Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MODUL 10. Analisa & Perancangan Kerja

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MODUL 10. Analisa & Perancangan Kerja"— Transcript presentasi:

1 MODUL 10. Analisa & Perancangan Kerja
1. Tujuan Instruksional Khusus Diharapkan mahasiswa dapat memahami konsep penggunaan waktu sebagai alat ukur kerja dan langkah-langkah sebelum melakukan pengukuran. 2. Daftar Materi Pembahasan 2.1. 2.2. Konsep Penggunaan Waktu Sebagai Alat Ukur Kerja Langkah-langkah Sebelum Melakukan Pengukuran 3. Pembahasan 2.1. Konsep Penggunaan Waktu Sebagai Alat Ukur Kerja Waktu adalah hal yang sangat diperhatikan dalam dunia rekayasa maupun ilmu pengetahuan, demikian juga pada perusahaan manufaktur. Sebagai contoh, percobaan Newton tentang benda jatuh sangat banyak bergantung pada pengukuran jarak dan waktu. Walaupun waktu telah menjadi variabel yang penting dalam sejarah, baru Taylor-lah yang menawarkan konsep pengukuran waktu pekerjaan manusia sebagai alat pengendalian hasil pekerjaan buruh di dunia industri. Jam adalah alat yang dengan bantuan mekanisme roda gigi dan berputar yang menunjukkan waktu yang telah dilewatkan. Karena sebuah jam hanya pengukur waktu dan tidak ada lainnya, maka dapat dimengerti bahwa teknik pengukuran pertama yang dilakukan ialah teknik jam henti. Pada modul terdahulu telah dibahas berbagai prinsip yang perlu dipegang dalam merancang sistem kerja dan ditunjukkan bagaimana unsur manusia, mesin/ peralatan, bahan dan lingkungan fisik pekerjaan harus diperhatikan baik secara sendiri sendiri maupun dalam kaitan satu sama lainnya, semuanya sebagai komponen komponen dari sistem kerja. Bahwa prinsip prinsip pengaturan kerja yang dikemukakan akan mendatangkan beberapa alternatif sistem yang terbaik dimana untuk mendapatkan yang baik diperlukan adanya pengukuran. Dalam pembahasan pengukuran yang akan dibicarakan, adalah garis besarnya teknik-teknik pengukuran

2 Sebagaimana halnya dengan berbagai kegiatan lain, tujuan melakukan
kegiatan harus ditetapkan terlebih dahulu. Dalam pengukuran waktu, hal hal penting yang harus diketahui dan ditetapkan adalah untuk apa hasil pengukuran digunakan, beberapa tingkat ketelitian dan tingkat kenyakinan yang dinginkan dari hasil pengukuran tersebut. Misalnya jika waktu baku yang akan diperoleh dimaksudkan untuk dipakai sebagai dasar upah peransang, maka ketelitian dan keyakinan tentang hasil pengukuran harus tinggi karena menyangkut prestasi dan pendapat buruh disamping keuntungan bagi perusahaan itu sendiri. Tetapi jika pengukuran dimaksudkan untuk memperkirakan secara kasar bilamana pemesan barang dapat kembali untuk mengambil pesanannya, maka tingkat ketelitian dan tingkat kenyakinan tidak perlu sebesar yang tadi. 2. Malakukan Penelitian Pendahuluan Yang dicari dari pengukuran waktu adalah waktu yang pantas diberikan kepada pekerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Tentu dari suatu kondisi kerja yan gada dapat dicari waktu yang pantas tersebut ; artinya akan didapatkan juga waktu yang pantas untuk meyelesaikan pekerjaan dengan kondisi yang bersangkutan. Suatu perusahaan biasanya menginginkan waktu kerja yang sesingkat-singkatnya agar dapat meraih keuntungan yang sebesar-besarnya. Keuntungan demikian tidak akan diperoleh jika kondisi kerja dari pekerja perkerjaan yang ada diperusahaan terserbut tidak menunjang agar dapat dicapainya hal tadi. Marilah kita lihat sebuah contoh. Katakanlah ada suatu pekerjaan yang berada disebuah ruangan yang berjendela tidak cukup besar. Keadaan ini bukan saja akan mengakibatkan pengapnya ruangan karena tidak lancarnya aliran pertukaran udara, tetapi juga meyebabkan gelapnya ruangan terutama saat hari mendung. Keadaan meja dimana pekerjaan dilakukan, tidak baik ; terlalu tinggi jika pekerja duduk dikursi, dan terlalu rendah jika pekerja berdiri. Waktu penyelesaian yang pantas untuk kondisi demikan tentu bisa dicari, tetapi dapat diduga bukanlah waktu yang sebaik baiknya, melainkan waktu yang lebih panjang dari yang seharusnya diperlukan. Bagi pekerja, kondiri demikan tidak selalu menguntungkan ; antara lain menghambat dirinya berprestasi kerja disamping akibat akibat jangka panjang seperti terhadap kesehatannya. Dari contoh ini dapatlah ditarik kesimpulan bahwa waktu kerja yang pantas hendaknya merupakan waktu kerja yang didapat dari kondisi kerja yang baik. Dengan lain perkataan, pengukuran waktu sebaiknya dilakukan bila kondisi kerja dari pekerjaan yang diukur sudah baik. Jika belum maka kondisi yang ada hendaknya diperbaiki terlebih dahulu. Hal yang sama juga dapat terjadi bila cara cara kerja yang

3 kemampuan mereka dibandingkan akan terlihat perbedaan perbedaan diantaranya,
yaitu mulai dari yang berkemampuan rendah sampai tinggi. Terlihat bahwa orang orang yang berkemampuan rendah dan berkemampuan tinggi jumlahnya hanya sedikit. Sedangkan yang berkemampuan rata-rata jumlahnya banyak. Secara statistik distribusi demikan dapat dibuktikan berdistirbusi normal atau dapat didekati oleh distribusi normal. Kembali pada tujuan mengukuran waktu yaitu untuk medapatkan waktu penyelesaian, maka dengan melihat kemampuan pekerja seperti ditunjukkan tadi jelaslah bahwa yang dicari bukanlah orang orang yang berkemampuan tinggi ataupun rendah, karena orang-orang demikian hanya meliputi sebagian kecil saja dari seluruh pekerja yang ada. jadi yang dicari adalah waktu penyelesaian pekerja yang secara wajar diperlukan oleh pekerja pekerja normal, dan ini adalah orang yang berkemampuan rata-rata. Dengan demikian pengukuran mencari operator yang memenuhi hal tersebut. Disamping itu operator yang dipilih adalah orang yang pada saat pengukuran dilakukan mau bekerja secara wajar. Walaupun operator yang bersangkutan sehari harinya dikenal memenuhi syarat pertama tadi bukan mustahil dia akan bekerja tidak wajar ketika pengukuran dilakukan karena alasan alasan tertntu. Biasanya jika operator tersebut memiliki kecurigaan terhadap maksud maksud pengukuran, misalnya dianggap untuk hal-hal yang akan merugikan dirinya atau pekerja lain, dia akan bekerja lamban. Sebaliknya mungkin saja dia bekerja dengan kecepatan lebih dari biasanya karena menginginkan hasil yang banyak untuk mendapatkan pujian. Selain itu operator harus dapat bekerja secara wajar tanpa canggung walaupun dirinya sedang diukur dan pengukur berada didekatnya. Penjelasan tentang maksud baik pengukuran serta tentang bagaimana operator sebaiknya bersikap ketika sedang diukur, bila perlu diberikan dahulu. Dan operatorpun harus mengerti dan menyadari sepenuhnya. Inilah yang dimaksud bahwa operator harus dapat diajak bekerja sama. Dalam pekaksanaannya, jika pengukur tidak mengenal pekerja-pekerja yang ada, untuk mendapatkan operator yang akan diukur, dia dapat mencarinya dengan mendapatkan petunjuk dari kepala-kepala regu, kepala pabrik atau pejabat-pejabat setempat lain. yang telah mengenal baik para pekerja. Data tentang hasil-hasil kerja para pekerja dalam catatan catatan ditempat kerja dapat juga membantu pekerjaan ini.


Download ppt "MODUL 10. Analisa & Perancangan Kerja"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google