Tutoriasl PowerPoint MAKROEKONOMI, edisi ke-6.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Keseimbangan Perekonomian dalam Model IS-LM
Advertisements

IS-LM Ekonomi Makro II.
Pasar Uang dan Kurva LM.
PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM)
Oleh : Tanti Novianti, MSi
KESEIMBANGAN AD-AS.
PERDAGANGAN LUAR NEGERI DAN TINGKAT KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL
AGGREGATE DEMAND II Applying IS - LM.
Bab 11 PERMINTAAN AGREGAT 2.
MAKROEKONOMI, edisi ke-6.
PERMINTAAN AGREGATIF ( Permintaan Barang dan Jasa Total Dalam Perekonomian )
Tutoriasl PowerPoint MAKROEKONOMI, edisi ke-6.
MODEL KESEIMBANGAN SINTESIS KLASIK-KEYNESIAN (MODEL IS-LM)
PASAR BARANG DAN PASAR UANG : MODEL IS - LM
Permintaan dan Penawaran Agregat (AD – AS)
26 Permintaan Agregat, Penawaran Agregat, dan Inflasi
Prinsip-prinsip Ekonomi
Permintaan Agregat I: Membangun Model IS-LM Oleh: Muhammad Iqbal Wati Nursila.
PERMINTAAN & PENAWARAN AGREGAT
KESEIMBANGAN AD-AS.
Teori Ekonomi Keynes: Pasar Uang dan Pasar Tenaga Kerja
Sri Sulasmiyati, S.Sos., MAP
Perekonomian Terbuka, Tinjauan Ulang : Model Mundell-Fleming dan
PERMINTAAN & PENAWARAN AGREGAT
Matrikulasi PENGANTAR EKONOMI MAKRO Dosen: Dr. Ir
TEORI EKONOMI MAKRO ISLAM
BAB 3 PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI : PANDANGAN KLASIK, KEYNES, DAN PENDEKATAN MASA KINI.
26 Permintaan Agregat, Penawaran Agregat, dan Inflasi
Pengantar Fluktuasi Ekonomi
PENGANTAR FLUKTUASI EKONOMI
Matrikulasi PENGANTAR EKONOMI MAKRO Dosen: Dr. Ir
Kombinasi Kebijakan Fiskal dan Moneter
Perkembangan Teori Siklus Bisnis
MODUL MAKROEKONOMI MANKIW
Pengantar Fluktuasi Ekonomi
SHORT-RUN FLUCTUATION
Prinsip-prinsip Ekonomi
Teori Ekonomi Klasik dan Keynes
MAKROEKONOMI, edisi ke-6.
MAKROEKONOMI, edisi ke-6.
Permintaan dan Penawaran Agregat
Tutoriasl PowerPoint MAKROEKONOMI, edisi ke-6.
MAKROEKONOMI, edisi ke-6.
Pengantar Fluktuasi Ekonomi
SHORT RUN FLUCTUATION DAVID ROMER
BAB 7 Keseimbangan AD-AS
KESEIMBANGAN AD-AS.
Perekonomian Terbuka, Tinjauan Ulang : Model Mundell-Fleming dan
KESEIMBANGAN IS-LM.
PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT
Pertemuan ke-3 Teori Ekonomi Makro I
Matrikulasi PENGANTAR EKONOMI MAKRO
Keseimbangan makro ekonomi
MEMBANGUN MODEL IS-LM NAMA KELOMPOK :
Sri Sulasmiyati, S.Sos., MAP KESEIMBANGAN AD-AS. ANALISIS AD-AS ? AD  aggregate demand (permintaan agregat), yang berarti sebagai tingkat pengeluaran.
KESEIMBANGAN IS-LM Danang Wijayanto, SE., MM. 19/09/2018
ANALISIS KESEIMBANGAN KURVA IS-LM KELOMPOK 7. Model IS-LM The Power of PowerPoint | SLIDE 2 teori Keynes  Model IS-LM adalah interpretasi.
Pengantar Fluktuasi Ekonomi
Perekonomian Terbuka, Tinjauan Ulang : Model Mundell-Fleming dan
MAKROEKONOMI, edisi ke-6.
Tutoriasl PowerPoint MAKROEKONOMI, edisi ke-6.
Kombinasi Kebijakan Fiskal dan Moneter
PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM) WEEK Wilma Cordelia Izaak, S.E,. M.M.
Pertemuan ke-3 Teori Ekonomi Makro I
PERMINTAAN & PENAWARAN AGREGAT
Kombinasi Kebijakan Fiskal dan Moneter
TEORI EKONOMI MAKRO Bab I Pendahuluan
Bab 3 Teori Ekonomi Klasik dan Keynesian
Teori Ekonomi Keynes: Pasar Uang dan Pasar Tenaga Kerja
Chapter Ten1 BAB 10 Permintaan Agregat 1: Membangun Model IS-LM ® Tutoriasl PowerPoint  Untuk mendampingi MAKROEKONOMI, edisi ke- 6. N. Gregory Mankiw.
Transcript presentasi:

Tutoriasl PowerPoint MAKROEKONOMI, edisi ke-6. MODUL MAKROEKONOMI MANKIW BAB 10 Permintaan Agregat 1: Membangun Model IS-LM ® Tutoriasl PowerPoint Untuk mendampingi MAKROEKONOMI, edisi ke-6. N. Gregory Mankiw oleh Mannig J. Simidian

Depresi Besar (Great Depression) menyebabkan banyak ekonom mempertanyakan keabsahan teori ekonomi klasik (dari Bab 3-6). Mereka percaya mereka perlu model baru untuk menjelaskan kemerosotan ekonomi yang dahsyat itu dan untuk menyarankan kebijakan pemerintah yang bisa mengurangi kesulitan ekonomi yang masyarakat alami. Pada 1936, John Maynard Keynes menulis The General Theory of Employment, Interest and Money. Di dalamnya, ia mengusulkan cara baru untuk menganalisis perekonomian, yang ia hadirkan sebagai alternatif dari teori klasik. Keynes menyatakan permintaan agregat rendah bertanggung jawab atas rendahnya pendapatan dan tingginya pengangguran yang mencirikan kemerosotan ekonomi. Ia mengkritik teori bahwa hanya penawaran agregat yang menentukan pendapatan nasional.

Model Keynes

Latar Belakang dari Model “Model Keynes” diartikan berbeda-beda oleh banyak orang. Hal yang berguna untuk memikirkan model Keynes buku teks dasar sebagai perincian dan perluasan dari “teori klasik”. Perputaran uang variabel dan harga “kaku”-nya mencerminkan kepercayaan Keynes bahwa kelemahan model klasik berasal dari asumsi terlalu-ketat nya tentang perputaran konstan serta upah dan harga yang sangat fleksibel. Model permintaan agregat (AD) dapat dibagi ke dalam dua bagian : model IS dari “pasar barang” dan model LM dari “pasar uang”.

Model Keynes menunjukkan apa yang menyebabkan kurva permintaan agregat bergeser. Dalam jangka pendek, ketika tingkat harga tetap, pergeseran kurva permintaan agregat mengarah pada perubahan pendapatan nasional, Y. Model permintaan agregat yang dikembangkan di bab ini disebut IS-LM merupakan interpretasi utama dari kerja Keynes. Model IS-LM mengambil tingkat harga yang ada dan menunjukkan apa yang menyebabkan pendapatan berubah.Ini menunjukkan apa yang menye- babkan AD bergeser. Tingkat harga, P Pendapatan, Output, Y SRAS Y*' AD' AD Y* AD'' Y*''

Model Permintaan Agregat IS-LM Model Permintaan Agregat model IS (investasi dan tabungan) dari ‘pasar barang’ model LM (likuiditas dan uang) dari ‘pasar uang’

Pasar Barang dan Kurva IS Kurva IS (singkatan dari investasi dan saving/tabungan) memplot hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul di pasar barang dan jasa. Pasar Uang dan Kurva LM Kurva LM (singkatan dari likuiditas dan money/uang) memplot hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul di pasar uang.

Dalam General Theory of Money, Interest and Employment (1936), Karena tingkat bunga mempengaruhi baik investasi dan permintaan uang, ia adalah variabel yang menghubungkan dua bagian model IS-LM. Model menunjukkan bagaimana interaksi antara pasar-pasar ini menentukan posisi dan kemiringan kurva permintaan agregat, dan karenanya, tingkat pendapatan nasional dalam jangka pendek. Dalam General Theory of Money, Interest and Employment (1936), Keynes menyatakan pendapatan total perekonomian, dalam jangka pendek, ditentukan sebagaian besar oleh keinginan belanja rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah. Semakin orang ingin belanja, semakin banyak barang dan jasa yang perusahaan dapat jual. Semakin banyak yang perusahaan jual, semakin banyak output yang mereka akan pilih untuk diproduksi dan semakin banyak yang mereka akan pilih untuk dipekerjakan. Jadi, masalah selama resesi dan depresi, menurut Keynes, adalah belanja yang tidak cukup. Perpotongan Keynes adalah usaha untuk memodelkan wawasan ini.

Perpotongan Keynes Perpotongan Keynes menunjukkan bagaimana pendapatan Y ditentukan untuk tingkat tertentu investasi terencana I dan kebijakan fiskal G dan T. Kita dapat menggunakan model ini untuk menunjukkan bagaimana pen-dapatan berubah ketika salah satu variabel eksogen berubah. Pengeluaran aktual (actual expenditure) adalah jumlah yang rumah tangga, perusahaan dan pemerintah belanjakan untuk barang dan jasa (GDP). Pengeluaran yang direncanakan (planned expenditure) adalah jumlah yang rumah tangga, perusahaan dan pemerintah ingin belanjakan untuk barang dan jasa. Perekonomian ada di ekuilibrium bila : Pengeluaran aktual = Penge-luaran yang direncanakan atau Y = E Pengeluaran aktual, Y=E Pengeluaran, E Pengeluaran yang direncanakan, E = C + I + G Y2 Y* Y1 Pendapatan, output, Y

Garis 45-derajat (Y=E) memplot titik-titik di mana kondisi ini berlaku. Dengan penambahan fungsi pengeluaran-yang-direncanakan, diagram ini menjadi Perpotongan Keynes. Bagaimana perekonomian mencapai ekuilibrium ini ? Persediaan memainkan peranan penting dalam proses penyesuaian. Kapanpun perekonomian tidak di ekuilibrium, perusahaan mengalami perubahan persediaan yang tak direncanakan, dan ini mendorong mereka mengubah tingkat produksi. Perubahan produksi lalu mempengaruhi pendapatan dan pengeluaran total, menggerakkan perekonomian kembali ke ekuilibrium. Pengeluaran, E Pengeluaran aktual, Y = E Pengeluaran yang direncanakan, E = C + I + G Y2 Y* Y1 Pendapatan, output, Y

Perhatikan bagaimana perubahan belanja pemerintah mempengaruhi perekonomian. Karena belanja pemerintah adalah salah satu komponen pengeluaran, belanja pemerintah yang lebih tinggi berakibat pada penge-luaran direncanakan yang lebih tinggi, untuk semua tingkat pendapatan. Pengeluaran, E Pengeluaran aktual, Y=E B Pengeluaran yang direncanakan, E = C + I + G A DG Y* Y1 Pendapatan, output, Y Kenaikan belanja pemerintah DG meningkatkan pengeluaran yang diren- canakan sejumlah itu untuk semua tingkat pendapatan. Ekuilibrium ber- gerak dari A ke B dan pendapatan meningkat. Ingat bahwa kenaikan pendapatan Y melebihi kenaikan belanja pemerintah DG. Jadi, kebijakan fiskal memiliki dampak pengganda pada pendapatan.

Kebijakan Fiskal dan Pengganda Jika belanja pemerintah naik $1, maka Anda mungkin mengira output ekuilibrium (Y) juga naik $1. Tapi tidak ! Pengganda menunjukkan perubahan permintaan output (Y) akan lebih besar dari perubahan awal belanja. Mengapa : Ketika ada kenaikan belanja pemerintah (G), pendapatan juga meningkat sebesar G. Kenaikan pendapatan akan meningkatkan konsumsi sebesar MPC  G, di mana MPC adalah kecenderungan mengkonsumsi marjinal.Kenaik- an konsumsi meningkatkan pengeluaran dan pendapatan lagi. Kenaikan kedua pada pendapatan sebesar MPC  G sekali lagi meningkatkan kon-sumsi, kali ini sebesar MPC  (MPC  G), yang kembali meningkatkan pendapatan dan begitu seterusnya.Jadi, proses pengganda membantu men-jelaskan fluktuasi permintaan output.Contohnya, jika sesuatu dalam pere-konomian mengurangi belanja investasi, maka orang yang pendapatannya telah menurun akan belanja lebih sedikit, sehingga menggerakkan permintaan ekuilibrium semakin jauh ke bawah.

Pengganda belanja-pemerintah (government-purchases multiplier) : DY/DG = 1 + MPC + MPC2 + MPC3 + … DY/DG = 1 / 1 - MPC Pengganda pajak (tax multiplier) : DY/DT = - MPC / (1 - MPC)

Tingkat Bunga, Investasi dan Kurva IS Kita tambahkan hubungan antara tingkat bunga dan investasi pada model kita, menulis tingkat investasi yang direncanakan sebagai : I = I (r). Pada slide berikut, fungsi investasi digambarkan miring ke bawah Menunjukkan hubungan terbalik antara investasi dan tingkat bunga. Untuk menentukan bagaimana pendapatan berubah ketika tingkat bunga berubah, kita gabungkan fungsi investasi dengan diagram perpotongan- Keynes. Kurva IS meringkas hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan ini. Pada dasarnya, kurva IS menggabungkan interaksi antara I dan Y yang ditunjukkan oleh perpotongan Keynes. Karena kenaikan tingkat bunga menyebabkan investasi yang direncanakan menurun, yang lalu menyebabkan pendapatan menurun, kurva IS melandai ke bawah.

Menderivasi Kurva IS Perpotongan Keynes Fungsi Investasi Kurva IS Kenaikan tingkat bunga (grafik a), menurunkan investasi direncanakan, yang menggeser pengeluaran direncanakan ke bawah (grafik b) dan menurunkan pendapatan (grafik c). (b) Y = E E Pengeluaran direncanakan, E = C + I + G Pendapatan, output, Y (a) (c) r Fungsi Investasi r Kurva IS I(r) IS Investasi, I Pendapatan, output, Y

Ringkasnya, kurva IS menunjukkan kombinasi tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang konsisten dengan ekuilibrium pada pasar barang dan jasa. Kurva IS digambar untuk kebijakan fiskal tertentu. Perubahan-perubahan kebijakan fiskal yang meningkatkan permintaan barang dan jasa menggeser kurva IS ke kanan. Perubahan-perubahan kebijakan fiskal yang menurunkan permintaan barang dan jasa menggeser kurva IS ke kiri.

Pasar Uang & Kurva LM Sekarang kita telah menderivasi bagian IS dari AD, sekarang waktunya melengkapi model AD dengan menambahkan kurva ekuilibrium pasar uang, kurva LM. Untuk mengembangkan teori ini, kita mulai dengan penawaran keseimbangan uang riil (M/P); kedua variabel ini (M dan P) dianggap eksogen. Ini menghasilkan kurva penawaran vertikal. Perhatikan permintaan keseimbangan uang riil, L. Teori preferensi likuiditas (theory of liquidity preference) menyatakan tingkat bunga yang lebih tinggi menurunkan jumlah uang riil yang diminta, karena r adalah biaya oportunitas memegang uang. r M/P Permintaan, L (r) Penawaran Penawaran dan permintaan keseimbangan uang riil menentukan tingkat bunga. Pada tingkat bunga ekuilibrium, jumlah keseimbangan uang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.

L(r) = M/P Ekuilibrium Pasar Uang sama Permintaan Uang dengan Keseimbangan Uang Riil

(M/P)d = L (r,Y) Permintaan Uang Jumlah keseimbangan uang riil yang diminta berbanding terbalik dengan tingkat bunga (karena r adalah biaya oportunitas memegang uang) dan berbanding lurus dengan pendapatan (karena transaksi yang diminta).

Penurunan Jumlah Uang Beredar : -M/P r Pena Pena waran' waran Permintaan, L (r,Y) Karena tingkat harga tetap, penurunan jumlah uang beredar mengurangi penawaran keseimbangan riil. Perhatikan tingkat bunga ekuilibrium naik.

Menderivasi Kurva LM r Penawaran r LM r2 r1 L (r,Y)' L (r,Y) M/P Y Kenaikan pendapatan meningkatkan permintaan uang, yang menaikkan tingkat bunga; ini disebut kenaikan permintaan transaksi untuk uang. Kurva LM meringkas perubahan ini dalam ekulibrium pasar uang.

Menggeser Kurva LM M´/P Pena waran' LM' r2 r M/P Pena waran r LM r1 r1 L (r,Y) M/P Y Kontraksi jumlah uang beredar menaikkan tingkat bunga yang menyeim- bangkan pasar uang. Mengapa ? Karena tingkat bunga lebih tinggi dibu- tuhkan untuk meyakinkan orang memegang jumlah keseimbangan riil lebih kecil. Akibat penurunan jumlah uang beredar, LM bergeser ke atas.

Model IS-LM dari AD r Y LM(P0) IS r0 Perpotongan kurva/persamaan IS, Y= C (Y-T) + I(r) + G dan kurva/per- samaan LM, M/P = L(r, Y) menentukan tingkat permintaan agregat. Perpotongan kurva IS dan LM merepresentasikan ekuilibrium simultan di pasar barang dan jasa dan pasar keseimbangan uang riil untuk nilai belanja pemerintah, pajak, jumlah uang beredar, dan tingkat harga tertentu.

Konsep-konsep Penting Bab 10 Model IS-LM (IS-LM Model) Kurva IS (IS Curve) Kurva LM (LM Curve) Perpotongan Keynes (Keynesian cross) Pengganda belanja-pemerintah (Government-purchases multiplier) Pengganda Pajak (Tax multiplier) Teori preferensi likuiditas (Theory of liquidity preference)