Analisis Prosa dan Drama Pertemuan 6 Analisis Prosa dan Drama Kompetensi Khusus Menganalisis unsur-unsur intrinsik prosa Menganalisis unsur-unsur ekstrinsik prosa Menganalisis unsur-unsur intrinsik drama Menganalisis unsur-unsur ekstrinsik drama
Ada 3 jenis prosa fiksi yaitu Jenis-Jenis Prosa Ada 3 jenis prosa fiksi yaitu Roman adalah cerita yang mengisahkan peristiwa/pengalaman lahir/batin sejumlah tokoh pada satu masa tertentu. Di Barat antara roman dengan novel tidak dibedakan,tetapi di Indonesia dibedakan. Roman dianggap lebih luas dan kompleks dari pada novel dalam hal tokoh, peristiwa, rentang waktu kejadian, pelukisan watak, dan digresi (umumnya diceritakan dari kecil sampai meninggal) 2. Novel adalah karya fiksi yang berkisah tentang manusia dicirikan adanya konflik yang menyebabkan perubahan jalan hidup para tokohnya 3. Cerpen adalah cerita yang membatasi diri dalam membahas salah satu unsur dalam aspeknya yang terkecil (Sumardjo 1984)
Ciri-ciri Prosa Fiksi No Unsur Novel/Roman Cerpen 1 Masalah Penceritaan Untuk memahami Menceritakan Plot Tema Tokoh Kepaduan/unity Disampaikan secara, rinci dan kompleks Disampaikan secara, padu namun tetap memenuhi keunityan 2 lebih panjang Lebih ringkas 3 Lebih mudah Lebih sulit/implisit 4 Beberapa episode cerita Bagian cerita yang menarik saja 5 lebih dari 1 tunggal 6 Lebih dari satu (tema utama dan tambahan) Hanya satu 7 Tidak terbatas terbatas 8 Merupakan hubungan sebab akibat antarbab Tercapai dalam bentuknya yang pendek
(dapat Anda baca pada BMP Teori Sastra halaman 6.22-6.56) Unsur intrinsik prosa Analisis prosa (dapat Anda baca pada BMP Teori Sastra halaman 6.22-6.56) Alur/plot Pola Awal, tengahakhir (Sujiman) atau Pola buka, tengah, puncak, tutup tengah akhir (Atar Semi) Tema Melihat persoalan mana yang paling menonjol Melihat persoalan mana yang paling banyak menimbulkan konflik Menentukan waktu penceritaan Tokoh dan penokohan(karakterisasi) dikenali berdasarkan Apa yang diperbuat oleh tokoh Ucapan tokoh Penggambaran tokoh pengarang Melalui pikiran-pikiran tokohnya Penerangan langsung oleh pengarang Latar Dapat Anda tentukan berdasarkan jenis, tipe, atau fungsi
Unsur intrinsik prosa lanjutan Sudut Pandang Persona Pertama (Aku) Persona ketiga (Dia) Campuran 6. Gaya Pilihan kata Tataan kalimat Cara pengungkapan masalah yang ditampilkan 7. Pembayangan Cara –cara pengarang mengemas peristiwa yang terjadi untuk memunculkan kesan emosional pembaca (sering menggunakan perlambangan) 8. Amanat berisi tujuan yang ingin disampaikan pengarang terhadap pembacanya. Tujuan tersebut disampaikan bisa secara eksplisit atau implisit.
Si James Bacalah kutipan cerpen berjudul Analisis Cerpen Bacalah kutipan cerpen berjudul Si James Terdapat pada BMP Teori Sastra PBIN4104, halaman 6.39-6.47
Analisis Unsur Intrinsik Cerpen Judul Cerpen SI JAMES Tema : Keserakahan Manusia Amanat : Keserakahan berbuah kesia-siaan meski dilakukan secara massal sekali pun Tokoh /Penokohan Pak sastro berwatak baik hati (Dia selalu membuka tangan bagi warga desa yang membutuhkan bantuannya, Pintu rumahnya selalu terbuka bagi siapa saja) Setiap kali memanen kelapa dari kebunnya, dia selalu membagi-bagikan sebagian buah kelapa itu kepada warga desa. Tiap rumah diberinya lima buah kelapa. (6.40) Pak Lurah orang yang bijaksana ...dengan matinya si james berarti sayembara perebutan harta Pak Sastro telah berakhir dan tidak ada pemenangnya ...Marilah kita mulai hidup kita dengan penuh kegembiraan dan semangat. Semua harta Pak Sastro akan kita jadikan milik kita semua dan kalau ada hasil, kita bagi bersama
Analisis Unsur Intrinsik Cerpen Judul Cerpen SI JAMES Latar : tempat yaitu Desa Pandansari, pemakaman (Semua warga Pandansari tampak hadir dalam upacara pemakaman itu) Gaya Pilihan kata Tataan kalimat Cara pengungkapan masalah yang ditampilkan (Keadaan desa pandansari selama sayembara itu berlangsung benar-benar tidak karuan. Ibu-ibu yang biasa berdagang tak mau lagi pergi ke pasar. Ternyata mereka juga tergiur oleh harta Pak Sastro Kamil yang memamng sangat banyak itu. Mereka akan ikut berlari-lari jika mendengar ada kepak sayap merpati. Desa Pandansari benar-benar kacau balau.Semuanya serba tidak teratur. Tidak tua, tidak muda, semuanya sangat bernafsu untuk menangkap si james dan mendapatkan harta Pak Sastro Kamil . Meraka menjadi lupa pekerjaan, lupa sekolah,lupa sawah, lipa pasar, bahkan lupa Tuhan.(6.45) Pembayangan (Bagaimana suasana desa Pandansari mengetahui Pak Sastro Kambil Mewasiatkan hartanya untuk burung peliharaannya).
Konsep Drama Drama Berasal dari Yunani berarti to do/to act (perbuatan, tindakan) Drama memerlukan tempat pertunjukan disebut theatron /tempat tontonan (a place for seeing) Hakikat drama adalah gambaran konflik manusia di panggung lewat gerak Ciri drama Ada konflik Berbentuk dialog Ada para pelakunya Dipentaskan atau dipertontonkan Ada penonton
Perbedaan Drama dengan Prosa
Analisis Drama Menganalisis tema harus dilakukan secara hati-hati karena tema berpadu dengan unsur-unsur drama lain (alur, tokoh, latar, yang diejawantahkan melalui dialog antar tokoh. Namun karena tema diusung oleh tokoh utama (yang selalu terlibat, maka kita harus memahami konflik yang dihadapi tokoh tersebut. Cara menemukan tema yang dianjurkan adalah: buatlah pertanyaan: 1. Konflik apa yang dihadapi tokoh utama? 2. Siapa sajakah yang terlibat dalam permasalahan konflik di samping tokoh utama? 3. Bagaimana sikap dan pandangannya tarhadap permasalahan (konflik), 4. Apa yang dilakukannya? 5. Bagaimnan tokoh utama mengambil keputusan terhadap permasalahan yang dihadapinya?
Alur Drama
Alur
Tema dan Amanat
Penokohan (Karakterisasi) Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau perlakuandi dalam berbagai peristiwa dalam lakon. Tokohlah yang paling dulu dikenal pembaca atau penonton sebelum alur cerita. Tokoh biasanya diperkenalkan berikut penjelasan nama, umur, jenis kelamin, tipe fisik, dan jabatannya
Penokohan(Karakterisasi) Karakter merupakan: Materi utama dalam menciptakan alur drama Sumber gerak dan percakapan Karakter harus dibentuk agar sesuai dengan kebutuhan alur. penggerak cerita Bahkan dapat menjadi penyebab gawatnya suatu persoalan. (PBIN4217 hal.3.21) Tetapi Jika karakternya sama tidak akan terjadi lakon Lakon akan muncul jika ada karakter-karakter yang saling bertentangan.
Bagaimana dengan penggalan drama ini? Pak Pikun : (sambil mengacung-ngacungkan penggada besar, tangan kirinya tetap mencengkeram leher kaus si jidul) Mau lari ke mana, heh? Kupukul kamu sekarang! Ibu : Sabar, Pak! Tunggu dulu! Pak Pikun : Tunggu apa lagi, Bu? Anak engga benar ini harus saya ajar biar kapok (Akan memukul penggadanya) Ibu : Tunggu dulu! Siapa tahu, Jidul benar tidak mencuri dan Pak Pikun yang tidak benar menaruh arlojinya? Pak Pikun : Tak mungkin, Bu? Saya yakin, si brengsek ini pencurinya. Kamu harus mampus. (Akan memukulkan penggadanya) Tritia : (Melihat tangan Pak Pikun), Eh, Lihat! Arlojinya kan itu! Di pergelangan tangan kananmu, Pak pikun! Lihat! (tertawa ngakak)
Terima Kasih