PANGAN FUNGSIONAL : PERATURAN DAN KLAIM Merynda Indriyani Syafutri PS THP Jurusan TPN Fakultas Pertanian Unsri Indralaya 2011
FOSHU Food for Specified Health Use Penelitian pertama mengenai pangan-pangan bersifat fungsional di Jepang : 1984 – 1987 “systematic analysis and development of food functions” Fungsi Primer : sebagai fungsi zat gizi umum dalam tubuh Fungsi Sekunder : menunjukkan fungsi dari rasa dan aroma (sifat sensoris) Fungsi Tersier : body modulating function (bagi senyawa- senyawa non gizi, langsung atau tidak langsung ada kaitan dengan pencegahan penyakit)
FOSHU… 1988 – 1991 : “analysis of body modulating functions of foods” 1991 : dikeluarkan kebijakan ttg pangan fungsional (izin komersialisasi bbrp produk pangan fungsional FOSHU). Diizinkannya presentasi klaim dalam label 1992 : “analysis and molacular design of functional food” 1993 : Produk FOSHU pertama diloloskan (beras bersifat hypoallergenic)
Functional Foods Pangan yang secara alamiah maupun telah melalui proses, mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan kajian-kajian ilmiah dianggap mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan, serta dikonsumsi sebagaimana layaknya makanan atau minuman, mempunyai karakteristik sensori berupa penampakan, warna, tekstur dan cita rasa yang dapat diterima oleh konsumen. Tidak memberikan kontraindikasi dan tidak memberi efek samping pada jumlah penggunaan yang dianjurkan terhadap metabolisme zat gizi lainnya.
Functional Foods It is a food (not a capsule, tablet or powder) derived from naturally occuring ingredients. It can and should be consumed as part of the daily diet. It has a particular function ingested, serving to regulate a particular body process, such as : prevention of a specific disease, recovery from a specific disease, slowing the aging process, etc.
12 classes of ingredients, which they consider to be health enhancing Dietary fiber Oligosaccharides Sugar alcohols Amino acids/ peptodes/ proteins Glycosides Alcohols Isoprenoids dan vitamins Cholines Lactic acid bacteria Minerals Polyunsaturated fatty acids Others (phytochemicals & antioxidants)
KLAIM LABEL DAN PERATURAN Ada 3 jenis klaim pangan fungsional Klaim kandungan gizi : “diperkaya”….., “tinggi akan”…….., “merupakan sumber yang sangat baik”…………., dsb. Klaim fungsi gizi (mis : kalsium berperan dalam pembentukan tulang….., dsb) Klaim manfaat terhadap kesehatan (mis : kalsium dapat membantu mengurangi resiko terjadinya osteoporosis”….dsb)
Klaim kandungan gizi No. Klaim Persyaratan 1 Diperkaya, Fortifikasi, Ekstra, Plus, Lebih, Ditambahkan Sebaiknya mengandung 10% dari yg dianjurkan (25 g/hari) lbh byk dari pangan sejenis 2 Mengandung, Memberikan, Merupakan sumber yang baik Sedikitnya mengandung 10-19% dry g dianjurkan (25 g/hari) per sajian 3 Tinggi, Kaya akan, Merupakan sumber yang sangat baik Sedikitnya 20% dari yg dianjurkan (25 g/hari) per sajian Catatan : untuk setiap klaim kandungan serat pangan, apabila pangan yang bersangkutan tidak rendah kandungan lemak totalnya, maka kadar lemaknya juga harus disebutkan
Klaim fungsi gizi & manfaat untuk kesehatan Contoh : Klaim fungsi gizi serat pangan “serat pangan dapat membantu menurunkan kadar kolesterol darah” “serat pangan dapat membantu menyehatkan saluran pencernaan” “serat pangan dapat membantu mengendalikan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe II” “serat pangan tidak larut dapat membantu memudahkan buang air besar”
Klaim fungsi gizi & manfaat untuk kesehatan… Klaim Vitamin, Mineral dan Komponen Bioaktif Zat besi (Fe) untuk mencegah timbulnya anemia gizi besi Vitamin C sebagai antioksidan untuk mencegah penyakit jantung Kurkumin (kunyit) sebagai stimulan untuk pertumbuhan sel hati Gingerol (jahe) dapat mencegah oksidasi LDL untuk mencegah penyakit jantung koroner
Klaim fungsi gizi & manfaat untuk kesehatan… No. Klaim Persyaratan 1 Pangan rendah lemak, kaya akan serat pangan (yang dikandung biji-bijian, buah-buahan dan sayur-sayuran) dapat membantu mengurangi resiko timbulnya kanker. Memenuhi peryaratan rendah lemak dan merupakan sumber serat pangan ang baik (tanpa fortifikasi) 2 Pangan yang mengandung ekstrak teh hijau (yg telah distandarisasi sbg bagian dr diet rendah lemak jenuh & kolesterol) dapat membantu mengurangi resiko tombulnya penyakit jantung. Memenuhi persyaratan rendah lemak, rendah lemak jenuh dan kolesterol. Sedikitnya mengandung 60-90 mg ekstrak teh hijau yang telah distandarisasi per sajian (mengandung sekitar 48-72 mg polifenol total).
13 klaim yg disetujui us-fda untuk digunakan pd label makanan Kalsium : osteoporosis Natrium : tekanan darah tinggi Lemak dan kolesterol jenuh : penyakit kardiovaskular Lemak jenuh : kanker Sayuran, Buah-buahan & Sereal (serat) : kanker Sayuran, Buah-buahan & Sereal (serat) : penyakit jantung Serat larut air (oats) : mengurangi resiko kardiovaskular
13 klaim yg disetujui us-fda untuk digunakan pd label makanan … Serat larut air (psyllium) : mengurangi resiko kardivaskular Sayuran, Buah-buahan & Sereal (serat, antioksidan vitamin A atau vitamin C) : kanker Asam folat : Neural Tube Defect (NTD) Sugar free, Sugar Alcohol Protein Kedelai : mengurangi resiko kardiovaskular Whole Grain : mengurangi resiko kardiovaskular dan kanker