi dilakukan, selalu segera diikuti pemeriksaan atas event-event yang terjadi selama interval waktu Δt. Jika ada satu atau lebih event yang telah terjadi dalam interval waktu tersebut, maka event-event tersebut segera diproses di penghujung interval waktu Δt tersebut.

PENGGESERAN JAM DENGAN PERIODA KONSTAN Anak panah lengkung menyatakan penggeseran jam simulasi sebesar Δt, tj menyatakan titik waktu dimana kejadian ke i, yaitu ei telah terjadi. Dalam interval waktu [0, Δt] telah terjadi event ej pada waktu t1. Event ini baru segera diproses di akhir interval [0, At], sehingga telah terjadi manipulasi waktu kedatangan event dari t1 menjadi ke akhir interval [0, Δt].

PENGGESERAN JAM DENGAN PERIODA KONSTAN Dengan cara penggeseran ini akan mengalami dua persoalan, yaitu yang pertama adalah keharusan memeriksa event pada setiap interval penggeseran waktu meskipun selama interval itu tidak muncul event. Yang kedua telah terjadi manipulasi waktu kedatangan event, yaitu waktu event telah dimundurkan ke akhir interval, padahal event-nya sendiri terjadi sebelum titik ujung interval itu.

PENGGESERAN JAM DENGAN PERIODA KONSTAN Semakin besar interval yang ditetapkan semakin besar kesalahan itu. Kesalahan ini memang bisa diminimalkan, yaitu dengan memperkecil lebar interval penggeseran. Akan tetapi konsekuensinya adalah persoalan yang pertama menjadi lebih serius karena semakin sering melakukan pemeriksaan. Dengan alasan inilah maka metoda ini jarang dipakai dan kalaupun dipakai benar-benar terbatas, yaitu hanya pada sistem yang benar-benar semua eventnya terjadi di setiap akhir perioda penggeseran. Misalnya sistem pelaporan akuntansi yang selalu diberlakukan pada akhir tahun.

PENGGESERAN JAM BERDASARKAN EVENT BERIKUTNYA cara kedua ini akan menggeser jam simulasi kedepan sejauh kapan event tercepat yang akan terjadi. Dikatakan tercepat, sebab selalu akan ada banyak event yang akan terjadi di masa akan datang. Mengingat bahwa kedatangan event tercepat yang akan datang adalah tidak menentu (probabilistik), maka lebar interval penggeserannya juga tidak menentu, ada kalanya sangat sempit dan adakalanya lebar sekali. Perhatikan Gambar 2.

ASUMSI ti = waktu kedatangan customer ke i (t0=0). ei = kejadian event ke i (segala jenis event) Ai = ti – ti-1 = waktu antar kedatangan customer ke i-1 dan customer ke i Si = waktu lamanya server melayani customer ke i Di = waktu tunggu (delay) customer ke i dalam antrian Ci = tj + Dj + Sj = waktu bahwa customer ke I selesai dilayani dan pergi.

PENGGESERAN JAM BERDASARKAN EVENT BERIKUTNYA Pada saat pelayanan pertama selesai ternyata sudah ada antrian, sehingga pelayanan berikutnya (nasabah kedua) langsung diberikan. Dan seterusnya proses penggeseran jam simulasi dilakukan terus sampai kondisi selesai atau kondisi lain yang mengisyaratkan bahwa simulasi harus diakhiri yaitu saat jam kantor tutup atau saat semua nasabah yang datang sebelum jam kantor tutup terlayani.