Supriyono Asfawi, SE., M.Kes Pencemaran Udara Supriyono Asfawi, SE., M.Kes
Atmosfer Lapisan atmosfer terdiri dari empat lapisan: Lapisan yang paling bawah (dekat permukaan bumi) disebut troposfer dengan ketinggian lapisan meliputi 12 km. Pada lapisan ini terdapat awan, uap air. temperatur udara semakin tinggi semakin menurun Lapisan di atas troposfer disebut stratosfer dengan ketinggian sampai 50 km. Pada lapisan ini tidak terdapat kehidupan, uap air sangat sedikit, temperatur semakin tinggi semakin dingin, terdapat lapisan ozon (03)
Pada lapisan ini tidak terdapat unsur apa-apa, tidak ada udara atau uap air, semakin tinggi temperatur udara semakin turun. Lapisan di atas mesosfer disebut termosfer dengan ketinggian 40.000 km. Pada lapisan ini tidak ada unsur udara maupun uap air, namun terdapat unsur-unsur hidrogen, oksigen, nitrogen dan helium terutama pada lapisan ionosfer
TERMOSFER 40.000 KM IONOSFER 70-650 KM MESOSFER 80 KM STRATOSFER 50 KM TROPOSFER 12 KM
Kebutuhan manusia akan udara Jumlah udara yg dibutuhkan manusia bergantung pada jenis kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Udara yg ada di planet ini bersifat tetap, yang berubah adalah komposisi dan kualitas dari udara tersebut, padahal oksigen sangat diperlukan oleh manusia, sehingga menjaga kualitas udara menjadi sangat penting untuk terus dilakukan, misalnya dengan meningkatkan kadar oksigen dan menurunkan karbondioksida.
Komposisi Udara Normal : udara bersih yang dihirup oleh hewan dan manusia merupakan gas yang tidak tampak, tidak berbau, tidak berwarna maupun berasa. Komposisi Udara Normal : 78% nitrogen, 20% oksigen, 0,93% argon, 0,03% karbon dioksida, dan sisanya terdiri dari neon, helium, metan dan hidrogen
Kebutuhan Udara Manusia untuk keperluan Biologis *) Kegiatan Liter/menit Liter/hari Kg/hari Istirahat Kerja Ringan Kerja Berat 7,4 28 43 10.600 40.400 62.000 12 45 69 *) berat manusia 68,5 kg (sumber: perkins, 1974)
Pencemaran udara (air pollution) : Masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lainnya ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya.
Pengertian pencemaran udara berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 1997 pasal 1 ayat 12 mengenai Pencemaran Lingkungan yaitu pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia seperti pencemaran yang berasal dari pabrik, kendaraan bermotor, pembakaran sampah, sisa pertanian, dan peristiwa alam seperti kebakaran hutan, letusan gunung api yang mengeluarkan debu, gas, dan awan panas.
Menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dari komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya.
Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1407 tahun 2002 tentang Pedoman Pengendalian Dampak Pencemaran Udara, Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam udara oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan atau mempengaruhi kesehatan manusia.
Sumber Pencemar Primer : substansi pencemaran yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemar udara. contoh: partikulat, NOx, CO, SO2, dst Sumber Pencemar Sekunder : pencemar yang terbentuk oleh interaksi kimiawi antara pencemar primer dan senyawa-senyawa penyusun atmosfer alamiah. Terbagi ke dalam 2 sifat : Alami (natural) : Dapat timbul dengan sendirinya tanpa ada pengaruh dari aktivitas manusia tidak dapat dikendalikan tapi tidak sering terjadi Dapat timbul dengan sendirinya tanpa ada pengaruh dari aktivitas manusia tidak dapat dikendalikan tapi tidak sering terjadi . Antropogenik : Akibat dari kegiatan/aktivitas manusia.
Sumber utama pencemaran udara Pembakaran bahan bakar untuk menghasilkan energi panas dan tenaga. Biasanya berasal dari industri, komersial dan rumah tangga Bahan buang kendaraan bermotor yaitu bensin, solar, minyak tanah termasuk kereta api dan pesawat udara
Gas buang, debu dan energi panas dari beberapa kawasan industri, termasuk pabrik kimia, peleburan besi dan baja, industri semen dan kera-mik, aktivitas galian/pertambangan dan stasion pembangkit listrik Akibat dari kegiatan manusia diantaranya.dari kegiatan rumah tangga (domestik) .berupa pembakaran BBM, arang, kayu dll. untuk memasak, pembakaran sampah, pembakaran hutan untuk membuat ladang atau perkebunan serta dari hasil kegiatan merokok.
Sulfur Dioksida (SO) S02 terutama dihasilkan oleh hasil pembakaran BBM, batu bara dan industri kimia, industri besi baja yang menghasilkan uap sulfur serta kegiatan vulkanik gunung berapi. Bahan pencemar sulfur merupakan bahan gas yang tidak berwarna, terdiri dari dua macam yaitu S02 (sulfur dioksida) dan S03 (sulfur trioksida) dan kedua komponen ini biasa disebut sulfur oksida (SOx). S02 merupakan komponen dengan jumlah terbesar di udara.
Karbon Monooksida (CO) CO dan CO2 dihasilkan oleh hasil pembakaran BBM, batu bara, sampah, lahan/hutan, kegiatan rumah tangga dalam memasak menggunakan bahan bakar minyak, tungku pemanas menggunakan minyak, batu bara, arang atau kayu bakar serta aktivitas merokok. Hasil pembakaran yang sempurna menghasilkan CO2 sedangkan hasil pembakaran yang tidak sempurna menghasilkan CO. Menurut WHO (1992) bahwa 90% gas CO dihasilkan oleh bahan buang kendaraan bermotor.
Nitrogen Oksida (NO) N0X terdapat di atmosfer terdiri dari nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (N02). Kedua unsur nitrogen ini dikenal sebagai bahan pencemar udara. NO merupakan zat yang tidak berwarna dan tidak berbau sedangkan N02 merupakan zat yang berwarna cokelat dan berbau tajam.
Oksidan (03) Oksidan merupakan senyawa di udara selain oksigen bersifat sebagai oksidator. Oksidan dihasilkan dari proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari. Senyawa hidrokarbon merupakan unsur yang menghasilkan oksidan melalui fotosintesis. Dalam proses ini juga melibatkan unsur NOa. Hasil dari proses ini adalah ozon dan peroksiasetilnitrat.
Hidrokarbon (HC atau CH) HC adalah bahan pencemar di udara yang dapat berbentuk gas, cair maupun padat. Semakin tinggi jumlah atom karbon (diatas 5), akan. semakin padat unsur ini. Pada jumlah atom 1-4 akan berbentuk gas atau cair. Dalam bentuk gas unsur HC akan bercampur dengan gas buang lainnya sedangkan dalam bentuk cair akan membentuk semacam kabut minyak, dalam bentuk padat akan menggumpal menjadi debu.
Klorin (CI) Klorin (CL) dalam bentuk gas berwarna hijau dengan bau yang tajam yang khas dan menyengat. Gas klorin sangat beracun dan pada Perang Dunia I diguna-kan sebagai senjata kimia. Ada 2 senyawa klorin yaitu asam hipoklorit (HOCl) dan garam hipoklorit (OC1).
Partikel Debu Partikel debu melayang (suspendedparticulate matter, SPM) adalah campuran dari bermacam-macam senyawa organik maupun anorganik di udara dengan diameter yang sangat halus antara < 1-500 mikron. Partikulat ini selalu ada di udara dalam waktu lama terutama di musim kemarau masuk ke dalam tubuh melalui paru
Timah Hitam (Pb) Timah hitam atau timbal atau plumbum (Pb) merupakan unsur logam anorganik berwarna kebiru-biruan atau abu-abu keperakan. Senyawa Pb antara lain Pb-organik (Pb-alkyl) yaitu Pb-tetraetil dan Pb-tetrametil dalam bentuk larutan yang banyak digunakan sebagai zat aditif pada bahan bakar kendaraan bermotor. Dengan proses penguapan bensin akan memekatkan kedua unsur Pb-alkyl ini karena daya uap kedua unsur ini. lebih lambat. Dengan pemanasan mesin kedua zat ini akan terdekomposisi kemudian terlontar ke udara dan akan melayang di udara.
Kebisingan Kebisingan (noise) merupakan suatu jenis pencemaran udara yang potensial menimbulkan gangguan pada manusia, baik berupa gangguan fisiologis, psiko-logis, kesehatan maupun keselamatan. Suara bising terjadi apabila sudah melebihi 80 dB.
Gangguan yang ditimbulkannya adalah sebagai berikut: Fisiologis. Dari aspek fisiologis atau gangguan jasmaniah dapat dirasa-kan dengan adanya suara yang sangat bising yang mengakibatkan gangguan pada indera pendengaran, menjadi kurang peka terhadap bunyi yang halus, berbicara cenderung keras meskipun tidak ada suara bising, mengakibatkan tekanan darah naik, pusing, mual bahkan sampai muntah.
Psikologis. Psikologis atau kejiwaan, dengan pengaruh suara bising mengganggu kestabilan mental, sering marah/ temperamental, kemung-kinan terjadi gangguan emosi dan kejiwaan. Gangguan kesehatan. Suara bising menjadikan orang kurang istirahat kurang tidur, akhirnya kondisi fisik menjadi lemah dan jatuh sakit Suara bising dapat mengganggu kestabilan fungsi jantung.
Keselamatan. Kebisingan menyebabkan orang kurang konsentrasi sehingga dapat mengakibatkan kecelakaan, baik di lingkungan kerja maupun di tempat umum. Kebisingan terjadi karena tidak teratur bunyinya, monoton, tidak terduga/tiba-tiba, bunyi yang sangat keras, karena tidak disukai, tidak menyenangkan atau tidak diperlukan, tempat, dan waktunya tidak tepat
Pengendalian pencemaran udara meliputi pencegahan atau penanggulangan pencemaran, serta pemulihan mutu udara Usaha pengendalian pencemaran udara dapat dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu : Pengendalian secara nonteknis Pengendalian secara teknis.
Penyajian informasi lingkungan (PIL) Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) Perencanaan kawasan kegiatan industri dan teknologi Pengaturan dan pengawasan kegiatan Penanaman perilaku disiplin
Mengubah proses Menggantikan sumber energi Mengelola limbah Menambah alat bantu