SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA DALAM KRISIS April 2017 Herda Sabriyah Dara Kospa, M.IL.,M.Sc. S1 Sosek FP Unsri, Inderalaya (2007) S2 Ilmu Lingkungan Unpad, Bandung (2012) S2 MEEM University of Twente, Belanda (2013)
Sumber Krisis Sistem sosial budaya Indonesia bersumber : Agama dan ideologi bangsa yakni Pancasila syarat akan moral kemanusiaan dan keagamaan telah kehilangan arah, bahkan mengalami runtuhnya nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Keadaan seperti ini disebut krisis peradaban. Yang oleh Capra (2002 : 3) dinyatakan sebagai : ―… krisis dalam dimensi-dimensi intelektual, moral, dan spiritual suatu krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam catatan sejarah umat manusia"
Lanjutan Nilai budaya Indonesia baru dalam taraf wacana dan pemikiran, masih berupa harapan (das Sollen), sedangkan dalam praktek kehidupan sosial (das sein) lebih merupakan praktek budaya barat yang sekular (western) yang dianggap sebagai proses modernisasi. Dalam istilah agama, lain das sollen, lain das sein disebut munafik (lain di dalam idea, lain di dalam praktek) itulah Indonesia. Jadi budaya Indonesia adalah budaya munafik,
Modernisme mengagungkan fakta, empiris, mengabaikan apa dan siapa dibalik fakta dan empiris itu. Mengutamakan obyektivitas, rational, dan berfikir deduktif (dari yang umum kepada yang khusus) atau berfikir analitis.
Filsafat yang mempengaruhi modernisme adalah : pragmatisme, yaitu suatu faham yang mengutamakan kebenaran berdasarkan apa yang dapat dilakukan atau dipraktekan terutama yang berkenaan dengan kehidupan sekarang. Empirisme, yaitu suatu faham yang mengutamakan kebenaran sesuatu berdasarkan pengalaman atau apa yang dapat di alami. Behaviorisme, adalah faham yang mengagungkan dan menganggap benar apa yang dapat dilakukan atau didasarkan pada perilaku. Materialisme, adalah faham yang mengagungkan kebendaan dan menganggap benar jika terdapat bentuk materinya, faham ini telah melahirkan faham:
Merkantilisme , yaitu suatu faham politik ekonomi untuk menghasilkan berbagai kekayaan dengan cara apapun yang penting mendapatkan keuntungan materi sebanyak-banyaknya. Kapitalisme, adalah suatu faham yang memberi kebebasan terhadap kaum yang bermodal untuk mengembangkan modalnya dalam memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya. Liberalisme, adalah paham yang mengagungkan kebebasan dalam berbagai hal selama tidak mengganggu kepentingan orang banyak.
Lanjutan Individualisme, adalah faham yang mengagungkan selera pribadi dan membenarkan hidup atas dasar kepentingan individu dalam melampiaskan hawa nafsu dan mengabaikan kebersamaan. Sekularisme, adalah suatu faham yang mengutamakan kehidupan duniawi, yakni kehidupan dunia sekarang ini serta mengabaikan kehidupan akhirat.
Akhirnya bermuara kepada hedonisme, yakni faham yang mengutamakan kesenangan hidup duniawi, segala daya upaya di tujukan untuk memperoleh kesenangan, melalui kekayaan material yang melimpah, kekuatan dan kecanggihan teknologi persenjataan, dan ketenaran sampai kepada kelezatan makanan. Karena itu kehidupan modern dengan hedonismenya telah membuat moral kemanusian menjadi sirna. Sirnanya moralitas berarti hilangnya order (tatanan) kehidupan.
Modernisasi-westernisasi basis dari virus F 7, yaitu : freedom free value (value neutrality) free sex (4) fun (5) Film (6) fashion (7) food.
Dampak Virus F 7 A. Kehancuran nilai tertinggi kemanusiaan Fungsi manusia dalam berupaya mencapai nilai tertinggi itu adalah beribadah yakni melakukan segala amal perbuatan sesuai dengan kehendak Allah, baik berupa perintah maupun larangan, yakni perintah untuk dilaksanakan dan larangan untuk dijauhi. Namun ternyata ikatan tanggung jawab ini telah sirna ditelan virus free dom, yang menanamkan kebebasan menurut kehendak untuk memuaskan hawa nafsu yang bersifat individualis.
B. Tumbuh dan berkembangnya kesombongan, kerakusan, dan popularitas. C. Kehancuran Peradaban
Terima Kasih