Korea Selatan Jajaki Potensi Listrik Tenaga Nuklir Di Indonesia Badan Tenaga Nuklir Nasional J A K A R T A Yth.: Bp. Kepala BadanTenaga Nuklir Nasional GUNTINGAN BERITA Nomor : HHK 2.1/HM 01/11/2015 Hari, tanggal Minggu, 6 Desember 2015 Sumber Berita http://semarang.bisnis.com/read/20151206/12/83434/korea-selatan-jajaki-potensi-listrik-tenaga-nuklir-di-indonesia Hal/Kol. -/- Korea Selatan Jajaki Potensi Listrik Tenaga Nuklir Di Indonesia Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah Korea Selatan menjajaki potensi pengembangan energi nuklir sebagai pembangkit listrik di Indonesia. Dalam kunjungannya ke Jakarta Jumat lalu (4/12), Ketua Korea Electricity Regulatory Commision (KOREC) Oh Tae Gyu mengatakan pihaknya mencari informasi rencana pengembangan nuklir untuk dijadikan pembangkit listrik di Indonesia, mengingat dalam Kebijakan Energi Nasional nuklir bisa menjadi pilihan untuk pengembangan pembangkit listrik di Indonesia. Oh Tae Gyu menjelaskan, saat ini di Korea Selatan pengembangan energi nuklir di sudah mencapai 27% dari komposisi bauran energi pembangkit listrik di negaranya. Dengan angka tersebut, maka menjadi energi primer ketiga setelah gas alam cair (liquified natural gas/LNG) dengan presentase 30,2% dan batubara 28,3% yang dipakai untuk pembangkit listrik. “Minyak bumi hanya 7,6% dan air sebesar 6,9% ,” tutur Oh Tae Gyu, Jumat (4/12/2015). Menurut Oh Tae Gyu, kapasitas pembangkit listrik di Korea Selatan saat ini mencapai 97.289 megawatt (MW) dimana kapasitas pembangkit dari tahun 2010 meningkat rata-rata 4,1% per tahun. Kapasitas pembangkit listrik tersebut untuk melistriki sekitar 50 juta penduduk Korea. Penyediaan tenaga listrik di Korea dilaksanakan beberapa perusahaan antara lain Korea Hydro Nuclear Power (KHNP), Korea Midland Power (KOMIPO), Korea West Power (Kowepo), Korea South Power (KOSOPO), Korea South East Power (KOSEPO), Korea East West Power (KOEWEPO). Copy dikirim kepada Yth.: Deputi Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir Deputi Bidang Teknologi Energi Nuklir Deputi Bidang Pendayagunaan Teknologi Nuklir Jakarta, 7 Desember 2015 Bagian Humas, Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama Sekretariat Utama BGAC-melalui PAIR