BAB II DASAR-DASAR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA ISNAENI ROKHAYATI, S.E., M.Si.
Tujuan pembahasan dalam bab ini : Menjelaskan tentang proses manajemen ------ yang merupakan pelaksanaan dari fungsi manajemen Yaitu planning, organizing , staffing leading dan contolling Proses manajemen sebagai dasar perencanaan dan pengendalian laba komprehensif Penekanan dala proses manajemen yaitu management planning, organizing dan controlling Yang merupakan fungsi manjemen yang dapat digunakan dalam perencanaan dan pengendalian laba komprehensif (PPL)
Elemen kunci dalam perencanaan dan pengendalian komprehensif: Suatu pendekatan yang sistematis dan formal Sangat menekankan pada fungsi-fungsi perencanaan dan pengendalian Berisi tujuan, sasaran , rencana laba jangka panjang, rencana laba jangka pendek, laporan pelaksanaan, dan tindak lanjut
Garis besar konsep perencanaan dan pengendalian laba : Proses manajemen yang terdiri dari palnning, organizing, satffing, leading, controlling Kesepakatan manajerial Struktur organisasi yang jelas Proses perencanaan manajemen Proses pengendalian manjemen Koordinasi Saluran komunikasi Rencana laba strategis Rencana laba taktis jangka pendek Sistem akuntansi pertanggungjawaban Penggunaan pinsip pengecualian Program manajemen perilaku
bentuk komunikasi dalam prencanaan dan pengendalian laba komprehensif Planning : tujuan dan sasaran REPLANNING Feed forward Operation Kegiatan aktual Ukuran evaluasi Contolling Kegiatan aktual dibandingkan dengan yang direncanakan feedback
TUJUAN, SASARAN DAN RENCANA LABA : Tujuan perusahaan merupakan tingkat perencanaan yang paling dasar yang akan menentukan arah perusahaan jangka panjang. Tujuan perusahaan harus dinyatakan secara tertulis dengan menekankan pada harapan ekonomis, para pelanggan, pekerja, pemilik, output dan tanggung jawab sosial. Sasaran perusahaan merupakan tingkat perencanaan yang lebih rendah berikutnya yang berjangka pendek atau menengah. Sasaran perusahaan berisi harapan di masa yang akan datang yang lebih spesifik, misalnya produk,jasa, market share, profitability, return on investment dan pertumbuhan.
Rencana laba disusun berdasarkan sasaran perusahaan yang telah ditetapkan dan dinyatakan dalam bentuk kuantitatif. Rencana laba biasanya terdiri dua bagian rencana yang tidak terpisahkan, yaitu rencana laba strategis jangka panjang dan rencana laba taktis jangka pendek. Alasan penting mengapa perusahaan perlu membuat jadwal perencanaan adalah : Dapat digunakan sebagai pedoman batas akhir penyelesaian rencana Meminimumkan penundaan di dalam proses perencanaan Menjamin penyelesaian perencanaan formal, terutama untuk mengawali pelaksanaan rencana Menetapkan urutan secara teratur perencanaan formal
FUNGSI PENGENDALIAN MANAJEMEN : Fungsi utama pengendalian adalam untuk menjamin pencapaian tujuan, sasaran dan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. 1. laporan pelaksanaan , karakteristik dasar nya al : A. dikasifikasikan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan struktur organisasi B. dibedakan secara jelas mana yang termasuk controllable item dan mana yang termasuk noncontrollable item C. Dilaporkan secara teratur sesuai dengan waktu yang disepakati D. ditekankan pada perbandingan antara hasil-hasil aktual dengan yang di rencanakan
Fungsi pengendalian manjemen : 2. sistem akuntansi pertanggungjawaban : memberikan informasi rinci mengenai penghasilan (revenue), biaya (expenses) menurut wewenang dan tanggung jawab. Klasifikasi dilakukan untuk mengukur prestasi masing- masing departemen sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab. 3. pusat pertanggungjawaban ; A. cost center B. revenue center C. profit center D. investment center
FUNGSI KOORDINASI : Koordinasi adalah sinkronisasi keputusan dan kegiatan manjerial sehingga setiap bagian dapat bekerja secara efektif untuk mencapai tujuan. Pada dasarnya koordinasi dapat dicapai oeh manajemen melalui perencanaan yang efektif dan pengendalian yang dinamis. Oleh karena itu program perencanaan dan penegndalian laba komprehensif selalu menekankan pada perencanaan yang realistik, penegndalian yang dinamis, serta komunikasi yang efektif.
Fungsi manajemen dalam budgeting : Fungsi Manajemen adalah menyusun perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), koordinator (coordinating), dan pengawasan (controling) terhadap orang dan barang, untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan. .
Berdasarkan pengertian sebelumnya (budget maupun manajemen), dapat disimpulkan bahwa budget sebagai alat bagi manajemen untuk membantu menjalankan fungsi-fungsinya. Namun demikian budget sebagai alat bagi manajemen memiliki kelemahan: yakni: · Budget disusun berdasarkan taksiran-taksiran. · Budget disusun dari berbagai data baik yang controlabel dan non controlabel. · Efeftivitas dan efisiensi budget tergantung dari manusia sebagai pelaksana.
Hubungan antara budget dengan akuntansi Akuntansi menyajikan data historis yang sangat bermanfaat untuk menghitung (menyiapkan) taksiran- taksiran yang akan dituangkan dalam budget, yang nantikan akan dijadikan sebagai pedoman kerja di waktu yang akan datang. Selanjutnya akutansi akan melakukan pencatatan secara sistematis dan teratur tentang pelaksanaaan budget itu nantinya, dari hari ke hari, dengan demikian akuntansi dapat menyajikan data realisasi pelaksanaan budget secara lengkap. Sehingga dengan membandingkan antara budget dan catatan akuntansi dapat diketahui apakah perusahaan telah melaksanaakan proses kerja secara efisien atau in- efisisen, efektif atau inefektif, dst, Oleh karena itu semua teknik pencatatan dan semua sistematika yang dipakai dalam akuntansi harus sama dan sejalan dengan teknik serta sistematika yang dipakai dalam budget.
proses yang terkait dengan budgeting : Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan untuk menyusun budget. Pengolahan dan penganalisaan data dan informasi tersebut untuk mengadakan taksiran-taksiran dalam rangka menyusun budget, Menyusun budget dan menyajikan secara teratur dan sistematis. Pengkoordinasian pelaksanaan budget Pengolahan dan penganalsisaan data tersebut untuk mengadakan interpretasi dan memperoleh kesimpulan, dalam rangka mengadakan penilaian (evaluasi) terhadap kerja yang telah dilaksanakan serta menyusun kebijakan- kebijakan sebagai tindak lanjut (follow-up) dari kesimpulan-kesimpulan tersebut.