Menuju Ramadhan Berkah & Bermakna Oleh: Fahrur Mu’is, M.Ag
Output: menjadi hamba bertakwa; hamba Allah paling baik. Sebuah Pengantar Kalau mau masuk PT yg bagus, perlu persiapan berbulan-bulan. Apalagi mau masuk ramadhan. Jaami’ah robbaniyyah. Output: menjadi hamba bertakwa; hamba Allah paling baik. Persiapan: harus sungguh-sungguh; serius.
إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ ، صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَاب ، وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَاب ، وَيُنَادِي مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلكَ كُلُّ لَيْلَةٍ “Pada malam pertama dari bulan Ramadhan, maka setan-setan dan jin-jin yang sangat jahat akan diikat, ditutup pintu-pintu neraka dan tidak ada satu pun pintu neraka yang dibuka, dibuka pintu-pintu surga dan tidak ada satu pun pintu surga yang ditutup, dan akan ada penyeru berkata, “Wahai yang menginginkan kebaikan, kemarilah! Dan wahai yang menginginkan keburukan, kurangilah!” Dan Allah memerdekakan hamba-hambaNya dari neraka di setiap malam bulan Ramadhan.” (HR Tirmidzi)
[Imam Abu Bakr Az Zur’i, Badai’ul Fawaid 3/699.] Waspadai {اَلتَّهَاوُنُ بِالْأَمْرِ إِذَا حَضَرَ وَقْتُهُ} yaitu kewajiban telah datang tetapi kita tidak siap untuk menjalankannya. Ketidaksiapan tersebut salah satu bentuk meremehkan perintah. Akibatnya pun sangat besar, yaitu kelemahan untuk menjalankan kewajiban tersebut dan terhalang dari ridha-Nya. Kedua dampak tersebut merupakan hukuman atas ketidaksiapan dalam menjalankan kewajiban yang telah nampak di depan mata. [Imam Abu Bakr Az Zur’i, Badai’ul Fawaid 3/699.]
Persiapan Menyambut Ramadhan al-isti'dad al-ilmi; persiapan ilmu Karena seluruh aktivitas tidak diterima kecuali harus ikhlas dan berdasar ilmu. وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (Al-Isro’: 36)
-Pelajari ayat dan hadis tentang ilmu. Jika salah, jadinya salah. Misal 10 hari terakhir bulan ramadhan yg ramai mall dan pantura. -Tidak ada dalam Al-Qur’an doa untuk menambah sesuatu, kecuali ilmu.
مَنْ فَارَقَ الدَّلِيْلَ ضَلَّ السَّبِيْل وَلاَ دَلِيْلَ إِلاَّ بِمَا جَاءَ بِهِ الرَّسُوْلُ “Siapa yang terpisah dari penuntun jalannya, maka tentu ia akan tersesat. Tidak ada penuntun yang terbaik bagi kita selain dengan mengikuti ajaran Rasul -shallallahu ‘alaihi wa sallam-.” (Ibnu Taimiyah) ”Siapa yang beribadah kepada Allah tanpa didasari ilmu, maka kerusakan yang ia perbuat lebih banyak daripada maslahat yang diperoleh.” (Perkataan Umar bin Abdul Aziz, Majmu’ Al Fatawa, 2: 282).
Ilmu apa saja yang mesti disiapkan sebelum Ramadhan? Yang utama adalah ilmu yang bisa membuat PUASA kita SAH. Dilengkapi dengan ilmu yang membuat PUASA kita semakin SEMPURNA. Ditambahkan dengan ilmu mengenai AMALAN-AMALAN UTAMA di bulan RAMADHAN. Ilmu tentang ZAKAT; juga mengenai aktivitas sebagian kaum muslimin menjelang dan saat IDUL FITHRI dan setelahnya.
Persiapkan Amal Shalih dalam Menyambut Ramadhan Sebagai persiapan menyambut Ramadhan, Rasulullah memperbanyak puasa di bulan Sya’ban. ‘Aisyah radhiallahu ‘anhu berkata, وَلَمْ أَرَهُ صَائِمًا مِنْ شَهْرٍ قَطُّ أَكْثَرَ مِنْ صِيَامِهِ مِنْ شَعْبَانَ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلاَّ قَلِيلاً “Saya sama sekali belum pernah melihat rasulullah berpuasa dalam satu bulan sebanyak puasa yang beliau lakukan di bulan Sya’ban, di dalamnya beliau berpuasa sebulan penuh.” Dalam riwayat lain, “Beliau berpuasa di bulan Sya’ban, kecuali sedikit hari.”[2] Abu Bakr al Warraq al Balkhi rahimahullah mengatakan, شهر رجب شهر للزرع و شعبان شهر السقي للزرع و رمضان شهر حصاد الزرع “Rajab adalah bulan untuk menanam, Sya’ban adalah bulan untuk mengairi dan Ramadhan adalah bulan untuk memanen.”[Lathaaiful Ma’arif hal. 130.]
-Perbarui Tobat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُون “Setiap keturunan Adam itu banyak melakukan dosa dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang bertaubat.”[6] Taubat menunjukkan tanda totalitas seorang dalam menghadapi Ramadhan. Dia ingin memasuki Ramadhan tanpa adanya sekat-sekat penghalang yang akan memperkeruh perjalanan selama mengarungi Ramadhan.
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِغْنَا رَمَضَانَ "Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban; dan sampaikan kami ke bulan Ramadan.” (HR. Tabrani). -Doa melihat hilal أللّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بالْيُمْنِ وَ الْإيْمَانِ و السَّلاَمَةِ وَالْإسْلاَمِ رَبِّىْ وَ رَبُّكَ ا للَّهُ “Ya Allah, mohon hadirkan awal romadhon kepada kami dengan penuh ketentraman, kekuatan iman (semangat ibadah), sehat, dan selamat.” (HR Tirmidzi 3401).
-Berdoa Dulunya, para ulama salaf jauh-jauh hari sebelum datangnya bulan Ramadhan berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Allah Ta’ala agar mereka mencapai bulan yang mulia ini, karena mencapai bulan ini merupakan nikmat yang besar bagi orang-orang yang dianugerahi taufik oleh Alah Ta’ala. Mu’alla bin al-Fadhl berkata, “Dulunya (para salaf) berdoa kepada Allah Ta’ala(selama) enam bulan agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan, kemudian mereka berdoa kepada-Nya (selama) enam bulan (berikutnya) agar Dia menerima (amal-amal shaleh) yang mereka (kerjakan)” [Dinukil oleh imam Ibnu Rajab al-Hambali dalam kitab “Latha-iful ma’aarif” (hal. 174).].
2. Al-isti'dad al-barnaamij; persiapan program selama Ramadhan -0rang yg hidupnya terprogram, beda dengan yg tidak terprogram. Kapan mau solat tahajud, witir, sahur, mencari ilmu? -tidak ada peningkatan dalam ibadah ramadhan, karena tidak terprogram. -jangan menjadi manusia romadhoni, tapi jadilah manusia yg menyembah Allah setiap saat. -tobat dari kebiasaan buruk "merokok". -perlu program yg jelas; infak naik, solat tahajud naik, bacaan al-qur'an naik.
3. Memahami Fiqhul Aulaawiyat (fikih skala prioritas) -misal i'tikaf dan kerja. itikaf sunah, kerja mencari nafkah wajib. Jangan mengorbankan yang wajib untuk yang sunah. -beli kolak dll menjelang magrib sehingga terlambat solat. Jangan karena berbuka malah ketinggalan solat magrib berjamaah. -solat idulfitri sunah vs menjaga persatuan wajib.
4. Al-isti'daad al-bii'; pengondisian lingkungan -masjid yg makmur adalah yg banyak aktivis dakwahnya. -al-jaar qoblad daar. Al insaanu ibbnu bii'atihi; manusia itu anak lingkungan.