BAB 04 TINDAKAN SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL Sebagai anggota masyarakat tindakan manusia dapat mempengaruhi atau dipengaruhi kondisi masyarakat setempat. Tindakan yang mempengaruhi dan/atau dipengaruhi oleh orang lain atau kelompok manusia inilah yang disebut Tindakan Sosial Tidak semua tindakan manusia dpt dianggap tindakan sosial. Dikatakan sebagai tindakan sosial adalah bila: 1. Tindakan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain. 2. Tindakan sosial mempunyai arah & akibat Sosiologi Interpretatif. 3. Tindakan yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang lain atau kelompok manusia.
Manusia tidak bisa bertindak sesuka hati, tetapi harus mempertimbangkan keberadaan orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Aristoteles bahwa manusia adalah zoon politicon. Menurut Aristoteles tindakan yang dilakukan manusia akan selalu dipengaruhi dan mempengaruhi orang lain. Secara umum tindakan manusia dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Tindakan manusia yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 2. Tindakan manusia yang muncul dari luapan emosi yang bersifat positif/negatif bagi dirinya. 3. Tindakan manusia yang merupakan implementasi dari kebudayaan yang dianutnya.
Secara umum tindakan manusia dapat dikelompokkan menjadi beberapa tipe sebagai berikut: 1. Tindakan rasional instrumental, dimana seseorang bertindak berdasarkan pada akal atau rasio dengan memperhitungkan kesesuaian antara cara dan tujuan yang hendak dicapai. Alat atau instrument yang digunakan untuk mencapai tujuan itu akan dipertimbangkan secara rasional. Contoh ibu rumah tangga mempergunakan uangnya untuk beli minyak goreng curah ketimbang minyak goreng dalam kemasan. 2. Tindakan rasional berorientasi nilai, merupakan tindakan yang berorientasi pada nilai tertentu dengan menitikberatkan pada cara atau proses bagaimana mencapai tujuan tersebut. Tindakan ini biasanya berkaitan dengan nilai-nilai dasar yang hidup di dalam masyarakat. Misalnya tindakan yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah agama atau keyakinan tertentu di masyarakat.
3. Tindakan tradisional adalah tindakan yang kadangkala dilakukan tanpa menyadari alasan mengapa tindakan itu dilakukan namun karean sudah menjadi kebiasaan, maka bila tidak dilakukan maka seolah-olah kita telah melakukan kesalahan. Misalnya, anak mencium tangan orang tuanya saat pergi atau pulang sekolah. (Bandingkan dengan anak sekolah di luar negeri). Tindakan ini dilakukan karena dianggap sebagai sesuatu yang bernilai baik dan benar. 4. Tindakan afektif, adalah tindakan yang sebagian besar dikuasai perasaan atau emosi yang berlebihan tanpa pertimbangan yang masak atau perencanaan yang matang dan tanpa kesadaran penuh. Tindakan ini akan lebih tidak terkendali bila berada ditengah massa. Contohnya adalah supporter sepakbola.
Interaksi Sosial Interaksi sosial dapat dikatakan sebagai suatu konsep yang sangat penting di dalam sosiologi. Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial. Tanpa interaksi sosial, maka kehidupan bersama tidak mungkin ada. Aktivitas sosial tidak mungkin berkembang. Interaksi sosial dapat diartikan dengan “Hubungan-hubungan Sosial yang dinamis menyangkut hubungan antar individu, kelompok dengan kelompok, individu dengan kelompok” Orang berinteraksi terutama dengan menggunakan simbol, isyarat, dan/atau kata-kata. Beberapa arti dapat dikomunikasikan tanpa kata-kata, seperti sikap tidak senang, ungkapan rasa suka.
Ciri-ciri interaksi menurut Charles P. Loomis adalah: 1. Jumlah pelaku dua orang atau lebih. 2. Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbol atau lambang. 3, Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. 4. Adanya tujuan yang hendak dicapai sebagai hasil dari interaksi tersebut. Kadang suatu masyarakat menerapkan mekanisme agar dalam pertemuan pertama kali dapat mempunyai informasi ttg status masing-masing Faktor-faktor dalam berinteraksi: Jenis kelamin; Usia; Ras(suku); Penampilan; Ucapan
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM PROSES INTERAKSI SOSIAL: 1. Imitasi Suatu tindakan meniru orang lain. Seseorang dapat mengimitasi sesuatu bila ada sikap mengagumi apa yang diimitasinya itu. Faktor ini dapat membawa dampak positif atau negatif pada orang yang mengimitasi. Yang positip misalnya seseorang yang mengimitasikan dirinya menjadi seorang cendikiawan, yang negatif misalnya seseorang yang mengimitasikan dirinya menjadi mafia terkenal. 2. Sugesti Merupakan suatu anjuran tertentu yang melahirkan suatu reaksi langsung tanpa berpikir rasional karena individu yang menerima sedang dilanda emosi. Pada umumnya sugesti berasal dari: 1. Orang yang memiliki wibawa / pengaruh. 2. Orang yang mempunyai kedudukan / kekuasaan. 3. Celebritis
Orang yang kurang bersikap kritis sangat mudah tersugesti Orang yang kurang bersikap kritis sangat mudah tersugesti. Ada beberapa faktor penyebab orang mudah tersugesti: 1. Daya berpikir terhambat, misalnya karyawan yang sedang menghadapi tekanan dari bosnya. 2. Daya berpikir terpecah belah, hal ini terjadi jika seseorang dilanda berbagai persoalan dalam satu waktu. 3. Orang yang memberi sugesti mempunyai otorita, misalnya alim ulama. 4. Dukungan mayoritas, orang akan cenderung untuk menerima padangan/pendapat bila mayoritas telah menerima pandangan tersebut.
3. Identifikasi Merupakan kecenderungan / keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Proses identifikasi dapat berlangsung dengan sengaja atau tidak sengaja. 4. Simpati Proses dimana seseorang merasa tertarik dengan pihak lain dimana perasaan memegang peran penting dalam proses interaksi. Melalui proses simpati, orang akan merasakan bahwa dirinya seolah-olah berada dalam keadaan orang lain dan ikut merasakan apa yang dilakukan, dialami, atau diderita orang lain. Dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan/atau untuk bekerjasama.
SYARAT TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL: Adanya kontak sosial. Kontak dapat diartikan sentuhan. Walaupun zaman sekarang kontak tidak selalu merupakan hubungan dimana masing-masing pihak bersentuhan. Suatu kontak belum menjamin adanya hubungan timbal balik. Misalnya orang yang berdialog dengan foto kekasihnya, dan berbagai macam contoh yang sejenis karena yang diajak berdialog tidak memberi reaksi. Kontak sosial dapat berupa: Kontak fisik, contohnya berjabat tangan. Kontak non-fisik, contohnya bertelepon. Kontak Sosial Dapat Bersifat Primer : Suatu kontak dimana para pihak berhadapan secara langsung. Sekunder: Suatu kontak dimana para pihak yang berhubungan tidak berhadapan atau bertemu secara langsung, tetapi melalui “perantara.”
BENTUK-BENTUK KONTAK SOSIAL 1. Antar Individu Contoh antara A dan B mengadakan kesepakatan untuk melakukan suatu perbuatan 2. Individu dengan Kelompok Contoh seseorang yang berusaha menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku dalam suatu masyarakat. 3. Kelompok dengan Kelompok. Contoh antara UI dengan UIEU. 2. Adanya komunikasi. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan, pikiran atau perasaan dari satu pihak ke pihak lain sehingga terjadi pengertian bersama
Terima kasih......