Konsep Teknologi Informasi a

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERCABANGAN # IF…THEN IF…THEN…ELSE SELECTION STIKOM
Advertisements

Pertemuan Ke-3 STRUKTUR PEMILIHAN.
TUGAS Buatlah program menghitung luas persegi panjang!
Kasus 1 Buat algoritma untuk menghitung gaji pegawai. Gaji pegawai didapat dari gaji pokok ditambah tunjangan keluarga dan tunjangan jabatan. Tunjangan.
CONDITION I (Tunggal – Ganda) IF - Then
TIPE data Tipe data yang dikenal dalam bahasa pascal antara lain :
STATEMENT KONDISI Adalah perintah yang memungkinkan
Pengambilan Keputusan
 Struktur ini digunakan jika menghadapi suatu pilihan dimana harus memilih  Pilihan dapat terdiri dari: ◦ Satu pilihan (pilih A atau tidak) ◦ Dua pilihan.
VARIABEL DAN OPERATOR.
Struktur Kontrol Struktur kontrol merupakan pengatur aliran program
ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN Minggu 4 – Runtunan & Pemilihan
Computer Science, University of Brawijaya Putra Pandu Adikara, S.Kom Algoritma dan Struktur Data Seleksi Kondisi.
Algoritma Dasar Dalam membuat suatu program komputer, menyusun algoritma adalah langkah pertama yang harus dilakukan Dalam membuat algoritma dapat digunakan.
Cakupan Graf (Lanjutan) Pertemuan 7.
III. STRUKTUR KONTROL.
*Operator - ARITMATIKA
Logika & Algoritma -- Pertemuan II: Variabel dan Operator Logika & Algoritma --
2 JAM TEORI dan 1 jam praktek
Notasi Algoritma.
©Ian Sommerville 2004Software Engineering, 7th edition. Chapter 1 Slide 1 REVIEW Issa Arwani, S.kom, M.sc.
©Ian Sommerville 2004Software Engineering, 7th edition. Chapter 1 Slide 1 DPK Pertemuan -- Issa Arwani, S.kom, M.sc. PROGRAM STUDI.
Variabel, Konstanta, Tipe Data Dan Operator pada VB
Algoritma & Pemrograman Chapter 6
Lecturer Note VI Pencabangan/Pilihan (Kondisional) By :
Object-oriented Programming (OOP) with JAVA 2011/2012
Chapter 3 PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR
{Pertemuan 4 Struktur Kondisi IF}
Percabangan Dosen Pengampu: M. Zidny Naf’an, M.Kom.
Percabangan.
If, If/else, switch SUSSI.
ALGORITMA PEMROGRAMAN 2A
{Pertemuan 4 Struktur Kondisi IF}
INTRODUCTION TO C++ Prepared by: Edi, SKom, MKM.
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Dasar-Dasar Pemrograman
Variabel dan Ekspresi Struktur Percabangan dan Struktur Perulangan
Struktur Kendali Sri nurhayati, mt.
Pengantar Pemrograman
BAB 3 EKSPRESI BOOLEAN.
Struktur Seleksi (Percabangan)
{Pertemuan 4 Struktur Kondisi IF}
Matriks Grafik Matriks Grafik sangat berguna untuk mengembangkan peranti perangkat lunak yang membantu pengujian basis path Matriks Grafik adalah matriks.
PENGGUNAANNYA DALAM MS.ACCESS
Aliran Kendali (Flow Control)
NILAI DAN EKSPRESI (TRANSFORMASI NILAI), TIPE DATA DAN TIPE OPERATOR
Pseudocode – Tipe Data, Variabel, dan Operator
Struktur Kontrol Struktur kontrol merupakan pengatur aliran program
Algoritma & Pemrograman 1
Algoritma dan Pemrograman
Algoritma dan Pemrograman 1A Sindy Nova
PEMROGRAMAN PASCAL ELEMEN PEMROGRAMAN PASCAL.
DASAR PEMROGRAMAN JAVA
Instruksi IF Alur program dapat dikendalikan oleh kondisi, dimana kondisi tersebut menentukan alur program selanjutnya. Kondisi ini dinyatakan dalam bentuk.
PERTEMUAN 5 Pemrograman Visual
BAB V Teknik Percabangan.
Adi Rachmanto – UNIKOM FUNGSI LOGIKA Adi Rachmanto – UNIKOM
Algoritma & Pemrograman 1
Metode Pengujian Perangkat Lunak (White Box)
PEMILIHAN / PENCABANGAN
Struktur Pengambilan Keputusan
*Operator - ARITMATIKA
Metode Pengujian Perangkat Lunak (White Box)
Dasar-Dasar Pemrograman
PERCABANGAN / PEMILIHAN
Pemrograman Web Lanjut “Pertemuan ke-3”
SMK BINA INSAN Pemograman Dasar Operasi Aritmatika Dan Logika Yobi Saputra 22.
VARIABEL Variabel merupakan tempat untuk menyimpan nilai sementara dari suatu perhitungan. Untuk mendeklarasikan sebuah variabel digunakan pernyataan.
BAB 7 EKSPRESI BOOLEAN.
CONDITION I (Tunggal – Ganda) IF - Then. Seleksi kondisi adalah proses penentuan langkah berikutnya berdasarkan proses yang terjadi sebelumnya. Bila kondisi.
Transcript presentasi:

Konsep Teknologi Informasi a Metode Perumpamaan

Objectives Menggunakan Pernyataan IF Menggunakan Fungsi IIF Penggunaan IF Tunggal Penggunaan IF Majemuk/Bersarang Menggunakan Fungsi IIF Menggunakan Pernyataan Select Case Menggabungkan IF dan Select Case

Menggunakan Pernyataan IF

Menggunakan Pernyataan IF Pernyataan If adalah pernyataan logis (conditional test) yang menghasilkan nilai True atau False. Tes logika dapat berupa nilai, ekspresi, fungsi, atau properti objek yang mengembalikan nilai True atau False dengan menggunakan operator logika (<, >, <=, >=, =, < >, Not)

Menggunakan Pernyataan IF Operator Operator Perbandingan Keterangan = If (a=b) menghasilkan TRUE kalau nilai a dan b sama. < > If (a <>b) menghasilkan TRUE kalau nilai a dan b tidak sama > 5 > 3 menghasilkan TRUE. 3> 5 mrrnghasilkan false < 5 < 3 menghasilkan nilai FALSE. 5 <3 menghasilkan true >= 5 >=5 menghasilkan TRUE

Penggunaan IF Tunggal Pernyataan if yang sederhana hanya terdiri dari evaluasi atas kondisi tunggal dalam bentuk berikut. Sintaks: If (kondisi) then ... ‘perintah End if

Penggunaan IF Tunggal Contoh 1 : Pernyataan if berikut ini mengevaluasi jika nilai dalam variabel a kurang dari nilai dalam variabel b dan jika benar, maka akan menampilkan pesan “Nilai a < b” di jendela intermediate.

Penggunaan IF Tunggal Contoh 1 :

Penggunaan IF Tunggal Contoh 1 :

Penggunaan IF Tunggal Contoh 2 : Macro berikut menerima input untuk nilai UAS dan mengevaluasi jika nilai UAS lebih dari 50. Jika kondisi benar, maka akan menampilkan pesan, “Lulus UAS” di jendela immediate.

Penggunaan IF Tunggal Contoh 2 :

Penggunaan IF Tunggal Contoh 2 :

Penggunaan IF Majemuk/Bersarang Pernyataan If Majemuk berarti terdapat lebih dari satu kondisi yang perlu di evaluasi dan dijalankan sesuai urutan kondisi logisnya. Sintaks : If (kondisi1) then ... ‘perintah1 ElseIf (kondisi2) then ... ‘perintah2 Else ... ‘perintah3 End if

Penggunaan IF Majemuk/Bersarang Contoh 1 : Pernyataan IF majemuk berikut mengevaluasi jika nilai UAS lebih dari 50 dan kemudian menampilkan pesan yang bersangkutan.

Penggunaan IF Majemuk/Bersarang Contoh 1 :

Penggunaan IF Majemuk/Bersarang Contoh 1 :

Penggunaan IF Majemuk/Bersarang Contoh 1 :

Penggunaan IF Majemuk/Bersarang Contoh 2 : Pernyataan IF majemuk berikut mengevaluasi jika input pengguna kurang dari nol, lebih dari nol atau memiliki nilai nol.

Penggunaan IF Majemuk/Bersarang Contoh 2 :

Penggunaan IF Majemuk/Bersarang Contoh 2 :

Penggunaan IF Majemuk/Bersarang Contoh 3 : Macro berikut akan menghitung nilai akhir ujian berdasarkan rumus, nilai akhir = (60% x nilai UAS) + (40% x nilai UTS) dan mengkonversi nilai numerik ke nilai abjad dengan ketentuan sebagai berikut.

Penggunaan IF Majemuk/Bersarang Contoh 3 :

Penggunaan IF Majemuk/Bersarang Contoh 3 :

Penggunaan IF Majemuk/Bersarang Contoh 3 :

Penggunaan IF Majemuk/Bersarang Contoh 3 :

Penggunaan IF Majemuk/Bersarang Contoh 4 : Macro berikut akan menerima 3 angka dan kemudian menampilkan angka yang terbesar.

Penggunaan IF Majemuk/Bersarang Contoh 4 :

Penggunaan IF Majemuk/Bersarang Contoh 4 :

Penggunaan IF Majemuk/Bersarang Contoh 4 :

Penggunaan IF Majemuk/Bersarang Dalam Contoh 4 , Anda menggunakan sebuah operator logika, yaitu ANDyang digunakan untuk melakukan tes logika pada dua kondisi. Operator Logical Keterangan AND Logical AND akan menghasilkan TRUE apabila nilai kedua operand adalah TRUE OR Logical OR akan menghasilkan TRUE apabila nilai salah satu operand adalah TRUE atau nilai kedua operand adalah TRUE

Menggunakan Fungsi IIF

Menggunakan Fungsi IIF Jika User hanya mengevaluasi kondisi sederhana, User dapat menggunakan fungsi IIF yang akan mengembalikan salah satu dari dua bagian. Kondisi merupakan bagian yang akan dievaluasi dan akan menghasilkan nilai berupa tipe Boolean (True/False)

Menggunakan Fungsi IIF Apabila hasil itu berupa True, maka nilaiTrue akan diambil dan nilaiFalse akan diambil jika kondisinya menghasilkan False. Sintaks Iif(kondisi, nilaiTrue, nilaiFalse)

Menggunakan Fungsi IIF Contoh 1 Macro berikut menerima input user dan mengevaluasi kondisi sederhana (input yang diterima adalah L/P) dan kemudian menampilkan jenis kelamin sesuai dengan input yang diterima.

Menggunakan Fungsi IIF Contoh 1

Menggunakan Fungsi IIF Contoh 1

Menggunakan Pernyataan Select Case

Menggunakan Pernyataan Select Case Pernyataan ini merupakan cara alternatif untuk menulis pernyataan logis dan cocok digunakan untuk mengevaluasi beberapa kondisi. Cara ini dianggap lebih cepat daripada pernyataan If dan lebih lebih mudah untuk ditulis dan dipahami.

Menggunakan Pernyataan Select Case Nilai Case adalah nilai tes secara logis terhadapt ekspresi untuk nilai TRUE. Evaluasi itu dijalankan sampai ke bagian akhir dari daftar hingga menemukan nilai TRUE dan menggunakan Case Else sebagai pilihan untuk FALSE.

Menggunakan Pernyataan Select Case Sintaks : Select Case(ekspresi) Case nilai1 ... ‘perintah yang dilakukan kalau TRUE nilai1 Case nilaiX ... ‘perintah yang dilakukan kalau TRUE nilaiX Case Else ... ‘ perintah yang dilakukan kalau FALSE End Select

Menggunakan Pernyataan Select Case Contoh 1 Macro berikut menerima input user (1-7) untuk menentukan hari tertentu. Misalnya, jika input yang diterima adalah 1, macro ini akan menampilkan hari “Senin”. Dan untuk angka selain 1-7 akan menampilkan pesan, “Tidak ada hari ke-”

Menggunakan Pernyataan Select Case Contoh 1

Menggunakan Pernyataan Select Case Contoh 1

Menggunakan Pernyataan Select Case Contoh 1

Menggunakan Pernyataan Select Case Contoh 2 Anda dapat menggunakan beberapa ekspresi atau rentang dalam setiap klausul CASE seperti dalam macro berikut.

Menggunakan Pernyataan Select Case Contoh 2

Menggunakan Pernyataan Select Case Contoh 2

Menggunakan Pernyataan Select Case Contoh 2

Menggunakan Pernyataan Select Case Contoh 3 Buatlah satu macro yang menentukan suatu bulan tertentu termasuk dalam catur wulan yang ke berapa. Misalnya Januri-April akan masuk dalam Catur Wulan I, Mei-Agustus masuk dalam Catur Wulan II, September – Desember masuk dalam Catur Wulan III.

Menggunakan Pernyataan Select Case Contoh 3

Menggunakan Pernyataan Select Case Contoh 3

Menggunakan Pernyataan Select Case Contoh 3

Menggunakan Pernyataan Select Case Contoh 3

Menggabungkan IF dan Select Case

Menggabungkan IF dan Select Case Buat satu macro yang dapat membaca tingkat jabatan pegawai, gaji pokok lalu menghitung gaji bersih yang diterima sesudah dipotong pajak sesuai dengan tabel berikut. Gaji kotor dihitung berdasarkan rumus, gaji kotor = gaji pokok + tunjangan jabatan + tunjangan transportasi, sedangkan gaji bersih = gaji kotor - pajak

Menggabungkan IF dan Select Case Tabel : Tingkat Jabatan Tunjangan Jabatan ($) Tunjangan Transportasi ($) 1 1,000 500 2 750 200 3 100 Gaji Kotor yang diterima Pajak Berlaku (%) <= 2,000 2,000 < gaji kotor <= 4,000 3% 4,000 < gaji kotor <= 5,000 5% > 5000 8%

Menggabungkan IF dan Select Case Output:

Menggabungkan IF dan Select Case Output:

Menggabungkan IF dan Select Case Output:

Menggabungkan IF dan Select Case Output:

Menggabungkan IF dan Select Case Output:

Menggabungkan IF dan Select Case Output:

Sumber Lee, Christopher. 2016. Belajar Excel Macro VBA Step-by- Step. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.