ARSITEKTUR LINGKUNGAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
VISI Menjadi unit pelaksana tridharma perguruan tinggi yang unggul secara internasional di bidang teknik sipil dan lingkungan. MISI 1.Menyelenggarakan.
Advertisements

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
GREEN BUILDING KELOMPOK 6
KONSEPSI PRODUKSI BERSIH DAN MINIMISASI LIMBAH
Prinsip Dasar SED (Tiga Pilar UPJ, Urban dan SED dalam Keseharian)
BAB 2 BERBAGAI KASUS SUSTAINABILITY A. KASUS SUSTAINABILITY PERUSAHAAN
PENGELOLAAN SUMBER DAYA
Tanggapan “Pengaruh Tata Ruang Perumahan Perkotaan Terhadap Emisi CO 2 ” Heru W. Poerbo.
PRODUKSI BERSIH (Cleaner Production)
Nama Proposal :Desain dan Rancang Bangun Bangunan Hemat Energi
Perencanaan Transportasi Jangka Panjang
Pendahuluan Limbah telah lama mengitari kehidupan manusia terutama setelah dikenal adanya peradapan menetap di suatu tempat dan membentuk koloni. Secara.
1 Matakuliah: R0116/ Studio Perancangan Arsitektur 6 Tahun: 2006 Pertemuan 13.
KULIAH 11 R-0222 ARSITEKTUR LINGKUNGAN PRINSIP2 KEBERLANJUTAN ARS BANGUNAN Tri Harso Karyono.
Global Warming By Hematuria Group 9A.
KETERKAITAN TIPE PERUMAHAN DALAM PENGEMBANGAN KOTA Pertemuan 05
Konsep & Ide Desain Pertemuan 16,17 &18
Pengantar Rumah tinggal 3 Kamar Tidur Pertemuan 1,2 & 3
Futuristic Floating City
MANAJEMEN SHIFT KERJA. MANAJEMEN SHIFT KERJA.
DISUSUN OLEH: HESTY UTAMI PRATIWI ( ) ISO 9000: TAHAPAN DALAM TOTAL QUALITY MANAGEMENT UNTUK PERUSAHAAN KONTRUKSI.
Arsitektur Tropis merupakan salah satu cabang ilmu arsitektur, yang mempelajari tentang arsitektur yang berorientasi pada kondisi iklim dan cuaca (seperti.
SUSAHNYA MENJADI RUMAH SAKIT
PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI
Deputi Bidang Pengembangan Regional
TEKNOLOGI HIJAU.
DASAR-DASAR PENGELOLAAN SAMPAH
STRATA BANGUNAN BERTINGKAT
MANAJEMEN LINGKUNGAN PERTEMUAN KE-2.
Teknologi Ramah Lingkungan
BAGIAN TEKNIK STRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR
Matakuliah : V0152 / Hygiene, Keamanan & Keselamatan
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Arsitektur Topis Arsitektur Tropis adalah suatu konsep bangunan yang mengadaptasi kondisi iklim tropis. Letak geografis Indonesia yang berada di garis.
Kota yang berkelanjutan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertemuan II
GREEN BUILDING (Bangunan Ramah Lingkungan)
SARTIKA NISUMANTI, ST., MT
REKAYASA LINGKUNGAN Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
REKAYASA LINGKUNGAN.
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN
Matakuliah : R0142/Fisika Bangunan Tahun : September 2006
Aspek Teknis Analisis teknis bertujuan untuk memastikan bahwa ide atau gagasan yang telah dipilih itu layak, dalam arti kata ada ketersediaan lokasi, alat,
Konsep & Ide Desain Pertemuan
FUNGSI DAN JENIS PERATURAN BANGUNAN Pertemuan 1-2
EFEK RUMAH KACA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
Teknologi Pembangunan Perumahan
Standarisasi Kesehatan Lingkungan Di Perusahaan oleh : nor wijayanti
MANAJEMEN SAMPAH DAN SANKSI
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
Pariwisata Bekelanjutan
Ns Chandra W SKP MKep SpMAt
Perubahan Iklim Global dan Dampaknya
Ekonomi Hijau.
ARSITEKTUR BERKELANJUTAN
DOSEN PEMBIMBING : SITI UMI KALSUMI ST. M,Eng
Organisasi dan arsitektur komputer
EKOLOGI DAN EKOLOGI ARSITEKTUR
Pengelolaan drainase.
ISU LOKAL DAN GLOBAL OLEH YUDO SISWANTO ASEAN ECO SCHOOL MANDIRI
Penerimaan &Penyimpanan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertemuan
KEBIJAKAN ECO CAMPUS KOTA SURABAYA
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT PKM KELOMPOK PEMANFAAT KOHE DAN KELOMPOK PETANI ORGANIK DI DESA CIBODAS DAN CISONDARI KECAMATAN PASIR JAMBU KABUPATEN BANDUNG.
PENGOLAHAN LIMBAH PERTAMBANGAN
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
This presentation uses a free template provided by FPPT.com JENIS-JENIS KONSTRUKSI DAN BANGUNAN X BKP.
Transcript presentasi:

ARSITEKTUR LINGKUNGAN NAMA : EKA NURLIADIN (10408002 ) IWAN SETIAWAN ( 10408005 ) PRIMA ARDANI ( 10408014 ) DOSEN : ILHAM DANIAH, ST., MT .,MSC

LATAR BELAKANG Gas rumah kaca dan penipisan ozon menjadi isu besar setelah  KTT yang membahas tentang iklim bumi di Rio, 1992. Sejak itu peringkat bangunan Green mulai dikembangkan pada tahun1990an seperti BREEAM (Inggris, 1990)  dan kemudian LEED (USA, 1996)  . Ini adalah hasil dari kesadaran bahwa bangunan dan lingkungan binaan memberikan kontribusi signifikan terhadap emisi gas rumah kaca dengan demikian perlu dirancang ulang untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

URAIAN TENTANG GREEN BUILDING INDEX MALAYSIA Green Building Indek adalah yayasan / organisasi yang memberikan penilaian pada bangunan yang menerapkanm sistem bangunan yang sustaineble pada lingkungan binaan agar dapat meningkatkan kesadaran di antara Pengembang, Arsitek, Insinyur, perencana, Desainer, Kontraktor dan Publik tentang isu-isu lingkungan dan tanggung jawab kita untuk generasi masa depan. yang dapatmemberikan penghematan energi, penghematan air, lingkungan yang sehat dalam ruangan, konektivitas yang lebih baik untuk transportasi umum dan penerapan daur ulang dan penghijaua untuk  mengurangi dampak terhadap lingkungan Green Building Indeks diperkenalkan pada tanggal 3 Januari 2009, di Green Design Forum yang diselenggarakan oleh (PAM).  GBI memberikan kesempatan bagi para pengembang dan pemilik bangunan untuk merancang dan membangun bangunan yang sutaineble atau berkelanjutan dan dapat memberikan pengaruh terhadap penghematan energi, penghematan air dan lingkungan yang sehat , secara garis besar dapat pula di terpakan pada sistem transportasi umum untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan untuk masyarakat yang menempatinya. GBI di terapkan di Malaysia yang memiliki iklim tropis, konteks lingkungan dan pembangunan, sosial budaya dan dibuat untuk:standar pengukuran antara lain : Mendefinisikan bangunan green building  dengan membentuk bahasa yang umum dengan  standarpengukuran; Mempromosikan  desain yang terpadu  keseluruhan-bangunan yang menyediakan lingkungan yang lebih baik  Mengakui dan memberi penghargaan terhadap binaan  lingkungan; Memperbaharui  lingkungan binaan untuk mengurangi dampak negatif lingkungan dan Memastikan bangunan baru tetap relevan di masa depan dan bangunan yang sudah ada dapat merenovasi  dan ditingkatkan untuk memperbaiki kualitas. a. b. c. d. e.

Proses Penilaian GBI

Biaya Registrasi SISTEM PENILAIAN GBI SISTEMPE NILAIAN PADA BANGUNAN ADA 6 KRITE ANTRA LAIN : 1 Penggunaan energi yang efisien 2 Kualitas Lingkungan ( Ruang Terbuka ) 3 Pengelolaan yang berkelanjutan ( sustainable planing ) 4 Penggunaan bahan material da sumber daya 5 Penggunaan air secara efisien 6 Inovasi / pembaharuan

Penggunaan energi yang efisisen Meningkatkan konsumsi energi dengan Pengoptimalan penggunaan energi dengan tidak berlebihan pada banguanan, dengan memenfaatkan energi matahari sebagai pencahayaan alami pada gedung, karena energi ini dapat di perbaharui serta perawatan berkala. Kualitas Lingkungan ( Ruang Terbuka ) Mencapai kinerja yang berkualitas, baik dalam kualitas udara dalam ruangan, akustik,visual dan kenyamanan termal. Dengan penerapan filtrasi kualitas udara,  kontrol gerakan suhu dan kelembaban. Pengelolaan berkelanjutan ( Sustainable Planing ) Memilih lokasi yang sesuai dengan akses yang direncanakan untuk transportasi umum,layanan masyarakat, ruang terbuka dan lansekap. Dan Menerapkan manajemen konstruksi yang baik,  Penggunaan bahan material bangunan dan sumber daya Mempromosikan penggunaan material yang ramah lingkungan yang berasal  dari bahan yang berkelanjutan atau dapat di daur ulang. Sistem penyimpanan serta Pengolahan sampah Penggunaan air secara efisien Menampung dan pengelolahan air hujan, proses daur ulang air dan penggunaan alat yang dapat menghemat air. Inovasi / pembaharuan Desain inovatif dan inisiatif yang memenuhi tujuan GBI

Sistem penilaian GBI terbagi 2 Klasifikasi NON-RESIDENTIAL mengevaluasi aspek berkelanjutan seperti bangunan yang bersifat komersial, institusi dan industri seperti pabrik, perkantoran, rumah sakit, universitas / perguruan tinggi, hotel dan pusat perbelanjaan. Dari enam kriteria yang membentuk rating GBI, penekanan ditempatkan pada efisiensi energi dan kualitas lingkungan dan ruangan. Dengan penekanan pada efisiensi energi (mekanikal dan elektrikal) serta penggabungan desain dan pemeliharaan yang berkala dapat mengurangi penggunaan energi.

RESIDENTIAL ( PERUMAHAN ) mengevaluasi aspek berkelanjutan bangunan tempat atau hunian seperti apartment kondominium, townhouse, dan bungalow. Pada penilaian ini lebih menekankan pada perencanaan site & manajemen dengan efisiensi energi Ini berfungsi untuk mendorong pengembang dan pemilik rumah untuk mempertimbangkan kualitas lingkungan rumah dan penduduknya melaluiseleksi site yang lebih baik, ketentuan akses angkutan umum, peningkatan pelayananmasyarakat dan konektivitas, serta perbaikan infrastruktur. Pencapaian tersebut akan membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungandan menciptakan tempat yang lebih baik dan lebih aman bagi warga dan masyarakat secara keseluruhan.

Klasifikasi Penilaian Poin nilai 86+ points Platinum 76 to 85 points Gold 66 to 75 points Silver 50 to 65 points Certified BEBERAPA BANGUNAN YANG TELAH TER SERTIFIKASI RESIDENSIAL S 11 HOUSE GBI RATING PLATINUM CERTIFICATE NO. GBI-RNC-0002(P) CERTIFICATION DATE 26 April 2010 BUILDING CATEGORY Residential New Construction (RNC)

KEN BANGSAR GBI RATING GOLD CERTIFICATE NO. GBI-NRNC-0003(P) CERTIFICATION DATE 26 April 2010 BUILDING CATEGORY Residential New Construction (RNC) TYPE Condominium

NON RESIDENSIAL KEN BANGSAR GBI RATING Gold CERTIFICATE NO. GBI-NRNC-0003(P) CERTIFICATION DATE 26 April 2010 BUILDING CATEGORY Non Residential New Construction (RNC) TYPE

BANGUNAN PERDANA PUTRA GBI RATING Gold CERTIFICATE NO. GBI-NRNC-0003(P) CERTIFICATION DATE 26 April 2010 BUILDING CATEGORY Non Residential EXISTING BUILDING (NREB) TYPE religius

TERIMA KASIH