Ch. 5. ORGANISASI DAN WEWENANG

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Lesson 11 for June 14, 2014 PARA RASUL DAN HUKUM.
Advertisements

KRISTUS, HUKUM DAN INJIL
Berjalan Bersama Dengan Allah Jemaat adalah Pengantin Kristus
Tujuan Pelayanan Setiap peserta pelatihan ini dipersiapkan untuk mengambil bagian dalam perintisan satu jemaat setempat atau jaringan jemaat setempat yang.
GEREJA.
PELAJARAN SEKOLAH SABAT DEWASA DALAM BENTUK POWERPOINT
Kisah Para Rasul 15:1-21 TANTANGAN DOKTRINAL.
PELAJARAN SEKOLAH SABAT DEWASA DALAM BENTUK POWERPOINT
HAL UTAMA YANG TERUTAMA! (HAGAI)
PELAYANAN SETIAP ANGGOTA
KEDATANGAN YESUS Lesson 1 for April 4, 2015.
Apakah Allah sungguh-sungguh bisa dikenal?
PENEUMATOLOGI Pertemuan ke 6.
Hari Doa Internasional
SIAPAKAH YESUS KRISTUS?
Ch. 8. Keanggotaan dan Perkumpulan
PAULUS: RASUL UNTUK BANGSA LAIN
DARI BUDAK MENJADI AHLI WARIS
JADILAH PEMENANG HIDUP YANG BENAR
OTORITAS PAULUS DAN INJIL
ALLAH KASIH KARUNIA DAN PENGHAKIMAN
KESATUAN INJIL Lesson 3 for July 15, 2017.
Ch. 6. Para Pendeta dan Para Pelayan Jemaat Lainnya
Ch. 7. Mengorganisasi, Menggabungkan, dan Membubarkan Jemaat   dan Perkumpulan Peraturan Jemaat Gereja MAHK Pasal 5. EDISI KE-18 REVISI 2010.
KEHIDUPAN JEMAAT (1 TES 5:12-28) Lesson 10 for September 8, 2012.
Ekaristi Sumber Berkat Dalam Keluarga
GEREJA: BERBAGAI UPACARA DAN RITUAL
RASA MEMILIKI DALAM GEREJA
SAKRAMEN (Pertemuan keempat)
PERSIAPAN UNTUK PENGINJILAN DAN KESAKSIAN
RASUL PAULUS DI ROMA Lesson 1 for October 7, 2017.
GEREJA APOSTOLIK (Gereja dalam Pergerakan Roh).
EVALUASI KESAKSIAN DAN PENGINJILAN
Membawa Kabar Baik.
Lesson 2 for October 14, 2017 PERTENTANGAN.
KEMENANGAN ATAS KUASA-KUASA JAHAT
Tugas Tulislah doa Aku percaya / Syahadat Para rasul ! Apa Paroki anda.
BERSUKACITA DAN BERSYUKUR
Hidup & Beruntungan Kematian & Kecelakan
Lesson 8 for August 23, “Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam.
MEMELIHARA JEMAAT AGAR SETIA
KATEKISASI GEREJA Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka.
Sumber: UU 25/ ORGANISASI KOPERASI Sumber: UU 25/1992
1. MENELUSURI HAKIKAT GEREJA a. Gereja : umat allah Dalam perjanjian baru gambaran gereja sebagai umat allah dapat ditemukan dalam 1ptr. 2:10; rm. 9:25.
KAMU AKAN MENJADI SAKSIKU
KUNCI KEPADA PERSATUAN
MUSYAWARAH YERUSALEM Lesson 8 for August 25, 2018.
BUAH KEBENARAN KELUARGA FILIPUS
PELAYANAN PETRUS Lesson 6 for August 11, 2018.
PARA PEMIMPIN GEREJA MULA-MULA
PENYEBAB PERPECAHAN Lesson 2 for October 13, 2018.
PENTAKOSTA Lesson 2 for July 14, 2018.
KEHIDUPAN DALAM GEREJA MULA-MULA
DIPERSATUKAN DENGAN YESUS
Ayat Responsoria : Mzm 106:1-5
GAMBARAN-GAMBARAN PERSATUAN
SAAT KONFLIK MUNCUL Lesson 7 for November 17, 2018.
PERSATUAN DALAM IBADAH
PERSATUAN DALAM IMAN Lesson 8 for November 24, 2018.
Hukum ALLAH. Hukum ALLAH Waktu ALLAH menyampaikan hukum di atas Bukit Sinai, Allah tidak hanya menyatakan diri-Nya sendiri sebagai penguasa tertinggi.
PERSATUAN DAN HUBUNGAN YANG RUSAK
PENATALAYANAN. PENATALAYANAN APAKAH PENATALAYANAN ITU? Kepada orang Kristen, penatalayanan berarti “tanggung jawab manusia kepada, dan penggunaan daripadanya,
Injil Dari Patmos Lesson 1 for January 5, 2019.
SABAT MENURUT ALKITAB Sabat adalah pusat perbaktian kita kepada Allah. Peringatan atas Penciptaan, yang menyatakan sebab-musabab mengapa Allah harus.
BUKTI YANG PALING MEYAKINKAN
ORGANISASI GEREJA DAN PERSATUAN
-Apakah hati yang jujur itu, dan bagaimana menyingkapkannya.. ? -Budaya modern sering melihat kejujuran sebagai sesuatu yang samar-samar. -Kebenaran dan.
Bagaimana Yesus mengubah pemahaman kita tentang Tuhan?
Lesson 10 for March 9, 2019 INJIL ALLAH YANG KEKAL.
PELAYANAN DALAM JEMAAT PERJANJIAN BARU
Transcript presentasi:

Ch. 5. ORGANISASI DAN WEWENANG Peraturan Jemaat Gereja MAHK Pasal 3. EDISI KE-18 REVISI 2010

PENDAHULUAN (Testimonies, jld. 5, hlm. 274) Organisasi gereja didasarkan atas prinsip-prinsip Allah. “Janganlah sekali-kali biarkan pikiran orang- orang menggoncangkan imanmu tentang tata tertib dan kerukunan yang harus terdapat di dalam jemaat.... Allah yang di surga adalah Allah yang berperaturan, dan Ia menghendaki semua pengikut-Nya mempunyai undang-undang, dan memelihara tata tertib.” (Testimonies, jld. 5, hlm. 274)

Dasar Alkitabiah untuk Organisasi A. Perjanjian Lama: *Keluaran 18:1-27 “Musa mendengarkan perkataan mertuanya itu dan dilakukannyalah segala yang dikatakannya.Dari seluruh orang Israel Musa memilih orang-orang cakap dan mengangkat mereka menjadi kepala atas bangsa itu, menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang.Mereka ini mengadili di antara bangsa itu sewaktu- waktu; perkara-perkara yang sukar dihadapkan mereka kepada Musa, tetapi perkara-perkara yang kecil diadili mereka sendiri.” (Ayat 25,26) Allah menyediakan bentuk organisasi yang mengagumkanuntuk mengatur kehidupan mereka, dalam masalah sipil dan agama.

Alfa dan Omega, jld. 1, hlm. 445-446. “Pemerintahan Bangsa Israel ditandai oleh organisasi yang paling sempurna, ajaib baik di dalam kesempurnaannya dan juga kesederha­ naannya. Tata tertib yang dinyatakan dengan jelas sekali di dalam menyempurnakan­ dan mengatur segala hasil ciptaan Allah, kelihatan dengan jelas di dalam pemerintahan Bangsa Israel. Allah adalah pu-sat kekuasaan dan pemerintahan Bangsa Israel. Musa berdiri sebagai pemimpin­ mereka yang kelihatan, yang ditetapkan Allah, untuk men-jalankan hukum-Nya atas nama-Nya. Dari antara pemimpin-pemimpin suku-suku bangsa itu kemudian telah dipilih satu majelis yang terdiri dari tujuh puluh orang untuk membantu Musa di dalam segala urusan yang umum di dalam bangsa itu. Kemudian datang imam-imam, yang meminta nasihat pada Tuhan di dalam bait suci. Penghulu-penghulu atau kepala- kepala memerintah suku-suku itu. Di bawah mereka ini terdapat ‘kepala atas seribu orang, kepala atas seratus orang, kepala atas lima puluh orang dan kepala atas sepuluh orang,’ dan yang tera- khir pegawai-pegawai yang diangkat untuk melaksanakan tugas- tugas khusus.”

Dasar Alkitabiah untuk Organisasi B. Perjanjian Baru: * Matius 16:18 “Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.” Kristus sendiri, yang telah membentuk gereja “memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya” (1 Kor. 12:18). Ia sendirilah yang telah menganugerahkan kepada mereka itu pelbagai karunia dan talenta yang cukup (Rm. 12:4, 5) “Ialah [Kristus] kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu” (Kol. 1:18).

Dasar Alkitabiah untuk Organisasi B. Perjanjian Baru: “Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Dan ada rupa- rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan” (1 Kor. 12:4, 5). “Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota- anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus” (1 Kor. 12:12). “Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing- masing adalah anggotanya. Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mukjizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan un-tuk berkata-kata dalam bahasa roh” (1 Kor. 12: 27, 28).

Pentingnya Organisasi Gereja 1. Agar gereja itu hidup, bertumbuh dan berkembang. *Tidak ada gereja yang dapat hidup, bertumbuh dan berkembang jika anggota-anggotanya tidak diorganisasikan ke dalam satu tubuh rohani yang utuh. tubuh tidak dapat hidup dan bergerak kecuali anggota-anggota tubuh itu secara teratur dipersatukan dan bekerja bersama-sama * Setiap anggota melakukan kewajiban dan pekerjaan yang diberikan Allah di bawah pengaturan kuasa Ilahi. * Gereja; tanpa organisasi akan terpecah-pecah dan mati. 2. Agar gereja dimampukan untuk melakukan tugasnya yang mulia yaitu membawa kabar keselamatan ke seluruh dunia * Kemajuan gereja dalam melaksanakan tugasnya bergantung atas penurutannya yang setia kepada pola Ilahi ini.

Nasehat Roh Nubuat Akan Pentingnya Organisasi Gereja “Beberapa orang berpendapat bahwa bilamana kita mendekati waktu kesudahan, maka semua anak Allah akan bekerja sendiri-sendiri tidak terikat pada salah satu organisasi agama. Tetapi Tuhan telah menunjukkan kepada saya bahwa dalam pekerjaan ini tidak dibenarkan hal yang demikian yaitu masing-masing orang bekerja sendiri- sendiri.”—Nasihat kepada Pendeta dan Pelayan Injil, hlm. 480

Nasehat Roh Nubuat Akan Pentingnya Organisasi Gereja “Oh, alangkah gembiranya Setan kalau ia dapat menyusup di antara umat ini, lalu mengacaukan pekerjaan itu justru pada saat organisasi yang kuat sangat diperlukan, yang akan merupakan senjata yang paling ampuh untuk mencegah segala gerakan pengacau, dan menolak segala tuntutan yang tidak disahkan oleh Firman Allah! Kita harus menjaga supaya jangan terjadi pelanggaran yang memecah belah organisasi dan peraturan yang telah didirikan dengan usaha yang teliti dan bijaksana. Janganlah sekali-kali diperkenankan unsur-unsur yang tidak berpera-turan mengendalikan pekerjaan Tuhan pada masa ini.”—Nasihat kepa-da Pendeta dan Pelayan Injil, hlm. 480

Tujuan Organisasi 1. Menghindari terjadi kekacauan yang hebat. 2. Agar pekerjaan itu bergerak maju. 3. Untuk menyediakan dana membiayai pekerjaan 4. Untuk menjalankan pekerjaan di ladang-ladang yang baru, 5. Untuk melindungi gereja maupun pekerja Injil dari anggota- anggota yang tidak layak, 6. Untuk mengurus harta milik gereja, 7. Untuk menerbitkan kebenaran melalui percetakan, 8. Untuk banyak hal lainnya *Sumber: Nasihat kepada Pendeta dan Pelayan Injil, hlm. 22. 9. Untuk memelihara perdamaian, kerukunan, dan kasih dalam jemaat *Sumber: Testimonies, jld. 5, hlm. 619, 220. “Dengan bertambahnya anggota-anggota kita, jelaslah bahwa tanpa suatu bentuk organisasi, akan terjadi kekacauan yang hebat, dan pekerjaan itu tidak akan bergerak maju. Untuk menyediakan dana membiayai pekerjaan itu, untuk menjalankan pekerjaan di ladang-ladang yang baru, untuk melindungi gereja maupun pekerja Injil dari anggota-anggota yang tidak layak, untuk mengurus harta milik gereja, untuk menerbitkan kebenaran melalui percetakan, dan untuk banyak hal lainnya, maka organisasi harus ada.”—Nasihat kepada Pendeta dan Pelayan Injil, hlm. 22.

Model Perjanjian Baru Perintah Juruselamat kepada jemaat untuk mengabarkan Injil ke se-luruh dunia (Mat. 28:19, 20; Mrk. 16:15) tidak hanya berarti menye-barkan pekabaran itu saja, melainkan juga melindungi kesejahteraan orang-orang yang menerima pekabaran itu. Ini mencakup pekerjaan penggembalaan, serta menyediakan tempat berkumpul, dan juga meng-atasi masalah hubungan. Keadaan seperti ini membutuhkan organisasi.

Model Perjanjian Baru 1. Zaman Rasul-rasul, pekerjaan gereja dipimpin oleh Majelis di Yerusalem. (Kisah 6:2; 8:14). 2. Ketika kumpulan di dalam kota itu bertambah besar, dan urusannya bertambah banyak dan rumit, maka diangkatlah diaken-diaken untuk mengatur urusan-urusan jemaat (Kisah 6:2-4). 3. Kemudian, perkumpulan-perkumpulan lain bermunculan, bukan hanya di Asia, tetapi juga di Eropa, dan hal ini membutuhkan langkah- langkah selanjutnya dalam hal organisasi. Kita mendapati bahwa di Asia Kecil, ada orang-orang yang diurapi sebagai ketua “di tiap-tiap jemaat” (Kisah 14:23). 4. Perkembangan pekerjaan itu di seluruh jajahan Kerajaan Roma, menuntut adanya organisasi yang mempersatukan jemaat-jemaat dalam satu wadah yang sekarang disebut konferens atau daerah (Galatia 1:2). Dengan demikian, langkah demi langkah gereja yang pertama itu diorganisasi. Ketika keperluan-keperluan timbul, Allah memberikan petunjuk dan tuntunan kepada para pemimpin pekerjaan- Nya sehingga melalui musyawarah dengan jemaat, suatu bentuk organisasi didirikan yang memelihara segala kepentingan pekerjaan. -Rasul-rasul menyusun satu majelis yang memimpin kegiatan-kegiatan gereja yang masih kecil itu dari kota Yerusalem (Kisah 6:2; 8:14). -Ketika kumpulan di dalam kota itu bertambah besar, dan urusannya bertambah banyak dan rumit, maka diangkatlah diaken-diaken untuk mengatur urusan-urusan jemaat (Kisah 6:2-4). -Kemudian, perkumpulan-perkumpulan lain bermunculan, bukan hanya di Asia, tetapi juga di Eropa, dan hal ini membutuhkan langkah-langkah selanjutnya dalam hal organisasi. Kita mendapati bahwa di Asia Kecil, ada orang-orang yang diurapi sebagai ketua “di tiap-tiap jemaat” (Kisah 14:23). -Perkembangan pekerjaan itu di seluruh jajahan Kerajaan Roma, menuntut adanya organisasi yang mempersatukan jemaat-jemaat dalam satu wadah yang sekarang disebut konferens atau daerah (Galatia 1:2). Dengan demikian, langkah demi langkah gereja yang pertama itu diorganisasi. Ketika keperluan-keperluan timbul, Allah memberikan petunjuk dan tuntunan kepada para pemimpin pekerjaan-Nya sehingga melalui musyawarah dengan jemaat, suatu bentuk organisasi didirikan yang memelihara segala kepentingan pekerjaan.

Organisasi Gereja Saat Ini Bentuk pemerintahan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh adalah [representatif atau perwakilan,] yang mengakui bahwa [kekuasaan dalam gereja terletak pada anggota-anggota gereja itu,] dan [tanggung jawab pelaksanaan pekerjaan diserahkan kepada badan perwakilan dan kepada pegawai-pegawai untuk memerintah Gereja itu pada masing-masing tingkatan.] Bentuk pemerintahan gereja seperti ini mengakui pula bahwa [pengurapan kepada pendeta diakui oleh Gereja di seluruh dunia.] Organisasi Gereja Saat Ini

Testimonies, jld. 8, hlm. 236, 237. “Setiap anggota jemaat mempunyai satu suara dalam pemilihan pegawai jemaat. Jemaat memilih pegawai-pegawai konferens. Para utusan yang dipilih oleh konferens-konferens memilih pegawai uni konferens, dan para utusan yang dipilih oleh uni konferens memilih pegawai General Conference. Oleh pengaturan ini tiap-tiap konferens, tiap-tiap lembaga, tiap-tiap jemaat, dan tiap-tiap individu, baik secara langsung maupun melalui perwakilan, memiliki satu suara dalam pe- milihan orang yang memikul tanggung jawab amat penting di General Conference.”

Yang Mempengaruhi Bentuk Pemerintahan Gereja Advent 1. Pemahaman teologis yang berkembang tentang misi Gereja, 2. Pertumbuhan keanggotaan, dan 3. Penyebaran Gereja secara geografis. Para perwakilan dari konferens-konferens bertemu pada tahun 1863 untuk mengorganisasi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh General Conference.

Garis Besar Organisasi Gereja 1. Jemaat— Sekelompok anggota di lokasi tertentu yang telah diberikan status resmi sebagai jemaat, oleh konstituensi konferens/daerah dalam rapat umum. 2. Konferens—Sekelompok jemaat-jemaat setempat, di wilayah tertentu, yang telah diberikan status resmi sebagai Masehi Advent Hari Ketujuh konferens/daerah/field, oleh komite eksekutif divisi pada rapat tengah tahunan, akhir tahun, atau rapat dewan divisi, dan kemudian diterima, di rapat konstituensi uni, ke dalam persekutuan persaudaraan konferens/daerah. 3. Uni Gereja-gereja—Sekelompok gereja, di wilayah tertentu, yang telah diberikan, oleh Rapat mum General Conference, status resmi sebagai uni gereja-gereja baik dengan status konferens maupun misi.

Garis Besar Organisasi Gereja 4. Uni Konferens/Misi—Sekelompok konferensi, dalam wilayah tertentu, yang telah diberikan status resmi sebagai uni konferens/misi, oleh Rapat Umum General Conference. 5. General Conference dan Divisi—General Conference mewakili Gereja seluruh dunia. Keanggotaan dewan pemilih ditetapkan dalam Konstitusinya. Untuk memudahkan aktivitasnya di seluruh dunia, General Conference telah mendirikan kantor-kantor daerah, yang dikenal sebagai divisi General Conference, yang telah ditugaskan, oleh keputusan Komite Eksekutif General Conference di Dewan Tahunan, untuk pengawasan administrasi umum bagi kelompok uni yang telah ditunjukdan unit Gereja lainnya di wilayah geografis tertentu.

Alkitab adalah dasar dan sumber keyakinan dan perbuatan; atas dasar ini, General Conference dalam Rapat Umum menentukan dasar kepercayaan Gereja. General Conference dalam Rapat Umum juga mengesahkan pembentukan uni-uni dan wilayah, merevisi Peraturan Jemaat, memilih kepemimpinan General Conference dan divisi, menjalankan fungsi lainnya sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, dan memperhatikan pokok-pokok yang dimaksud oleh Komite Eksekutifnya. Komite Eksekutif General Conference di antara Rapat-rapat Umum dikuasakan oleh Undang-undang Dasar dan Anggaran Rumah Tangga untuk bertindak atas nama konstituensi. Jadi organisasi-organisasi Gereja di seluruh dunia mengakui General Conference dalam Rapat Umum sebagai suara dari Gereja.

Peran Lembaga-lembaga Di setiap tingkatan organisasi Gereja menyelenggarakan lembaga seperti: -pendidikan, -kesehatan, -percetakan, -radio/tv dan lembaga-lembaga lainnya Dalam teologi dan filsafat Masehi Advent Hari Ketujuh tentang operasional gereja, peranan lembaga-lembaga ini dari mulanya adalah untuk jangkauan keluar atau menjadi alat yang tidak dapat dipisahkan dari misi rohani Gereja melayani semua orang dan membawa Injil ke seluruh dunia.

Wewenang Gereja Mula-mula Sumber wewenang bagi Gereja: -Allah (Pencipta, Penebus, Pemelihara, Tuhan dan Raja) Ia mendelegasikan wewenang itu kepada para nabi dan rasul-Nya (2 Kor. 10:8). -Itulah sebabnya, mereka menempati posisi penting dan unik dalam pem-beritaan Firman Allah dan kemajuan rohani Gereja (Ef. 2:20). Gereja mula-mula memikul tanggung jawab untuk menjaga kemunian doktrin dan perbuatan. -Para penatua (bishop) memegang wewenang yang besar.

Wewenang Gereja Mula-mula Fungsi utama Penatua adalah (a) pelayanan penggembalaan umum dan pengawasan (Kisah 20:17-28; Ibr. 13:17; 1 Ptr. 5:1-3), (b) memberikan petunjuk-petunjuk mengenai doktrin dan (d) meyakinkan penentang-penentangnya­.(1 Tim. 3:1, 2; Titus 1:5, 9). (e) diperintahkan untuk “menguji roh-roh, apakah mereka berasal dari Allah” (1 Yoh. 1:4) (f) melaksanaan disiplin jemaat (Mat. 18:15-17), - mulai dari nasihat secara empat mata dan memberikan peringatan (lihat Mat. 18:16; Gal. 6:1) hingga mengeluarkannya dari keanggotaan jemaat (Mat. 18:18; 1 Kor. 5:11, 13; 2 Kor. 2:5-11). Gereja memiliki wewenang untuk menentukan kondisi-kondisi ke- anggotaan dan kaidah-kaidah yang memerintah jemaat.

General Conference Pemegang Wewenang Tertinggi Rapat Umum General Conference, dan Komite Eksekutif di antara rapat-rapat umum, merupakan otoritas tertinggi dalam administrasi Gereja MAHK. Komite Eksekutif General Con-ference diberi kuasa oleh konstitusi untuk menciptakan organisasi-or-ganisasi lebih rendah untuk menjalankan peran mereka masing-masing. Bilamana muncul perbedaan-perbedaan di antara organisasi- organisasi dan institusi-institusi, maka persoalan itu dibawa kepada organisasi yang lebih tinggi hingga akhirnya mencapai Rapat Tahunan Komite Eksekutif General Conference, atau Rapat Umum General Conference.

General Conference Pemegang Wewenang Tertinggi “Saya sudah sering mendapat petunjuk dari Tuhan bahwa tidak boleh pertimbangan seseorang diserahkan kepada pertimbangan orang yang lain. Tidak boleh pikiran satu orang atau pikiran beberapa orang saja dianggap sudah cukup dalam kebijaksanaan dan kuasa untuk mengendalikan pekerjaan ini dan menentukan rencana-rencana apa yang hendak diikuti. Tetapi bila di suatu rapat General Conference, pertimbangan dari saudara-saudara yang berkumpul dari seluruh pelosok digunakan, maka kebebasan pribadi dan pertimbangan pribadi tidak boleh dipertahankan dengan keras kepala, tetapi harus ditaklukkan. Tidak boleh ada seorang pekerja menganggap suatu kebajikan bila mempertahankan dengan gigih posisi kebebasannya, bertentangan dengan keputusan umum.”— Testimonies, jld. 9, hlm. 260.