Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

HISTOLOGI SISTEM PENCERNAAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "HISTOLOGI SISTEM PENCERNAAN"— Transcript presentasi:

1 HISTOLOGI SISTEM PENCERNAAN
Anggota Kelompok 9 : Aini Sahira Melania Monica Olga Resti Amiyanti

2 Pengertian Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan adalah tabung hampa yg panjang atau saluran yang dimulai pada rongga mulut dan berakhir pada anus. Sistem ini terdiri dari rongga, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Terkait dengan saluran pencernaan terdiri atas organ pencernaan aksesori, kelenjar ludah, hati, dan pankreas.

3 RONGGA MULUT Dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapis tanduk
Sel-sel permukaan mempunyai inti dengan sedikit granul keratin didalamnya Pada bagian bibir dapat diamati peralihan antara epitel tanpa lapisan tanduk menjadi epitel berlapis tanduk Lamina propianya berpapil dan menyatu dengan submukosa yang mengandung kelenjar-kelenjar liur kecil secara difus Atap rongga mulut terdiri atas palatum durum dan palatum mole, dilapisi oleh epitel berlapis gepeng sejenis Pada palatum durum, membran mukosa melekat pada jaringan tulang Bagian pusat palatum mole adalah otot rangka dengan banyak kelenjar mukosa dalam submukosanya. Uvula palatina adalah sebuah tonjolan berbentuk kerucut kecil yang menjulur ke bawah dari bagian tengah batas bawah palatum mole.

4 Sumber: Atlas Histologi
Bagian Bibir

5 LIDAH Lidah adalah massa otot rangka yang ditutupi membran mukosa yang strukturnya bervariasi menurut daerah yang diamati Serat-serat otot saling menyilang dalam 3 bidang yang biasanya dipisahkan oleh jaringan ikat. Membran mukosa melekat dengan erat pada otot Pada permukaan bawah lidah, mukosanya licin. Permukaan dorsal lidah tidak teratur, di anterior ditutupi banyak sekali tonjolan kecil yang disebut papilla

6 Sepertiga bagian posterior permukaan dorsal lidah dipisahkan dari dua per tiga bagian anteriornya oleh batas bentuk V Dibelakang batas bentuk V, permukaan lidah bertonjolan kecil-kecil terutama terdiri atas 2 jenis kelompok limfosit kecil: kelompok kecil limfonoduli dan tonsila lingualis dengan limfonoduli berkumpul mengelilingi invaginasi dari membran.

7 Sumber: Atlas Histologi
Bagian Belakang Lidah Sumber: Atlas Histologi

8 Bagian Posterior Lidah
Sumber: Atlas Histologi

9 Sumber: Atlas Histologi
Ujung Lidah

10 Papila Papila adalah penonjolan epitel mulut serta lamina propria yang mengambil bentuk-bentuk dan fungsi berlainan Ada 4 jenis papila: 1. Papila Filiformis Ciri-ciri : Berbentuk kerucut memanjang Jumlahnya banyak dan tersebar di seluruh permukaan lidah Epitel tidak mengandung kuncup kecap, namun seringkali sebagian berlapis tanduk

11 2. Papila Fungiformis Ciri-ciri : Mirip jamur karena memiliki tangkai sempit dan bagian atas melebar dengan permukaan yang licin Mengandung kuncup kecap pada permukaan atasnya, tersebar secara tidak teratur di antara papila filiformis

12 3. Papila Foliata Ciri-ciri : Kurang berkembang pada manusia Terdiri atas 2 atau lebih rabung (ridge) dan alur (furrow) paralel pada permukaan dorsolateral lidah Duktus dari kelenjar serosa bermuara pada dasar alur

13 4. Papila Sirkumvalata Ciri-ciri : Gambar 7-12 papila sirkular yang sangat besar Permukaan datarnya menonjol di atas papila lain Tersebar di sepanjang daerah V pada bagian posterior lidah Banyak kelenjar serosa Alur mirip parit ini mengalirkan cairan di atas sejumlah besar kuncup kecap yang terdapat sepanjang sisi papila sirkumvalata Kelenjar ini mensekresikan lipase Terdapat juga kelenjar mukosa dan serosa kecil tersebar pada pelapis rongga mulut

14 Sumber: Atlas Histologi
Papila Sumber: Atlas Histologi

15 2. FARING Faring merupakan rongga peralihan antara rongga mulut dan sistem pernapasan dan sistem pencernaan Faring membentuk hubungan antara nasal dan laring Dilapisi oleh epitel berlapis gepeng jenis mukosa, kecuali pada daerah bagian bagian respirasi yang tidak mengalami gesekan Daerah terakhir dilapisi oleh epitel bertingkat silindris bersilia bersel goblet Faring mengandung tonsila Mukosa faring memiliki banyak kelenjar mukosa kecil dalam lapisan jaringan ikat padat Muscular konstriktor dan longitudinalis faring terletak diluar lapisan

16 3. GIGI DAN STRUKTUR TERKAIT
Pada orang dewasa normal terdapat 32 gigi tetap (permanen) tersebar dalam 2 lengkung simetris bilateral dalam tulang maksila dan mandibula 8 gigi dengan setiap kuadrannya : 2 insisivus, 1 kaninus, 2 premolar, 3 molar Gigi tetap didahului oleh 20 gigi susu (desidua) Ke-12 gigi molar tetap tidak memiliki pendahulu gigi desiduanya Tiap gigi terdiri atas bagian yang menonjol di atas gingival (gusi), bagian mahkota (korona), satu atau lebih radiks di bawah gingival yang menahan gigi dalam soket tulang yang disebut alveolus, masing-masing gigi satu (gambar 15-4)

17 Sumber: Atlas Histologi

18 Korona ditutupi oleh email yang sangat keras
Radiks ditutupi oleh sementum Kedua pelapis ini bertemu pada bagian leher (serviks gigi) Bagian dalam gigi mengandung materi berkapur disebut dentin , mengelilingi rongga berisi jaringan dikenal sebagai rongga pulpa (gambar 15-4) Rongga pulpa meluas ke apeks radiks Tempat sebuah muara (foramen apikal) memungkinkan masuk dan keluarnya pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf dari rongga pulpa Ligamen atau membran periodontal adalah struktur fibrosa berkolagen yang tertanam dalam sementum yang berfungsi menanam gigi dengan erat pada soket tulangnya (alveolus)

19 Dentin Adalah jaringan yang mengapur mirip tulang tetapi lebih keras Kandungan garam kalsiumnya lebih tinggi (70 % dari berat kering) Tersusun atas serat kolagen tipe I, glikosaminoglikan, garam kalsium dalam bentuk kristal hidroksiapatit Matriks organik dentin dihasilkan oleh odontoblas Odontoblas adalah sel langsing terpolarisasi hanya menghasilkan matrik organik pada permukaan dentin Sel-sel ini memiliki struktur sel penghasil secret terpolarisasi dengan granual sekresi yang mengandung sebuah inti pada basisnya Odontoblas mempunyai cabang sitoplasma halus yang menerobos secara tegak lurus terhadap lebar dentin yaitu juluran odontoblas Juluran halus ini berjalan dalam saluran halus disebut tubul dentin yang bercabang-cabang dekat batas dentin dan (gambar 15-6) Matriks yang dihasilkan odontoblas pada mulanya belum mengandung mineral yang disebut predentin (gambar 15-5)

20 Adalah unsur paling keras pada tubuh manusia dan paling banyak mengandung kalsium Terdiri atas ± 95% garam kalsium (terutama hidroksiapatin, 0,5 % materi organik), dan air Dibentuk oleh sel-sel ektodermal Matriks organik terdiri atas sekurang-kurangnya 2 golongan protein heterogen disebut amelogenin dan enamelin terdiri atas batang atau kolom kristal hidroksiapatit memanjang Batang (prisma) dihubung menjadi satu oleh antar batang Matriks dihasilkan oleh sel-sel disebut ameloblas merupakan sel silindris REK dan kompleks golgi yang berkembangbiak terdapat di atas inti Setiap ameloblas memiliki juluran apikal dikenal sebagai prosesus Tomes yg mengandung banyak granul sekresi

21 Pulpa Pulpa gigi terdiri atas jaringan ikat longgar Unsur utamanya adalah odontoblas, fibroblast, serabut kolagen halus, substansi dasar dengan glikosaminoglikans (Gambar 15-7) Pulpa adalah jaringan dgn banyak saraf dan pembuluh darah Pembuluh darah dan serat saraf bermielin memasuki foramen apikal dan bercabang-cabang banyak

22 Struktur Terkait Struktur yang berfungsi mempertahankan gigi dalam tulang maksila dan mandibula terdiri atas sementum, ligament periodontal, tulang alveolus, dan gingival

23 A. Sementum Jaringan yg ditutupi dentin radiks dan komposisinya serupa tulang dan tidak ada sistem Harvers serta pembuluh darah Pada bagian apikal radiks lebih tebal dan terdapat sel-sel yg tampak mirip osteosit yaitu sementosit Sementosit terkurung dalam lakuna yg saling berhubungan melalui kanalikuli

24 B. Ligamen Periodontal Terdiri atas sejenis khusus jaringan ikat padat yg serat-seratnya masuk ke dalam sementum gigi dan menambatnya pada dinding tulang sakunya dan memungkinkan gigi sedikit digerakkan Berfungsi sebagai periosteum bagi tulang alveolus Kolagen dari ligament periodontal memiliki ciri yg mirip jaringan belum dewasa Celah-celah diantara serat-seratnya terisi dengan glikosaminoglikans

25 C. Tulang Alveolus Berkontak langsung dgn ligamen periodontal dan merupakan jenis tulang belum dewasa Mempunyai serat-serat kolagen yg tidak disusun menurut pola berlamel khas pada tulang dewasa Tulang yg paling dekat pada akar gigi membentuk soket gigi Pembuluh darah dan saraf melintasi tulang alveolus ini menuju foramen apikal dari radiks untuk measuki pulpa

26 D. Gingiva Adalah membran mukosa yg secara erat melekat pada periosteum tulang maksila/ mandibula Terdiri atas epitel berlapis gepeng dan banyak papil jaringan ikat Epitel ini melekat pada gigi oleh kutikula yg mempunyai lamina basal tebal dan membentuk perlekatan epitel Got-tlieb Sel-sel epitel melekat pada kutikula oleh hemidesmosom Di antara dan epitel terdapat celah gingival , merupakan lekukan sempit disekeliling korona

27 ESOFAGUS Saluran cerna yg merupakan tabung berotot berfungsi memindahkan makanan dari mulut ke dalam lambung dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk (Gambar 15-9) Umumnya memiliki lapisan sama dgn yang ada pada bagian lain saluran cerna Dalam submukosa terdapat kelompokan kelenjar penghasil mukus kecil yaitu kelenjar esophageal Pada lamina propria dekat lambung, terdapat kelompok kelenjar disebut kelenjar kardia esophagus yg juga menghasilkan mukus Pada ujung distal esophagus, lapisan otot terdiri atas serat otot polos, pada bagian tengah terdapat campuran serat otot bergaris (rangka) dan serat otot polos, pada ujung proksimal hanya dijumpai serat otot rangka Hanya bagian esophagus dalam rongga periotoneum ditutupi oleh serosa, sisanya ditutupi lapisan jaringan ikat longgar disebut adventisia

28 Sumber: Atlas Histologi

29 LAMBUNG Adalah organ endokrin-eksokrin campuran yg mencerna makanan dan mensekresikan hormon Bagian saluran cerna yg melebar dengan fungsi utama menambahkan cairan asam pada makanan yg masuk, mengubahnya melalui aktivitas otot menjadi masa kental (khimus), melanjutkan proses pencernaan yg telah dimulai dalam rongga mulut dgn menghasilkan enzim proteolitik pepsin, membentuk lipase lambung yg menguraikan trigliserida dengan bantuan lipase lingual Lambung dibedakan atas 4 daerah berdasarkan pengamatan makroskopis (Gambar 15-10) yaitu kardia, fundus, korpus dan pilorus Bagian fundus dan korpus memiliki struktur mikroskopis identik, sehingga secara histologi hanya ada 3 daerah Mukosa dan submukosa lambung yg tidak di regangkan tampak berlipat-lipat memanjang disebut rugae Bila lambung sedang terisi makanan, maka lipatan ini akan merata

30 Sumber: Atlas Histologi

31 Sumber: Atlas Histologi

32 Mukosa Mukosa lambung terdiri atas epitel permukaan yg menekuk dengan kedalaman bervariasi ke dalam lamina propria membentuk foveola gastrika (sumur lambung/gastric pit) Ke dalam sumur-sumur ini bermuara kelenjar-kelenjar tubular bercabang (kardia, fundus, dan pilorus) Lamina propria lambung terdiri atas jaringan ikat longgar berbaur dengan otot polos dan sel limfosit Selapis otot polos yaitu muskularis mukosa yg memisahkan mukosa dari submukosa di bawahnya Lapis ini terdiri atas kelompok serat-serat longitudinal luar dan serat-serat sirkular dekat ke lumen

33 Bila permukaan lambung di amati dgn perbesaran lemah, tampak banyak takikan melingkar atau lonjong pada epitel pelapis, yg merupakan muara sumur lambung atau foveola gastrika (Gambar dan 15-11) Epitel pelapis permukaan dan sumur lambung adalah epitel selapis silindris Bila dilepaskan dari sel-sel ini mucus membentuk lapisan tebal yg melindungi sel-sel ini terhadap pengaruh asam kuat yg dihasilkan lambung

34 Daerah Kardia Kardia adl sabuk melingkar sempit selebar 1,5-3 cm pada peralihan antara esophagus dan lambung (Gambar 15-10) Lamina proprianya mengandung kelenjar kardia tubular simpleks atau bercabang Bagian terminal kelenjar banyak sekali bergelung dan sering dgn lumen lebar Hampir semua sel sekresi menghasilkan mucus dan lisozim , tetapi terlihat beberapa sel parietal (yg menghasilkan HCL) Struktur kelenjar ini serupa dgn kelenjar kardia bagian akhir esophagus

35 Fundus dan Korpus Lamina propria terisi kelenjar lambung (fundus) tubular bercabang , 3-7 di antaranya bermuara pada dasar sumur lambung Bagian leher terdiri atas sel-sel epitel pra-kembang dan sel mukosa leher, sedangkan bagian dasar (atau badan) kelenjar mengandung sel parietal (oksintik) , sel zimogen dan sel enteroendokrin

36 Filorus Pilorus merupakan bagian bawah lambung dan menjadi tempat keluarnya makanan dari lambung yang berhubungan secara langsung dengan usus 12 jari pada usus halus. Pilorus sendiri biasanya bekerja dipengaruhi oleh ph dari suatu makanan. Misalnya jika ph suatu makanan adalah asam, maka otot-otot pilorus mengendur dan membuat pintu-pintu pilorus terbuka. Sedangkan jika ph suatu makanan adalah basa, maka otot-otot pilorus akan berkontraksi yang mengakibatkan pintu-pintu pilorus akan tertutup sehingga makanan tidak bisa keluar.

37 Usus Halus

38 Usus kecil adalah tempat pencernaan makanan terakhir, absorbsi bahan makanan, dan sekresi endokrin.
Dalam usus kecil, proses pencernaan dirampungkan dan produk pencernaan diserap Usus kecil relatif panjang lebih kurang 5 m, memungkin kan kontak lama dengan makanan dan enzim pencernaan Terdiri dari 3 segmen, yaitu duodenum, jejenum dan ileum ketiganya memiliki kesamaan sifat.

39 Usus Kosong (Jejunum) Panjang jejunum 1,5-1,75m. Di dalam jejunum, makanan menjadi bentuk bubur yang lumat dan encer karena mengalami pencernaan secara kimiawi oleh secara sempurna. Usus Penyerapan (Ileum) Panjang ileum 0,75-3,5m. Di dalam ileum, terjadi penyerapan (absorbsi) sari-sari makanan. Permukaan dinding ileum dipenuhi dengan bagian-bagian yang disebut jonjot-jonjot usus (vili) sehingga permukaan usus menjadi semakin luas dan penyerapan dapat berjalan baik.

40 Sumber: https://arifwr.files.wordpress.com

41 Sumber: https://arifwr.files.wordpress.com

42 Sumber: Atlas Histologi

43 Sumber: Atlas Histologi

44 Sumber: Atlas Histologi

45 Membran Mukosa Dilihat dengan mata, pelapis usus kecil tampak melipat-lipat tetap,yaitu Plika sirkularis (Katup Kerckring). Terdiri atas mukosa dan submukosa Berbentuk semilunar, sirkular, atau spiral Plika ini paling berkembang pada dan merupakan ciri dari jejenum Struktur panjangnya 0,5-1,5 mm yang merupakan penjuluran mukosa. Diantara vili terdapat muara-muara kecil dari kelenjar tubular yang disebut intestinal.

46   Pada kelenjar usus kecil terdapat sel prakembang (stem cells) yaitu diantaranya:
1. sel absorbsi 2. Sel Goblet Adalah sel silindris, masing-masing dengan inti lonjong pada setengah bagian basal sel. Terdapat mikrovili yang berhimpit padat. mikrovili mempunyai fungsi fisiologis penting karena sangat memperluas permukan kontak antara permukaan usus dan makanan. Tersebar diantara sel-sel absorbsi , tidak terlalu banyak dalam duodenum dan makin banyak kearah ileum. Sel-sel ini menghasilkan glikoprotein asam yng berfungsi melindungi dan melumasi pelapis usus.

47 3. Sel Paneth 4. sel M (lipatan mikro) Terdapatnya Lisozim, yang merupakakan sebuah enzim yang mencerna dinding sel beberapa bakteri Dapat memasukkan antigen melalui endositosis dan, tempat dimulai respons imun terhadap antigen asing

48 Sumber: Atlas Histologi

49 Hormon yang dihasilkan oleh sel saluran cerna
Letak Kerjanya Kolesistokinin Usus halus Kontraksi kandung empedu, pelepasan enzim pankreas Peptida penghambat gaster Menghambat sekresi HCL Gastrin Gaster dan duodenum Merangsang sekresi HCL dan enzim gaster Glicentin Gester, sus halus & usus besar Merangsang glikogenolisis oleh hepatosit Glukagon Motilin Meningkatkan peristaltik usus

50 Lanjutan... Neurotensin Usus halus
Menurunkan peristaltik usus, menurunkan darah ke ileum Sekretin Merangsang sekresi bikarbonat melalui pankreas Serotonin Gester, sus halus & usus besar Meningkatkan peristaltik usus Somatostatin Gaster dan duodenum Menghambat sel-sel enteroendoktrin Substansi P Urogastrone Kelenjar duodenalis Menghambat sekresi HCL, meningkatkan mitosis sel epitel Peptida vasoaktif usus Meningkatkan peristaltik usus, merangsang sekresi ion, dan air melalui saluran cerna.

51 Usus Besar

52 Usus Besar Terdiri atas membran mukosa tanpa lipatan kecuali pada bagian distalnya (rektum). Pada bagian usus ini tidak ada vili Kelenjar usus panjang-panjang dan ditandai banyaknya sel goblet. Sel-sel absorbsi dan sedikit sel enteroendokrin Epitel pelapisny adalah silindris dan sel-selnya memiliki mikrovili pendek dan tidak teratur , yang memberikan fungsi absorbtif sel-sel ini Fungsi utamanya penyerapan air dan pembentuk massa fekal, dengan produksi mukus. Penyerapan air terjadi secara pasif , setelah transfor aktif dari natrium keluar dari permukan basal sel-sel epitel ini.

53 Sumber: https://arifwr.files.wordpress.com

54 Sumber: Atlas Histologi

55 Sumber: Atlas Histologi

56 Apendiks Apendiks adlah penonjolan keluar (evaginasi) dari dinding sekum: ditandai dengan lumen tidak teratur yang relatif kecil dan sempit, disebabkan banyaknya folikel limfoid dalam dindingnya . struktur umumnya sama dengan usus besar, memiliki kelenjar usus yang lebih sedikit dan tidak mempunyai tenia koli. Ujung apendiks adalah buntu, isisnya segera diganti baru dan seringkali menjadi tempat terjadinya proses peradangan (apendisitis).

57 Sumber: Atlas Histologi

58 Kelenjar –kelenjar yang berhubungan dengan saluran cerna

59 Beberapa kelenjar yang berhubungan dengan saluran cerna
Kelenjar air liur Pankreas Hati

60 Kelenjar air liur Kelenjar eksokrin dalam mulut menghasilkan air liur yang memiliki fungsi digesti, pelumas dan imunologis. Selain kelenjar kecil-kecil yang tersebar di seluruh rongga mulut. Terdapat tiga pasang kelenjar liur besar : kelenjar parotis kelenjar submandibular kelenjar sublingual. Sel-sel ini terdiri atas 2 jenis umum sel sekresi yaitu serosa dan mukosa

61 Bagian-bagian dari kelenjar air liur
Kelenjar parotis Kelenjar parotis merupakan kelenjar asinar bercabang. Bagain sekresi adalah sel serosa. Pada manusia kelnjar parotis memiliki ciri khas sel serosa. Granul sekresi ini memberi reaksi PAS (periodic acid schiff) menandakan adanya polisakarida.

62 2. Kelenjar submandibular (submaksilar)
Kelenjar submaksilara adalah tubulo asinar bercabang. Bagian sekresinya mengandung sel-sel mukosa dan merosa. Sel serosa mengandung granul sekresi protein yang PAS positif karena adanya unsue karbohidrat. Sel serosa adalah unsur utama yang dapat dibedakan dari sel mukosa murni oleh inti dan sitoplasma yang basofilik.

63 Gambar submandibular manusia
Sumber: Histologi Dasar

64 3 . Sublingual Kelenjar ini sama dengan kelenjar submandibular tetapi kelenjar sublingual tidak mengandung asini yang terdiri atas sel serosa saja. Sel utama yang dijumpai dalam kelenjar sublingual adalah sel mukosa dan sel serosa hanya menyusun demilun pada asinus mukosa.

65 Pangkreas Pankreas adalah campuran kelenjar eksokrin dan endokrin yang menperoduksi enzim dan hormon pencernaan. Enzim yang di produksi di simpan dan dilepaskan oleh sel dari bagain eksokrin. Hormonnya disintesis dengan kelompok sel-sel dari jaringan endokrin yang dikenal sebagai pulau-pulau Langerhans.

66 Sumber: Atlas Histologi
Sumber: Histologi Dasar

67 Selain air dan ion pankreas eksokrin manusia mengeluarkan enzim dan proenzim :
Tripsinogen Kimotripsinogen Karboksipeptides Ribonuklease Deoksiribonuklease Triasilgliserol lipase Fosfolipase A2 Elastase Amilase

68 Hati Hati adalah tempat nutrien yang diserap oleh saluran cerna diolah dan disimpan untuk dipakai oleh bagian tubuh lain. Hati menjadi pelantara antara sistem pencernaan dan darah. Ciri-ciri hati Oran tubuh terbesar dan kelenjar terbesar Berat kurang lebih 1,5kg Terletak di rongga perut dibawah fragma Sebagain kecil dipasok oleh arteri hepatika

69 Struktur hati Stroma Hati dibungkus oleh simpai tipis jaringan ikat (kasula glisson) yang menebal dan hilum, tempat vena porta dan arteri hepatika memasuki hati dan duktus hepatikus kiri dan kanan serta tempat keluarnya pembuluh limfe.

70 b. Lobulus hati Komponen strukturial utama dari hati adalah sel hati atau hepatosit yang membentuk lempeng-lempeng yang saling berhubugan. Lobulus hati dibentuk oleh massa jaringan berbentuk poligonal berukuran 0,7 x 2 mm.

71 Gambar Lobulus Hati Sumber: Atlas Histologi Sumber: Histologi Dasar

72 Daftar Pustaka Eroschenko, Victor P Atlas Of Histology With Functional Correlation. USA: Library Of Congress Cataloging- in Publication Data. Jungneira, Carlos I., dkk Histologi Dasar Edisi 8. Jakarta: Buku Kedokteran ECG.


Download ppt "HISTOLOGI SISTEM PENCERNAAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google