MARKING (TANDA-TANDA VISUIL) Dwi sri Wiyanti.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Konfigurasi Bandara (Runway)
Advertisements

PETA MEDIA PEMBELAJARAN GEOGRAFI KELAS VII PADA
Teknik Pencahayaan pada fotografi
PERENCANAAN BANDAR UDARA
DRAINASE LAPANGAN TERBANG
AIR TRAFFIC CONTROL (PENGENDALIAN LALULINTAS UDARA)
KONFIGURASI BANDARA TAXIWAY.
PENDIDIKAN LALU LINTAS
PEKERJAAN DASAR – DASAR SURVEY PEMETAAN
SKETSA DAN GAMBAR TEKNIK
Cara-cara Penggambaran Khusus
CERMIN.
Difraksi celah tunggal, celah ganda, celah persegi , celah lingkaran, celah banyak, dan daya urai optik EKO NURSULISTIYO.
MIKROSKOP DAN PENGGUNAANNYA
Sapteno Neto Smpn 1 Tamiang Layang.
0.5 SIMETRI DAN PENCERMINAN
LESSON - 7 ( LAPANGAN TERBANG ) Materi : Perencanaan Lapangan Terbang
LESSON - 5 ( LAPANGAN TERBANG ) Materi : Perencanaan Lapangan Terbang
KELOMPOK X OPTIKA GEOMETRI GUNAWAN ( D )
11 JENIS-JENIS SISTEM PENGENDALIAN TRANSPORTASI SISTEM PENGENDALIAN:
ATLETIK : LARI SAMBUNG, LEMPAR CAKRAM
PERANCANGAN GEOMETRIK AREAL PENDARATAN
S1 Teknik Informatika Disusun Oleh Dr. Lily Wulandari
Light and Colour Caroline.M( ) Ribkah.S( )
CAHAYA.
Instrument Landing System
5.5. PENGUKURAN POLIGON 5.1. Persiapan Pengukuran
Pertemuan 6 Proses Pembentukan Benda dan Proyeksi Benda
BANDAR UDARA.
PROYEKSI SIKU-SIKU gambar proyeksi siku-siku dilihat dari enam arah pandang yaitu Pandangan Atas (PA) adalah tampak benda bila dilihat dari atas Pandangan.
Pengukuran Intensitas Penerangan
Basic Design Principles
William Stallings Data and Computer Communications 7th Edition
Proyeksi dan Perspektif
bagian-bagian dari lapangan terbang
KARAKTERISTIK PESAWAT TERBANG
CAHAYA CAHAYA.
Cahaya dan Optik Oleh Meli Muchlian, M.Si.
KONSEP PEMOTRETAN.
JENIS-JENIS SISTEM PENGENDALIAN TRANSPORTASI
Gerhana Bulan Dan Matahari
INTERFERENSI Irnin Agustina D.A., M.Pd
SIFAT SIFAT PESAWAT BERKAITAN DENGAN DESAIN BANDARA
Media Pembelajaran Interaktif
LATIHAN UAS EKO NURSULISTIYO.
Pembiasan Lensa Ganda.
Bab 1 Peta dan Pemetaan.
AIR TRAFFIC CONTROL (PENGENDALIAN LALULINTAS UDARA)
POLARISASI Gelombang cahaya adalah gelombang transversal dengan medan magnet B dan medan listrik E yang saling tegak lurus. Gelombang cahaya yang merupakan.
Warna, Symbol, Safety dan Typography OSKAR JUDIANTO SSn. MM. MDs.
BAHAN KULIAH HKM LALIN OLEH : AIRI SAFRIJAL RAMBU-RAMBU DAN
Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat V. PENGUKURAN WILAYAH
LENSA CEKUNG.
Difraksi celah tunggal, celah ganda, celah persegi , celah lingkaran, celah banyak, dan daya urai optik.
Lima kunci menjadi pengemudi yang selamat
uraian fenomena dapat dijelaskan dalam teks eksplanasi kompleks.
PRECISION APPROACH PATH INDICATOR
Optik Geometri Pemantulan.
Transportasi dalam Bangunan
Unversitas Esa Unggul CAHAYA DAN ALAT-ALAT OPTIK PERTEMUAN KE - VIII
Difraksi celah tunggal, celah ganda, celah persegi , celah lingkaran, celah banyak, dan daya urai optik EKO NURSULISTIYO.
DRAINASE JALAN RAYA.
Pengukuran Intensitas Penerangan
Kelompok 3 : Ranugrah Pamula Priyoga Resty Rika Primeswari Rizky Rendyana Firmansyah Ronny Hendratmoko Saktya Dewanta
Rambu rambu Masuk (dipasang di Pintu Masuk) : 1 buah 1.Arah Ke Kanan 2.Tulisan MASUK 3.Warna Sama (biru dan Hijau, Warna Tepi Putih) 4.Ada 2 sisi rambu2nya.
Localizer Yaitu peralatan navigasi yang memberikan informasi mengenai kelurusan pesawat dengan garis tengah landasan.
DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN PENGHUBUNG Landasan pacu (runway) adalah bagian dari fasilitas utama pada lapangan terbang yang digunakan untuk proses.
Powerpoint Templates Page 1 Powerpoint Templates bagian-bagian dari lapangan terbang.
Sifat Cahaya Cahaya sebagai gelombang Cahaya dihasilkan dari getaran-listrik dan getaran magnet yang merambat sehingga cahaya merupakan gelombang elektromagnetik.
PENERANGAN JALAN UMUM. TUJUAN PEMBELAJARAN 1.Siswa dapat menjelaskan konsep dasar penerangan jalan umum. 2.Setelah melihat bahan tayang ini, siswa dapat.
Transcript presentasi:

MARKING (TANDA-TANDA VISUIL) Dwi sri Wiyanti

Marking Tanda-tanda garis dan nomor dibuat pada perkerasan landasan dan taxiway agar pilot mendapat alat bantu dalam mengemudikan pesawatnya pada saat mendarat ke landasan serta menuju apron melalui taxiway. Marking hanya berguna pada siang hari saja , sedangkan pada malam hari fungsi marking digantikan oleh sistem perlampuan.

Warna Marking : Warna Putih digunakan pada landasan yang mempunyai perkerasan aspal 2. Warna Kuning digunakan untuk taxiway dan apron Pada dasarnya digunakan warna mencolok

Macam Tipe Marking : Marking Landasan Marking Taxiway Marking untuk Area yang Dibatasi Marking untuk Obyek Tetap

Marking Landasan Menurut ICAO : Landasan Approach presisi Landasan yang dilengkapi dengan ILS (Instrumen Landing System) 2. Landasan Approach non presisi Landasan yang dibantu dengan peralatan VOR (Very High Frekuensi Omny Radio Range) sebagai pedoman nagi pesawat yang mendarat ke landasan 3. Landasan Non Instrumen Merupakan Basic Runway

Macam-macam Marking Landasan Nomor Landasan Marking sumbu landasan Marking Threshold Marking untuk Jarak-jarak Tetap Marking Touchdown Zone Marking Tepi Landasan

Nomor Landasan Ditempatkan di ujung landasan sebagai nomor pengenal landasan, terdiri dari dua angka, pada landasan sejajar harus dilengkapi dengan huruf L atau R atau C. Dua angka merupakan angka persepuluhan terdekat dari utara magnetis, dipandang dari arah approach, ketika pesawat akan mendarat Misalnya landasan dg azimut magnetis 82 maka nomor landasan 08. Azimut magnetis 86 maka nomor landasan 09

b. Marking sumbu landasan Ditempatkan sepanjang sumbu landasan berawal dan berakhir pada nomor landasan, kecuali pada landasan yang bersilangan, landasan yang lebih dominan sumbunya terus, yang kurang dominan sumbunya terputus Berupa garis putus-putus dengan panjang dan pemutusan sama. Panjang strip bersama gapnya 50 – 75 m. Lebar strip 0,3 – 0,9 m tergantung kelas landasan

c. Marking Threshold Ditempatkan di ujung landasan, sejauh 6 m dari tepi ujung landasan membujur landasan, panjang 30 m, lebar 1,8 m, bayangkan seperti tuts piano dengan jarak antara 1,8 m

d. Marking untuk Jarak-jarak Tetap (Fixed Distance Marking) Berbentuk empat persegi panjang, berwarna Menyolok (orange). Ukuran panjang 45 – 60m, lebar 6 – 10m terletak simetris kanan kiri sumbu landasan, marking ini yang terujung berjarak 300m dari threshold

e. Marking Touchdown Zone Terdiri dari pasangan-pasangan berbentuk segi empat di kanan kiri sumbu landasan lebar 3 m dan panjang 22,5m utk strip-strip tunggal, utk strip ganda ukuran 22,5 x 1,8 dg jarak 1,5

f. Marking Tepi Landasan (Runway Side Stripe Marking) Mrpkan Garis Lurus di tepi landasan, memanjang sepanjang landasan dengan lebar strip 0,9m, bagi landasan dg lebar > 30m. Lebar strip 0,45 bagi landasan < 30m. Berfungsi sebagai batas landasan terutama bila warna landasan hampir sama dengan warna shoulder

f. Marking Tepi Landasan (Runway Side Stripe Marking) Mrpkan Garis Lurus di tepi landasan, memanjang sepanjang landasan dengan lebar strip 0,9m, bagi landasan dg lebar > 30m. Lebar strip 0,45 bagi landasan < 30m. Berfungsi sebagai batas landasan terutama bila warna landasan hampir sama dengan warna shoulder

Marking Taxiway Terdiri dari : Marking Sumbu Taxiway Sebagai garis pedoman dari sumbu landasan masuk ke taxiway, berbentuk garis selebar 15 cm berwarna kuning 2. Marking Posisi Taxi Holding Sebagai tanda bahwa taxiway akan berpotongan dengan landasan. Pesawat harus berhenti disini sebelum mendapat perintah PLLU masuk ke landasan

Marking Untuk Area yang Dibatasi Landasan atau taxiway yang tidak digunakan dan ditutup untuk kegiatan lalu lintas pesawat, diberi tanda silang berwarna kuning

Marking Untuk Obyek Tetap menara air, antena, gedung/bangunan yang diperkirakan menjadi halaman harus diberi tanda yang menyolok misalnya diberi warna putih orange berganti ganti kotak-kotak

Perlampuan Approach (Approach Lighting) Ketika pilot akan mendarat terdapat penglihatan dengan rentang kemiringan tertentu, untuk memenuhi rentang kemiringan itu sinar-sinar lampu threshold maupun lampu landasan belum memadai. Maka dibuatlah lampu-lampu yang memenuhi kebutuhan tentang kemiringan tadi yang disebut approach lighting system. Sistem perlampuan ini bisa memberikan informasi dengan kemiringan yang diinginkan, intensitas cahayanya bisa diatur sehingga menjamin informasinya mencapai mata pilot dalam keadaan cuaca jelek maupun baik dimalam hari tanpa menyilaukan mata pilot

Perlampuan Threshold (Threshold Lighting) Saat melakukan approach final saat melakukan pendaratan, pilot harus membuat keputusan untuk melakukan pendaratan atau membatalkannya karena missed approach. Tanda threshold yang segera dikenal oleh pilot merupakan pedoman bagi pilot apakah dia bisa membuat keputusan untuk mendarat atau tidak.

Perlampuan Threshold (Threshold Lighting) Dg alasan ini maka daerah sekitar threshold harus mendapat perhatian perlampuannya. Pada lapangan terbang besar threshold bisa dikenali sebagai perlampuan menerus berwarna hijau, melintang landasan dari tepi ke tepi. Lampu threshold dipandang dari pesawat yang akan mendarat berwarna hijau, tetapi sebaliknya berwarna merah sebagai pertanda akhir ujung landasan

Perlampuan Landasan Sesudah pesawat melintasi threshold, pilot harus menyempurnakan pendaratan dengan menyentuh perkerasan. Dalam tahap ini diperlukan alat bantu visual yang dirancang agar pilot mendapat informasi sumbu, untuk menghindari perpindahan roda pesawat keluar jalur dan mengetahui jarak yang telah terlewati. Cahaya lampu harus diatur sedemikian sehingga pilot mudah dan cepat menafsirkan sumbu dan jarak

Perlampuan Landasan Lampu Tepi Landasan Unit-unit lampu tepi landasan dipasang tetap, ditinggikan sekitar 30cm diatas perkerasan, setiap lampu dirancang dengan lensa khusus hingga pertemuan sinar dua lampu yang bersebelahan hanya bisa menyinari ke bawah arah perkerasan Unit lampu dipasang pada fitting yang mudah patah sehngga kalau terlanggar sayap pesawat atau roda pesawat bukan merupakan penyebab kecelakaan. Sinar Lampunya memancar tdk lebih tinggi 75 cm dari permukaan perkerasan

Perlampuan Landasan b. Sumbu Landasan dan Touch Down Zone Sebuah pesawat akan mendarat dengan mengikuti tuntunan approach light data, pilot melihat sumber- sumbar cahaya yang tampak pd perpanjangan sumbu landasan, selanjutnya melintas threshold dan tampak strip yang dibatasi oleh dua garis lampu tepi landasan, krn jarak antara dua tepi landasan culup jauh shb sumbu landasan tdk terlihat (gelap) Untuk menerangi daerah gelap di tengah landasan dan memberi pedoman arah dipasang lampu touch down zone

Lampu Taxiway Pada lapangan terbang besar, sistem taxiway bisa sangat kompleks, sehingga diperlukan sistem perlampuan yang memadai. Lampu tepi taxiway berwarna biru, lampu sumbu taxiway berwarna hijau

Lampu Taxiway Kriterianya : Taxiway harus dirancang shg mudah dikenali dan tidak terkacau dengan landasan Tanda keluar dan masuk landasan harus mudah dikenali terutama pada rapid taxiway dimana pilot harus tahu dimana harus belok ke taxiway 400 – 500 m sebelum pesawat sampai ke titik belok Harus merupakan pedoman sepanjang taxiway Perpotongan taxiway dengan landasan harus jelas ditandai Rute dari landasan ke apron dan sebaliknya harus gampang dikenali