ASPEK KEMANUSIAAN PADA PERUMAHAN DENGAN KEPADATAN TINGGI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERSIAPAN-PERSIAPAN UNTUK MENIKAH
Advertisements

Pengadaan Lahan Bermain Dan Olahraga, Memanfaatkan Gedung-gedung Tidak Terpakai. Dimas Tutus Mahardiko. ST.
4. SIAPA : PELAKU PENGEMBANGAN REAL ESTATE
DATA IDENTIFIKASI DAN LINGKUNGAN
Rumah Hijau 1.
Studi Kelayakan Proyek
BAHAYA PENYAKIT DAN KECELAKAAN DI PERUMAHAN DAN TEMPAT-TEMPAT UMUM
Keluarga dengan Anak Usia Prasekolah Tahap ketiga siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama berusia 2 ½ tahun dan berakhir ketika anak berusia.
Sampah dan Pengelolaannya
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) dan posyandu remaja
Balita Kurang Gizi (BKG)
Pendahuluan Limbah telah lama mengitari kehidupan manusia terutama setelah dikenal adanya peradapan menetap di suatu tempat dan membentuk koloni. Secara.
Sejarah Kota Pertemuan 1
Persyaratan dalam perencanaan perumahan
MASALAH PEMBANGUNAN MANUSIA: KEPENDUDUKAN
MASALAH PEMBANGUNAN MANUSIA: KEPENDUDUKAN
Deputi Bidang Pengembangan Regional
RUMAH SEHAT.
ANALISA KEMISKINAN PARTISIPATIF TINGKAT KELURAHAN (AKP KELURAHAN)
Oleh Nurhalina DIII-Farmasi UM Palangkaraya
STRATA BANGUNAN BERTINGKAT
PEKERJA WANITA.
Kesehatan lingkungan dan kesehatan kerja disusun oleh: farah fadillah ade rismana annisa prima hani lestari (1-b kesmas)
STRATA BANGUNAN BERTINGKAT
Daya Tarik dan Daya Dorong Kota-Desa
BAB 9 KARAKTERISTIK DEMOGRAFI, EKONOMI DAN SOSIAL KONSUMEN
SANITASI PEMUKIMAN (3 SKS) PENANGGUNG JAWAB : SUPRAPTO, SKM, MKES
MENGENALI PELANGGAN ANDA
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PEKERJA WANITA.
Dan Pengingkaran Kewajiban Warga negara
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
MANAJEMEN PEMELIHARAAN Pertemuan 12
PENDIDIKAN PROGRAM SERTIFIKASI – PROPERTI UGM - MAPPI
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Gender dan Negara Berkembang
Rumah tinggal KELUARGA.
Bagaimana Memiliki Kedamaian Batin?
MASALAH PERMUKIMAN PERKOTAAN
URBANISASI & IMPLIKASINYA
Draft 2 KAMPUNG SUSUN CATATAN AWAL.
Matakuliah : R0142/Fisika Bangunan Tahun : September 2006
PEMANFAATAN TANAH PERKOTAAN (Individual VS Kolektif)
Pertemuan ke 9 Kegiatan konsumsi barang dan jasa
Olivia Tjandra W., M. Si., Psi
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Mobil Hijau SIKIB Wilayah Kab. Kulon Progo
TEKNIK ANALISIS EKONOMI DAN SOSIAL
KEPENDUDUKAN DKI JAKARTA
Melibatkan Orang Berpengaruh Dalam Sebuah Ide
SELAMAT DATANG DI SMK NEGERI PAKU
Tugas Perkembangan Manusia Sepanjang Rentang Kehidupan
KABUPATEN KARANGANYAR
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERUNDANG-UNDANGAN SANITASI PERMUKIMAN DAN TEMPAT-TEMPAT UMUM
OLEH : IDA NURMAYANTI ( )
Olivia Tjandra W., M. Si., Psi
Urbanisasi dan Kontra Urbanisasi
ANALISIS MANFAAT & BIAYA
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
ETIKET DALAM PERGAULAN. Etiket dalam Pergaulan Etiket Makan Etiket Merperkenalkan Diri dan Orang Lain Etiket Menggunakan Fasilitas Umum.
Perencanaan Transportasi
Lingkungan yang Bersih
REKOMENDASI BANGUNAN TIDAK LAYAK HUNI DAN KETIDAKTERATURAN BANGUNAN dimana sebagian bangunan tidak layak huni adalah masyarakat berpenghasilan rendah dengan.
PEMULANGAN DAN REINTEGRASI SOSIAL Modul 6.  Mengembalikan saksi dan/atau korban dari luar Negeri ke titik debarkasi di wilayah Indonesia dan/atau daerah.
TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASI. 1. Pendahuluan Untuk melestarikan lingkungan perkotaan yang layak huni, keseimbangan antara fungsi- fungsi tersebut.
Setiap manusia, dimana saja berada, membutuhkan tempat untuk tinggal yang layak : disebut rumah; Rumah yang layak untuk tempat tinggal harus memenuhi syarat.
Indikator Pembangunan Ekonomi
PEKERJA WANITA.
WISATA AIR BLUE LAGOON IRFAN GAFFAR ADNAN 18/436681/PEK/24205.
Transcript presentasi:

ASPEK KEMANUSIAAN PADA PERUMAHAN DENGAN KEPADATAN TINGGI Masalah kepadatan kurang diperhatikan dibandingkan perencanaan kota. Kepadatan dipandang sebagai ukuran. Jumlah rumah tidak bisa dijadikan pedoman ukuran tingkat kepadatan Flat-flat adalah tempat berkepadatan tinggi. Flat orang kaya : Lahan luas Gedung pencakar langit, gaya Corbusier Pelayanan baik Penghuni menikmatinya Kehidupan keluarga berjalan baik : bisa berekreasi, hubungan ibu dan anak dekat, berbelanja nyaman, pendidikan anak terjamin Flat orang miskin yang dibangun pemerintah terdapat banyak hal-hal yang tidak menyenangkan.

Rumah-rumah di pinggiran kota Memiliki privacy tinggi Bebas dari kebisingan (lalu lintas, tetangga) Bebas membuat kebisingan Hubungan yang baik dalam pergaulan Ruang terbuka, kebun disekitarnya DAPATKAH fasilitas tersebut disediakan bagi penghuni kota dengan kepadatan tinggi (flat) bagi yang tidak mampu?

BISA, JIKA Fasilitas tersebut dimasukkan dalam perencanaan dan tidak dikurangi demi alasan apapun (finansial, prioritas, dll) Privacy bisa diatasi dengan desain yang baik : penempatan jendela, perkiraan pemanfaatan ruang siang-malam, penyekatan suara, peredam pada plafond, struktur yang sesuai, dll. Pembuangan sampah : disediakan tempat pembuangan, mudah diakses, dilengkapi dengan sampah terpisah

Masalah arsitektural bukan sekedar desain bagu, yang terpenting: kenyamanan, ketentraman, penghematan pemeliharaan, misal: jendela dengan double glazing, mudah dibuka, ada pengaman, akses balkon yang luas Kebutuhan untuk anak harus mendapat pertimbangan lebih Fasilitas bermain bagi balita dalam jangkauan orang tua Melalui bermain anak belajar tentang hubungan sosial yang kooperatif, agar tidak menjadi gangguan ketika dewasa akibat tidak terdapat peluang bermain Menjadi tugas arsitek Merencanakan akses pada tempat bermain dan mengatasi kebisingan yang diakibatkan Mempunyai andil dalam masalah banyaknya ibu rumah tangga yang stress Turut berpartisipasi secara tak langsung dalam pembentukan komunitas : Banyak penghuni mengubah rumah dan menghancurkan lingkungan, mendirikan rumah-rumah liar, sehingga arsitek harus menyediakan ruang-ruang bagi komunitas

KEPUASAN HIDUP Flat bukan tempat yang baik bagi anak-anak Flat cocok bagi pria, wanita yang hidupnya untuk kerja, teman dan senang-senang Flat tidak cocok bagi keluarga besar Penghuni tidak dapat mengubah atau menambah serambi dan gudang Ketergantungan dengan lift (berbahaya, mahal) Banyak flat-flat menjadi MENURUN kualitas perumahannya, investasi yang sia-sia. Tidak dapat meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungannya

SEBUAH KASUS DI SPITAFIELD Kota diluar London, dengan kepadatan tinggi Sejarahnya ; dahulu kota kuno, terjadi perubahan dari pertanian ke perdagangan dan seniman, banyak pendatang (Hugueuot, Irlandia, Yahudi), kemudian diambil alih orang Bagali dengan berpijak pada perindustrian. Dan menjadi tempat yang asing bagi masyarakatnya Kota tersebut juga menarik minat orang Kristen, Yahudi, Sekuler. Banyak gelandangan, pemabuk, tidak ada tempat bermain Terjadi URBAN CRISIS Pemerintah berusaha menyelesaikan : Menyediakan dana besar, warga antusias, rumah tidak masuk dalam agenda, membentuk komisi konsultatif tanpa hak voting Proyek yang ada hanya untuk memperoleh dana Home Office, untuk menghabiskan uang bantuan, tanpa keterlibatan masyarakat, mengabaikan organisasi sukarelawan (LSM) Proyek yang ada tidak terdapat fasilitas yang layak (KM, udara lembab merembes dinding, banyak tikus pada kantong-kantong sampah Terjadi perbedaan ras, imigran tergusur Jalan menjadi padat Yang diinginkan Masyarakat Pembangunan pelayanan kota (penanganan sampah, ruang terbuka hijau, dll Dana dikelola organisasi sukarelawan, pemerintah hanya mengatur dan membuat undang-undang