EKONOMI KEHUTANAN ESL 325 (3-0)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MG-4 Preferensi Waktu Dalam Pengusahaan Hutan Meti Ekayani, S.Hut, M.Sc Dr. Ir. Dodik Ridho Nurrochmat, M.Sc Adi Hadianto, SP EKONOMI KEHUTANAN ESL 325.
Advertisements

MG-6 DAUR DAN ETAT PEMANENAN KAYU
KONSEP EKONOMI LAHAN HUTAN, MODAL DAN TENAGA KERJA KEHUTANAN
MG-3 KONSEP PENILAIAN EKONOMI SUMBER DAYA HUTAN
MG-8 PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL HUTAN
Di ekosistem hutan, biasanya konflik konservasi muncul antara satwa endemik dan pengusaha HPH (Hak Pengusahaan Hutan). Karena habitatnya menciut dan kesulitan.
Klasifikasi tata guna lahan
1. Kawasan Hutan sebagai ODTW
BIOSFER Biosfer adalah lapisan lingkungan di permukaan bumi, air, atmosfer yang mendukung kehidupan organisme.
Pengelolaan dan Pengembangan Hutan Rakyat
Perencanaan Tata Guna Lahan
DASAR HUKUM PENGELOLAAN HUTAN PERUM PERHUTANI
BIOMA DAN FORMASI VEGETASI
Assalamu’alaikum wr. wb
Potensi Sumber Daya Air
AKTIFITAS ILLEGAL DI DALAM KAWASAN HUTAN
MG-7 ANALISIS MARJINAL PEMANENAN KAYU
Kriteria dan Indikator Tutupan Lahan (Tumbuhan) pada Agroekosystem
KEHUTA NAN KETENTUAN UMUM UNDANG- UNDANG REPUBLIK INDONESIA
MG-5 MANAJEMEN HUTAN LESTARI
TEKNIK SILVIKULTUR Oleh : Suryo Hardiwinoto, dkk Laboratorium Silvikultur & Agroforestry Fakultas Kehutanan UGM, YOGYAKARTA.
MG-11 ANALISIS BIAYA MANFAAT ANALISIS PROYEK KEHUTANAN BERDISKONTO
OLEH : IR. H. ABDUL RAHMAN, MS
MG-6 DAUR DAN ETAT PEMANENAN KAYU
KONSEP EKONOMI LAHAN HUTAN, MODAL DAN TENAGA KERJA KEHUTANAN
MG-8 PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL HUTAN
Daur/Rotasi /Periode Produksi
SISTEM SILVIKULTUR DAN METODE REPRODUKSI
Perencanaan Hutan Berbasis Ekosistem
EKONOMI KEHUTANAN DAN BEBERAPA ISU GLOBAL
RENCANA KERJA DINAS KEHUTANAN TAHUN 2017
MG-4 Preferensi Waktu Dalam Pengusahaan Hutan
Dr. Ir. Dodik Ridho Nurrochmat, M.Sc
KONSERVASI LANSKAP : BENTANG ALAM EKOSISTEM PESISIR DAN PULAU KECIL
KEPALA KPHP-MODEL SERUYAN HAIRIL ANWAR, S.Hut
MG-3 KONSEP PENILAIAN EKONOMI SUMBER DAYA HUTAN
MG-7 ANALISIS MARJINAL PEMANENAN KAYU
FUNGSI HUTAN.
DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT PENGERINGAN LAHAN GAMBUT
KONSERVASI LINGKUNGAN HIDUP
Kehutanan serta ilmu-ilmu dasar kehutanan
Pengantar Ilmu Kehutanan (2)
Dr. Ir. Dodik Ridho Nurrochmat, M.Sc
HUTAN Sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas.
Pemanfaatan Sumber Daya ALAM
IKLIM DAN HIDROLOGI UNSUR-UNSUR IKLIM
KEGUNAAN, JENIS, TAHAPAN AMDAL
Hutan Lindung Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan.
Hak Kepemilikan Hutan Nama kelompok: Masruri ( )
UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
KEANEKARAGAMAN HAYATI
Lahan Potensial dan Lahan Kritis
OLEH : LA ODE AGUS SALIM MANDO, S.Hut., M.Sc.
HUBUNGAN SEBARAN FLORA DAN FAUNA DENGAN KONDISI FISIK
1. Kawasan Hutan sebagai ODTW
Assalamu’alaikum Wr.Wb
KERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT PEMBUKAAN TAMBAK UDANG DI LAMPUNG TIMUR
Tujuan, Sasaran, dan Aplikasi pengelolaan lingkungan hidup
SUMBER DAYA HUTAN.
EKOSISTEM TERESTRIAL.
Draft Guidelines Masterplan Pengelolaan Hutan dan Area Terbuka Hijau
Kondisi Geografis dan Penduduk Indonesia
KULIAH HUTAN LINDUNG (4) PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG
TUGAS GEOGRAFI DI S U S U N OLEH : NAMA: SITI NURHALIZA : DINDA BAHTIAR : JUMRIANI PUTRI : ANDI MALLARANGENG ARHAM KELAS: Xi MIPA 3 SMA NEGERI 5 BULUKUMBA.
DINAS KEHUTANAN PROV. SULAWESI SELATAN. “MEWUJUDKAN HUTAN LESTARI, PERKEBUNAN PRODUKTIF MASYARAKAT SEJAHTERA MANDIRI ”
PEMANFAATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA KONSERVASI FLORA DAN FAUNA
Di ekosistem hutan, biasanya konflik konservasi muncul antara satwa endemik dan pengusaha HPH (Hak Pengusahaan Hutan). Karena habitatnya menciut dan kesulitan.
BIOMA, KOMUNITAS DAN VEGETASI
PENATAAN RUANG 14/01/ :10.
Hendra Rahman SMAN 1 Meukek Website : Flora Dan Fauna di Indonesia Dan Dunia GEOGRAFI untuk Kelas XI SMA/MA.
Transcript presentasi:

EKONOMI KEHUTANAN ESL 325 (3-0) Meti Ekayani, S.Hut, M.ScF Dr. Ir. Dodik Ridho Nurrochmat, M.Sc Adi Hadianto, SP Pokok Bahasan : Jenis dan karakteristik hutan, pengurusan hutan, konsep nilai hutan, preferensi waktu dalam pengusahaan hutan, manajemen hutan lestari, pengaturan produksi hasil hutan kayu, analisis marjinal pemanenan kayu, kedudukan ekonomi kehutanan, konsep ekonomi dalam menilai lahan, modal dan tenaga kerja kehutanan, analisis investasi kehutanan, beberapa isu global kehutanan.

HANTU TUHAN HUTAN

BATASAN EKONOMI KEHUTANAN EKONOMI SUMBER DAYA HUTAN KEHUTANAN: Sistem pengurusan yang bersangkutpaut dengan hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan yang diselenggarakan secara terpadu.

PENGERTIAN HUTAN (UU 41/1999) - Kesatuan Ekosistem - Hamparan Lahan - Sumberdaya alam hayati - Didominasi pepohonan - Persekutuan alam lingkungannya - Satu dengan yang lain tidak terpisahkan KAWASAN HUTAN Wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap.

LUAS HUTAN INDONESIA LUAS KAWASAN HUTAN 133 juta Ha (Dephut, 2005) 95 juta Ha (Matthews, 2002) 112 juta Ha (Kartodihardjo, 1995) 144 juta Ha (WRI, 2003)

KATEGORI HUTAN STATUS HUKUM LAHAN KEADAAN TUMBUHAN HUTAN CARA HUTAN TERBENTUK TAHAPAN PERTUMBUHAN TEGAKAN KOMPOSISI JENIS POHON KEADAAN GEOGRAFIS DAN KETINGGIAN IKLIM TEMPAT TUMBUH KEADAAN TANAH TEMPAT TUMBUH FUNGSI HUTAN

STATUS HUKUM LAHAN 1. HUTAN NEGARA Hutan yang tumbuh diatas tanah yang tidak dibebani hak - Hutan Adat: Hutan negara yang berada di dalam wilayah masyarakat hukum adat 2. HUTAN HAK Hutan yang tumbuh diatas tanah yang dibebani hak

KEADAAN TUMBUHAN HUTAN HUTAN PRIMER Hutan alam yang belum mengalami gangguan manusia (primary forest / virgin forest). HUTAN SEKUNDER Hutan yang tumbuh melalui suksesi sekunder alami.

ASAL HUTAN HUTAN ALAM (natural forest) Hutan yang tumbuh secara alami HUTAN TANAMAN (planted forest) Hutan yang ditanam olah manusia.

TAHAPAN PERTUMBUHAN TEGAKAN HUTAN KLIMAKS (climax forest) TEGAKAN MASAK TEBANG (mature forest stand) HUTAN NORMAL (normal forest) HUTAN SEUMUR (even-aged forest) HUTAN TIDAK SEUMUR (uneven-aged forest)

KOMPOSISI JENIS POHON HUTAN MURNI/HOMOGEN (pure forest/homogenous forest) - minimal 80% pohon sejenis HUTAN CAMPURAN/HETEROGEN (mixed forest/heteregenous forest)

LETAK GEOGRAFIS DAN KETINGGIAN HUTAN PANTAI (coastal forest) HUTAN DATARAN RENDAH (lowland forest) < 700 m dpl. HUTAN DATARAN TINGGI (highland forest) 700 m – 1.500 m dpl. HUTAN PEGUNUNGAN (mountain forest) > 1.500 m HUTAN BOREAL (boreal forest) – Hutan disekitar kutub bumi HUTAN RIPARI (riparian forest) – Hutan di sekitar perairan (sungai, danau, rawa).

IKLIM TEMPAT TUMBUH HUTAN HUJAN (rain forest) – curah hujan > 1.524 mm/tahun HUTAN MUSIM (monsoon forest) – sifatnya mengikuti perubahan dua musim HUTAN BERIKLIM SEDANG (temperate forest) – suhu rata-rata 10o C HUTAN TROPIS (tropical forest) – suhu rata-rata 18o C, berada di sekitar garis khatulistiwa (terbagi menjadi tropis dan sub-tropis)

KEADAAN TANAH TEMPAT TUMBUH HUTAN TANAH KERING (dryland forest) HUTAN GAMBUT (peat forest) HUTAN RAWA (swamp forest) HUTAN BAKAU (mangrove forest)

HUTAN BERDASARKAN FUNGSINYA Hutan konservasi 1. Kawasan suaka alam 2. Kawasan hutan pelestarian alam 3. Taman Buru Hutan lindung Hutan produksi 1. Hutan produksi tetap 2. Hutan produksi terbatas 3. Hutan produksi yang dapat dikonversi

SIFAT KHUSUS EKONOMI PRODUKSI KAYU Tegakan hutan terikat pada tempat Periode waktu (daur) yang lebih panjang Dua sifat dalam satu wujud tegakan Tingginya rasio persediaan (growing stock) terhadap kecepatan produksi (riap) Fleksibilitas searah antara produksi dan pemasaran Sifat agregatif dari hutan Eksternalitas yang besar

RUANG LINGKUP KEHUTANAN PENGURUSAN HUTAN PENGELOLAAN HUTAN PEMANFAATAN HUTAN

SEE YOU NEXT WEEK… TERIMA KASIH