SISTEM INFORMASI KESEHATAN KABUPATEN/KOTA Oleh : Respati wulandari, M. Kes
Konsep Dasar SIK : (WHO, 2000) suatu sistem yang terintegrasi dari pengumpulan data, pengolahan, pelaporan dan penggunaan informasi yang penting untuk meningkatkan pelayanan kesehatan secara efektif dan effisien melalui managemen yang lebih baik pada semua tahapan dari pelayanan kesehatan
peranan sistem informasi kesehatan. menurut WHO SIK merupakan salah satu dari 6 komponen building blocks (komponen utama dalam SIK di suatu negara). 1. service delivery(pelaksaan pelayanan kesehatan) 2. produk medis, vaksin,dan teknologi kesehatan 3. tenaga medis 4. sistem pembiayaan kesehatan 5. sistem informasi kesehatan 6. kepemimpinan dan pemerintah
Konsep dasar Sistem Informasi Manajemen Kesehatan : suatu sistem informasi yang khusus dirancang untuk membantu kegiatan management dan perencanaan dari program kesehatan, sebagai bagian kegiatan pelayanan kesehatan (1993)
Subsistem SIK subsistem dalam SIK secara umum meliputi: Surveilans epidemiologis (penyakit menular dan tidak menular, kondisi lingkungan dan faktor risiko) Pelaporan rutin dari puskesmas, rumah sakit, laboratorium kesehatan daerah, gudang farmasi sampai ke praktek swasta Pelaporan program khusus, ( TB, lepra, malaria, KIA, imunisasi, HIV/AIDS) yang biasanya bersifat vertikal. Sistem administratif meliputi sistem pembiayaan, keuangan, sistem kepegawaian, obat dan logistik, program pelatihan, penelitian, dll Pencatatan vital ( kelahiran, kematian maupun migrasi penduduk).
SIK sebagai sub sistem SIKNAS Adapun sub sistem dalam Sistem Kesehatan Nasional Indonesia, yaitu: Upaya kesehatan Penelitian dan pengembangan kesehatan Pembiayaan kesehatan Sumber daya manusia (SDM) kesehatan Sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan Manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan Pemberdayaan masyarakat. SIK merupakan bagian dari sub sistem ke 6 yaitu pada sub sistem manajemen, informasi dan regulasi kesehatan.
sub sistem manajemen, informasi dan regulasi kesehatan. Fungsi sub sistem Manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan mengelola fungsi kebijakan, administrasi, informasi dan hukum kesehatan yang memadai dan mampu menunjang penyelenggaraan upaya kesehatan nasional agar berhasil guna, berdaya guna, dan mendukung penyelenggaraan ke-6 subsistem lain di dalam SKN sebagai satu kesatuan yang terpadu.
Kelemahan SIK di Indonesia Kelemahan SIK Indonesia : Fragmentasi & sistem paralel terlalu membebankan. SIK Indonesia mempunyai banyak “sub-sistem” yang berjalan secara paralel sesuai kebutuhan pemangku kepentingan yang berbeda, sehingga petugas di lapangan kewalahan dalam mengkompilasi dan melaporkan data yang diperlukan. (data tidak valid dan tidak tepat waktu)
Kelemahan SIK di Indonesia 2. Pemerintah/Governance desentralisasi membuat pemerintah daerah mengadopsi sistem SIK , masing masing yang berbeda dan tidak “interoperable” – yakni, tidak bisa saling komunikasi antara satu sistem dengan yang lain. Isu pemerintah termasuk juga kebijakan keputusan berbasis data atau “evidence based” yang masih lemah dalam implementasinya.
Kelemahan SIK di Indonesia 3. Pemanfaatan Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) masih kurang sistem tidak efisien = sistem manual yang masih terlalu lambat dan memerlukan banyak sumber dan tidak adanya Informasi tepat menyebabkan 20-40% dana Kesehatan menjadi sia-sia atau. Sistem Kesehatan Indonesia masih belum memanfaatkan TIK secara menyeluruh dan jauh ketinggalan dengan sektor lainnya contohnya sektor Bank yang telah memanfaatkan TIK secara maksimal.
BENTUK POKOK SISTEM KESEHATAN Faktor yang mempengaruhi : Peranan unsur pembentuk sistem kesehatan = - pemerintah (policy maker) - masyarakat (health consumer) - penyedia pelayanan kesehatan (health provider)
Hubungan Unsur Pembentuk Sistem PEMERINTAH SISTEM KESEHATAN PENYEDIA PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT
BENTUK POKOK SISTEM KESEHATAN Unsur pokok sistem kesehatan : ORGANISASI PEMBIAYAAN ORGANISASI PELAYANAN SISTEM KESEHATAN MUTU PELAYANAN DAN PEMBIAYAAN
Tugas kelompok (presentasi) Presentasikan mengenai Sistem informasi manajemen di DKK