Krisis: Manajemen dan Komunikasi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh : Muh. Syarifudin Noor
Advertisements

PERANAN BUDAYA ORGANISASI
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281Telp Fax www.uajy.ac.id Basic Concepts Week 2 Gregoria Arum Yudarwati 1.
Hubungan Masyarakat Materi 01 I Gusti Ngurah Putra
SELAMAT DATANG Strategic Management Fauzan Asmara
MANAJEMEN STRATEGIK Dosen Pengajar Fauzan Asmara.
Keperawatan Bencana.
Information Systems, Organizations, and Strategy
Pengantar Manajemen Bab VI Fungsi Perencanaan
Manajemen Risiko Strategi Risiko Reaktif & Proaktif
DISASTER MANAGEMENT Di Negeri Rawan Bencana
PERANAN BUDAYA ORGANISASI. ALASAN PERLUNYA BUDAYA ORGANISASI Upaya mengatasi masalah-masalah eksternal dan internal di dalam organisasi maka perlu membentuk.
PERTEMUAN ke-7. Bab 4. Permintaan dan Penawaran Komoditi Perikanan
Konsep Risiko & Sistem Pengendalian Intern
OUTSOURCING I. Joko Dewanto FAKULTAS ILMU KOMPUTER
Pengenalan Istilah Dasar, Definisi, Latar Belakang Perlunya PSSI
Pembekalan Penyusunan Renstra RSCM-FKUI 2015 – 2019
CRISIS MANAGEMENT Dewi Pancawati N.,MM. The Warning No organization is immune from a crisis. Communication matters in a crisis. Be prepared to communicate.
Please visit Developing Employees and Their Careers Pertemuan ke-10 Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia.
Porter’s 5 Forces & SWOT Analysis Fakultas Informatika - ITTelkom.
Introduction.  Proses manajemen untuk mengidentifikasi, mengantisipasi dan memuaskan kebutuhan pelanggan secara menguntungkan  Pemasaran adalah proses.
Pengantar Manajemen Resiko
Metode Stated Damage Function untuk Penilaian Kerugian Akibat Banjir
MANAJEMEN KRISIS MANAJEMEN ISU.
Kebijakan Pemerintah dan Peran Strategis Perempuan Dalam Penanggulangan Bencana Danang Samsu.
Pert. 16. Menyimak lingkungan IS/IT saat ini
REPUTASI PERUSAHAAN.
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA
Technopreneur III. Manajemen Resiko
Predicting Reputation Risks
Materi kuliah ke III & IV
DISASTER RECOVERY.
Bab 8 Rencana Bisnis (Business Plan)
Menangani krisis By : diana ma’rifah.
MANAJEMEN RISIKO PROYEK
Manajemen risiko Tim Dosen.
DAMPAK BENCANA TERHADAP PERILAKU Pertemuan 6
Proses Manajemen Bencana
Business Continuity Plan
Technopreneur III. Manajemen Resiko
KESEJAHTERAAN SOSIAL : SUATU PENGANTAR
Information Technologies
KEWAJIBAN PARA PUBLIC RELATIONS (TOUR OF DUTY) Pertemuan 3
Roberthy Maelissa, dr., Sp.B., FINACS
Information System Today
Organizational Environment Analysis
Introduction to Database Management System Pertemuan 01
Gede Arka Puniatmaja, M.Kom
KRISIS HUMAS MELLY MAULIN P.
MANAJEMEN STRES (STRESS MANAGEMENT)
FILOSOFI K3 OLEH: SYAFRIANI.
Technopreneur III. Manajemen Resiko
Changing The Phsycal & Social Environment
KRISIS DAN MANAJEMEN KRISIS
The communication challenge
Database User Account.
Pengambilan Risiko Kelompok V Sr. Monica Pasaribu, OSF (KS )
Manajemen Resiko Proyek
Pengantar Public Relations Kontemporer
PENDAHULUAN DAN PENGANTAR FISIOTERAPI DISASTER
ANALISIS SITUASI Subtitle.
Chapter 5 Regulating Stress, Anxiety, and Arousal
Pengantar Perencanaan Strategi Komunikasi
PENGANTAR CORPORATE COMMUNICATIONS
HOTEL MANAGEMENT OF UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
Manajemen dan Lingkungannya
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.
PROSES MANAJEMEN BENCANA
Keperawatan Bencana. 1. Apa yang dimaksud dengan Bencana, krisis dan situasi darurat ? 2. Sebutkan jenis-jenis bencana yang Anda ketahui (berdasarkan.
Pengantar Manajemen Bencana Sesi 1. Pengertian Bencana Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat.
Transcript presentasi:

Krisis: Manajemen dan Komunikasi KOMUNIKASI KRISIS

Tujuan Pembelajaran Memahami krisis dan komunikasi krisis Memahami pentingnya komunikasi dalam pencegahan dan manajemen krisis

Nasehat Bijak dari Pakar Krisis Fearn-Bank menyarankan: “Think negatively’ -- sehingga potensi-potensi yang menyebabkan sebuah krisis muncul dapat diantisipasi dan juga ditangani lebih dini atau organisasi akan memiliki Rencana manajemen dan Komunikasi Krisis

Definisi Krisis Menurut Fearn-Banks: ‘A crisis is a major occurrence with a potentially negative outcome affecting an organization, company, or industry, as well as its publics, products, services, or good name. It interrupts normal business transaction and can sometimes threaten the existence of the organization.’

Definisi: …an rganizational crisis as a specific, unexpected, and nonroutine event or series of events that create high level uncertainty and threaten or perceived to threaten an organization’s high-priority goals (Seeger, Sellnow, & Ulmer, 1998: 233) Krisis organisasi berbeda dengan ‘disaster’ (gempa, badai, banjir bandang) – yang biasanya menjadi urusan komunitas, pemerintah atau kelompok sosial  komunikasi bencana

Definisi “situasi yang ditandai dengan kejutan, ancaman serius terhadap nilai-nilai penting dan waktu keputusan yang singkat” (Holsti dalam Guth, 1995) “kerusakan yang secara fisik mempengaruhi sebuah sistem sebagai keseluruhan dan mengancam asumsi-asumsi dasar, perasaan subjektif tentang diri, keberadaan utamanya” (Pauchant & Mitroff dalam Guth, 1995).

Definisi Krisis “Peristiwa besar yang tak terduga yang secara potensial berdampak negatif terhadap, baik perusahaan maupun publik” (Barton, 1993). Krisis sebagai kejadian serius yang mempengaruhi, misalnya keselamatan manusia, lingkungan, dan/atau produk atau reputasi perusahaan – dan yang mungkin memperoleh atau diancam dengan publisitas negatif.

Karakteristik Krisis Sebuah kejadian/proses yang tidak dikehendaki/diingini Konsekuensi tinggi/berat Ketidakpastian/uncertainty Waktu pengambilan keputusan yang pendek/segera Meningkatnya perhatian publik (terutama media)

Level Krisis Makro: krisis yang terjadi pada level sistem pada level yang lebih luas, ex: bencana alam, pembunuhan presiden dll Mikro: krisis yang terjadi pada bagian yang lebih kecil, ex: organisasi atau perusahaan

Beberapa contoh Peristiwa Tahun 1997 2001 1982 Perusahaan/ Organisasi Garuda Indonesia Kecelakaan pesawat Airbus 300 Garuda Indonesia, 234 orang meninggal, terburuk dalam sejarah penerbangan di Indonesia. Penumpang dari berbagai negara 1997 Banyak Perusahaan Serangan terhadap Gedung Menara Gedung WTC menewaskan ribuan orang (sekitar 4000-5000) 2001 Johnson & Johnson Keracunan akibat minum Tylenol yang mengakibatkan 6 orang meninggal dunia 1982

Dampak Positif Krisis Lahirnya ‘pahlawan’ (heroes); Percepatan perubahan; Masalah-masalah laten harus dihadapi; Orang-orang berubah; Strategi baru berkembang Pengembangan early warning system yang baru; Munculnya tantangan baru

Sisi Positif dari Krisis Murphy (1996) menyatakan krisis berfungsi sebagai ‘bifurcation points that permanently redefine an organization in a new an unexpected light.’ Krisis dapat menjadi bagian dari proses organisasi yang alami, menyingkirkan bagian dari organisasi sebagai sistem yang usang dan tak lagi memadai dan menciptakan yang baru, peluang yang tak terduga untuk pertumbuhan dan perubahan.

Pengertian Komunikasi Krisis Komunikasi antara organisasi dengan berbagai publiknya sebelum, selama, sesudah kejadian negatif menimpa organisasi (Fearn-Banks, 1996:2) Komunikasi yang dilakukan oleh berbagai pihak berkepentingan ketika terjadi peristiwa tak terduga yang menyebabkan kehidupan menjadi tak nyaman

Komunikasi Krisis ‘strategically planned for and management of unexpected situations that are threatening to the organizational reputation or existence’

Pentingnya Komunikasi pada Saat Krisis Krisis menyebabkan munculnya ketidakpastian dan kecemasan. Untuk mengurangi ketidakpastian dan kecemasan, orang perlu memperoleh informasi tentang apa yang terjadi Krisis menyebabkan tergoncangnya sebuah sistem. Agar kegoncangan tidak menghancurkan sistem, perlu pemulihan sistem melalui pertukaran informasi

Fungsi Komunikasi pada saat krisis Menetralisir pihak ketiga yang mungkin dapat memperparah keadaan Menjaga agar warga masyarakat tetap memperoleh informasi yang benar, tepat dan dapat dipercaya sehingga dapat mengurangi kepanikan yang terjadi

Manajemen Krisis … process of strategic planning for a crisis or negative turning point, a process that removes some of the risk and uncertainty from the negative occurrence and thereby allows the organization to be in greater control of its own destiny. (Fearn-Banks, 1996, 2).