SENSITIVITY ANALYSIS Sensitivity Analysis (analisis sensitivitas) merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui akibat dari perubahan parameter-parameter produksi terhadap perubahan kinerja sistem produksi dalam menghasilkan keuntungan. Dengan melakukan analisis sensitivitas maka dampak yang mungkin terjadi dari perubahan-perubahan tersebut dapat diketahui dan diantisipasi sebelumnya.
Tujuan analisis sensitivitas adalah : Menilai apa yang akan terjadi dengan hasil analisis kelayakan suatu kegiatan investasi atau bisnis apabila terjadi perubahan di dalam perhitungan biaya atau manfaat. Analisis kelayakan suatu usaha ataupun bisnis perhitungan umumnya didasarkan pada proyeksi-proyeksi yang mengandung ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang. Analisis pasca kriteria investasi yang digunakan untuk melihat apa yang akan terjadi dengan kondisi ekonomi dan hasil analisa bisnis jika terjadi perubahan atau ketidaktepatan dalam perhitungan biaya atau manfaat.
Bisnis sangat sensitif /peka terhadap perubahan akibat beberapa hal, yaitu : Harga Perubahan harga (terutama harga output) dapat disebabkan karena adanya penawaran (supply) yang bertambah dengan adanya bisnis skala besar (misal perkebunan kelapa sawit) atau adanya beberapa bisnis baru dengan umur ekonomi yang panjang Keterlambatan pelaksanaan Terlambat dalam pemesanan/penerimaan alat baru Masalah administrasi yang tidak terhindarkan. Khusus pada usaha di sektor pertanian, karena adanya teknik bercocok tanam baru, sehingga petani perlu adaptasi dengan teknik tersebut.
Kenaikan biaya (cost over run) Terjadi karena adanya kenaikan dalam biaya konstruksi, misalnya pada saat pelaksanaan ada kenaikan pada : a. Harga peralatan b. Harga bahan bangunan Ketidaktepatan perkiraan hasil produksi Terutama bila cara produksi baru yang sedang diusulkan yang dipakai sebagai ukuran atau informasi agronomis terutama didasarkan pada hasil penelitian. Analisis sentivitas dilihat terhadap kelayakan bisnis terhadap perbedaan dari perkiraan hasil bisnis dengan hasil yang betul-betul dihasilkan di lokasi bisnis.
Teknik Analisis Sensitivitas : Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh setiap analis yang akan menilai kelayakan suatu bisnis terhadap dampak dari perubahan-perubahan yang mempengaruhi kelayakan bisnis tersebut, yaitu : Lakukan identifikasi faktor-faktor perubahan (penurunan produksi, penurunan harga output, dan kenaikan biaya atau harga input) yang mungkin atau dapat saja terjadi pada bisnis tersebut. Perubahan tersebut tentunya akan mempengaruhi berapa besar pengaruh pada aliran kas perusahaan, apakah manfaat ataupun biayanya.
Untuk memberikan informasi mengenai dampak potensial ketidakpastian dalam beberapa estimasi faktor. Contoh: 1. Sebuah mesin sedang dipertimbangkan untuk dipasang. Adapun data mengenai pembiayaan mesin: Variasi PW berkisar ±40%. Investasi Modal awal = -$11.500 Pendapatan/ Revenue = 5.000 Biaya/th = -2.000 MV = 1.000 Masa manfaat = 6 tahun MARR = 10%
Penyelesaian: PW (10%) =-11.500 + 5.000 (P/A,10%,6) + 1.000 (P/F,10%,6)= $2.130
Penjelasan Ketika investasi modal bervariasi sekitar ±p%, PW akan sebesar: PW (10%) =-(1±p%/100) 11.500 + 5.000 (P/A,10%,6) + 1.000 (P/F,10%,6) Perubahan arus kas netto, ±a% PW (10%) =-11.500 + 5.000(1±a%/100) (P/A,10%,6) + 1.000 (P/F,10%,6) Jika nilai pasar bervariasi ±s% PW (10%) =-11.500 + 5.000 (P/A,10%,6) + 1.000(1±s%/100) (P/F,10%,6) Jika perubahan nilai manfaat ±n% PW (10%) =-11.500 + 5.000 (P/A,10%,6(1±n%/100)) + 1.000 (P/F,10%,6(1±n%/100)) Kesimpulan: ukuran manfaat, PW, tidak sensitif terhadap MV, tetapi agak sensitif terhadap perubahan I, A dan n