PENGELOLAAN KUALITAS
PENGERTIAN KUALITAS kualitas atau mutu adalah karakteristik dari suatu produk atau jasa yang ditentukan oleh pemakai atau customer dan diperoleh melalui pengukuran proses serta melalui perbaikan yang berkelanjutan (Continuous Improvement).
Pengertian kualitas yang didasarkan pada berbagai kategori: User-based Approach bahwa kualitas terletak dimata konsumen, sehingga untuk mengembangkan produk, manajer operasi harus mendefinisikan harapan-harapan konsumen. Manufacturing-base Approach Bagi manajer produksi, kualitas berarti kesesuaian terhadap standard dan making it right the first time. Product-base Approach memandang bahwa kualitas merupakan suatu variable yang tepat dan dapat diukur.
Tiga alasan lain mengapa kualitas adalah penting: I. reputasi perusahaan 2. kewajiban produk 3. implikasi global
Penghargaan Kualitas Nasional Malcolm Baldrige Baldrige National Quality Award adalah sejenis penghargaan tahunan yang diberikan oleh pemerintah Amerika Serikat (melalui Department of Commerce) kepada setiap organisasi di negara USA – baik profit dan non profit – yang dianggap mencapai kinerja yang unggul 7 pilar atau kriteria Malcolm Baldrige : Pilar yang pertama adalah Leadership. Pilar kedua : Strategic Planning. Pilar ketiga : Customer Focus. Pilar keempat : Performance Measurement. Pilar kelima : People Focus. Pilar keenam : Process Management. Pilar yang ketujuh: Result.
BIAYA KUALITAS Biaya Kualitas (Biaya Mutu) atau dalam bahasa Inggris sering disebut dengan Quality Cost adalah Biaya-biaya yang timbul dalam penanganan masalah Kualitas (Mutu), baik dalam rangka meningkatkan Kualitas maupun biaya yang timbul akibat Kualitas yang buruk (Cost of Poor Quality).
Manajemen Kualitas Total (TQM) Manajemen kualitas Total (TQM) merupakan manajemen kualitas dari keseluruhan organisasi, dari supplier sampai pelanggan. Usaha dari perusahaan yang menggunakan TQM bertujuan memenuhi tujuan fungsi silang yang memanfaatkan teknik manajemen, usaha peningkatan produktivitas, dan berbagai peralatan pemecahan masalah dan teknik secara disiplin.
Perbaikan Berkesinambungan (PDCA) PDCA, singkatan bahasa Inggris dari "Plan, Do, Check, Act" (Rencanakan, Kerjakan, Cek, Tindak lanjuti), adalah suatu proses pemecahan masalah empat langkah yang umum digunakan dalam pengendalian kualitas Manfaat dari PDCA antara lain : Untuk memudahkan pemetaan wewenang dan tanggung jawab dari sebuah unit organisasi; Sebagai pola kerja dalam perbaikan suatu proses atau sistem di sebuah organisasi; Untuk menyelesaikan serta mengendalikan suatu permasalahan dengan pola yang runtun dan sistematis; Untuk kegiatan continuous improvement dalam rangka memperpendek alur kerja; Menghapuskan pemborosan di tempat kerja dan meningkatkan produktivitas.
PROSES PDCA 1. P (Plan = Rencanakan) Artinya merencanakan SASARAN (GOAL=TUJUAN) dan PROSES apa yang dibutuhkan untuk menentukan hasil yang sesuai dengan SPESIFIKASI tujuan yang ditetapkan 2. D (Do = Kerjakan) Artinya MELAKUKAN perencanaan PROSES yang telah ditetapkan sebelumnya. Ukuran-ukuran proses ini juga telah ditetapkan dalam tahap PLAN. 3. C (Check = Evaluasi) Artinya melakukan evaluasi terhadap SASARAN dan PROSES serta melaporkan apa saja hasilnya. 4. A (Act = Menindaklanjuti) Artinya melakukan evaluasi total terhadap hasil SASARAN dan PROSES dan menindaklanjuti dengan perbaikan-perbaikan.
SIX SIGMA Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang digunakan untuk mengganti Total Quality Management ( TQM ), sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan. Memiliki tujuan untuk, menghilangkan cacat produksi, memangkas waktu pembuatan produk, dan mehilangkan biaya
PEMBERDAYAAN Pemberdayaan diartikan sebagai kebebasan, keleluasaan, kemandirian dan tanggung jawab dalam mengerjakan pekerjaan serta dalam berpartisipasi dan pembuatan keputusan. Pemberdayaan adalah kunci menciptakan kekuatan karyawan yang termotivasi sehingga mereka bekerja dengan baik dan sangat antusias dengan visi mereka
TOLOK UKUR (BENCHMARKING) Benchmarking adalah suatu proses mengidentifikasikan “praktek terbaik” terhadap dua produk dan proses produksinya hingga produk tersebut dikirimkan. Tujuan utama dari Benchmarking adalah untuk memahami dan mengevaluasi proses ataupun produk saat ini sehingga menemukan cara atau “Praktek Terbaik” untuk meningkatkan proses maupun kualitas produk.
Benchmarking (Tolok Ukur) dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah : Strategic Benchmarking. Process Benchmarking Functional Benchmarking Performance Benchmarking Product BenchmarkinG Financial Benchmarking
JUST IN TIME JIT (just-in-time) adalah suatu sistem yang memusatkan pada eliminasi aktivitas pemborosan dengan cara memproduksi produk sesuai dengan permintaan konsumen dan hanya membeli bahan sesuai dengan kebutuhan produksi. Tujuan strategis JIT adalah : Meningkatkan laba Memperbaiki posisi persaingan perusahaan.
Keuntungan dan kelemahan sistem JIT Keuntungan JIT seluruh system yang ada dalam perusahaan dapat berjalan lebih efisien Pabrik mengeluarkan biaya yang lebih sedikit untuk memperkerjakan para staffnya. Barang produksi tidak harus selalu di cek, disimpan atau diretur kembali. kertas kerja dapat lebih simple Penghematan yang telah di lakukan dapat digunakan untuk mendapat profit yang lebih tinggi misalnya, dengan mengadakan promosi tambahan. Kelemahan JIT satu kelemahan sistem JIT adalah, tingkatan order ditentukan oleh data permintaan historis. Jika permintaan naik melebihi dari rata-rata perencanaan historis maka inventori akan habis dan akan mempengaruhi tingkat pelayanan konsumen.
KONSEP TAGUCHI Taguchi Methods adalah sebuah metode statistik yang dikembangkan oleh Genichi Taguchi untuk meningkatkan kualitas dari hasil produksi manufaktur, engineering, biotechnology, marketing, dan edvertising. Taguchi memberikan tiga konsep yang ditujukan untuk memperbaiki, baik produk maupun proses kualitas : Fungsi kerugian (loss function) merupakan suatu pendekatan baru untuk prosescapability. Prinsip dasar dari kekokohan (robustness) Kualitas berorientasi sasaran
1. Check Sheet (lembar pemeriksaan) Check sheet (lembar pemeriksaan) adalah lembar yang dirancang sederhana berisi daftar hal-hal yang perlukan untuk tujuan perekaman data sehingga pengguna dapat mengumpulkan data dengan mudah, sistematis, dan teratur pada saat data itu muncul di lokasi kejadian.
2. Scatter diagram (diagram pencar) Scatter diagram (diagram pencar) adalah grafik yang menampilkan sepasang data numerik pada sistem koordinat Cartesian, dengan satu variabel pada masing masing sumbu, untuk melihat hubungan dari kedua variabel tersebut.
3. Fishbone diagram (diagram tulang ikan) Fishbone diagram (diagram tulang ikan) sering disebut juga diagram Ishikawa atau cause–and–effect diagram (diagram sebab-akibat). Fishbone diagram adalah alat untuk mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau masalah, dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming.
4. Pareto chart (bagan pareto) Pareto chart (bagan pareto) adalah bagan yang berisikan diagram batang (bars graph) dan diagram garis (line graph); diagram batang memperlihatkan klasifikasi dan nilai data, sedangkan diagram garis mewakili total data kumulatif.
5. Flow charts (bagan arus) Flow charts (bagan arus) adalah alat bantu untuk memvisualisasikan proses suatu penyelesaian tugas secara tahap-demi-tahap untuk tujuan analisis, diskusi, komunikasi, serta dapat membantu kita untuk menemukan wilayah-wilayah perbaikan dalam proses.
6. Histogram Histogram adalah alat seperti diagram batang (bars graph) yang digunakan untuk menunjukkan distribusi frekuensi. Sebuah distribusi frekuensi menunjukkan seberapa sering setiap nilai yang berbeda dalam satu set data terjadi.
7. Control chart atau peta kendali Control chart atau peta kendali adalah peta yang digunakan untuk mempelajari bagaimana proses perubahan dari waktu ke waktu.
Statistik proses kontrol (SPC) Statistik proses kontrol (SPC) adalah aplikasi metode statistika untuk pemantauan dan pengendalian proses untuk memastikan bahwa dia bekerja pada potensi penuh untuk menghasilkan produk yang sesuai. Tujuan dari SPC adalah memberikan sinyal statistika apabila terdapat sebab - sebab variasi khusus. Dengan SPC kita dapat mempercepat tindakan yg diperlukan untuk menyingkirkan sebab - sebab khusus (assignable) tersebut.
Diagram Kendali Ada tiga jenis keluaran proses dalam kendali proses : Berada dalam kendali dan proses tersebutmampu menghasilkan barang dalam batas-batas kendali yang telah ditetapkan. Berada dalam kendali, tetapi proses tersebut tidak mampu menghasilkan barang dalam batas kendali. Di luar kendali : suatu proses yang tidak terkendali karena mempunyai variasi- variasi sebab yang terusut.
Permasalahan Manajerial dan Grafik Kendali Para manajer harus mengambil tiga keputusan utama dalam kaitannya dengan diagram kendali, yaitu : Para manajer harus menentukan titik-titik di mana suatu proses membutuhkan SPC. Para manajer harus memutuskan diagram variabel atau diagram atribut yang cocok digunakan. Perusahaan harus menetapkan kebijakan SPC yang jelas dan spesifik untuk diikuti karyawannya.
Penerimaan Sampel Sampel penerimaan adalah suatu prosedur pemeriksaan produk melalui pengambilan contoh dari sejumlah produk jadi sejenis, atau bahan baku dari suatu perusahaan pemasok kepada perusahaan konsumen untuk memutuskan penerimaan atau penolakan produk.
Sekian dan Terima Kasih