Matakuliah : PENGANTAR DAN APLIKASI PSIKODIAGNOSTIK Tahun : 2008 TES KERJA 2 Pertemuan 9
KRAEPELIN Bina Nusantara University
Dapat disajikan secara individual maupun klasikal Aspek yang Diukur Kecepatan kerja Ketelitian kerja Keajegan kerja Ketahanan kerja Sajian Dapat disajikan secara individual maupun klasikal Bina Nusantara University
Pengisian identitas subjek : 4 menit Instruksi : 2 menit Waktu Penyajian Waktu keseluruhan yang diperlukan lebih kurang 20 menit; perinciannya sebagai berikut: Pengisian identitas subjek : 4 menit Instruksi : 2 menit Latihan : 2 menit Mengerjakan soal : 12 menit 30 detik Setiap deret diberi waktu 15 detik, dan setiap 15 detik ada aba-aba untuk segera pindah mengerjakan deret yang berikutnya, sampai 50 kali pindah deret. Bina Nusantara University
Tujuan Digunakan untuk semua kepentingan yang memerlukan pengukuran terhadap aspek kecepatan kerja, ketelitian kerja, keajegan kerja, dan ketahanan kerja. Bina Nusantara University
Kecepatan kerja = jumlah hasil penjumlahan yang benar : 50 Cara Pemberian Skor Memeriksa semua hasil penjumlahan angka-angka dalam deret satu per satu. Angka penjumlahan yang salah dan yang dilewati diberi tanda tersendiri. Hasil penjumlahan yang benar dipindahkan ke dalam grafik pada halaman 4 untuk memperoleh grafik yang bersih. Skor untuk kecepatan kerja ialah jumlah hasil penjumlahan yang benar pada seluruh deret dibagikan dengan jumlah deret (50). Kecepatan kerja = jumlah hasil penjumlahan yang benar : 50 Bina Nusantara University
Ketelitian kerja = (jumlah kesalahan + jumlah angka yang dilewati) Menghitung skor ketelitian kerja dengan menjumlahkan beberapa kali kesalahan menjumlah diperbuat oleh subjek dan beberapa kali angka dalam deret dilewati. Ketelitian kerja = (jumlah kesalahan + jumlah angka yang dilewati) Menghitung skor keajegan kerja adalah dengan mencari penyimpangan rata-rata dari rerata dan dibagi dengan jumlah deret. Keajegan kerja = (jumlah titik atas + jumlah titik bawah): 2 50 Bina Nusantara University
Keajegan kerja juga dapat dilihat dari “range” atau jarak antara skor tertinggi dikurangi dengan skor terendah, namun cara ini dianggap terlalu kasar untuk memperkirakan keajegan kerja subjek. Keajegan kerja = Xt – Xr Bina Nusantara University