MARKING (TANDA-TANDA VISUIL) Dwi sri Wiyanti
Marking Tanda-tanda garis dan nomor dibuat pada perkerasan landasan dan taxiway agar pilot mendapat alat bantu dalam mengemudikan pesawatnya pada saat mendarat ke landasan serta menuju apron melalui taxiway. Marking hanya berguna pada siang hari saja , sedangkan pada malam hari fungsi marking digantikan oleh sistem perlampuan.
Warna Marking : Warna Putih digunakan pada landasan yang mempunyai perkerasan aspal 2. Warna Kuning digunakan untuk taxiway dan apron Pada dasarnya digunakan warna mencolok
Macam Tipe Marking : Marking Landasan Marking Taxiway Marking untuk Area yang Dibatasi Marking untuk Obyek Tetap
Marking Landasan Menurut ICAO : Landasan Approach presisi Landasan yang dilengkapi dengan ILS (Instrumen Landing System) 2. Landasan Approach non presisi Landasan yang dibantu dengan peralatan VOR (Very High Frekuensi Omny Radio Range) sebagai pedoman nagi pesawat yang mendarat ke landasan 3. Landasan Non Instrumen Merupakan Basic Runway
Macam-macam Marking Landasan Nomor Landasan Marking sumbu landasan Marking Threshold Marking untuk Jarak-jarak Tetap Marking Touchdown Zone Marking Tepi Landasan
Nomor Landasan Ditempatkan di ujung landasan sebagai nomor pengenal landasan, terdiri dari dua angka, pada landasan sejajar harus dilengkapi dengan huruf L atau R atau C. Dua angka merupakan angka persepuluhan terdekat dari utara magnetis, dipandang dari arah approach, ketika pesawat akan mendarat Misalnya landasan dg azimut magnetis 82 maka nomor landasan 08. Azimut magnetis 86 maka nomor landasan 09
b. Marking sumbu landasan Ditempatkan sepanjang sumbu landasan berawal dan berakhir pada nomor landasan, kecuali pada landasan yang bersilangan, landasan yang lebih dominan sumbunya terus, yang kurang dominan sumbunya terputus Berupa garis putus-putus dengan panjang dan pemutusan sama. Panjang strip bersama gapnya 50 – 75 m. Lebar strip 0,3 – 0,9 m tergantung kelas landasan
c. Marking Threshold Ditempatkan di ujung landasan, sejauh 6 m dari tepi ujung landasan membujur landasan, panjang 30 m, lebar 1,8 m, bayangkan seperti tuts piano dengan jarak antara 1,8 m
d. Marking untuk Jarak-jarak Tetap (Fixed Distance Marking) Berbentuk empat persegi panjang, berwarna Menyolok (orange). Ukuran panjang 45 – 60m, lebar 6 – 10m terletak simetris kanan kiri sumbu landasan, marking ini yang terujung berjarak 300m dari threshold
e. Marking Touchdown Zone Terdiri dari pasangan-pasangan berbentuk segi empat di kanan kiri sumbu landasan lebar 3 m dan panjang 22,5m utk strip-strip tunggal, utk strip ganda ukuran 22,5 x 1,8 dg jarak 1,5
f. Marking Tepi Landasan (Runway Side Stripe Marking) Mrpkan Garis Lurus di tepi landasan, memanjang sepanjang landasan dengan lebar strip 0,9m, bagi landasan dg lebar > 30m. Lebar strip 0,45 bagi landasan < 30m. Berfungsi sebagai batas landasan terutama bila warna landasan hampir sama dengan warna shoulder
f. Marking Tepi Landasan (Runway Side Stripe Marking) Mrpkan Garis Lurus di tepi landasan, memanjang sepanjang landasan dengan lebar strip 0,9m, bagi landasan dg lebar > 30m. Lebar strip 0,45 bagi landasan < 30m. Berfungsi sebagai batas landasan terutama bila warna landasan hampir sama dengan warna shoulder
Marking Taxiway Terdiri dari : Marking Sumbu Taxiway Sebagai garis pedoman dari sumbu landasan masuk ke taxiway, berbentuk garis selebar 15 cm berwarna kuning 2. Marking Posisi Taxi Holding Sebagai tanda bahwa taxiway akan berpotongan dengan landasan. Pesawat harus berhenti disini sebelum mendapat perintah PLLU masuk ke landasan
Marking Untuk Area yang Dibatasi Landasan atau taxiway yang tidak digunakan dan ditutup untuk kegiatan lalu lintas pesawat, diberi tanda silang berwarna kuning
Marking Untuk Obyek Tetap menara air, antena, gedung/bangunan yang diperkirakan menjadi halaman harus diberi tanda yang menyolok misalnya diberi warna putih orange berganti ganti kotak-kotak
Perlampuan Approach (Approach Lighting) Ketika pilot akan mendarat terdapat penglihatan dengan rentang kemiringan tertentu, untuk memenuhi rentang kemiringan itu sinar-sinar lampu threshold maupun lampu landasan belum memadai. Maka dibuatlah lampu-lampu yang memenuhi kebutuhan tentang kemiringan tadi yang disebut approach lighting system. Sistem perlampuan ini bisa memberikan informasi dengan kemiringan yang diinginkan, intensitas cahayanya bisa diatur sehingga menjamin informasinya mencapai mata pilot dalam keadaan cuaca jelek maupun baik dimalam hari tanpa menyilaukan mata pilot
Perlampuan Threshold (Threshold Lighting) Saat melakukan approach final saat melakukan pendaratan, pilot harus membuat keputusan untuk melakukan pendaratan atau membatalkannya karena missed approach. Tanda threshold yang segera dikenal oleh pilot merupakan pedoman bagi pilot apakah dia bisa membuat keputusan untuk mendarat atau tidak.
Perlampuan Threshold (Threshold Lighting) Dg alasan ini maka daerah sekitar threshold harus mendapat perhatian perlampuannya. Pada lapangan terbang besar threshold bisa dikenali sebagai perlampuan menerus berwarna hijau, melintang landasan dari tepi ke tepi. Lampu threshold dipandang dari pesawat yang akan mendarat berwarna hijau, tetapi sebaliknya berwarna merah sebagai pertanda akhir ujung landasan
Perlampuan Landasan Sesudah pesawat melintasi threshold, pilot harus menyempurnakan pendaratan dengan menyentuh perkerasan. Dalam tahap ini diperlukan alat bantu visual yang dirancang agar pilot mendapat informasi sumbu, untuk menghindari perpindahan roda pesawat keluar jalur dan mengetahui jarak yang telah terlewati. Cahaya lampu harus diatur sedemikian sehingga pilot mudah dan cepat menafsirkan sumbu dan jarak
Perlampuan Landasan Lampu Tepi Landasan Unit-unit lampu tepi landasan dipasang tetap, ditinggikan sekitar 30cm diatas perkerasan, setiap lampu dirancang dengan lensa khusus hingga pertemuan sinar dua lampu yang bersebelahan hanya bisa menyinari ke bawah arah perkerasan Unit lampu dipasang pada fitting yang mudah patah sehngga kalau terlanggar sayap pesawat atau roda pesawat bukan merupakan penyebab kecelakaan. Sinar Lampunya memancar tdk lebih tinggi 75 cm dari permukaan perkerasan
Perlampuan Landasan b. Sumbu Landasan dan Touch Down Zone Sebuah pesawat akan mendarat dengan mengikuti tuntunan approach light data, pilot melihat sumber- sumbar cahaya yang tampak pd perpanjangan sumbu landasan, selanjutnya melintas threshold dan tampak strip yang dibatasi oleh dua garis lampu tepi landasan, krn jarak antara dua tepi landasan culup jauh shb sumbu landasan tdk terlihat (gelap) Untuk menerangi daerah gelap di tengah landasan dan memberi pedoman arah dipasang lampu touch down zone
Lampu Taxiway Pada lapangan terbang besar, sistem taxiway bisa sangat kompleks, sehingga diperlukan sistem perlampuan yang memadai. Lampu tepi taxiway berwarna biru, lampu sumbu taxiway berwarna hijau
Lampu Taxiway Kriterianya : Taxiway harus dirancang shg mudah dikenali dan tidak terkacau dengan landasan Tanda keluar dan masuk landasan harus mudah dikenali terutama pada rapid taxiway dimana pilot harus tahu dimana harus belok ke taxiway 400 – 500 m sebelum pesawat sampai ke titik belok Harus merupakan pedoman sepanjang taxiway Perpotongan taxiway dengan landasan harus jelas ditandai Rute dari landasan ke apron dan sebaliknya harus gampang dikenali