PENGENDALIAN ECENG GONDOK DENGAN PENEBARAN IKAN KOAN Oleh : Ir. Maskur, M.Si Direktur Kesehatan Ikan dan Lingkungan Disampaikan pada acara KONFERENSI NASIONAL DANAU INDONESIA II Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia Semarang, 14 Oktober 2011
MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN VISI INDONESIA PENGHASIL PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN TERBESAR 2015 MISI MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN
Kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan Perikanan Yang Berhubungan dengan Penebaran Ikan (Restocking) 1. DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP : PEMACUAN STOK IKAN YANG ADA DI DANAU 2. DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN PESISIR DAN PULAU- PULAU KECIL : KONSERVASI KAWASAN DAN BIOTA TERTENTU 3. DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA : PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DENGAN KONTROL BIOLOGI
Program Ditjen Perikanan Budidaya : Peningktan Produksi Perikanan Budidaya Strategi : Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP), 300 kab/kota (2011) Pengembangan Lokasi Minapolitan, 24 lokasi (2011) 1. Pengembangan mina padi I juta ha 2. Penebaran ikan di perairan umum, CBF Menyiapkan permodalan dan tenaga penyuluh Pembinaan dan Perbantuan
Kebijakan Keskanling di Perairan Danau dan Waduk Memelihara keseimbangan Lingkungan 1. Tidak melebihi dari daya dukung perairan 2. Sesuai dengan zona yang telah ditetapkan 3. Membudidyakan ikan yang tidak membahayakan lingkungan 4. Menggunakan wadah budidaya yang tepat sehingga meminimalkan ikan lepas keperairan 5. Melakukan pembersihan limbah organik dengan menggunakan ikan plankton feeder. 6. Pengendalian Gulma air dengan ikan pemakan tanaman air (Herbivora) Budidaya ikan dengan pendekatan Ekosistem
POTENSI DANAU dan WADUK UNTUK KEGIATAN PERIKANAN BUDIDAYA NO PROVINSI POTENSI LAHAN (Ha) 1 NAD 172 2 Sumatera Utara 1.658 3 Sumatera Barat 373 4 Riau 296 5 Jambi 95 6 Bengkulu 7 Sumatera Selatan 252 8 Lampung 31 9 Bangka Belitung 19 10 DKI Jakarta 4,8 11 Banten - 12 Jawa Barat 306 13 Jawa Tengah 338 14 D.I Yogyakarta 15 Jawa Timur 135 NO PROVINSI POTENSI LAHAN (Ha) 16 Bali 40 17 Nusa Tenggara Barat 38 18 Nusa Tenggara Timur 7 19 Kalimantan Barat 742 20 Kalimantan Tengah 294 21 Kalimantan Selatan 178 22 Kalimantan Timur 590 23 Sulawesi Selatan 1.758 24 Sulawesi Tengah 521 25 Gorontalo 51 26 Sulawesi Tenggara - 27 Sulawesi Utara 104 28 Maluku 29 Maluku Utara 30 Papua 1.196 Total 9.265 Sumber : Masterplan Program Pengembangan Budidaya Air Tawar
Permasalahan Perairan Danau dan Waduk CENDERUNG MILIK UMUM (COMMON PROPERTY) LINTAS WILAYAH REGULASI TATA RUANG PERAIRAN (ZONASI) MULTI FUNGSI PENGELOLAAN SECARA BERSAMA (Co-manajemen) GULMA AIR (Eceng Gondok) KEBERLANJUTAN (sustainability)
Strategi yang Ditempuh Memperkuat kelembagaan dan SDM secara terintegrasi Mengelola sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan Meningkatkan produktifitas dan daya saing berbasis pengetahuan Memperluas pembangunan sarana dan prasarana kelautan dan perikanan Menegakkan peraturan yang berpihak pada perikanan berkelanjutan
PEMELIHARAAN IKAN KOAN UNTUK MENGENDALIKAN ECENG GONDOK
BEBERAPA DANAU DENGAN MASALAH ECENG GONDOK NO Danau Provinsi 1 Danau Tondano SULUT 2 Danau Kerinci JAMBI 3 Danau Limboto GORONTALO 4 Danau Buyan BALI 5 Rawa Pening JAWA TENGAH
ECENG GONDOK ( Eichhornia crassipes) Tumbuhan air, mengapung, reproduksi generatif/vegetatif. Invasif Evaporasi 3 x lebih besar dibanding permukaan air Tumbuh 3 %/hari Utk ikan : tempat berlindung, mencari pakan, memijah Utk kualitas air : merupakan filter pencemaran
Pemanfaatan Eceng Gondok LANGKAH-LANGKAH YANG SUDAH DILAKUKAN : Pembuatan pupuk kompos Industri kerajinan Pembuatan biogas Fermentasi untuk bahan baku pakan Pakan ikan (Koan)
(Ctenopharyngodon idella ) Ikan Koan/Grass carp (Ctenopharyngodon idella ) Famili: Cyprinidae Berasal dari negeri China (Chinese caarp) Pemakan tanaman air (Herbivora) Berat ikan: mencapai 6-7 kg/ekor Teknologi budidaya: sudah dikuasi Kesukaan masyarakat terhadap ikan koan....???
Teknologi Budidaya Ikan Koan Pembenihan: - Pemijahan: secara buatan - Pendederan I: di kolam tanah benih 3-5 cm - Pendederan II: di kolam tanah benih 5-8 cm - Pendederan II: di kolam/jaring apung 8-12 cm 2. Pembesaran: di Kolam tanah/ KJA
m Pemanenan Induk ikan Koan di BBPBAT Sukabumi
Ketersediaan Benih Ikan Koan BBPBAT Sukabumi dan sekitarnya BBAT Tatelu Sulawesi Utara Cangkringan, Jogyakarta Ngrajek, Jawa tengah
Keberhasilan introduksi ikan koan untuk mengendalikan pertumbuhan tanaman air dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: Jumlah ikan yang ditebar, Struktur komunitas ikan yang ada dan ketersediaan pakan alami Kemampuan makan ikan koan akan sangat tergatung pada : temperatur, konsentrasi oksigen terlarut umur dan ukuran ikan, Jenis tumbuhan air yang terdapat di badan air tersebut
Pengendalian Eceng Gondok Dengan Ikan Koan METODE PELAKSANAAN Pengendalian Eceng Gondok Dengan Ikan Koan SESUAI DENGAN KARAKTERISTIK DANAU, PELAKSANAANNYA DAPAT DILAKUKAN DENGAN CARA : PERAIRAN DALAM DENGAN MELAKUKAN PENEBARAN LANGSUNG KE PERAIRAN PERAIRAN DANGKAL PEMELIHARAAN DALAM KJA/PEN CULTURE HINGGA MENCAPAI UKURAN TERTENTU, KEMUDIAN; DENGAN MELAKUKAN PENEBARAN LANGSUNG KE PERAIRAN.
MENGATASI ECENG GONDOK NO Danau Kultivar 1 Danau Tondano 50.000 Koan dan 25.000 Gurame 2 Danau Kerinci Restoking 48.500 Ekor Ikan Koan tahun 1995, dengan mengimpor dari China kini lebih dari 10 tahun terbebas dari Eceng Gondok 3 Danau Limboto 400.000 Ikan Koan Tahun 2011 TUMBUHAN AIR ----------------- GULMA AIR ------------- DIPERLUKAN EKOSISTEM AIR . PERAIRAN UMUM : MENUTUP PERMUKAAN AIR PRODUKTIVITAS AIR TURUN MENGGANGGU TRANSPORTASI, IRIGASI EVAPORASI ++, PENDANGKALAN PENGELOLAAN/PEMULIHAN : FISIK-MEKANIK, KIMIA, BIOLOGI, DAN CAMPURAN PENGELOLAAN/PEMULIHAN PALING AMAN SECARA BIOLOGIS
Kendala yang Dihadapi dalam Pengendalian Eceng Gondok Di Danau Ketersediaan benih grass carp Penangkapan ikan yang bebas Pengelolaan belum secara bersama-sama (Co-management) Kelompok pengelola yang masih lemah 5. Pengawasan masih lemah.
Program Kegiatan Pengendalian Eceng Gondok Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya 2011 dan 2012 Danau Limboto, Sulawesi Utara Rawa Pening, Jawa Tengah Waduk Cengklik, Boyolali, Jawa Tengah
ARAHAN PEMANFAATAN RUANG Berdasarkan analisis kesesuaian kondisi biolimnologi yang dikaitkan dengan penataan ruang perairan dan meminimalisir kemungkinan terjadinya kemungkinan konflik pemanfaatan ruang identifikasi karakteristik lokasi dan analisis keruangan khususnya menata sektor perikanan di Danau Daerah pemanfaatan (daerah penangkapan, daerah budidaya, jalur navigasi dan pelayaran serta pemanfaatan lain) Daerah inti (daerah perlindungan/ suaka perikanan)
Penebaran ikan bandeng (plankton feeder) di Waduk Jatiluhur, Jawa Barat 24
Hasil panen bandeng di waduk Jatiluhur Jawa Barat ; masa pemeliharaan 3 bulan, ukuran 25-30 cm, berat 150-250 gram/ekor