Charles-Edouard Jeanneret-Gris Le Corbusier 6 Oktober 1887 – 27 Agustus 1965
PROFIL Charles-Edouard Jeanneret, yang dikenal dengan sebutan Le Corbusier (October 6, 1887 – August 27, 1965), adalah seorang arsitek dan penulis kelahiran Perancis-Swiss, yang sangat terkenal karena kontribusinya pada modernisme atau international-style Seorang perancang kawasan, pelukis, pematung, penulis, dan perancang modern furniture Pemikirannya dipengaruhi oleh apa saja yang ia lihat, terutama kota-kota industri di pergantian abad. He was a leader of modern-better-permukiman dan better society.
Life and Education 1887-1913
Life and Education 1887-1913 Dilahirkan dengan nama Charles-Edouard Jeanneret di La Chaux-de-Fonds, sebuah kota kecil Neuchâtel canton di bagian timur laut Swiss. Le Corbusier tertarik pada visual art dan menempuh pendidikannya di La-Chaux-de-Fonds Art School. Guru Arsitekturnya pada masa itu adalah arsitek René Chapallaz, yang kemudian menjadi pengaruh terbesar pada desain beliau pada awal karirnya
Life and Education 1887-1913 Ia memutuskan untuk melakukan perjalanan berkeliling Eropa. Pada tahun 1907 LC sampai di Paris, kemudian bekerja pada Auguste Perret, seorang ahli beton dari Perancis. Antara Oktober 1910 dan Maret 1911, LC bekerja pada Peter Behrens di dekat kota Berlin. Ia kemudian bertemu Ludwig Mies van der Rohe dan Walter Gropius. Setelah itu, LC menjadi salah satu arsitek yang cukup berpengaruh di Jerman. Pengalaman LC pada masa itu membawa pengaruh yang cukup besar pada hasil karya selanjutnya
Life and Education 1887-1913 Pada akhir 1911, LC melakukan perjalanan ke Yunani dan Turki sambil menggambar banyak sketsa bangunan termasuk Kuil Parthenon, yang kemudian dimasukkan ke dalam Vers une architecture (1923). Vers une architecture adalah “Towards a New Architecture”. Merupakan kumpulan esai Le Corbusier. Esai-esai tersebut terbit dalam jurnal berbahasa Perancis L'Esprit Nouveau, di mana pada jurnal tersebut terdapat teori-teori Le Corbusier yang mencakup Teori Arsitektur Modern
Career 1914-1930
Career 1914-1930 Selama Perang Dunia I, Le Corbusier mengajar di sekolah lamanya La-Chaux-de-Fonds Art School, dan tidak kembali ke Paris sampai perang tersebut berakhir. Selama 4 tahun di Swiss, LC menelaah banyak teori-teori arsitektur yang menggunakan kaidah teknik arsitektur modern. Salah satu karya LC pada masa itu adalah “Domino House” (1914-1915).
Karya-karyanya
Kursi Chaise longue 'LC4' 1928 - Villa Savoye, Poissy-sur-Seine, Perancis 1947-1952 - Unité d'Habitation, Marseille, Perancis 1948-1951 - Usine Claude et Duval, Saint-Dié-des-Vosges, Perancis 1950-1955 - Chapelle Notre Dame du Haut, Ronchamp, Perancis
Chapelle Notre Dame du Haut
Usine Claude et Duval, Saint-Dié-des-Vosges
Unité d'Habitation
Urban Planning
Urban Planning Awal mula : Pemerintah Perancis gagal menangani masalah slum area dan krisis perumahan perkotaan Kemudian : LC menemukan solusi untuk masalah diatas. Dengan Architectural Modern, dia yakin dapat memberikan solusi dalam menaikkan kualitas hidup untuk orang kelas bawah. Solusinya adalah membuat suatu hunian yang cukup untuk banyak orang. Ia menyebutnya sebagai –Blocks of Cell- seperti individual apartements, suatu bangunan yang memiliki beberapa lantai. Setiap ruangan terdapat R. tamu, R. tidur, dapur, dan taman. Pada tahun 1922, rencana hunian tersebut terealisasikan dengan nama IMMEUBLES VILLAS (1922)
IMMEUBLES VILLAS (1922)
Urban Planning CONTEMPORARY CITY (1922) Studi LC tidak hanya berkecimpung pada design-design rumah untuk slums area, beliau juga mulai belajar untuk men-design kawasan kota. Produk pertamanya adalah CONTEMPORARY CITY (1922) yang dapat menampung 3 juta penduduk.
PLAN VOISIN sekelompok gedung pencakar langit 6 lantai dengan rangka baja dan dinding kaca Gedungnya luas dan terdapat taman berbentuk segi 4
transportation centre yang memiliki stasiun bus dan kereta sekelas highway dan diatasnya digunakan untuk airport. CONTEMPORARY CITY (1922)
Urban Planning CONTEMPORARY CITY (1922) Dengan terwujudnya freeways, CC dapat lebih maksimal. Sehingga terciptalah suatu hunian baru yang low cost, low density, highly profitable, dan bebas dari pertumbuhan permukiman-permukiman kecil yang berpotensi semrawut dan mengurangi mobilitas. Corbusier dikenal sebagai salah satu orang pertama yang menyadari pengaruh mobilitas terhadap bentuk dan rancangan pemukiman manusia
CONTEMPORARY CITY (1922)
Urban Planning Kritik Terhadap Contemporary City 1. Ketinggian skyscraper CC tidak memungkinkan dibangun karena keterbatasan teknologi. 2. Kotanya jadi membosankan.
Urban Planning The RADIANT CITY (1930-1935) LC mereformulasi idenya di perkotaan, dengan mempublikasikan La Ville Radieuse (The Radiant City) Perbedaan mendasar dengan CC adalah mengabaikan kelas berdasarkan stratifikasi pemilik lama, namun lebih kepada besarnya keluarga, bukan pada posisi ekonomi. Munculnya RC itu menandai reformulasi CC yang sangat kapitalis.
THE RADIANT CITY(1930-1935)
Secara vertikal menggunakan elevator 14 m2 untuk 1 orang Urban Planning The RADIANT CITY (1930-1935) Secara horizontal ada penghubung diantara bangunan, seperti menara petronas Secara vertikal menggunakan elevator 14 m2 untuk 1 orang Dengan pembangunan secara vertikal, KDB kecil, sehingga area disekitarnya dapat digunakan sebagai taman dan tempat parkir Mempertimbangkan hak cahaya
LC membuat desain untuk Al-Jazair dan kota-kota lain, namun ditolak Urban Planning Rezim VICHY LC menempati posisi sebagai komite perencanaan (planning committee) dan desain LC membuat desain untuk Al-Jazair dan kota-kota lain, namun ditolak Tahun 1942 LC mengundurkan diri dari dunia politik
Rezim VICHY Urban Planning Setelah PD II LC mewujudkan ide-idenya dengan membuat skema yang lebih kecil yaitu unit perumahan blok yang diadopsi dari RC di sekitar Prancis Pemikirannya sangat penting pasca PD II karena dia memberikan solusi dari masalah perkotaan yang padat. Caranya, dengan menghancurkan kota tradisional yang biasa saja. Beberapa karya yang terkena pengaruhnya: - Lucio Costa’s City Plan of Brasilia - Industrial City of Zlin, planned by Frankisek Lydie Gahura in the Czech Republic. - CHANDIGARH, kota baru di Punjab dan Haryana, India - UNITE D’HABITATION, karyanya yang paling terkenal
Urban Planning The CITY of TOMORROW LC menyebutkan bahwa realita dinamika perkotaan adalah banyaknya para penduduk pusat kota yang pindah ke wilayah sub urban Sehingga pusat kota yang awalnya digunakan sebagai kawasan pemukiman, dijadikan kawasan bisnis dan commercial Dengan fakta yang ada, LC menyimpulkan bahwa pusat kota merupakan pusat commercial dan layanan publik. Sehingga pusat kota dikelilingi oleh 2 lapis area pemukiman, yang pertama berupa blok pemukiman dan yang kedua berupa garden city.
Residential quarters
Urban Planning Le Corbusier’s Theories Le Corbusier dari teori menyatakan bahwa pusat kota yang besar harus terdiri terutama dari skyscrapers - khusus untuk komersial - dan yang diduduki oleh kawasan ini seharusnya tidak lebih dari 5%. Sisanya 95% harus taman dengan pepohonan.
His Points
5 Points of Architecture His Points 5 Points of Architecture Pilotis-raising the house from the ground – untuk mendapatkan pencahayaan yang lebih, dan membebaskan lahan dasar untuk parkir atau taman free floor plan the free facade, free in the structural sense ribbon windows to improve lighting a roof garden for private exterior space
Kasus Di Indonesia
Kasus Di Indonesia Lippo Karawaci, pengembang properti di bawah Lippo Group menginvestasikan Rp 1,2 triliun mendirikan proyek The City of Tomorrow (TCT). Memposisikan diri sebagai the most complete super-block in Surabaya. Tidak hanya untuk warga Surabaya, namun juga penduduk Sidoarjo, Malang, dan pelaku bisnis yang menjadikan Surabaya sebagai tempat transit. Proyek properti Lippo Karawaci pertama di Surabaya ini berusaha mengambil kelemahan-kelemahan dari central business district dan pusat perbelanjaan lain. TCT menggabungkan mall, hotel, ruang perkantoran, dan kondominium dalam satu tempat. Berdiri di atas lahan seluas 2,6 hektare, TCT rencananya akan terdiri dari 1.700 ruang retail, enam tower perkantoran, 375 unit kondominium, dan hotel The Aryaduta Regancy yang merupakan hotel bintang lima. Tercatat beberapa anchor tenant ternama, seperti Matahari, Hypermart, Studio 21, Pacific Book Store, dan Timezone Australia memastikan bergabung dengan TCT. Proyek ini dipasarkan secara eksklusif untuk pasar kelangan atas di Surabaya.
Profil Herman Thomas Karsten (Amsterdam, Belanda 22 April 1884 – Cimahi, Indonesia 1945) adalah arsitek dan perencana kota dari Hindia Belanda. Ia adalah putra seorang profesor Filsafat dan Wakil Ketua Chancellor ("Pembantu Rektor") di Universitas Amsterdam sedangkan ibunya adalah seorang kelahiran Jawa Tengah Herman Thomas Karsten adalah insinyur arsitek lulusan Technische Hoogeschool di Delft yang masuk tahun l904. Tahun 1908 Karsten menjadi anggota pengurus bagian perumahan dari organisasi yang memegang peranan penting dalam masalah perumahan dan perencanaan kota
Beberapa karya Thomas Karsten Jakarta (termasuk Jatinegara/Meester Cornelis) : Lapangan Monas (1937) Magelang : Kampung Kwarasan(1937), Menara air Malang : Kawasan Jalan Ijen Palembang : Pasar Sentral Pasar Ilir Semarang : Penataan kota daerah Candi (1916), Pekunden, Peterongan, Sompok, Semarang Timur (1919), Kampung Senjoyo, Progo, Mlatiharjo. Pasar Jatingaleh (1930) Pasar Randusari Pasar Johar (1933) Zustermaatschappijen de Semarang (sekarang Kantor PT KAI Daop IV) Djakarta LLyod Stoomvart Nederland (Kantor PT (Persero) Djakarta Lloyd) Stasiun Poncol (Semarang-Cheribon Stoomtram Maatscappij) Nederlansch Kerk (Gereja Blenduk) Rumah Sakit Elizabeth Taman Diponegoro. Surakarta : Pasar Gede Harjonagoro (1930 diresmikan), Kawasan Pemukiman (Villapark) Banjarsari, Stasiun Solo Balapan, Gerbang luar dan Pendapa Pura Mangkunegaran (1917-1920), Masjid Wustho Mangkunegaran, Kawasan Lingkar Manahan Yogyakarta : Museum Sonobudoyo (1933) Dan di kota2 lain seperti Bandung Banjarmasin Bogor Cirebon Madiun Padang Purwokerto
Pemikiran - Pemikiran Thomas Karsten
Pemikiran Thomas Karsten Pemikiran lainnya dari Thomas Karsten ini adalah Memorandum Ordonansi, yang diselesaikannya pada tahun 1938. Isinya berupa analisis berbagai dasar kehidupan dualistis komunitas kota selama pemerintahan kolonial dan menetapkan aspek tradisi jawa yang mana harus diperhatikan dalam perencanaan kota. Tetapi Rencana ini akhirnya tidak mampu diwujudkan karena dimulainya Perang Dunia II.
Pemikiran Thomas Karsten Ciri khas karya Karsten adalah nilai kemanusiaannya yang kental dan kepeduliannya terhadap lingkungan. Dalam setiap rancangannya, dia tidak pernah melupakan kepentingan orang-orang kecil dengan menyediakan perumahan untuk kalangan menengah kebawah. Pengaruh Karsten dalam pengembangan kota adalah dengan adanya pembagian lingkungan yang tidak lagi berdasarkan suku, tetapi kelas ekonomi, yaitu tinggi, menengah dan rendah
Pemikiran Thomas Karsten Dalam kapasitasnya sebagai penasehat, Karsten menyusun suatu “paket” lengkap untuk perencanaan berbagai kota, dimana didalamnya terdiri dari: Perencanaan kota (town planning) Rencana detail (detail plan) Peraturan bangunan (building regulation)
Pemikiran Thomas Karsten Dalam pandangan Karsten, sebuah bentuk kota yang baik merupakan kombinasi makna sosial dan spiritual secara umum, yang dalam konteks rumah, seharusnya mengekspresikan perasaan sosial dan individu yang bernilai bagi penghuninya (cultural pedagogy )
Pemikiran Thomas Karsten Karsten berpendapat bahwa perencanaan kota merupakan aktivitas yang saling terkait (sosial, teknologi, ekonomi, fisik dasar, dll) yang harus dipertimbangkan bagi terciptanya keselasaran lingkungan perkotaan Dalam konsepnya ia terpengaruh atas konsep Garden City yang bersifat organik karya Ebenezer Howard. Konsep dari perencanaan kotanya selalu menuju tema bangunan perkotaan Inggris (campuran antara budaya Eropa atau Belanda dengan lokal atau Jawa)
Pengaruh Thomas Karsten Terhadap Proses Perencanaan
Pengaruh Thomas Karsten Thomas Karsten ini memberikan pengaruh sangat besar terhadap perencanaan Public Housing di Indonesia. Seperti : pedoman kota bagi perluasan perkotaan dan perumahan (1926) prioritas hak atas lahan (1926) penyediaan 50% subsidi dalam proyek perbaikan kampung
Pengaruh Thomas Karsten Thomas Karsten memberikan landasan bagi perencanaan kota selanjutnya di Indonesia. Pengaruh yang sangat besar terhadap pemikiran perencanaan kota, muncul dari gagasannya yang sangat radikal di kalangan masyarakat kolonial saat itu
Pengaruh Thomas Karsten Di Jawa Karsten merencanakan sembilan dari sembilan belas kota-kota yang mendapat otoritas lokal Pada Kota Semarang Karsten menerapkan prinsip perencanaan pola, penzoningan, hirarki jalan-jalan seperti di Eropa.
Pengaruh Thomas Karsten Naik turunnya semarang dari bukit bukit kecil sampai ke Kota Lama yang terletak di tepi laut memang terlihat dirancang salah satu buah pemikiran Thomas Karsten Kalau kita ke Semarang bisa dibedakan daerah mana mana saja yang sempat dirancang Karsten dan daerah mana yang terjadi karena kecelakaan pertumbuhan kota yang tidak terkendali (Potret Pertumbuhan Kota-Kota di Indonesia)
HASIL KARYA Thomas Karsten
Hasil Karya Semarang : 1.Penataan kota daerah Candi (1916), pengaruh gaya Eropa cukup dorninan terutama konsep “garden city”. 2.Pekunden, Peterongan, Sompok, Semarang Timur (1919) 3.Kampung Senjoyo, Progo, Mlatiharjo
Hasil Karya Kampung Senjoyo Pakunden
Hasil Karya Peterongan, Semarang
Hasil Karya Surakarta : 1. Kawasan Pemukiman (Villapark) Banjarsari 2. Kawasan Lingkar Manahan
Banjarsari (villapark) Hasil Karya Kawasan Lingkar Manahan Banjarsari (villapark)
Hasil Karya Magelang : Kampung Kwarasan, Kota Magelang (1937) Malang : Kawasan Jalan Ijen
Kawasan Jalan Ijen, Malang Hasil Karya Kawasan Jalan Ijen, Malang
Relevansi Pemikiran Karsten
Relevansi Pemikiran Thomas Karsten Karsten mencoba untuk mengintegrasikan elemen-elemen lokal dan kolonial ke dalam lingkungan perkotaan Karsten mencoba mentransformasikan kehidupan masyarakat Jawa tradisional ke dalam lingkungan sosial kolonial yang modern Karsten menginginkan kota yang hidup dengan interaksi sesama penghuninya
Relevansi Pemikiran Thomas Karsten Sayang sekali, saat ini rencana kota kita sedikit sekali memiliki landasan ideologis yang kuat seperti yang dicerminkan dalam pemikiran Karsten Rencana kota pun lebih beorientasi kepada pemecahan persoalan perkotaan yang seringkali fragmented
Relevansi Pemikiran Thomas Karsten Terdapat kecenderungan bahwa perencanaan kota telah semakin mekanistik dengan menekankan kepada prosedur yang harus dilalui oleh perencana Sementara itu, hal-hal mendasar menyangkut visi dan misi bagi perubahan masyarakat sangat jarang sekali disentuh.
Relevansi Pemikiran Thomas Karsten Prinsip perencanaan kota oleh Karsten jelas menampakkan posisi keberpihakan perencana terhadap kelompok sosial tertentu, terutama yang dimarjinalkan, meskipun muncul secara samar-samar Secara umum cara pemikiran Karsten sebagai perencana adalah pemikiran yang deduktif ( Umum ke Khusus) atau yang biasa disebut Top -Down Planning Namun Karsten menaruh perhatian yang lebih pada hal-hal yang khusus tersebut. Hal inilah yang menyebabkan rencana-rencana yang cenderung kaku ala Top -Down Planning menjadi lebih hidup di tangan Karsten
PROCEDURAL PLANNING THEORY PLURALISME PLANNING THEORY (SETELAH 1970-AN) PROCEDURAL PLANNING THEORY OPOSISI PPT harus berorientasi pada kesejahteraan masyarakat PENGEMBANGAN PPT terlalu ambisius dan idealis tidak akan pernah dapat dilaksanakan SOCIAL PLANNING DAN ADVOCACY PLANNING 2 INCREMENTALIS 1 Planning adalah produk dari hubungan-hubungan sosial & ekonomi secara khusus PPT terlalu mekanistik & tidak responsif. Planning harus mendukung terbentuknya konsensus2 baru atas dasar hubungan antar individu PPT terlalu memfokuskan diri pada rancangan kebijaksanaan. Fokus harus diarahkan pada tindakan nyata Semua teori membawa kita pada kebingungan. Kita harus konsentrasi-kan pada berbuat sesuatu POLITICAL ECONOMY THE NEW HUMANISM IMPLEMENTATION AND POLICY PRAGMATISM 6 5 4 3