Perkembangan Fisik dan Kognitif Akademi Perawat Panti Waluya 24 Oktober 2009
Perkembangan Manusia Hereditas (bawaan) VS Pengaruh lingkungan Pada beberapa kasus, perbedaan yang dialami setiap individu merupakan pengaruh hereditas saja mis : orang yang terlahir dengan kondisi buta warna, tidak dapat dilatih Ada pula yang dikarenakan pengaruh lingkungan saja mis: kemampuan anak dlm berbahasa Inggris ditentukan oleh bagaimana penggunaan bhs tsb di lingkungan sekitarnya
Prinsip Genetis Manusia memiliki 23 pasang kromosom dalam setiap nukleus Kecuali pada sel telur dan sperma yang memiliki 23 kromosom yang tidak berpasangan Kromosom terdiri atas gen yang mengontrol proses kimiawi dalam pertumbuhan
Prinsip Genetis Gen bertanggung jawab dalam pembentukan DNA, warna rambut, warna kulit, dsb Gen dominan = satu gen single yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan efek tertentu Gen resesif = gen yang dapat menghasilkan efek bila gen dominan tidak muncul
Prinsip Genetis Contoh: anda dapat memiliki warna mata biru apabila anda memiliki 2 gen dominan untuk mata berwarna biru Bila anda memiliki 2 gen resesif untuk mata biru, maka tidak ada kemungkinan untuk memiliki bermata biru
Gen Seks Wanita sepasang gen X yang satu aktif, yang lain diam secara acak (random) Pria gen X dan Y Terbentuknya janin wanita atau pria ditentukan oleh ayah X (dari Ibu) + X (dari ayah) = XX (anak wanita) X (dari Ibu) + Y (dari ayah) = XY (anak pria)
Anak Kembar Monozygotic = kembar identik pasti sama jenis kelamin Dizygotic = kembar fraternal, karena seperti kakak beradik yang dilahirkan bersamaan bisa beda jenis kelamin
Anak Kembar Riset terhadap 100 pasang anak kembar monozygotic dan dizygotic yang dibesarkan secara terpisah dan dikumpulkan pada saat dewasa Pasangan monozygotic memiliki kesamaan dengan pasangannya dalam: hobi, jwbn pada tes kepribadian, pandangan politis, kepuasan kerja & hidup, kemungkinan mengalami gangguan jiwa, konsumsi jus & kopi dan preferensi menjadi morning/evening people
Anak Kembar Hasil penelitian tsb merupakan bukti bahwa anak kembar (terutama monozygotic) lebih banyak dipengaruhi oleh faktor genetik dalam pertumbuhannya, meskipun mereka dibesarkan secara terpisah
Anak Adopsi Lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka tumbuh dan dibesarkan yaitu keluarga adopsinya Namun … susah untuk menentukan karena terkadang anak adopsi bertumbuh sesuai dengan kondisi genetis yang sama dengan orangtua biologisnya Dipengaruhi oleh prenatal environment
Anak Adopsi Prenatal environment adalah situasi yang sangat mempengaruhi janin selama di dalam kandungan Misal: ibu peminum/perokok berat, pemakai obat-obatan terlarang, kurang gizi Seringkali Prenatal environment kurang diperhatikan dalam menentukan kondisi anak setelah lahir mis: anak tidak sehat karena selama hamil, ibu kurang gizi
Pengaruh Genetis dalam Perilaku Ada pengaruh genetis dalam beberapa perilaku: rasa sendiri, perilaku sosial, waktu yang dihabiskan untuk menonton TV, dan kehidupan rohani (hanya seberapa rajin anda beribadah di tempat agama) Pilihan agama tidak dipengaruhi oleh faktor genetis sama sekali
Pengaruh Genetis dalam Perilaku Pengaruh langsung terhadap struktur otak, produksi neurotransmitters dan reseptor dari neurotransmitters, mengontrol jenis reseptor warna pada mata dan titik-titik rasa pada lidah Pengaruh tidak langsung terhadap kemampuan sosialisasi kita Mis: anda terlahir sangattttt cantik pria akan selalu tersenyum pada anda rasa percaya diri dan kemampuan sosialisasi anda akan meningkat
Interaksi Hereditas dan Lingkungan Shyness (pemalu) terkait dengan temperamen Temperamen tendensi untuk menjadi aktif/tidak aktif, suka aktivitas luar ruangan/ dalam ruangan dan heboh/biasa aja dalam menanggapi stimulus sebagian dipengaruhi oleh faktor genetik
Perkembangan Janin Zigot terbentuk ketika sel telur dibuahi oleh sel sperma Janin terbentuk 8 minggu setelah dibuahi 6 minggu setelah pembuahan otak sudah cukup matang untuk melakukan beberapa gerakan pertama di dalam kandungan Minggu ke-36 otak dapat memerintahkan janin untuk menggerakan kepala sebagai respon terhadap bunyi; mata sebagai bentuk bangun dan tidur
Perkembangan Janin Janin menerima nutrisi dari ibu Jika ibu mengkonsumsi NAPZA maka janin juga akan mengalami efek sampingnya Jika ibu kekurangan gizi anak cenderung lahir dengan berat badan rendah mempengaruhi kemampuan kognitif nya di kemudian hari
Perkembangan Janin Fetal Alcohol Syndrome = kondisi bayi yang tidak sempurna karena ibu mengkonsumsi alkohol selama periode kehamilan Pertumbuhan kepala dan badan yang terhambat Formasi mata, telinga dan jantung yang tidak sempurna Kerusakan sistem saraf – kejang, hiperaktif, gangguan belajar dan retardasi mental
Perkembangan Kognitif Untuk mengukur kemampuan kognitif anak-anak, diperlukan standar pengukuran yang berbeda dengan dewasa Orang dewasa seringkali salah paham dengan maksud anak dan sebaliknya
Perkembangan Kognitif Piaget Perkembangan intelektual pada anak-anak tidak hanya merupakan akumulasi pengalaman sebelumnya Namun, anak membentuk proses mental ketika berinteraksi dengan lingkungannya
Perkembangan Kognitif Piaget Schema sebuah cara yang terorganisir untuk berinteraksi dengan obyek di dalam dunia Contoh: seorang bayi telah mempelajari schema memegang dan schema menghisap Melalui proses asimilasi anak akan mengaplikasikan schema lama ke obyek/problem baru Contoh: anak akan menggunakan schema memegang dan menghisap dalam belajar minum susu dengan gelas (tidak lagi dengan botol)
Perkembangan Kognitif Piaget Akomodasi proses memodifikasi schema lama agar sesuai dengan pengalaman baru Contoh : anak akan belajar untuk menggunakan gelas plastik saja, karena tidak dapat pecah apabila terlepas dari tangannya Penggunaan asimilasi dan akomodasi dilakukan secara bergantian untuk mencapai equilibrium (keseimbangan)
Tahap Perkembangan Kognitif Piaget Sensorimotor = lahir – hampir 2 tahun Pre-operasional = 2-7 tahun Konkrit operasional = 7-11 tahun Formal operasional = 11 tahun ke atas
Sensorimotor Perilaku yang muncul hanya respon motorik sederhana Bayi hanya merespon stimulus yang mereka lihat dan dengar pada saat itu saja Memahami ‘sense of self’ keberadaan dirinya Dimulai pada usia yang berbeda untuk setiap anak diawali ketika anak mulai bisa merasa malu
Pre-operasional Ditandai dengan 3 aspek: Egosentris : bukan egois, namun anak memandang bahwa pusat dunia adalah dirinya dan belum bisa memahami kondisi dari sisi orang lain Tidak dapat membedakan penampilan dengan realitas Belum memahami konsep: angka, panjang, volume, luas dan berat dari suatu obyek
Konkrit Operasional Mulai mampu memahami konsep/masalah secara konkrit, namun belum mampu memahami konsep/ide yang abstrak Belum dapat membedakan bahwa jumlah titik-titik di bawah ini sama . . . . . . . . . . . .
Formal Operasional Mampu memahami konsep abstrak dalam suatu situasi Telah menguasai kemampuan berpikir logis, deduktif dan menyusun rencana sistematis