(DENTINOGENESIS) Fidya, drg, MSi PEMBENTUKAN DENTIN (DENTINOGENESIS) Fidya, drg, MSi
Dibentuk pada janin minggu ke 20. Sabut dari Korff bergabung dengan lamina basalis menebal (membrana preformativa) Membrana preformativa diapit oleh: Sel ameloblas Sel odontoblas
Sel mesenchym dekat membrana preformativa membesar (Odontoblas) Odontoblas sabut kolagen predentin bahan dasar organik Dentin
Bentuk sel odontoblas: Silindris pendek, tersusun dalam satu lapis sepanjang membrana basalis. Letak inti lebih ke arah basal. Odontoblas meninggalkan juluran sitoplasmanya di dalam dentin: Kanalikuli dentinalis Tome’s fibers Proses terus berulang selapis demi selapis. Sel odontoblas terus aktif.
KALSIFIKASI/PENGAPURAN Mula2 berupa bulatan/globule berfusi lapisan homogen Terjadi pengapuran secara linear : pengapuran kearah pulpa sejajar dengan arah mundurnya odontoblas.
Pembentukan Pulpa
pada minggu ke-8, pada insisivus terdapat tanda proliferasi dan kondensasi dari elemen mesenkhim pada dental papilla. Bentuk pulpa yang akan terjadi nanti sdh tergambar spt pada fase genta. Sabut pulpa embrional disebut SABUT ARGYROPHIL Tak ada sabut kolagen yang matur kec sabut yang mengikuti pembuluh darah.
Saat pertumbuhan gigi, pembuluh darah dalam pulpa bertambah dan sel tumbuh berbentuk bintang diantara jar ikat. Pada perifer pulpa, sel bertambah banyak. Diantara epithelium dan pulpa terdapat daerah tanpa sel daerah bebas sel dari WEIL. daerah ini mengandung banyak sabut.
PEMBENTUKAN SEMENTUM
Dibentuk setelah dentin akar terbentuk. Dentin akar Epithelial root sheat dari Hertwig Proses pembentukan sementum: Sel-sel dari dental sac akan membentuk: 1. Sementoblast Sementosit Sementum 2. Osteoblast Osteosit Tulang alveolar 3. Fibroblast sabut kolagen & Periodontal jar. Ikat periodontal membran
Pembentukan Periodontal Membran
Periodontal membran berasal dari dental sac yang meliputi benih gigi. Disekitar benih gigi tampak 3 zona : 1. Outer zone: Berisi sabut yang berhub dengan tulang. 2. Inner Zone: Berisi sabut yang berdekatan dengan gigi. 3. Intermediate: Berisi sabut diantara kedua sabut diatas.
Selama pembentukan sementum, sabut inner zone akan lekat pada permukaan akar. Bila gigi bergerak kedalam rongga mulut terjadi penyesuaian fungsional dari sabut ini. Bila gigi sudah mencapai dataran oklusi dan akar sudah terbentuk sempurna maka penyesuaian fungsional telah lengkap. Perubahan susunan dari periodontal membran berlangsung selama hidup.
PEMBENTUKAN ENAMEL ( AMELOGENESIS )
Terjadi 2 tahap : Pembentukan enamel matrix Mineralisasi/ pengapuran dan maturasi.
1. Pembentukan Enamel Matrix Setelah selapis dentin terbentuk, ameloblas mengeluarkan cairan sepanjang dentin sehingga terbentuk enamel matrix yang pertama Dentino Enamel Membran Berdifusi dengan bahan interprismatik, sehingga enamel tak berhubungan langsung dengan dentin.
Ameloblas mengeluarkan tonjolan sitoplasma, disebut tonjolan dari Tomes (TOME’S PROCESSUS) yang mengandung banyak granula. Tonjolan ini berubah bentuk menjadi enamel matrix dari perifer ke arah dalam. Pembentukan Tome’s Processus ini terjadi secara bertahap, sampai tebal enamel tercapai. Tiap enamel rod berasal dari satu ameloblas.
Setelah enamel selesai terbentuk: Ameloblast Primary enamel cuticle Sisa enamel organ yang tersisa Stratum intermedium Reduced enamel epithelium Secondary enamel cuticle Membrana dari Nasmyth .
2. Mineralisasi dan Maturasi Melalui proses: Terjadi segera setelah terbentuk segmen pertama + bahan antar prismata. Konsentrasi 30% dari konsentrasi pengapuran total.Hasil pengapuran: KRISTAL APATIT Pengapuran enamel dimulai dari puncak mahkota ke arah cervical, pengapuran dari DEJ ke arah perifer. Terjadi integrasi dari 2 proses diatas.
Hipoplasia & Hipokalsifikasi Hipoplasia: suatu keadaan enamel yang pada waktu pembentukan enamel matrix mengalami gangguan. Hipokalsifikasi: Keadaan yang terjadi oleh karena kekurangan pengapuran pada saat maturasi.
Terima Kasih