BESAR DAN UKURAN KINERJA TELEKOMUNIKASI Kelompok 2 BESAR DAN UKURAN KINERJA TELEKOMUNIKASI
Disusun oleh : Ahmad Iqbal : 15101004 Ajun Wicaksono : 15101005 Andika Eka Purnama : 15101006
KONSEP PENGUATAN DAYA (LOSS DAN DECIBELL) Daya : Daya pancar atau yang sering disebut juga TX Power atau Daya TX, daya pancar dinyatakan dalam besaran Watt atau milliwatt.
Apabila dinyatakan dalam rumus, dapat kita lihat dengan jelas parameter-parameter yang berpengaruh pada penerimaan sinyal siaran : Pfs(db) = Po(db) + Gant Tx(db) – Apl(db) + Gant Rx(db) Keterangan : Pfs(db) : Level Field Strength dalam satuan dB (level kuat medan). Po(db) : Power Output pemancar dalam satuan dB (besarnya frekuensi). GantTx(db) : Gain antena pemancar dalam satuan dB (ketinggian antena pemancar). Apl(db) : Attenuation Path Loss dalam satuan dB (redaman ruang). Gant Rx(db) : Gain antena penerima dalam satuan dB (ketinggian antenna penerima).
Penguatan daya antena adalah besarnya penguatan energy yang dapat dilakukan oleh antena pada saat memancarkan dan menerima sinyal.
Penguatan antena diukur dalam : dBi : relative terhadap antena isotropic (antena titik). dBd : relative terhadap sebuah antena dipole.
Loss (Pelemahan) Adalah sebutan atau istilah yang digunakan untuk menyatakan seberapa besar daya input disbanding daya output dari suatu system. Perbandingan daya ini dinyatakan dalam satuan decibel (dB) Loss (dB) = 10 log (Pin/Pout)
Redaman Dalam sebuah system komunikasi radio ada banyak hal yang memungkinkan terjadinya redaman pada kekuatan sinyal. Beberapa diantaranya adalah kabel, konektor, anti-petir, udara (free space), maupun berbagai halangan lain seperti pohon Ingat “3 dB Rule”. Untuk setiap 3 dB gain/loss kita akan double daya (gain) atau kehilangan setengah daya (loss). Contoh : -3 dB = 1/2 daya (kehilangan setengah daya) -6 dB = 1/4 daya (kehilangan seperempat daya) +3 dB = 2x daya (double daya) +6 dB = 4x daya (naik daya empat kali)
Gain (Penguatan) Adalah sebutan atau istilah yang digunakan untuk menyatakan seberapa besar daya output disbanding daya input dari suatu sistem. Perbandingan daya ini dinyatakan dalam satuan decibel (dB) Gain (dB) = 10 log (Pout/Pin)
Radiasi Daya Pancar Daya yang dipancarkan dari antenna dapat di ukur dengan dua 2 cara yaitu: Effective Isotropic Radiated Power (EIRP) dalam dBm = daya di input antenna [dBm] + penguatan antenna [dBi]. Effective Radiated Power (ERP) dalam dBm = daya di input antenna [dBm] + penguatan antenna [dBd].
Propagasi di Udara (Free Space) Pada saat sinyal meninggalkan antenna, sinyal akan berpropagasi atau lepas ke udara. Antenna yang kita gunakan akan menentukan bagaimana propagasi akan terjadi.
Line of Sight Memperoleh Line of Sight (LOS) yang baik antara antenna pengirim dan antenna penerima sangat penting sekali baik untuk instalasi Point to Point dan Point to Multipoint.
Ada dua (2) jenis LOS yang biasanya harus di perhatikan dalam instalasi, yaitu : Optical LOS – berhubungan dengan kemampuan masing-maisng untuk melihat. Radio LOS – berhubungan dengan kemampuan penerima radio untuk “melihat” sinyal dari pemancar radio.
Teori Fresnel Zone digunakan untuk mengkuantifikasi Radio Line of Sight. Bayangkan sebuah Fresnel Zone sebagai lorong berbentuk bola rugby dengan antenna pemancar & penerima di ujung-ujungnya
Jika ada halangan di wilayah Fresnel Zone maka performance system akan terganggu. Beberapa efek yang akan terjadi adalah: Reflection (Refleksi). Gelombang yang menabrak merambat menjauhi bidang datar & mulus yang di tabrak. Multipath fading akan terjadi jika gelombang yang datang secara langsung menyatu di penerima dengan gelombang pantulan yang juga datang tapi dengan fasa yang berbeda. Refraction (Refraksi). Gelombang yang menabrak merambat melalui bidang yang dapat memudarkan (scattering) pada sudut tertentu. Pada frekuensi di bawah 10GHz kita tidak terlalu banyak terganggu oleh hujan lebat, awan, kabut dsb. Redaman pada 2.4GHz pada hujan 150mm/jam adalah sekitar 0.01dB/km. Diffraction (Difraksi). Gelombang yang menabrak melewati halangan dan masuk ke daerah bayangan.
Konsep Level daya (dBm,dBW)
Decibel Adalah Satuan untuk menyatakan power loss/gain.
Contoh perhitungan dB Diketahui : P1 30 dBm GA 30 dB RL 110 dB
Ditanya = P2 dalam dBm dan Watt ? 1 Watt =.......... dBm = 10 log 1 = 33 dBm Penyelesaian : P2 = P1 + GA - RL + GB = 30 + 30 – 110 + 30 P2 = -20 dBm
dBm = -20 = log x −20 10 = log x - 2 = log x X = 10 −2 X = 0,01 mW X = 10 −2 x 10 −3 X = 10 −5 W
Parameter yang mempengaruhi kondisi propagasi 1. Fading 2. Noise 3. Interferensi
Fading Adalah Fluktuasi amplituda sinyal Fading margin adalah level daya yang harus dicadangkan yang besarnya merupakan selisih antara daya rata-rata yang sampai di penerima dan level sensitivitas penerima
Noise Adalah sinyal yang tidak diinginkan. Sifatnya mengganggu sinyal asli (informasi), Dan munculnya tidak bisa diduga (unpredictable).
Noise dibagi menjadi 2 kelompok Internal Noise, yang disebabkan oleh : Panas dari komponen (Thermal Noise). Intermodulasi (Inter modulation Noise). Cakap Silang (Crosstalk noise). External noise, yang disebabkan oleh : Atmospheric (Atmospheric Noise). Extraterrestrial (Extraterrestrial Noise). Perbuatan orang (Man Made Noise).
Interferensi Adalah gangguan yang timbul akibat adanya sinyal lain dengan frekwensi sama dan yang mempunyai daya cukup besar.
PARAMATER S/N, BER Parameter S/N (SIGNAL TO NOISE RATIO) Noise merupakan suatu sinyal gangguan yang timbul dari berbagai sumber. Salah satu sumber gangguannya yaitu dari karakter piranti elektronik , noise atau biasa kita sebut derau ini bisa di sebut noise alami. Noise atau derau disebabkan fluktansi sejumlah pembawa muatan akibat adanya gangguan dari energi luar , pengaruhnya akan terlihat ketika sinyal yang di gunakan cukup lemah sehingga mengganggu pengamatan.
S/N atau SNR adalah pengukuran berdasarkan perbandingan antara level power sinyal informasi dengan level power noise yang diterima. Nilai SNR dipakai untuk menunjukkan kualitas jalur (medium) koneksi. Makin besar nilai SNR, makin tinggi kualitas jalur tersebut. Nilai SNR suatu jalur dapat dikatakan pada umumnya tetap, berapapun kecepatan data yang melalui jalur tersebut.
Dengan SNR dapat dilakukan evaluasi dan antisipasi pengaruh derau dari luar. SNR biasanya diukur pada ujung penerimaan dari 10 sistem telekomunikasi sebelum proses deteksi sinyal. Secara matematis, SNR dinyatakan dalam satuan desibel (dB) dengan menggunakan rumusan :
Ada beberapa parameter-parameter lain yang berkaitan dengan parameter S/N ratio, yakni seperti : C/N ratio Perbandingan antara level power sinyal pemodulasi (carrier) dengan sinyal penginterferensi (interferer) yang diterima. C/I ratio Perbandingan antara level power sinyal pemodulasi (carrier) dengan sinyal penginterferensi (interferer) yang diterima. Merupakan batas ambang sinyal carrier yang masih dapat di- demodulasi dengan baik oleh demodulator Energi per bit terhadap kebisingan (Eb/N0) Energi per bit terhadap kebisingan merupakan parameter penting dalam komunikasi digital atau transmisi data.
Noise Figure Noise figure adalah perbedaan desibel (dB) antara output suara dari penerima sebenarnya untuk output suara penerima "ideal" dengan keuntungan keseluruhan yang sama dan bandwidth NF = (S/N)in / (S/N)out
Parameter BER (BIT ERROR RATE) Bit Rate (Kecepatan bit) ialah kecepatan pengirimian (transmisi) bit-bit sinyal dalam komunikasi digital dalam waktu 1 detik, dimana satuannya bit perdetik Bit Error Rate ialah perbandingan antara jumlah bit yang diterima salah dengan jumlah total bit yang diterima. Pengukuran BER ini spesifik hanya pada sistem komunikasi digital dan diukur pada level baseband