Triage Ns. Ratmi, MKep.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Manajemen Asuhan Keperawatan Disampaikan Oleh: Ns
Advertisements

Tugas on line 1 manajemen rekam medis
Elis Dewi Novianti, AMd.Keb
ETIKA KESEHATAN MASYARAKAT DAN PERMASALAHANNYA
I GEDE SATRIA ASTAWA, S.Kep
MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT Sekilas tentang Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit dan Metode Pelatihan.
Konsep Dasar Keperawatan Gawat Darurat
PEMINDAHAN PENDERITA “Muryadi’punya file”007.
KELOMPOK 33 : SYANTO REZKY DUWILA
Ns. Sitti Nurchadidjah S.Kep
Ns. Sitti Nurchadidjah S.Kep
Konsep Dasar Gawat Darurat
Pertemuan ke-2 Bentuk formulir: Prinsip umum desain formulir
PERSEPSI DAN PERILAKU SAKIT
Memotivasi Pasien.
PROSES PELAYANAN KEPERAWATAN LANSIA
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN OKSIGENASI
LUKA BAKAR.
ASPEK LEGAL DAN ETIK DALAM PENDOKUMENTASIAN
RUJUKAN DAN TRANSPORTASI BAYI BARU LAHIR
TRIAGE PADA KEGAWATAN KARDIOVASKULER
PERTOLONGAN PERTAMA.
Diagnosa keperawatan Oleh: Riwayati
ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI.
Manajemen Disaster PERAWATAN KORBAN DI LAPANGAN
PENATAAN REKAM MEDIS LilyWidjaya.
PSIKOSOSIAL PADA PASIEN DENGAN MASALAH SISTEM HEMAIMMUNOLOGI
PENGKAJIAN OFTALMIK.
TEKHNIK PENDOKUMENTASIAN
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU DAN PENANGANAN KORBAN MASAL
INITIAL ASSESSMENT.
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
LILY WIDJAJA, Amd.PK., SKM., MM.
PENGKAJIAN Ns. Jukarnain, S.Kep..
Perilaku Kekerasan Program Studi Keperawatan
MODEL DOKUMENTASI SOR, POR, FLOWSHEET
TRIASE.
KEPERAWATAN KRITIS (CRITICAL CARE)
5.
MANAGEMEN PENCEGAHAN BUNUH DIRI
PRODI MIK | FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
Pengkajian Gawat Darurat pada Pasien Dewasa
PSYCHOSOCIAL PROBLEMS RELATED TO DISASTER AND MANAGEMENT
ASKEP EFUSI PLEURA KELOMPOK 7. ANALISA DATA NO.DATAMASALAH 1. DS : Klien mengatakan sesak DO : Klien terlihat kelelahan, RR=35x permenit, terdapat cuping.
Disusun oleh: NOPIA NUR HAYATI
PENILAIAN PENDERITA.
PENGELOLAAN PASIEN DI UNIT EMERGENCY DAN UNIT KRISIS
Rekam Kesehatan Jiwa SUBPOKOK KE 15.
KEDARURATAN AKIBAT PANAS DAN DINGIN
7 Kode Darurat RSUPN dr Cipto Mangunkusumo. KeteranganRespon PrimerRespon SekunderHubungi Situasi yang berpotensi mengancam nyawa dan memerlukan respon.
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
TRIAGE PADA KEGAWATAN KARDIOVASKULER
Ns. Heriviyatno J. Siagian.  Standar praktek keperawatan adalah suatu pernyataan yang menguraikan suatu kualitas yang diinginkan terhadap pelyanan keperawatan.
CARDIAC ARREST.
PERDARAHAN DAN SYOK Perdarahan : Perdarahan Nadi ( Arteri )
Puskesmas Binangun Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar.
DOKUMENTASI PERAWATAN PD BERBAGAI TATANAN PELAYANAN PERAWATAN KHUSUS ( TEMPAT KHUSUS ) OLEH Sigit Tri A.
Pasien Rawat Jalan Sugito Wonodirekso
MANAJEMEN KORBAN MASSAL
Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah nyeri Ahmad Zaini Arif. S.Kep., Ns.
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU DAN PENANGANAN KORBAN MASAL.
TRIAGE By; Untung Imam Sudrajat, S.Kep,. Ns. Triage Triage (baca : triase) Bahasa prancis : mensortir / memilah Adalah pemilahan penderita menurut beratnya.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KERJA
DOKUMENTASI KEBIDANAN
Rekam Medis dalam Asuhan Klien. Pengembangan Pelayanan RM dibagi menjadi 5 (lima) tingkatan (level) sebagai berikut : 1.Penyelenggaraan rekam medis secara.
ASPEK LEGAL GAWAT DARURAT
Definisi TRIAGE Berasal dari bahasa Francis “trier” yg berarti memilah, mengidentifikasi, mengklarifikasi atau memilih.
ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI. DEFINISI Keperawatan merupakan salah satu profesi yang bergerak pada bidang kesejahteraan manusia yaitu dengan.
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU DAN PENANGANAN KORBAN MASAL.
Transcript presentasi:

Triage Ns. Ratmi, MKep

Pendahuluan Triage tidak mudah atau simple Triage yang sebenarnya sangatlah komplek, comprehensif dan kontraversial

Sejarah Triage - penggunaan utk non urgen Definisi : Dari kata Perancis “Trier” membagi dalam 3 group Dikembangkan di medan pertempuran Konsep ini digunakan bila terjadi bencana Dilaksanakan di ruang gawat darurat dari 1950 / 1960 karena 2 alasan : - kunjungan - penggunaan utk non urgen

Perawat yang memimpin triage Triage adalah sesuatu yang menarik, tantangan subspesialis dari perawatan emergensi Perawat yang memimpin triage merupakan kewenangan perawat utk mentriage pasien secara independen perawat triage membuat keputusan akhir dari triage hanya perawat yang memiliki pendidikan khusus yang diijinkan melakukan triage

Mengapa harus seorang perawat khusus yang terlatih yang diijinkan melakukan triage ? Dalam menentukan kategori membutuhkan kompetensi dan pertimbangan klinis

Triage Suatu proses yg mana pasien digolongkan menurut tipe dan tingkat kegawatan kondisinya Hal itu di atur untuk mendapatkan:  pasien yg benar ke  tempat yg benar pada  waktu yg benar dengan  tersedianya perawatan yg benar

Sistem Triage Nondisaster: Untuk menyediakan perawatan sebaik mungkin bagi setiap individu pasien Disaster: Untuk menyediakan perawatan yg lebih efektif untuk pasien dalam jumlah banyak

Triage Di RS Type 1: Traffic Director or NonNurse Triage Hampir sebag besar berdasarkan sistem triage Dilakukan oleh petugas yg tak berijasah Pengkajian minimal terbatas pada keluhan utama dan seberapa sakitnya Tdk ada dokumentasi Tdk menggunakan protokol

Triage Di RS Type 2: Cek Triage Cepat Pengkajian cepat dgn melihat yg dilakukan perawat beregistrasi atau dokter Termasuk riwayat kes yg berhubungan dgn keluhan utama Evaluasi terbatas Tujuan utk meyakinkan bahwa pasien yg lebih serius atau cedera mendapat perawatan pertama

Triage Di RS Type 3: Comprehensive Triage Dilakukan oleh perawat dgn pendidikan yg sesuai dan berpengalaman 4 sampai 5 sistem kategori Sesuai protokol

Konsep Triage Tujuan utama adalah utk mengidentifikasi kondisi mengancam nyawa Tujuan kedua adalah utk memprioritaskan pasien menurut keakutannya Pengkategorian mungkin ditentukan sewaktu-waktu Jika ragu, pilih prioritas yg > tinggi utk menghindari penurunan triage

Klasifikasi Triage Berdasarkan pada : pengetahuan data yg tersedia situasi yg berlangsung

Prioritas 1 atau Emergensi Sistem Klasifikasi Menggunakan nomor, huruf atau tanda Prioritas 1 atau Emergensi Pasien dgn kondisi mengancam nyawa, memerlukan evaluasi dan intervensi segera Pasien dibawa ke Ruang Resusitasi Waktu tunggu nol

Prioritas 2 / Urgent Pasien dgn penyakit yg akut Mungkin membutuhkan trolley, kursi roda atau jalan kaki Waktu tunggu 30 menit Area Critical care

Prioritas 3 / Non Urgent Pasien yg biasanya dapat berjalan dgn masalah medis yang minimal Luka lama Kondisi yang timbul sudah lama Area Ambulatory / Ruang P 3

Prioritas 0 / 4 Kasus kematian Tdk ada respon pada segala rangsangan Tdk ada respirasi spontan Tdk ada bukti aktivitas jantung Hilangnya respon pupil thd cahaya

3 Kategori Sistem Triage Format asli dari triage : Prioritas tertinggi Prioritas kedua Prioritas terendah -Tipe ini terlalu umum, kurang spesifik dan terlalu subyektif dalam menempatkan pasien pada setiap group.

4 kategori Sistem Triage Prioritas tertinggi Segera, klas 1, berat, emergency Prioritas tinggi Sekunder, klas 2, sedang dan urgent Prioritas rendah dpt ditunda, klas 3, ringan, non urgent Meninggal - Mungkin meninggal, klas 4, klas 0

Kode Warna International Dalam Triage Hitam – Priority 0 (dead) Merah – Priority 1 Jingga – Priority 2 Hijau – Priority 3

Prioritas 1- Kasus berat Perdarahan berat asfiksia, cervikal, cedera pada maxilla Trauma kepala dgn koma dan proses shock yg cepat Fr. Terbuka & Fr. Compound Luka bakar > 30 % / Extensive burn Crush injury Shock tipe apapun

Prioritas 2 - Kasus sedang Trauma thorax Non asfiksia Fr. Tertutup pada tulang panjang Luka bakar terbatas ( < 30 % dari TBW ) Cedera pada bagian / jaringan lunak

Prioritas 3 - Kasus ringan Minor injuries Seluruh kasus - kasus ambulant / jalan

Prioritas 0 - Kasus meninggal Tdk ada respon pada semua rangsangan Tdk ada respirasi spontan Tdk ada bukti aktivitas jantung Tdk ada respon pupil terhadap cahaya

PENGKAJIAN TRIAGE SOAP SYSTEM

SOAP SYSTEM Apakah SOAP itu ? S = data subyektif O = data obyektif A = assess / penilaian P = plan / perencanaan

S - Subyektif Beri pertanyaan utk menemukan keluhan utama Perawat triage sebagai detektif Informasi minimal dan analisa gejala Gunakan pertanyaan terbuka Dapatkan sutu pernyataan ringkas

Contoh pertanyaan Keluhan utama ? - sumber dari pasien dan keluarga Lokasi ? Tempat dari nyeri ? Pola ? Apakan nyeri menyebar ? Onset ? Seberapa lama ?

Contoh pertanyaan Frekwensi ? Karaktir, kualitas ? Efek pada sistem lain dan aktivitas ? Usaha pengobatan ? Riwayat kesehatan yang lalu ? Riwayat alergi ?

Kasus trauma Tanyakan mekanisme cedera kapan terjadi kecelakaan? seberapa cepat kendaraan melaju ? di mana dia duduk ? apakah memakai pengaman ? apakah kehilangan kesadaran ? 

Pengkajian nyeri P– Provokes/Palliates Apa penyebab nyeri ? Apa yang dapat membuat nyeri berkurang atau bertambah buruk ? Apa yang dilakukan apabila nyeri timbul ?

Q - Quality uraikan kualitas nyeri nyerinya bagaimana ? R - Region or Radiation menunjukkan daerah nyeri seberapa luas penjalarannya

T - Timing or Temporal Relations S - Severity / Symptom Seberapa berat nyerinya ? Menggunakan skala nyeri - dengan skala nomer 1 - 10 - Visual Analog Scale T - Timing or Temporal Relations Kapan nyeri timbul Apakah pola nyeri konstan atau intermitten

O - Obyektif evaluasi fisik data observasi penampilan pasien data pengukuran tanda vital : - suhu - pernapasan - nadi - tekanan darah - saturasi oksigen data dari lokasi yang diperiksa

A - Assessment Mengkaji dan mengevaluasi kumpulan data subyektif dan obyektif P - Plan menegakkan prioritas & menempatkan pasien sesuai kondisi melakukan tes > lanjut jika perlu intervensi spt O2, bidai, membalut

DOKUMENTASI TRIAGE Tujuan untuk mendukung keputusan triage untuk komunikasi informasi dasar untuk petugas lain untuk kebutuhan medikal legal

Apa yang harus di dokumentasikan ? Waktu triage keluhan utama & gejala yang menyertai riwayat medis yang lalu riwayat alergi tanda vital pengkajian subyektif & obyektif kategori keakutan

Apa yang harus didokumentasikan? Tes diagnostik yang dilakukan intervensi yang telah diberikan re- evaluasi dan perubahan kondisi pasien

kehidupan pasien tergantung pada keputusan triage yang kita buat Tanggung jawab etik Setiap pasien memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pelayanan dalam proses triage Keputusan triage kehidupan pasien tergantung pada keputusan triage yang kita buat

TRIAGE DILAPANGAN TRIAGE LABELLING Untuk efisiensi, hasil triage harus di ketahui oleh tim Kriteria Label Triage : Mudah dilihat, sesuai dg kategori standar, mudah dan aman dipakai, dpt di ubah dengan mudah sesuai dg perubahan kondisi klien, memungkinkan untuk pencatatan klinis

Triage dan evakuasi Siapa didahulukan dan siapa dikirim ke mana 4 korban Ratusan korban

Tugas tim triage di lapangan 1. Tim Medis yang tiba pertama kali di TKP akan mengambil alih tugas Triage ,sampai arahan Field Medical Commander mengatakan tidak. 2. Jangan menjadi pengangkut tandu Mintalah segera bila tidak tersedia 3. Jelaskan peran pengangkut tandu. 4. Tunjukkan pada mereka lokasi P1, P2, P3 dan korban yang sudah meninggal. Field Triage

Tugas tim triage di lapangan 5. Yakinkan semua penderita P1 dan P2 dipindahkan dengan tandu 6. .Bantulah tim lain bila sudah selesai melakukan triage BilaTim triage ditempat lain belum tiba: 7. Pada titik evakuasi yakinkan satu ambulance untuk satu pasien .Medics/Ambulance Officers tak dapat merawat lebih dari satu pasien P1 8. Filosofi Load and go dilapangan. Field Triage

Tim TRIAGE 1. Setiap tim terdiri satu dokter & satu perawat 2. Di TKP mungkin saja terdapat lebih dari satu tim triage. Jumlahnya tergantung dari kebutuhan, ketersediaan dan luas TKP 3. Tugas utama adalah untuk menentukan skala prioritas yang ada hubungannya dengan. Field Triage

4. Peralatan yang dibutuhkan : Tim TRIAGE 4. Peralatan yang dibutuhkan : Triage Tags Pens 1 box verban Oropharyngeal or nasopharyngeal airways Tandu dan selimut Field Triage

Label TRIAGE 1. Hasil Pemilahan pasien harus diketahui tim medis yang lain; dari situlah, labeling diperlukan. 2. Label Triage :- Mudah dilihat Standard Mudah dan cukup aman Mudah dirubah dengan perbaikan/perburukan kondisi pasien Dapat dipakai untuk catatan medis Field Triage

Non Card Based System (tanda di dahi) Tipe Label Triage Single label Mettag Label Cruriform Label Non Card Based System (tanda di dahi)

SINGLE LABEL SYSTEM Biasanya diikat pada kaki penderita PRIORITY 1 (IMMEDIATE) PRIORITY 2 (URGENT) PRIORITY 0 (DEAD) PRIORITY 3 (DELAYED) Biasanya diikat pada kaki penderita Pergantian label prioritas sulit. Bila terdapat perubahan prioritas catatan medisnyapun harus dipindahkan Tidak ideal untuk dynamic triage. Field Triage

Cruciform Label Keuntungan : P3 Keuntungan : Dapat dilipat sesuai prioritas yg diperlukan, cocok untuk triage yg dinamis Kerugian Lipatan harus rapi sehingga tidak membingungkan pengguna , tidak memungkinkan untuk pemantauan pesan yang gerak P1 P0 P2

CRUCIFORM LABEL Field Triage

METTAG Dipilih kode warna sesuai tingkat keparahan & prioritas untuk tujuan terapi Dasar dari kartu dapat dirobek untuk menunjukkan kategori pasien GREEN - P3 YELLOW - P2 RED - P1 BLACK - P0 (DEAD) Field Triage

Field Triage

RINGKASAN Melakukan sebuah proses triage yang sistematis Mengumpulkan data subyektif dan obyektif yang cukup Mengkaji berdasarkan pada keakutan pasien Merencanakan intervensi yang sesuai Dokumentasi yang lengkap