Posisi Indonesia Dalam Kesepakatan Trans-Pacific Partnership (TPP) Jakarta, 17 November 2015
SEKILAS MENGENAI TRANS-PACIFIC PARTNERSHIP (TPP)
Introduction 812 million people USD 27,7 trillion GDP Source: IMF, World Bank (2015)
ASEAN + Australia, China, India, Japan, South Korea and New Zealand Introduction TPP RCEP 28,3% of world trade USD 22,9 trillion 3,5 billion people ASEAN + Australia, China, India, Japan, South Korea and New Zealand 27,5% of world trade USD 27,7 trillion 0,81 billion people 12 nations Saat ini Indonesia sudah berpartisipasi dan sedang menyusun offer list dalam RCEP. Masih perlukah Indonesia ikut dalam TPP?? Source: Trademap, MF, World Bank (2015)
TPP Scope 1 6 4 2 7 5 3 Technical Barriers to Trade (TBT) Trade in Goods 1 Technical Barriers to Trade (TBT) 6 Eliminate and reduce tariffs and non-tariff barriers on industrial goods → most tariff elimination will be immediately implemented Eliminate or reduce tariffs and other restrictive policies on agricultural goods. Customs Administration and Trade Facilitation 4 Transparent, non-discriminatory rules for developing technical regulations, standards and conformity assessment procedures. Ensure that technical regulations and standards do not create unnecessary barriers to trade. Transparent rules, including publishing customs laws and regulations, as well as providing for release of goods without unnecessary delay and on bond or ‘payment under protest’ where customs has not yet made a decision on the amount of duties or fees owed. Textile and Apparels 2 Trade Remedies 7 Eliminate tariffs on textiles and apparel. Transparency and due process in trade remedy proceedings through recognition of best practices. A transitional safeguard mechanism (Up to 2 years, 1 year extension) Sanitary and Phytosanitary (SPS) Measures 5 Rules of Origin 3 Transparent, non-discriminatory rules based on science, and reaffirmed right to protect human, animal or plant life or health in their countries. A single set of rules of origin that define whether a particular good is “originating” and therefore eligible to receive TPP preferential tariff benefits.
TPP Scope …….continued 10 14 11 15 12 8 9 Financial Services Electronic Commerce 14 The sale of certain financial services across borders to a TPP Party from a supplier in another TPP Party rather than requiring suppliers to establish operations in the other country in order to sell their service. Investment 8 Free flow of the global information and data that drive the Internet and the digital economy. Prohibits the imposition of customs duties on electronic transmissions, and prevents TPP Parties from favoring national producers or suppliers Rules requiring non-discriminatory investment policies and protections that assure basic rule of law protections. Adopt a “negative list” basis Temporary Entry for Business Persons 11 Cross-Border Trade in Services 9 Commitments on access for each other’s business persons. No TPP country may impose quantitative restrictions on the supply of services or require a specific type of legal entity or joint venture; and local presence, which means that no country may require a supplier from another country to establish an office or affiliate, or to be resident, in its territory in order to supply a service Government Procurement 15 Telecommunications Accessing each other’s large government procurement markets through transparent, predictable, and non-discriminatory rules. 12 Some regulations and requirements on telecommunications networks suppliers and services have to be agreed by all parties.
TPP Scope …….continued Other aspects 16 18 21 17 20 19 22 23 24 25 26 Competition Policy 16 Intellectual Property 18 Cooperation and Capacity Building 21 State-Owned Enterprises (SOEs) and Designated Monopolies 17 Environment 20 Labour 19 Competitiveness and Business Facilitation 22 Development 23 Small- and Medium-Sized Enterprises 24 Regulatory Coherence 25 Transparency and Anti- Corruption Administrative and Institutional Provisions 26 27 Dispute Settlement 28
KINERJA PERDAGANGAN INDONESIA DENGAN NEGARA MITRA KERJASAMA DAN ANGGOTA TPP
25 besar negara tujuan ekspor komoditi sektor industri tahun 2014 Porsi ekspor sektor industri ke anggota TPP pada tahun 2014 sebesar 41,02%, dengan rincian Amerika Serikat 12,14%, Jepang 9,25%, Singapura 8,19% dan sisanya 11,44%. Pada periode 2010-2014 nilai ekspor ke Negara anggota TPP rata-rata tiap tahun naik 3,32%, lebih rendah dibandingkan rata-rata kenaikan total ekspor produk industri sebesar 5,21%.
25 besar negara asal impor komoditi sektor industri tahun 2014 Porsi impor sektor industri dari anggota TPP pada tahun 2014 sebesar 38,05%, dengan rincian Jepang 13,63%, Singapura 8,15%, Amerika Serikat 4,88% dan sisanya 11,38%. Pada periode 2010-2014 nilai impor dari Negara anggota TPP rata-rata tiap tahun naik 2,10%, lebih rendah dibandingkan rata-rata kenaikan total impor produk industri sebesar 5,95%.
Neraca perdagangan sektor industri dengan negara anggota TPP Tahun 2010-Agustus 2015 Surplus neraca perdagangan komoditi sektor industri ke negara anggota TPP pada tahun 2014 sebesar US$ 1,02 miliar. Pada tahun 2014 nilai ekspornya sebesar US$ 48,13 miliar atau meningkat 1,01% dibandingkan tahun 2013 Sedangkan nilai impornya sebesar US$ 47,11 miliar atau turun sebesar 6,22% dibandingkan tahun 2013
Neraca perdagangan sektor industri dengan negara anggota TPP Tahun 2010-Agustus 2015 Amerika Serikat Jepang Singapura Malaysia
Neraca perdagangan sektor industri dengan negara anggota TPP Tahun 2010-Agustus 2015 Australia Vietnam Meksiko Kanada
Neraca perdagangan sektor industri dengan negara anggota TPP Tahun 2010-Agustus 2015 Selandia Baru Peru Chili Brunei Darussalam
7 Besar komoditi sektor industri dengan Negara anggota tpp tahun 2014 Ekspor Impor Amerika Serikat Jepang
7 Besar komoditi sektor industri dengan Negara anggota tpp tahun 2014 Ekspor Impor Singapura Malaysia
7 Besar komoditi sektor industri dengan Negara anggota tpp tahun 2014 Ekspor Impor Australia Vietnam
Impor Amerika Serikat Produk Tekstil (HS 50-63) Porsi impor produk tekstil Amerika Serikat dari Indonesia sebesar 4,6%. Porsi tertinggi dari China sebesar 37,2%. Pertumbuhan rata-rata per tahun impor tekstil Amerika Serikatdari tahun 2010-2014 naik sebesar 3% dan Impor dari Indonesia pertumbuhannya malah turun sebesar 2,97%. Sedangkan pertumbuhan impor dari Vietnam naik 14,09% Sumber : Trademap, diolah BPPI 2015
Impor Amerika Serikat Produk Karet dan Turunannya (HS 40) Porsi impor produk karet dan turunannya Amerika Serikat dari Indonesia sebesar 6,8%. Porsi tertinggi dari China sebesar 20,8%. Pertumbuhan rata-rata per tahun impor karet dan turunannya Amerika Serikatdari tahun 2010-2014 naik sebesar 0,92% dan Impor dari Indonesia pertumbuhannya malah turun sebesar 18,33%. Sedangkan pertumbuhan impor dari China naik 8,92% Sumber : Trademap, diolah BPPI 2015
Impor Amerika Serikat Produk Mesin dan Perlengkapan Elektronik (HS 85) Sumber : Trademap, diolah BPPI 2015 Porsi impor produk mesin dan perlengkapan elektronik Amerika Serikat dari Indonesia sebesar 0,55%. Porsi tertinggi dari China sebesar 40,38%. Pertumbuhan rata-rata per tahun impor mesin dan perlengkapan elektronik Amerika Serikat dari tahun 2010-2014 naik sebesar 5,46% dan Impor dari Indonesia pertumbuhannya naik sebesar 9,06%. Sedangkan pertumbuhan impor dari China naik 8,13% dan dari Malaysia naik 20,95%.
TERIMA KASIH
PANDANGAN PENELITI & DUNIA USAHA??