Menulis Aitem Kecerdasan Emosional

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pengembangan Instrumen Penelitian
Advertisements

Bab 3 Kecerdasan emosi.
KONSEP DIRI.
PENILAIAN RANAH AFEKTIF
BAB III ANGKET DWI ATMAJA, S.Pd, M.Psi
PERILAKU ORGANISASI POSITIP
Bab 9 Pengukuran dan desain instrumen dalam survei.
PERTEMUAN 15.
PERTEMUAN 15 KONFLIK.
12. PENGUMPULAN DATA ARTI PENGUMPULAN DATA
OLEH : ARUM PUSPITA SARI NPM :
Guru yang memiliki EQ seperti apa?
Problem Solving.
OLEH : SARAH DEVINA NPM :
METODE PENELITIAN KUANTITATIF
METODE PENELITIAN KUANTITATIF
Konstruksi Tes 11 Validitas Alat Ukur.
 Instrumen adalah suatu alat yang memenuhi persyaratan akademis shg dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur suatu obyek ukur atau mengumpulkan data.
KECERDASAN INTRAPERSONAL
Pengembangan Instrumen Penelitian
PENGEMBANGAN KARAKTER DOSEN PGPAUD
PENGEMBANGAN INSTRUMEN
PSP.
Assalamu Alaikum Wr. Wb..
MERANCANG KUESIONER by WIDYA.
VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN
Psikometri VALIDITAS ISI.
Minggu 5 By: Natalia Konradus
ADAPTATION SKILLS.
Penyusunan Instrumen Penelitian
KONSELING KELOMPOK.
Hubungan Efikasi Diri dan Pengambilan Keputusan dengan Kinerja
VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Pengembangan Instrumen Penelitian
Pengembangan Instrumen Penelitian
Hubungan Komunikasi Interpersonal Orang Tua dengan Self Efficacy Pada Remaja BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa remaja disebut juga dengan period.
Instrumen penelitian.
PENYUSUNAN DAN PENGEMBANGAN ALAT UKUR
Validitas Nurul Qomariyah.
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
Persepsi Persepsi memiliki makna penting dalam perilaku manusia. Perilaku seseorang didasarkan pada persepsi mengenai realitas yang dihadapi dalam kehidupanya,
INSTRUMENT/KUISIONER,
Kecakapan Antarpribadi
Skala Psikologi Sebagai Alat Ukur
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
Standar Pelayanan Pekerjaan Sosial di bidang kesehatan.
Membuat Kuesioner (Opersionalisasi Konsep)
KONSEP SEHAT-SAKIT JIWA
Syarat-syarat data yang baik adalah:
MODEL-MODEL DAN DASAR-DASAR PENSKALAAN
Pemberdayaan Diri Suksma Ratri.
Tahapan Hubungan Terapeutik Perawat – Klien
Pengujian Alat Pengumpulan Data.
VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN
METODE DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Konstruksi Tes 11 Validitas Alat Ukur.
KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA
Mengapa Manajer perlu memahami PO ?
PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
(Life Skills) Keterampilan Hidup Moh. Tohirin Hasan &
Gisely Vionalita SKM. M.Sc. Program Studi Kesehatan Masyarakat
Penyusunan Instrumen.
PENYUSUNAN INSTRUMEN PENELITIAN
PENGUJIAN HIPOTESIS MENGUMPULKAN DATA
Kecerdasan emosional “Pentingnya Kecerdasan Emosional bagi Pemimpin di Sektor Publik dan cara meningkatkannya” Ayunda Ramadhani M.Psi., Psikolog Disajikan.
 IQ (Intelegence Quotient) yang artinya ukuran kemampuan intelektual, analisis, logika, dan rasio seseorang. IQ adalah istilah kecerdasan manusia dalam.
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
Psikometri VALIDITAS ISI.
KONSTRUKSI ALAT UKUR (Definisi dan Tujuan)
Transcript presentasi:

Menulis Aitem Kecerdasan Emosional By Natalia Konradus

Definisi Operasional Kecerdasan Emosional Kecerdasan emosi merupakan kemampuan seseorang untuk mengenali emosi yang ada dalam diri sendiri dan orang lain, kemampuan untuk memotivasi diri dan berempati, serta mengatur dan mengendalikan emosi tersebut dengan baik dalam hubungan dengan orang lain. Kecerdasan emosi pada subjek diketahui berdasarkan skor yang diperoleh dari skala kecerdasan emosi. Skala kecerdasan emosi dalam penelitian ini dikembangkan berdasarkan aspek-aspek kecerdasan emosi yang diungkapkan oleh Dr. Reuven Bar-On (dalam Carr, 2004), yaitu aspek intrapersonal, aspek interpersonal, aspek kemampuan beradaptasi, aspek manajemen stres, dan aspek suasana hati. Semakin tinggi nilai skor yang diperoleh, maka semakin tinggi kecerdasan emosi, sebaliknya semakin rendah nilai skor maka semakin rendah kecerdasan emosi.

Aspek-aspek Kecerdasan Emosional menurut Bar-On – Aspek Intrapersonal Aspek intrapersonal meliputi keterampilan mengenali emosi diri, ketegasan (sikap asertif), kebebasan, self-regard, dan aktualisasi diri. Mengenali emosi diri adalah kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi sendiri. Sikap asertif adalah kemampuan untuk mengungkapkan pikiran, keyakinan dan perasaan dalam cara yang tidak agresif untuk membela hak-hak pribadi. Kebebasan adalah kemampuan untuk menjadi mandiri dan mengendalikan diri dalam berpikir dan tindakan, dan bebas dari ketergantungan emosional. Self-regard mengacu pada kemampuan untuk memahami, menerima dan menghormati diri sendiri. Aktualisasi diri adalah kemampuan untuk mewujudkan potensi diri dan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Aspek-aspek Kecerdasan Emosional menurut Bar-On – Aspek Interpersonal Aspek interpersonal meliputi keterampilan empati, tanggung jawab sosial dan pengelolaan hubungan interpersonal. Empati adalah kemampuan untuk menyadari, memahami, dan menghargai perasaan orang lain. Tanggung jawab sosial adalah kemampuan untuk bekerja sama dan memberikan kontribusi konstruktif terhadap kelompok sosial. Pengelolaan hubungan interpersonal mengacu pada kemampuan untuk membuat dan memelihara persahabatan ditandai dengan kedekatan emosional dan keintiman psikologis.

Aspek-aspek Kecerdasan Emosional menurut Bar-On – Aspek Kemampuan Beradaptasi Aspek kemampuan beradaptasi meliputi keterampilan pemecahan masalah, pengujian realitas, dan fleksibelitas. Pemecahan masalah adalah kemampuan untuk mengidentifikasi masalah sosial dan interpersonal, kemudian berusaha untuk memecahkannya dan melaksanakan solusi yang efektif. Pengujian realitas adalah kemampuan untuk mengevaluasi kesesuaian antara pengalaman subyektif dan situasi eksternal obyektif. Fleksibilitas adalah kemampuan untuk memodifikasi pikiran, perasaan dan perilaku diri agar sesuai dengan perubahan situasi.

Aspek-aspek Kecerdasan Emosional menurut Bar-On – Aspek Manajemen Stres Aspek manajemen stres meliputi keterampilan toleransi stres, dan pengendalian impuls. Toleransi stres mengacu pada kemampuan untuk menahan penumpukkan kesulitan, tantangan, stres dan emosi yang kuat tanpa dengan cara yang emosional. Pengendalian impuls mengacu pada kemampuan untuk menolak atau menunda dalam bertindak atas dorongan dan mengendalikan emosi diri.

Aspek-aspek Kecerdasan Emosional menurut Bar-On – Aspek Suasana Hati Aspek suasana hati meliputi keterampilan mempertahankan kebahagiaan dan optimis. Mempertahankan kebahagiaan adalah kemampuan untuk menikmati kebahagiaan diri sendiri dan orang lain, untuk bersenang-senang, mengekspresikan perasaan positif dan harus puas dengan kehidupan. Optimis adalah kemampuan untuk melihat sisi terang dalam menghadapi kesulitan.

No. Dimensi Indikator 1 Intrapersonal Mengenali emosi diri Sikap asertif Kebebasan Self-regard Aktualisasi diri 2 Interpersonal Empati Tanggung jawab sosial Pengelolaan hubungan interpersonal 3 Kemampuan beradaptasi Pemecahan masalah Pengujian realitas Fleksibelitas 4 Manajemen stres Toleransi stres Pengendalian impuls 5 Suasana hati Mempertahankan kebahagiaan optimis

Tahap Pelaksanaan Uji Coba Skala Kecerdasan Emosional Item Wording CVR Content Validity Ratio Pengambilan Data

1. Item Wording Item wording: cara untuk meminimalkan bias respon ekstrim dan bias kesepakatan. Cara melakukan item wording Lakukan diskusi dengan responden mengenai aitem-aitem yang akan diujikan. Lakukan konsultasi dengan ahli bahasa mengenai penyusunan kalimat pada aitem

Hasil Item Wording

Pernyataan (*aitem unfavorable) Item wording Aspek Indikator No. Aitem Pernyataan (*aitem unfavorable) Sebelum Direvisi Item wording Intrapersonal Sikap asertif 9 Saya akan langsung mengutarakan apa yang saya sukai atau tidak sukai dengan tetap menghargai pendapat orang lain Ketika saya tidak sependapat pada suatu hal, saya akan langsung mengutarakannya dengan tetap menghargai pendapat orang lain 11 Saya menerima apapun pendapat orang lain walaupun saya tidak setuju* Saya menerima pendapat orang lain walaupun saya tidak setuju* Kebebasan 15 Keadaan emosi saya tidak bergantung pada perhatian yang diberikan oleh orang lain Saya berprasangka baik terhadap segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan saya Self-regard 23 Saya kecewa karena memiliki banyak kekurangan* Saya kurang menyadari kelemahan yang ada pada diri sendiri* Aktualisasi diri 32 Saya telah menunjukkan bahwa saya mampu melakukan hal penting yang belum pernah saya lakukan sebelumnya Saya yakin dapat melakukan hal penting yang belum pernah saya lakukan sebelumnya

Pernyataan (*aitem unfavorable) Aspek Indikator No. Aitem Pernyataan (*aitem unfavorable) Sebelum Direvisi Item wording Interpersonal Tanggung jawab sosial 10 Saya senang mengikuti kegiatan sosial Saya senang mengikuti kegiatan sosial 16 Saya senang bekerjasama dengan orang lain untuk melakukan sesautu yang bermanfaat bagi orang lain Saya senang bekerjasama dengan orang lain untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat Pengelolaan hubungan interpersonal 24 Saya gengsi untuk menyapa lebih dahulu ketika bertemu dengan orang yang saya kenal* Saya enggan untuk menyapa lebih dahulu ketika bertemu dengan orang yang saya kenal*

Pernyataan (*aitem unfavorable) Kemampuan beradaptasi Aspek Indikator No. Aitem Pernyataan (*aitem unfavorable) Sebelum Direvisi Item Wording Kemampuan beradaptasi Pemecahan masalah 3 Saya segera mencari solusi untuk menyelesaikan masalah yang saya miliki Saya mencari solusi untuk menyelesaikan masalah yang saya hadapi Pengujian realitas 17 Saya menjadikan pengalaman sebagai pelajaran sebelum melakukan sesuatu Saya menjadikan pengalaman sebagai pelajaran Fleksibelitas 25 Saya mampu mengubah pikiran, perasaan, dan perilaku saya agar sesuai dengan kenyataan yang ada Saya mampu mengkondisikan pikiran, perasaan, dan perilaku saya agar sesuai dengan situasi yang ada

Pernyataan (*aitem unfavorable) Aspek Indikator No. Aitem Pernyataan (*aitem unfavorable) Sebelum Direvisi Item Wording Manajemen stress Toleransi stress 13 Saya suka melampiaskan kekesalan saya pada benda atau orang disekitar saya* Saya melampiaskan kekesalan pada benda disekitar* Pengendalian impuls 22 Saya dapat menahan amarah saya dengan menarik napas panjang ketika mengalaminya Saya menahan amarah dengan menarik napas panjang 26 Ketika seseorang membuat saya kesal, saya menahan diri untuk tidak melampiaskan kekesalan saya secara langsung kepadanya Ketika seseorang membuat saya kesal. saya menahan diri untuk tidak melampiaskannya secara langsung 30 Saya mudah terpancing amarah jika berada dalam situasi yang memanas* Saya mudah marah jika berada dalam situasi yang tidak menyenangkan*

2. Content Validity Ration (CVR) Sebuah panel subjek-matter experts diminta untuk menunjukkan apakah suatu aitem pengukuran dalam satu skala lainnya adalah “penting” sebagai bentuk operasionalisasi bangunan teori. Untuk mengukur CVR, sejumlah ahli (panel) diminta untuk memeriksa setiap aitem pada instrumen pengukuran. Penyekoran terdiri dari tiga alternatif, yaitu aitem tertentu adalah relevan, kurang relevan atau tidak relevan dengan domain yang diukur. Penyekoran ini dilakukan terhadap semua aitem.

Hasil Content Validity Ratio (CVR)

Content Vallidity Ratio (CVR) Aspek Indikator No. Aitem Pernyataan (*aitem unfavorable) Sebelum Direvisi CVR Intrapersonal Mengenali emosi diri 4 Ketika saya sedang merasa bahagia, saya suka tersenyum Saya menyadari ketika saya merasa bahagia Sikap asertif 11 Saya menerima pendapat orang lain walaupun saya tidak setuju* Saya langsung menyampaikan pendapat ketika berbeda dengan pendapat orang lain* Kebebasan 15 Saya berprasangka baik terhadap segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan saya Saya dapat segera bangkit kembali setelah melewati tekanan Self-Regard 23 Saya kurang menyadari kelemahan yang ada pada diri sendiri* Saya kurang menyadari kelemahan diri sendiri*

Pernyataan (*aitem unfavorable) Aspek Indikator No. Aitem Pernyataan (*aitem unfavorable) Sebelum Direvisi CVR Interpersonal Tanggung jawab sosial 10 Saya senang mengikuti kegiatan sosial Saya bersedia mengikuti kegiatan sosial 16 Saya senang bekerjasama dengan orang lain untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat Saya mampu bekerjasama dengan orang lain Manajemen stres Pengendalian impuls 22 Saya menahan amarah dengan menarik napas panjang Saya mampu menahan amarah ketika sedang kesal Suasana hati Mempertahankan kebahagiaan 8 Saya berbagi kebahagiaan dengan orang-orang terdekat Saya menceritakan hal-hal bahagia yang saya alami dengan orang lain

Skala Kecerdasan Emosional Fix untuk Uji Coba

VARIABEL KECERDASAN EMOSI Terdiri dari 32 item 75 orang TKI (try out sekarang) 70 orang TKI (skripsi) Jumlah responden : Tempat : PT Bagus Bersaudara di Jatikramat, Bekasi Selatan Waktu ambil data : Rabu, 16 Oktober 2013

Data Skripsi

Blueprint Skala Kecerdasan Emosional No Aspek Nomor Aitem Jumlah Aitem Valid Favorable Unfavorable 1 Intrapersonal 1, 4*, 9, 15*, 20, 28, 32* 11*, 18*, 23* 4 2 Interpersonal 2*, 10, 16, 21, 5*, 24 3 Kemampuan beradaptasi 3, 6, 12, 17*, 25, 29 - 5 Manajemen stres 7*, 22, 26*, 13*, 30 Suasana hati 8, 14*, 19, 27*, 31 Total 18 Keterangan: * adalah aitem yang gugur

Daya Diskriminasi Item & Reliabilitas (Skripsi) Terdiri dari 32 item 14 aitem gugur) 18 aitem valid Aitem yang valid bergerak dengan rentang korelasi antara 0,296 sampai dengan 0,624 Koefisien daya diskriminasi aitem yang digunakan adalah ≥ 0,27. Pertimbangan berdasarkan r tabel dengan responden berjumlah 70 dengan taraf signifikansi 5%, maka r tabel sebesar 0,235 (Hadi & Pamardiyanto, 1997). Jadi, dalam penelitian ini dapat digunakan koefisien daya diskriminasi aitem sebesar ≥ 0,27.

Reliabilitas

Daya Diskriminasi Item

Data Setelah Revisi

Blueprint Skala Kecerdasan Emosional No Aspek Nomor Aitem Jumlah Aitem Valid Favorable Unfavorable 1 Intrapersonal 1, 4, 9, 15*, 20, 28, 32 11*, 18, 23* 7 2 Interpersonal 2*, 10, 16, 21, 5, 24 5 3 Kemampuan beradaptasi 3, 6, 12, 17, 25, 29 - 6 4 Manajemen stres 7, 22, 26, 13, 30* Suasana hati 8, 14, 19, 27, 31 Total 27 Keterangan: * adalah aitem yang gugur

Setelah dilakukan CVR 5 aitem gugur 27 aitem valid Day diskriminasi bergerak dengan rentang korelasi antara 0,301 sampai dengan 0,760.

Hasil dan Pembahasan Daya diskriminasi aitem dan reliabilitas meningkat, hal ini disebabkan karena aitem-aitem yang lulus lebih banyak. Aitem-aitem yang lulus lebih banyak dikarenakan kemudahan responden dalam memahami kalimat pada aitem-aitem pada alat ukur, sehingga tidak adanya kesulitan dalam memberikan respon. Pengambilan data dilakukan pada satu PPTKIS saja, sedangkan saat skripsi pengambilan data dilakukan pada beberapa PPTKIS. Hal tersebut dapat memengaruhi ketika responden mengisi kuesioner karena kondisi responden yang berbeda-beda (waktu istirahat, waktu belajar, dsb) yang mengharuskan responden mengisi kuesioner tersebut.

Kesimpulan Skripsi Setelah Try Out Responden 70 75 Aitem gugur 14 5 Aitem valid 18 27 Rentang daya diskriminasi item 0,296 s.d 0,624 0,301 s.d 0,760 Reliabilitas 0,797 0,908