PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS KAGOK OLEH: Ika Fitrianingrum (3401413006) Putri Ayu (3401413024) Lenni Novia Lestari (3401413038) Ahmad Muthohar (3401413113) Sosiologi & Antropologi’13
Tampak depan Puskesmas Kagok
Informan Kepala TU Puskesmas Kagok : Ibu Carol (48 tahun) asal Kendal Seorang dokter yaitu Ibu Lulus Widianingtyas (39 tahun) asal Grobogan Ibu Lulus merupakan seorang pemegang epidemologi, Sanitaria, dan menangani penyakit Demam Berdarah. Informan
Ibu Carol
Ibu Lulus Widianingtyas
Profil Visi: Siap memberikan pelayanan kesehatan dasar yang prima (sesuai standar yang telah ditetapkan) Misi: Pelayanan tepat waktu, tepat guna, berkualitas, terjangkau dengan 5S (Salam, senyum, sapa, sentuh, dan sembuh) Jalan Telomoyo No. 1 Wonotingal, Kec. Candisari, Semarang, Jawa Tengah, 50252. Contact Person 024-831-2573 Kepala pusat kesehatan masyarakat yaitu Dr. Suliastiti 1 Kecamatan: 2 Puskesmas (Puskesmas Kagok dan Puskesmas Candilama) Puskesmas Kagok melayani 4 pelayanan kesehatan di dalam kelurahan Wonotingal, Tegalsari, Candi, dan Kaliwiru
Puskesmas Kagok tidak melayani rawat inap namun hanya sebatas tindakan preventif Puskesmas Kagok berada di pemukiman dengan indikasi penggunaan sarana air yang sudah baik. Sebagian besar wilayah puskesmas Kagok menggunakan sarana air ledeng yang banyak dipakai oleh warga sekitar. Dengan kepadatan penduduk dan perilaku hidup sangat mempengaruhi lingkungan, diantaranya lingkungan kumuh (slum area), sanitasi kurang baik, dan pengelolaan sampah kurang baik Pencapaian status gizi sudah baik dan tidak ada wilayah yang mengalami kekurangan gizi
Sumber Daya Manusia Total : 17 pegawai Dua (2) Dokter Umum Satu (1) Dokter Gigi Tiga (3) Bidan Tiga (3) Perawat Satu (1) Asisten Apoteker Satu (1) Sanitarian Satu (1) Promkes Satu (1) Nutrisionis Satu (1) Perawat Gigi Satu (1) Bagian Umum atau Administrasi Satu (1) Kepala TU Satu (1) Kepala Puskesmas Total : 17 pegawai
Program-program yang ada di Puskesmas Kagok KIAKB Imunisasi P2M Gizi Gigi Kesehatan Lingkungan
Bentuk kegiatan pelayanan umum yang ada di puskesmas Kagok A. Pengobatan atau kuratif Badan Pelayanan Umum, menangani penyakit seperti gatal dan batuk KIA (Kesehatan Ibu Anak) Gigi B. Preventif atau pencegahan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Imunisasi Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), seringkali dilakukan pada saat tahun pelajaran baru khususnya bagi anak-anak yang baru masuk sekolah DDTK yaitu pemeriksaan kesehatan anak TK (Puskesmas yang datang ke sekolah)
C. Promotif atau penyuluhan Kesehatan Anak Ibu Gizi Keluarga Berencana (KB) Tanaman Obat Keluarga (Toga), himbauan untuk masyarakat agar melakukan penanaman tumbuh-tumbuhan untuk obat Narkotika, psikotropika, dan zat zat adiktif (Napza) Human Immunodeficiency Virus (HIV) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Penyakit Potensial Wabah, seperti DBD, diare, keracunan, dan penyakit dicegah dengan imunisasi
D. Pemulihan Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas), petugas puskesmas melakukan kunjungan lapangan ke masyarakat Kunjungan ke rumah pasien Semua kegiatan tersebut akan dipraktekkan oleh pihak puskesmas dan tentunya sesuai dengan jadwal atau tanggal pelaksanaan.
Sistem Pembayaran Menunjukkan kartu Jamkesmas BPJS (Iuran Sendiri) Menggunakan KTP/KK dengan identitas Semarang Untuk pembayaran gratis jika menunjukkan kartu askes, apabila tidak menunjukkan kartu maka membayar uang sebanyak Rp. 5.000,00,- selain itu juga menunjukkan KTP Kota Semarang jika tidak membawa KTP bisa digantikan menggunakan KK namun retribusinya hanya sebatas obat dan tindakan dokter.
Penyakit yg sering muncul? Penyakit yang sering muncul adalah DBD tepatnya pada bulan September 2015. Faktor DBD: Mobilitas, kepadatan penduduk, angka bebas jentik, lingkungan kotor Fogging (pengkabutan) dilakukan setelah melihat KDRS. Fogging adalah metode pemberantasan sarang nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD). Dengan radius 100m jika ditemukan minimal 4 penderita DBD, baru bisa dilakukan fogging didaerah yang di usulkan warga yang banyak menderita penyakit DBD. Fogging ini dilaksanakan oleh pihak Puskesmas bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota. Penyelidikan Epidemologi (PE) dengan mendatangi alamat yang tercantum dan mewawancarai pasien, Penyelidikan denagn memeriksa Angka Bebas Jentik (ABJ) di sekitar Pasien.
Langkah-langkah melakukan fogging: -Mengamati apakah ada kasus Demam Berdarah lain -Wawancara terhadap Masyarakat -Semprot tidak boleh jauh dr kawasan -Masa Inkubasi terjadi selama 3 minggu setiap satu minggu di semprot Fogging dilaksanakan tidak boleh jauh dari PI paling lama setelah 5 hari PI. Biasanya DBD banyak di derita oleh tingkat usia sekolah karena seragam bawahannya (celana dan rok) pendek, sehingga sekarang menimbulkan aturan baru untuk pemakaian celana panjang(laki-laki) dan rok panjang (perempuan) karena saat jam-jam rawan nyamuk banyak hidup di kolong meja dan kursi dan berterbangan pada pagi dan sore Daerah Semarang yang sering terkena DBD yaitu Tembalang
Kondisi ruang tunggu pasien
Kategori berdasar variabel sbg penentu penggunaan pelay. kesehatan Model Demografik bahwa dengan model ini bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pihak puskesmas salah satunya dilandaskan pada faktor demografik yaitu ditentukan oleh faktor psikologis dan lingkungan sosial. Segala bentuk pengobatan diberikan sesuai dengan penyakit yang diderita oleh seseorang dengan usia, jenis kelamin, dan status pernikahan tertentu.
Model Psikologi Sosial Sikap diri terhadap kerentanan penyakit yang disebabkan oleh lingkungan ataupun kerabat Ex: DBD yg disebabkan oleh lingkungan dan juga penularan dari teman Perasaan keseriusan penyakit, yang menggerakkan si penderita berobat ke pelayanan kesehatan untuk mengobati penyakitnya
Model Sumber Keluarga Dengan penggunaan asuransi kesehatan sehingga memudahkan untuk pasien berobat yang berkaitan dengan biaya administrasi Model Komunitas Pelayanan kesehatan Puskesmas Kagok merupakan salah satu puskesmas dari dua puskemas yang ada di Kecamatan Candisari yang terdapat 7 kelurahan
Model Sumber Organisasional Tipe praktek yang terdapat di puskesmas Kagok yaitu, berdiri pada sebuah institusi atau lembaga kesehatan dimana institusi tersebut terdiri dari beberapa elemen seperti, dokter gigi, dokter umum, perawat, dan sebagainya. Alur gajinya dengan melakukan pelayanan terhadap pasien terlebih dahulu, kemudian mendapatkan upah atau gaji sesuai dengan bentuk pelayanannya.
Kesimpulan Dengan kondisi pemukiman yang ada di sekitar Puskesmas Kagok, akan mempengaruhi segala bentuk tindak atau akses terhadap fasilitas dan pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas Kagok. Serta, dapat dikategorikan dengan beberapa model sebagai penentu pelayanan kesehatan diantaranya adalah model demografik, psikologi sosial, sumber keluarga, sumber komunitas, serta organisasional.
Sekian & Terimakasih