Bagaimana potensi Riset Implementasi direalisasikan?

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Kerangka Kerja Kompetensi TIK untuk Guru
Advertisements

PRINSIP-PRINSIP SISTEM MANAJEMEN MUTU
Sesi 2 b: Manajemen Sekolah/Madrasah
STRATEGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA DALAM PENGEMBANGAN BUDAYA ILMIAH
Satryo Soemantri Brodjonegoro Direktur Jendral Pendidikan Tinggi
Oleh: Prof. Ir. Urip Santoso, S.IKom., M.Sc., Ph.D
Good Governance Ali Rokhman Sumber:
BAB 17 Merancang dan Mengelola Komunikasi Pemasaran Terintegrasi
KEWIRAUSAHAAN DAN PERSPEKTIF PENGUSAHA USAHA KECIL
KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF, DELEGASI DAN PEMBERIAN KEWENANGAN
By: Mustopa JEJARING ADVOKASI.
Menentukan Nilai Bisnis dari Sistem dan Mengelola Perubahan
2. Kompetensi Analis Bisnis
Etika dan Dampak IT Terhadap Individu dan Perusahaan
STANDARD BALANCED SCORE CARD IT Pertemuan-9 Mata Kuliah: CSI402, IT Governance Tahun Akademik: 2012/
PROGRAM KEWIRAUSAHAAN Program Pascasarjana Pendidikan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Pendidikan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan.
PEMAPARAN PEMBERDAYAAN GENDER DAN ENERGI
Bab 7 Manajemen dan Strategi Pemasaran
Bagaimana melaksanakan Riset Implementasi?
IMPLEMANTASI : INTERVENSI GLOBAL
GENERASI INOVASI Oleh: Joko Kiswanto ( ).
MANAJEMEN ASSESMENT DAN DAYA DUKUNG PENDIDIKAN
Bab 4. Tatakelola TI.
Tata Kelola TI.
Bimbingan Teknis Penguatan Pendidikan Karakter
TANTANGAN KODE ETIK KESEHATAN MASYARAKAT
SEMINAR NASIONAL PERUMUSAN RENCANA AKSI PELESTRAIAN KERIS INDONESIA
Keputusan Penetapan Harga dan Manajemen Biaya
Program kreativitas mahasiswa, ide kreatif dan strategi KEBERHASILAN
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Pengantar Analisis Bisnis & Kompetensi Analis Bisnis
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES INOVASI PENDIDIKAN
Sosialisasi dan Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter
VIII. KONFLIK Perbedaan pendapat antara dua/lebih individu atau kelompok dalam organisasi karena beda tujuan, pendapat, pandangan, nilai dll. Ada 2 pandangan.
PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
PELAKSANAAN INTERVENSI MAKRO
Program sistematik seorang pemimpin untuk mengadakan perubahan yang direncanakan dalam suatu organisasi : 1. Analisa faktor-faktor penyebab perubahan.
Materi Tutorial Tatap Muka
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
CAPACITY BUILDING MARTINA P. DIAH, S.AP, M.AP.
Analisis Resiko yang efektif (3)
BAB 6 PERENCANAAN 1. PERENCANAAN 2. PROSES PERENCANAAN 3. PERENCANAAN SITUASIONAL 4. PERENCANAAN DAN TINGKATAN MANAJEMEN 5. HAMBATAN DAN PEMECAHAN MASALAH.
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
VIII. KONFLIK Perbedaan pendapat antara dua/lebih individu atau kelompok dalam organisasi karena beda tujuan, pendapat, pandangan, nilai dll. Ada 2 pandangan.
CITIZEN JOURNALISM Pertemuan 9.
Konsep CBSA.
Prinsip-prinsip Pemasaran
Team Manajemen Pengetahuan
Bagian 1 Definisi Pemasaran dan Proses Pemasaran
Total Quality Management
Materi 2 - Komputer Multimedia
Muhammad Irawan Saputra, S.I.Kom., M.I.Kom
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
Manajemen Konflik Rangkuman: Definisi dan Teori-teori Konflik
MODEL KEMATANGAN INOVASI LEVEL 4 STANDAR INOVASI
Siklus hidup pengembangan sistem
UNIVERSITAS GADJAH MADA
FILOSOFI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
KEWIRAUSAHAAN DAN PERSPEKTIF PENGUSAHA USAHA KECIL
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
COMMUNITY AWARENESS (Penyadaran Masyarakat). APA? “adalah sebuah proses membangun pemahaman risiko yang ditujukan untuk mempengaruhi kesadaran dan perilaku.
SI702 Tata Kelola Sistem Informasi Pertemuan #11
FOREIGN AID SAN YUAN SIRAIT BP BANTUAN LUAR NEGERI Magister PPn Angkatan XV Universitas Andalas Buku Development Planning by W Arthur Lewis.
Kebijakan penumbuhan iklim & pengembangan usaha PERTEMUAN – 12 Mata Kuliah: Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
PENGENDALIAN KEUANGAN
Sustainable Development Goals (SDGs)
Bagian 1 Definisi Pemasaran dan Proses Pemasaran
PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN UNTUK PEMBELAJARAN Kelompok 1 (Satu)
Kelompok 1 Nur Afifah Harahap Inggrid Agatha Diru Verlina maya Shandy Nofitriana.
Transcript presentasi:

Bagaimana potensi Riset Implementasi direalisasikan? CHAPTER 7 Bagaimana potensi Riset Implementasi direalisasikan?

“ Riset Implementasi merupakan sebuah investasi untuk masa depan”

Pentingnya Riset Implementasi Riset Implementasi penting untuk memastikan bahwa manfaat yang diperoleh dari implementasi yang efektif dari kebijakan, program, dan layanan direalisasikan. Tanpa Riset Implementasi, dan pengetahuan yang dihasilkannya, kita terlalu percaya bahwa sumber daya yang berharga dipergunakan dengan harapan naif bahwa segala sesuatunya bekerja dengan baik. Setiap kali sebuah kebijakan atau program gagal, ada kerugian yang harus dibayar seperti sumberdaya yang terbuang dan penderitaan manusia yang semestinya tidak perlu. Kadang-kadang biaya ini dapat sangat besar.

Riset Implementasi sering diabaikan Meskipun Riset Implementasi dianggap penting, tetapi masih menjadi bidang penelitian yang diabaikan. Di negara-negara maju, sebagian besar anggaran dihabiskan untuk membuat inovasi kesehatan, namun hanya sebagian kecil dari dana tersebut digunakan untuk membuat cara terbaik dalam menggunakan inovasi. Dampak pengabaian Riset Implementasi sangat dirasakan di negara-negara sedang berkembang, dimana program dan layanan yang secara khusus dirancang untuk negara-negara sedang berkembang pun sering tidak pernah sampai ke pengguna akhir karena kegagalan dalam implementasi.

Alasan kurangnya Riset Implementasi: Mengapa Riset Implementasi tidak dilakukan? Mengapa Riset Implementasi yang dilakukan tidak selalu memiliki dampak yang diharapkan? Alasan kurangnya Riset Implementasi: Kurangnya pemahaman tentang Riset Implementasi dan perannya untuk memaksimalkan manfaat dari intervensi. Kurangnya dana untuk mendukung jenis penelitian ini.

Agenda Aksi untuk Mendukung dan Mempromosikan Riset Implementasi Riset Implementasi harus dilihat sebagai bagian inti dari implementasi program. Ini berarti melekatkan penelitian ke dalam siklus program dalam proses berulang yang memungkinkan untuk terus belajar dan, jika perlu, beradaptasi. Salah satu cara untuk mendukung perubahan ini adalah mendorong kepemilikan atau tanggung jawab utama oleh pelaksana atau petugas program dengan dukungan dan bimbingan dari akademisi spesialis. Intinya: pelaksana perlu mengambil peran lebih aktif dalam Riset Implementasi.

melakukan dialog dengan pelaksana dan Aksi # 2: Untuk memastikan bahwa Riset Implementasi menjadi lebih mudah diakses, peneliti harus didorong untuk terlibat dalam kegiatan program. Hal ini mencakup, antara lain: melakukan dialog dengan pelaksana dan melakukan gagasan untuk menempelkan Riset Implementasi di dunia nyata seperti berbaur tinggal di lapangan dalam usaha lebih menghargai kompleksitas implementasi.

Aksi # 3: Implementer perlu membuat program lebih mudah diakses peneliti dan mengundang peneliti untuk berpartisipasi dalam program. Ada kalanya pelaksana menolak bekerja sama. Kegiatan menghasilkan pengetahuan baru ini harus menjadi bagian dari implementasi program. Orang-orang yang ahli dalam Riset Implementasi harus terlibat untuk mendukung proses ini.

Aksi # 4: Menyediakan lebih banyak dana untuk Riset Implementasi dan menyelaraskan pendanaan ini dengan pendanaan untuk program. Untuk itu penting bahwa pendanaan untuk Riset Implementasi dibuat tersedia dalam anggaran program atau secara eksplisit terkait dengan kegiatan program melalui kolaborasi terstruktur dan kemitraan.

Aksi # 5: Perlu ada pelatihan Riset Implementasi untuk pengelola program atau pelaksana. Riset Implementasi juga harus dikembangkan di dalam program pendidikan seperti Masters in Public Health . Dengan demikian riset ini dapat diakui sebagai fungsi inti praktik kesehatan masyarakat, dimana ada siklus pengetahuan dihasilkan melalui penelitian dan digunakan untuk menginformasikan implementasi program.

Aksi # 6: Memberikan bimbingan dan kesempatan untuk bimbingan bagi para peneliti dan pelaksana di negara-negara sedang berkembang yang ingin melakukan Riset Implementasi. Mereka adalah orang-orang yang lebih baik untuk melakukan penelitian implementasi dan memahami konteks spesifik yang diperlukan untuk mendukung Riset Implementasi di negara-negara sedang berkembang. Dengan demikian para peneliti di negara-negara sedang berkembang merupakan sumber daya besar yang belum dimanfaatkan.

Aksi # 7: Insentif bagi para peneliti harus dikaitkan dengan keterlibatan dalam membuat perubahan dalam kebijakan dan program, selain insentif terkait dengan publikasi akademik dan pengajaran. Diperlukan reorientasi dan waktu yang baik bagi para peneliti untuk mengalami dan memahami kegiatan lapangan dan program. Aksi ini mungkin dapat didukung oleh donor.

Rangkuman Chapter 7 Tanpa Riset Implementasi, kita terlalu naif untuk mempercayakan sumberdaya yang berharga dengan harapan bahwa sesuatunya akan berjalan dengan baik dalam implementasinya. Riset Implementasi merupakan riset yang penting, tapi sering diabaikan karena: kurangnya pemahaman mengenai Riset Implementasi dan apa yang ditawarkan dari riset ini; dan kurangnya dana. Riset Implementasi harus dilihat sebagai fungsi inti dalam implementasi program, yang berarti harus melekat ke dalam siklus program. Perlu peningkatan dana untuk Riset Implementasi, dan harus selaras dengan pendanaan program. Perlu memperbanyak kesempatan bagi para peneliti dan pelaksana di negara-negara sedang berkembang untuk melakukan Riset Implementasi.