Eksplorasi Bentuk dalam Perancangan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ASPEK-ASPEK ARSITEKTUR (bagian-2)
Advertisements

KULIAH MEDAN ELEKTROMAGNETIK
MEMBUAT POLA MOTIF HIASAN BUSANA DAN LENAN RUMAH TANGGA
Konsep-konsep Dasar Analisa Struktur
TKS 4008 Analisis Struktur I
CERMIN.
Bangun Ruang dan Bangun Datar Kelas 4 Semester II.
GEOMETRI RUANG (DIMENSI 3)
Berkelas.
Menggambar perspektif
PRINSIP dan UNSUR DESAIN GRAFIS
ARSITEKTUR & KEKOKOHAN
Komponen / Elemen Desain Grafis
PENGERTIAN SENI RUPA CABANG-CABANG SENI RUPA
Macam-Macam Bangun Ruang
ARSITEKTUR & KEKOKOHAN
Komponen / Elemen Desain Grafis
KESEIMBANGAN DAN BENTUK Pertemuan 07 Matakuliah: L Psikologi Seni Tahun: 2010.
Unsur dasar senirupa Pertemuan ke 2.
Keseimbangan, Penekanan, Kesatuan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Perancangan Pertemuan 14-15
Matakuliah : R0116/ Studio Perancangan Arsitektur 6 Tahun : 2006
PROYEKSI SIKU-SIKU gambar proyeksi siku-siku dilihat dari enam arah pandang yaitu Pandangan Atas (PA) adalah tampak benda bila dilihat dari atas Pandangan.
UNSUR DAN PRINSIP PERANCANGAN TAMAN
Basic Design Principles
Untuk menghemat waktu beberapagaris perpotongan yang sebenarnya dapat
Proyeksi dan Perspektif
Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar
KULIAH 01 R-0222 ARSITEKTUR LINGKUNGAN PENGERTIAN ARSITEKTUR
Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds Prodi Desain Interior - FDIK
Bidang dan Raut, Gelap terang dan Ruang
Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds Prodi Desain Interior - FDIK
Unsur dasar senirupa Pertemuan ke 2.
Yunita Syafitri Rambe, ST, MT
TOPIK DESAIN FISIK BANGUNAN Pertemuan 9
ESTETIKA DALAM ARSITEKTUR
STRUKTUR KARYA DESAIN INTERIOR
Created By : Anita Iskhayati, S.Kom
METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR 1
Pertemuan 2 Titik dan Garis Godham eko saputro, S.Sn, M.Ds
GEOMETRI DAN PENGUKURAN
Bahasa visual Untuk Media internal.
Pertemuan 5 Konsep Pembentukan dan Proyeksi Benda
belajar Bentuk dan Ruang
Unsur-Unsur ! i n D e s a.
Komponen / Elemen Desain Grafis
GEOMETRI TIGA DIMENSI.
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN
Seni rupa 2 dimensi.
GARIS DAN SUDUT Sudut dapat dipandang sebagai suatu bangun yang terjadi dari dua buah sinar atau ruas garis yang bertemu di suatu titik. Jumlah dua sudut.
DEFINISI DALIL AKSIOMA
PUTRI ANGGRAENI WIDYASTUTI
Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds. Prodi Desain Interior - FDIK
Komponen / Elemen Desain Grafis
Teori tentang Desain Komunikasi Visual
SUSY FEBRIYA DAN LINDA PURNAMASARI
Memahami Komposisi dan Elemen Penting Dalam Fotografi
STRUKTUR BANGUNAN SIPIL I
Bahasa visual Untuk Media internal.
Menggambar perspektif
1 2 KOMPETENSI Memiliki kemampuan menjelaskan materi Geometri Datar dan Geometri Ruang di Sekolah Dasar beserta cara mengajarkannya kepada para siswa.
Standar proporsi yang dianggap ideal secara sistematis yaitu :
Komponen / Elemen Desain Grafis
Desain Grafis. Disiplin Ilmu Desain Grafis Pengertian : 1. Seni dalam berkomunikasi menggunakan tulisan, ruang dan gambar. 2. Bagian dari komunikasi visual.
1 NAMA :KIRISMAN, S.Pd TTL:HANDIWUNG, 2 APRIL 1997 PANGKAT/GOL:PENATA TK. I, III/d UNIT KERJA:SDN 3 TELANGKAH ALAMAT:JL. TJILIK RIWUT DESA HAMPALIT, KAB.
Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds. Prodi Desain Interior - FDIK
Oleh: Ikhwanuddin, MT & TIM
Studio Bentuk Arsitektur Bentuk Prinsip-prinsip perancangan.
PENUNJUKKAN UKURAN.
Materi 1 dan 2 Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi (2D) dan Tiga Dimensi (3D) Rohani A., S.AN SMK PUSTEK Serpong Kelas X Ada yang pernah mengunjungi pameran?
Transcript presentasi:

Eksplorasi Bentuk dalam Perancangan Yunita Syafitri Rambe, ST, MT

Bentuk Bentuk adalah karakteristik pengenal volume utama. Bentuk juga merupakan cirri utama yang menunjukkan suatu volume, hal ini ditentukan oleh volume, wujud, dan hubungan antara bidang-bidang yang menggambarkan batas-batas. Adapun ciri-ciri visual bentuk yaitu sebagai berikut:  Memiliki Dimensi/ Ukuran yaitu Ukuran fisik suatu bentuk berupa panjang, lebar dan tebal. Memiliki Warna  Memiliki Tekstur yaitu Kualitas yang dapat diraba pada permukaan dari sebuah bentuk Sifat bentuk:  Memiliki Posisi yaitu Letak relatif terhadap lingkungannya Memiliki Orientasi yaitu Posisi relative suatu bentuk terhadap bidang dasar, dan terhadap pandangannya. Memiliki Inersia Visual yaitu Derajat konsentrasi dan stabilitas bentuk.

Bentuk terbagi atas 2 yaitu: 1 Bentuk terbagi atas 2 yaitu: 1. Bentuk Beraturan Pada umumnya bentuk tersebut bersifat stabil dan simetris terhadap sumbunya. Contohnya seperti bola, silinder, kerucut, kubus, dan lain-lain. 2. Bentuk tidak Beraturan Pada umumnya bentuk ini tidak simetris tetapi lebih dinamis dibandingkan dengan bentuk beraturan.

Pengertian bentuk dalam arsitektur Suatu perwujudan dari organisasi ruang yang merupakan hasil dari suatu proses pemikiran.Proses ini didasarkan atas pertimbangan fungsi dan usaha pernyataan diri/ekspresi (HugoHaring). Wujud dari penyelesaian akhir dari konstruksi yang pengertiannya sama (Mies van der Rohe). Suatu keseluruhan dari fungsi-fungsi yang bekerja secara bersamaan, yang hasilnyamerupakansusunan benda(Benyamin Handler). Hasil dipenuhinya syarat-syarat kokoh, guna, dan indah (Vitruvius).   Menurut Vitruvius, tidak ada istilah bentuk. Bentuk, bagi Vitruvius, bila mau dikaitkan dengan fungsi/utilitas tentunya merupakan gabungan antara firmistas(technic) dengan venustas (beauty/delight) (Saliya, 1999).Obyek-obyek dalam persepsi kita memiliki wujud/ujud (shape) (Abecrombie,1984;37)Wujud/ujud merupakan hasil konfigurasi tertentu dari permukaan-permukaandan sisi-sisi bentuk (Ching, 1979;50)

Ciri-ciri Visual Bentuk Ciri-ciri pokok yang menunjukan bentuk, dimana ciri-ciri tersebut pada kenyataanya dipengaruhi oleh oleh keadaan bagaimana cara kita memandangnya.Juga merupakan sarana pokok yang memungkinkan kita mengenal dan melihat serta meninjau latar belakang, persepsi kita terhadap satu dan yang lain, sangattergantung dari derajat ketajaman visual dalam arsitektur. Bentuk dapat dikenali karena ia memiliki ciri-ciri visual, yaitu (Ching, 1979) : Wujud  adalah hasil konfigurasi tertentu dari permukaan-permukaan dan sisi-sisi bentuk. Dimensi  dimensi suatu bentuk adalah panjang, lebar dan tinggi. Dimensi-dimensi ini menentukan proporsinya. Adapun skalanya ditentukan olehperbandingan ukuran relatifnya terhadap bentuk-bentuk lain disekelilingnya. Warna adalah corak, intensitas dan nada pada permukaan suatu bentuk. Warna adalah atribut yang paling mencolok yang membedakan suatu bentukterhadap lingkungannya. Warna juga mempengaruhi bobot visual suatu bentuk. Tekstur adalah karakter permukaan suatu bentuk. Tekstur mempengaruhiperasaan kita pada waktu menyentuh, juga pada saat kualitas pemantulan cahayamenimpa permukaan bentuk tersebut.

Posisi  adalah letak relatif suatu bentuk terhadap suatu lingkungan ataumedan visual. Orientasi adalah posisi relatif suatu bentuk terhadap bidang dasar, arah mataangin atau terhadap pandangan seseorang yang melihatnya. Inersia Visual adalah derajad konsentrasi dan stabilitas suatu bentuk. Inersiasuatu bentuk tergantung pada geometri dan orientasi relatifnya terhadap bidangdasar dan garis pandangan kita.Dengan penghayatan terhadap wujud kita bisa mendapatkan kepuasan.Wujud dapat menawan perhatian kita, mengundang keingintahuan, memberikansensasi yang menyenangkan ataupun tidak menyenangkan dalam berbagai cara. 

Sebagai contoh dengan dimensi/ukurannya, piramid adalah suatu wujud yang mempunyai suatu kekuatan. Tentunya, effektifitasnya diperkaya oleh pengulangan melalui sejarah dan oleh kekayaan akan asosiasi-asosiasinya yang terakumulasi (terkumpul). Bagi masyarakat Mesir, yang mengenalnya sebagai transformasi ideal dan agung dari gundukan makam biasa, yang mempercayainya sebagai jaminan keabadian pharaoh dan yang melihat lapaisan atapnya yang berkilat memantulkan cahaya langsung pertama dari matahari terbit, sebagai imaji kedewaan/ketuhanan bagi mereka jelas, piramid memiliki arti yang tidak akan pernah kita peroleh kembali bagi kita saat ini. Sekalipun demikian, piramid masih mempunyai pengaruh terhadap kita, walaupun masyarakat yang mengenal asal usulnya dan mempunyai keyakinan terhadap pendirinya (masyarakat Mesir terhadap Pharaoh) sudah tidak ada (musnah), wujudnya tetap ada dan tetap mempunyai kekuatan (dalam tingkat yang berbeda). Piramid mempunyai kekuatan yang hakiki.

Dome merupakan salah satu bentuk arsitektur yang mendasar Dome merupakan salah satu bentuk arsitektur yang mendasar. Dome berbeda dengan piramid dan obelisk, memiliki tingkat bentuk yang berbeda dimana piramid dan obelisk dapat dikategorikan sebagai obyek seni (sculpture). Dome dapat disebut sebagai sebuak „bentuk‟ bangunan (building form), dalam arti sebuah bentuk yang tidak hanya memiliki permukaan luar tetapi juga ruang dalam dan organisasi (internal space). Dengan pengertian lain, secara umum, bentuk (form)lebih tinggi (superior) dari wujud (shape), bahwa arsitketur berada pada potensinya yang paling tinggi ketika eksterior dan interior dapat dipahami sebagai suatu kesatuan.

Bentuk dapat diperkuat atau dilemahkan oleh bentuk lain Bentuk dapat diperkuat atau dilemahkan oleh bentuk lain. Untuk program-program fungsional pada bangunan biasanya membutuhkan gabungan beberapa elemen. Hal ini tidak berarti menjadi keterbatasan estetika. Arsitek dapat menghasilkan efek yang impresif dengan menggabungkan bentuk-bentuk. Misalnya dengan menggunakan pengulangan bentuk-bentuk yang sama, atau mengejutkan dengan mensejajarkan dua bentuk yang sama sekali berbeda, yang kemudian dapat menimbulkan penghargaan bahwa perbedaan-perbedaan dapat digabungkan menjadi satu komposisi tunggal. Bentuk dapat bergabung untuk menghasilkan komposisi yang koheren dengan cara persamaan, pengulangan ataupun proporsi.

Wujud Dasar Secara psikologis manusia secara naluriah akan manyederhanakan lingkungan visualnya untuk memudahkan pemahaman. Dalam setiap komposisi bentuk, kita cenderung mengurangi subyek utama dalam daerah pandangan kita ke bentuk-bentuk yang paling sederhana dan teratur. Semakin sederhana dan teraturnya suatu wujud, semakin mudah untuk diterima dan dimengerti. Secara geometri kita ketahui wujud-wujud beraturan seperti lingkaran dan sederetan segi banyak beraturan (yang memiliki sisi-sisi dan sudut-sudut yang sama) yang tak terhingga banyaknya dapat dilukiskan di dalam lingkaran, segitiga, dan bujur sangkar. Lingkaran merupakan sederetan titik-titik yan disusun dengan jarak yang sama dan seimbang terhadap   sebuah titik tertentu di dalam lingkungan. Segitiga merupakan sebuah bidang datar yang dibatasi oleh tiga sisi dan mempunyai tiga buah sudut. Bujur sangkar  merupakan sebuah bidang datar yang mempunyai empat buah sisi yang sama panjang dan empat buah sudut siku-siku.

Lingkaran Aldar Properties Headquarters Komposisi dari lingkaran bisa mencapai titik: Netral,                          Stabil Tidak stabil Seimbang Terpusat sendiri Dinamis Diam ditempat Lingkaran adalah suatu yang terpusat, berarah ke dalam dan pada umumnya bersifat stabil dan dengan sendirinya menjadi pusat dari lingkungannya. Penempatan sebuah lingkaran pada pusat suatu bidang akan memperkuat sifat dasarnya sebagai poros. Menempatkan garis lurus atau bentuk-bentuk bersudut lainnya disekitar bentuk lingkaran atau menempatkan suatu unsur menurut arah kelilingnya, dapat menimbulkan perasaan gerak putar yang kuat. Aldar Properties Headquarters Bangunan ini memiliki desain yang unik karena berbentuk seperti koin. Desain ini merupaka Bangunan Sirkular Pertama di Dunia dan Termasuk Dalam Desain Bangunan Futuristik Terbaik tahun 2008

Segitiga Segitiga menunjukkan stabilitas. Apabila terletak pada salah satu sisinya, segitiga merupakan bentuk yang sangat stabil. Jika diletakkan berdiri pada salah satu sudutnya, dapat menjadi seimbang bila terletak dalam posisi yang tepat pada suatu keseimbangan, atau menjadi tidak stabil dan cederung jatuh ke salah satu sisinya Nama : Louvre Museum Arsitektur Kontemporer Lokasi : Paris, Prancis Selesai dibangun : 1989 Fungsi : Museum Arsitek : I. M. Pei

Bujur Sangkar Bujur sangkar menunjukkan sesuatu yang murni dan rasional. Bentuk ini merupakan bentuk yang statis dan netral serta tidak memiliki arah tertentu. Bentuk-bentuk segi empat lainnya dapat dianggap sebagai variasi dari bentuk bujur sangkar-yang berubah dengan penambahan tinggi atau lebarnya. Seperti juga segitiga, bujur sangkar tampak stabil jika berdiri pada salah satu sisinya dan dinamis jika berdiri pada salah satu sudutnya. Masjid Al-Irsyad, Bandung, Jawa Barat Masjid yang diarsiteki oleh Ridwan Kamil memiliki bentuk seperti kubus besar laiknya bentuk bangunan Ka’bah di Arab Saudi.

Bentuk Pejal Dasar “ ….Kubus, kerucut, bola, silinder dan peramida adalah bentuk-bentuk dasar utama dimana peran cahaya sangat penting: kesan bentuk-bentuk ini tampak berbeda dan jelas bagi kita serta tanpa keraguan. Inilah alasan mengapa bentuk-bentuk yang indah, bahkan bentuk-bentuk yang paling indah” Le-Corbusier Wujud dasar dapat dikembangkan atau diputar untuk mengahasilkan bentuk ruang atau bentuk pejal yang berbeda, teratur dan mudah dikenali. Lingkaran membentuk bola dan silinder, segitiga membentuk kerucut dan piramida, bujur sangkar membentuk kubus. Dalam konteks ini, istilah pejal (solid) bukan menjelaskan suatu benda yang padat dan keras tetapi lebih pada suatu bentuk atau gambar geometric tiga dimensi

Bola Bentuk benda pejal yang dihasilkan oleh perputaran sebuah setengah lingkaran pada garis tengahnya, di mana jarak semua titik pada permukaan terhadap pusatnya adalah sama. Bola adalah bentuk yang terpusat dan memiliki konsentrasi (pemusatan) yang tinggi. Seperti halnya lingaran yang merupakan bentuk dasarnya, bola mempunyai titik pusat dan pada umumnya stabil dalam lingkungannya. Bola cenderung menggelinding jika diletakkan pada suatu bidang miring. Dilihat dari sudut manapun juga, wujud bola selalu tampak sama.

Silinder & Kerucut Silinder: Bentuk benda pejal yang dihasilkan olah perputaran sebuah segi empat pada salah satu sisinya. Silinder terpusat pada sumbu yang berbentuk garis yang menghubungkan pusat-pusat kedua permukaan lingkaran yang ada. Silinder dapat diperpanjang dengan mudah menurut arah sumbunya. Silinder merupakan bentuk yang stabil jika diletakkan pada permukaan lingkarannya; berubah menjadi labil jika sumbunya dicondongkan. Kerucut: Bentuk benda pejal yang dihasilkan oleh perputaran sebuah segitiga pada salah satu sisinya. Seperti halnya silinder,  kerucut merupakan bentuk yang sangt stabil jika berdiri di atas permukaan lingaran dasarnya dan berubah menjadi tidak stabil jika sumbu vertikalnya dimiringkan atau dibalik. Bentuk ini masih dapat diletakkan berdiri pada ujungya dalam suatu keadaan seimbang yang kritis.

Piramida & Kubus Piramida: Bentuk Polihedron dengan dasar sisi banyak dan bidang-bidang segitiga yang bertemu pada satu titik. Bentuk pyramid memiliki cirri-ciri yang serupa dengan kerucut. Oleh karena semua permukaan sisi-sisinya merupakan bidang-bidang yang datar, maka piramida dapat berdiri dengan stabil pada setiap permukaannya. Lain halnya dengan kerucut yang berkesan lembut, piramida secara relative adalah bentuk yang berkesan keras dan bersudut. Kubus: Sebuah benda pejal prismatic yang memiliki enam permukaan bujur sangkar yang berukuran sama, di mana setiap dua sisi yang berhadapan membentuk sudut siku-siku. Karena dimensi-dimensi tersebut, kubus adalah bentuk statis yang tidak menunjukkan gerak maupun arah. Bentuk ini merupakan bentuk yang stabil kecuali jika berdiri di atas salah satu sisi atau sudutnya. Walaupun profil sudut-sudutnya dipengaruhi oleh arah pandang kita, kubus merupakan bentuk yang sangat mudah dikenali.

Bentuk beraturan dan tidak beraturan Bentuk beraturan adalah bentuk-bentuk yang berbubungan satu sama lain dan tersusun secara rapid an konsisten. Pada umumnya bentuk-bentuk tersebut bersifat stabil dan simetris terhadap satu sumbu atau lebih. Bola, silinder, kerucut, kubus, dan piramida merupakan contoh utama bentuk-bentuk beraturan Bentuk-bentuk dapat mempertahankan keteraturannya meskipun dimensi-dimensinya diubah, ataupun unsure-unsurnya ditambah atau dikurangi. Berdasarkan pengalaman dalam membangun bentuk-bentuk serupa, kita dapat membangun suatu bentuk teratur yang baru berdasarkan bentuk dasar meskipun dengan menghilangkan atau menambahkan beberapa bagiannya. Bentuk tak teratur adalah bentuk yang bagian-bagiannya tidak serupa dan hubungan antar bagiannya  tidak konsisten. Pada umumnya bentuk ini tidak simetris dan lebih dinamis dibandingkan bentuk beraturan. Bentuk tak beraturan bisa berasal dari bentuk beraturan yang dikurangi oleh suatu bentuk tak beraturan ataupun hasil dari komposisi tak beraturan dari bentuk-bentuk beraturan. Selama kita berkecimpung baik dengan massa padat maupun ruang kosong di dalam arsitektur, bentuk-bentuk beraturan bisa berada dalam bentuk-bentuk tak beraturan. Demikian juga bentuk-bentuk tak beraturan bisa berada dalam bentuk-bentuk beraturan

Perubahan bentuk Semua bentuk dapat dipahami sebagai hasil dari perubahan benda pejal utama, melalui variasi-variasi yang timbul akibat manipulasi dimensinya, atau akibat penambahan maupun pengurangan elemen-elemennya. Perubahan Dimensi Suatu bentuk dapat diubah dengan menggai salah satu atau beberapa dimensi-dimensinya dan tetap mempertahankan identitasnya sebagai  anggota bagain dari suatu bentuk. Sebuah kubus misalnya, dapat diubah menjadi bentuk-bentuk prisma serupa dengan mengubah ukuran tinggi, lebar atau panjangnya. Bentuk tersebut dapat dipadatkan menjadi bentuk bidang pipih atau direntangkan menjadi suatu bentuk linier. Perubahan dengan Pengurangan Suatu bentuk dapat diubah dengan mengurangi sebagian dari volumnya. Tergantung dari banyaknya pengurangan, suatu bentuk mampu mempertahankan identitas asalnya atau diubah menjadi suatu bentuk yang lain sama sekali. Sebagai contoh, sebuah kubus dapat mempertahankan identitasnya sebagai kubus walaupun sebagian dari kubus tersebut dihilangkan atau diubah menjadi serangkaian bentuk polyhedron teratur yang menggambarkan suatu bola.

Perubahan dengan Penambahan: Suatu bentuk dapat diubah dengan menambah unsure-unsur tertentu kepada volume bendanya. Sifat proses penambahan serta jumlah dan ukuran relative unsure yang ditambahkan akan menentukan apakah identitas bentuk asal dapat dipertahankan atau berubah.

Pada deretan gambar-gambar ini, kapankah bentuk bujur sangkar yang dihilangkan salah satu sudutnya ini diubah menjadi sebuah konfigurasi “ L “ yang terdiri dari dua buah bidang empat persegi panjang? Volume ruang dapat dikurangi untuk menciptakan jalan masuk yang menjorok ke dalam, halaman terbuka, ataupun bukaan-bukaan jendela yang terbentuk oleh adanya bukaan pada permukaan dinding secara vertical dan horizontal.

Bentuk yang ditambah Apabila sebuah bentuk terpotong diperoleh dengan menghilangkan sebagian dari volume asalnya, maka suatu bentuk dengan penambahan dihasilkan dengan menghubungkan satu atau beberapa bentuk tambahan lain terhadap volume yang sudah ada. Kemungkinan-kemungkinan dasar untuk penggabungan dua bentuk atau lebih adalah: Gaya tarik ruang Tipe hubungan ini terjadi karena kedua bentuk relative berdekatan satu dengan yang lain, atau saling membagi/ memberikan sifat visual umumnya seperti wujud, warna, atau material Hubungan antar sisi Pada tipe dengan pertemuan antar sisi ini, maka bentuk-bentuk itu akan memiliki satu sisi bersama-sama dan dapat berporos pada sisi tersebut. Hubungan antar permukaan bidang Pada tipe pertemuan permukaan bidang ini, kedua bentuk memiliki bidang-bidang datar yang berhubungan dan terletak sejajar satu sama lain Ruang-ruang yang saling terkait Pada tipe dengan volume-volume ruang yang saling berkaitan ini, bentuk-bentuk ruang tersebut saling menembus ke dalam masing-masing ruangnya. Bentuk-bentuk ini tidak perlu memilik kesamaan visual

P E N G U R A B T K Suatu bentuk dapat diubah dengan mengganti salah satu atau beberapa dimensi-dimensinya dan tetap mempertahankan identitasnya sebagai anggota bagain dari suatu bentuk. Sebuah kubus misalnya, dapat diubah menjadi bentuk-bentuk prisma serupa dengan mengubah ukuran tinggi, lebar atau panjangnya. Bentuk tersebut dapat dipadatkan menjadi bentuk bidang pipih atau direntangkan menjadi suatu bentuk linier. Suatu bentuk dapat diubah dengan mengurangi sebagian dari volumnya. Tergantung dari banyaknya pengurangan, suatu bentuk mampu mempertahankan identitas asalnya atau diubah menjadi suatu bentuk yang lain sama sekali. Sebagai contoh, sebuah kubus dapat mempertahankan identitasnya sebagai kubus walaupun sebagian dari kubus tersebut dihilangkan atau diubah menjadi serangkaian bentuk polyhedron teratur yang menggambarkan suatu bola.

Perubahan dengan penambahan Suatu bentuk dapat diubah dengan menambah unsure-unsur tertentu kepada volume bendanya. Sifat proses penambahan serta jumlah dan ukuran relative unsure yang ditambahkan akan menentukan apakah identitas bentuk asal dapat dipertahankan atau berubah.