EPIDEMIOLOGI KLINIK - BIOSTATISTIK Idrus Jus’at, M.Sc. Ph.D
EPIDEMIOLOGI Tujuan: Pada akhir semester mahasiswa memahami konsep dan metoda epidemiologi serta penerapannya dalam menerangkan pola penyebaran penyakit di masyarakat dan menentukan faktor penyebab, serta penerapan konsep dan metoda epidemiologi
Gambar berikut menjelaskan mengenai: Perubahan pola kematian di salah satu negara maju dan negara berkembang Terlihat jelas bahwa kematian karena penyakit infeksi (penyakit menular) menurun sedangkan penyakit degeneratif (penyakit tidak menular) makin meningkat seiring dengan perjalanan waktu dari tahun 1950-an
KONDISI INDONESIA
Trend of the cause of death of all ages 1995-2001-2007
Prevalensi Hipertensi berdasarkan Pengukuran (2007-2013)
Kecenderungan Prevalensi Hipertensi, 2007-2013
Prevalensi Penyakit Jantung Koroner Usia >15 Thn (Wawancara, 2013)
Kecenderungan Prevalensi Stroke per 1000, 2007-2013
Prevalensi Kanker per 1000, 2013
Kecenderungan Prevalensi DM , 2007-2013
Proporsi Pria Obese (IMT >=25) Usia > 18 Thn ( 2007-2013)
Proporsi Wanita Obese (IMT>=25) Usia 18 Th (2007-2013)
Proporsi BBLR: 2010-2013 menurut Provinsi Penentuan proporsi BBLR didasarkan pada catatan berat lahir. Dari 82.666 sampel anak usia 0-59 pada Riskesdas 2013, yang punya catatan berat lahir hanya 52,6 % Sumber : Riskesdas 2007 & 2013
KECENDERUNGAN ANGKA KEMATIAN BALITA, BAYI DAN NEONATAL, 1991 -2015 33% Proporsi kematian neonatal dibanding kematian balita meningkat 37% 43% 48%
ANGKA KEMATIAN NEONATAL, BAYI & BALITA,
Kapan terjadinya Kematian Bayi? Kematian terbanyak terjadi sebelum usia 1 bulan (masa neonatal) SDKI 2012
Penyebab Kematian Neonatus, Bayi dan Balita Penyebab kematian 0-59 bulan Tetanus, 1.5 % Tidak diketahui penyebabnya, 5.5 % Meningtis, 5.1 % Penyebab kematian 0-28 hari Kelainan Kongenital4.9 % Masalah Neonatal 36 % Pneumonia, 13.2 % Diare, 17.2 % Penyebab kematian 0-11 bulan Tidak diketahui penyebabnya, 3.7 % Meningtis, 4.5 % Kelainan Kongenital, 5.7 % Pneumonia, 12.7 % Masalah Neonatal 46,2 % Masalah neonatal : Asfiksia BBLR/prematuritas Infeksi, dll Diare, 15 % Tetanus, 1.7 % Sumber : Riskesdas 2007
Jumlah Penduduk yang Gizi Kurang dan Kelebihan Berat Badan + Obese (juta) Negara Gizi Kurang BB Lebih+Obese China 150.8 341.9 India 190.7 141.1 Indonesia 21.6 52.1 Brazil ? 105.6 Meksiko 82.6 Subtotal 363.1 723.3 Dunia 805.3 2,458
Persentase Penduduk yang mengalami Gizi Kurang , Kelebihan Berat Badan, dan Obese
PERUBAHAN STRUKTUR UMUR PENDUDUK AKIBAT TRANSISI DEMOGRAFI INDONESIA 1971, 2010, 2030 2010 2030 1971 Di Indonesia Target Renstra Kemenkes : peningkatan Umur Harapan Hidup (UHH) dari 70,6 tahun menjadi 72 tahun pada tahun 2014 SP 2010, Indonesia saat ini termasuk lima besar negara dengan jumlah penduduk lanjut usia terbanyak di dunia yakni, mencapai 18,1 juta jiwa ( 7,6 %) Jumlah penduduk lansia 60+ akan meningkat dari 18.1 juta pada tahun 2010 menjadi 36 juta pada tahun 2025 (proyeksi Bappenas) Post-war baby boom di Indonesia yang terjadi pada dekade 1960-1970 an diperkirakan akan mengakibatkan aged-population boom pada dua dekade permulaan di abad 21. Anak-anak usia 0-14 thn 1971 dan yang akan lahir mencapai usia 15-55 thn pada 2010 menciptakan angkatan kerja yang besar jumlahnya, tahun 2030 anak ini mencapai usia 35-90 thn (SM Adioetomo based on Indonesian Population Projection 2010-2035 and pop structure 1971) 17/OWN CALCULATION 07/2013
SEBARAN POPULASI LANSIA MENURUT PROVINSI Susenas 2012
DEMOGRAFI LANSIA INDONESIA UHH di Indonesia meningkat dari 68,6 th (2004) 69,8 th (2010) (BPS) meningkat menjadi 70,8 th (2015) diperkirakan meningkat menjadi 72,2 th (2030-2035) Sensus Penduduk 2010: Jumlah lansia 18,1 juta jiwa (7,6% dari total penduduk) Pada tahun 2014 berdasarkan data Susenas mencapai 20,24 juta jiwa (8,03% dari total penduduk) Indonesia termasuk lima besar negara dengan jumlah Lansia terbanyak di dunia Bonus demografi tahun 2020 - 2035 lonjakan jumlah Lansia setelah tahun 2035 Tahun 2035 diperkirakan akan mencapai 41 juta jiwa dan 80 juta jiwa pada tahun 2050
STATUS KESEHATAN LANJUT USIA Masalah Kesehatan Lanjut Usia (Riskesdas 2013) No Masalah Kesehatan Prevalensi 55-64 tahun 65-74 tahun 75 + tahun 1 Hipertensi 45.9 57.6 63.8 2 Artritis 45 51.9 54.8 3 Stroke 33 46.1 67 4 PPOK 5.6 8.6 9.4 5 DM 5.5 4.8 3.5 6 Kanker 3.2 3.9 7 Penyakit Jantung Coroner 2.8 3.6 8 Batu Ginjal 1.3 1.2 1.1 9 Gagal Jantung 0.7 0.9 10 Gagal Ginjal 0.5 0.6 Sumber: BPJS Kesehatan Total biaya pelayanan kesehatan BPJS Kesehatan Tahun 2014: 42,6 Trilyun Rasio Klaim : 104% PEMBIAYAAN PELAYANAN KESEHATAN (BPJS KESEHATAN)
Lanjut usia yang menjadi janda dan duda Sumber :SM Adioetomo, 2013
PERUBAHAN BEBAN PENYAKIT Tahun 1990: penyakit menular (ISPA, TB, Diare, dll) menjadi penyebab kematian dan kesakitan terbesar Sejak Tahun 2010: PTM menjadi penyebab terbesar kematian dan kecacatan (stroke, kecelakaan, jantung, kanker, diabetes) Tanpa upaya kuat, tren peningkatan PTM ke depan masih terjadi Peringkat Tahun 1990 Tahun 2010 Tahun 2015 1 ISPA Stroke 2 Tuberkulosis Kecelakaan Lalin 3 Diare Jantung Iskemik 4 Kanker 5 Diabetes Melitus 6 Komplikasi Kelahiran 7 Anemia Gizi Besi Low Back Pain 8 Malaria 9 Depresi 13 12 Asfiksia dan Trauma Kelahiran 16 26 10 Penyakit Paru Obstruksi Kronis Slide ini menunjukkan perubahan beban penyakit dari tahun 1990-2010 dan 2015. Tahun 1990: penyakit menular (ISPA, TB, Diare, dll) menjadi penyebab kematian dan kesakitan terbesar Sejak Tahun 2010: Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab terbesar kematian dan kecacatan (stroke, kecelakaan lalu lintas, jantung, kanker, diabetes) Tanpa upaya kuat, tren peningkatan PTM ke depan masih terjadi Sumber data: Global burden of diseases (2010) dan Health Sector Review (2014)
TRANSISI EPIDEMIOLOGI Kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat Tren ini kemungkinan akan berlanjut seiring dengan perubahan perilaku hidup (pola makan dengan gizi tidak seimbang, kurang aktifitas fisik, merokok, dll) Penyebab Utama dari Beban Penyakit, 1990-2015 1990 2000 2010 2015 Gangguan kesehatan mental juga meningkat Titik berat gernas tetap Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles (2014) Keterangan: Pengukuran beban penyakit dengan Disability-adjusted Life Years (DALYs) hilangnya hidup dalam tahun akibat kesakitan dan kematian prematur
TEKNOLOGI TRANSPORTASI EAT MORE FOOD ENVIRONMENT 3 PERUBAHAN: TEKNOLOGI TRANSPORTASI TEKNOLOGI PANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI BERDAMPAK EAT MORE FOOD ENVIRONMENT
Pergeseran Global Pola Hidup Pertumbuhan ekonomi daya beli meningkat Meningkatnya konsumsi minuman/jajanan dan makanan olahan kaya kalori/gula dan miskin serat. Penurunan asupan sayur, buah dan kacang-kacangan Makin singkatnya waktu prosesing makanan dan meningkatnya penggunaan makanan setengah matang dan siap saji. Cepatnya perkembangan teknologi transportasi, elektronik, informasi sedentary
EPIDEMIOLOGI Hippocrates:
Hippocrates: Airs, Water, Places Whoever wishes to pursue properly the science of medicine must proceed thus. First he ought to consider what effect each seasons of the year can produce ……. The next point is the hot winds and the cold, …. He must also consider the properties of the water …. For a northern, a southern, an eastern, and western aspect has each own individual property.
Epidemeion = to visit Ilmu yang mempelajari distribusi dan faktor penentu terjadinya penyakit kejadian penyakit menurut: “waktu, tempat, dan orang faktor penentu yang berkaitan dengan penurunan dan peningkatan kejadian penyakit dari waktu ke waktu
BATASAN: Bahasa Yunani epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal yang terjadi pada rakyat. Omran, 1974: studi mengenai terjadinya dan distribusi keadaan kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, Begitu juga determinannya dan akibat2 yang terjadi pada kelompok penduduk termasuk studi pelaksanaan program. Mac Mahon dan Pugh, 1970, cabang ilmu yang mempelajari penyebaran penyakit dan faktor2 yang menentukan terjadinya Penyakit menurut sifat-sifat orang, tempat dan waktu. Menjawab apa, siapa, dimana, kapan Siapa: umur, JK, pekerjaan, pendapatan Dimana: kota, desa, pantai pegunungan, daerah padat & kumuh Kapan: musim, periode waktu tertentu atau sepanjang tahun
Mempelajari kejadian penyakit dari faktor-faktor: Karak’tik penduduk: umur, gender, ras dll Karak’tik biologi: darah, antibodi, organ Karak’tik sos-ek: didik, kerja, dll Kebiasaan: perokok, diet, aktifitas Genetik: golongan darah,
Kegunaan umum Epidemiologi Menguraikan etiologi penyakit tertentu dan dikaitkan dengan ilmu lain; Mengevaluasi konsistensi data epidemiologi dengan hipotesa penyebab penyakit klinis atau eksperimen; Dasar untuk mengembangkan dan menilai program pencegahan penyakit dan kesehatan masyarakat
Jenis Studi Epidemiologi Epidemiologi Deskriptif: penyebaran penyakit menurut waktu, orang, dan tempat Epidemiologi Analitik: mempelajari sebab-sebab terjadinya suatu penyakit.
Manfaat dan Pengetrapan Penyebaran penyakit Pengertian cara timbulnya penyakit Riwayat alamiah penyakit untuk : Perencanaan program dan penilaian
Konsep Dasar Timbulnya Penyakit Penyakit TBC bakteri tuberculosispenyebab tunggal=single causation belum tentu? Mengapa? Utk munculya suatu penyakit tdk hanya disebabkan kuman a/ bakteri a/ virus yg disebut “agent” tetapi harus ada faktor lain yg berperan penting yaitu: “host” = pejamu & “environment” = Lingkungan Penyebab majemuk = multiple causation of disease.
Model-model timbulnya penyakit; Segitiga epidemiologi HOST AGENT ENVIRONMENT
A H E H A E
Pergeseran salah satu faktor akan merubah keseimbangan H-A-E Contoh: Penyakit anemia, Penyakit Degeneratif
Penyakit X 2. Jaring-Jaring Sebab Akibat Faktor 7 Faktor 8 Faktor 9
Suatu P tdk bergantung pd satu sebab berdiri sendiri ttp sbg akibat dr serangkaian proses sebab dan akibat. Contoh: Penyakit menular Penyakit tidak menular
Contoh: Penyakit tidak menular BBLR overweightDM