PENERAPAN JAMINAN MUTU DALAM PELAYANAN KESEHATAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Praktek kedokteran keluarga di Puskesmas
Advertisements

PENJELASAN DEFINISI OPERASIONAL PROGRAM KIA
POSYANDU BALITA RIWANTO, SKM.
Tujuan Pengaturan Upaya Kesehatan Anak:
Surveilans Epidemiologi TOPIK 3
PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA
MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT Sekilas tentang Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit dan Metode Pelatihan.
KUESIONER RUMAH TANGGA Blok V
POLINDES (Pondok Bersalin Desa)
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas
Penyakit-penyakit pada Ibu Hamil
MUTU LAYANAN KEBIDANAN KONSEP DASAR MUTU PELAYANAN KESEHATAN& KEBIDANAN By. Danik Dwiyanti.
INDIKATOR PEMANTAUAN Sasaran yang di gunakan dalam PWS KIA berdasarkan kurun waktu 1 tahun, dengan prinsip konsep wilayah - maka untuk PWS Provinsi memakai.
KEPALA DINAS KESEHATAN KAB. ENDE Kebijakan Umum Sistem Rujukan dalam Sistem Pelayanan Kesehatan Maternal Perinatal.
SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN
MENGGERAKKAN DAN MENINGKATKAN PERAN SERTA MASYARAKAT
PENGUMPULAN DATA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
PENCATATAN & PELAPORAN PELAYANAN KB
OLEH : TUTIK INDERAWATI, S.ST, MM
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN LB-3
INDIKATOR NAS PENANGGULANGAN TBC
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN LB-3 (2)
PRINSIP DETEKSI DINI TERHADAP KELAINAN, KOMPLIKASI DAN PENYULIT PADA IBU HAMIL Hasnaeni Hatta, S. ST.
PROGRAM KIA Kesehatan Ibu dan Anak.
4. Cara Pengukuran Mutu Oleh : Kuat Sitepu, S.Kep, Ns, M.Kes.
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS (SP3)
PUSKESMAS Materi 3 MK MIK RMIK.
PENGUKURAN KESEHATAN Definisi indikator
Kebutuhan fisiologis dan psikologis pada kala I serta manajemen kala I
Analisis Situasi.
MUTU LAYANAN KEBIDANAN KONSEP DASAR MUTU PELAYANAN KESEHATAN& KEBIDANAN By. Ika Putri R.
ADAPTASI PSIKOLOGIS IBU MASA NIFAS
Tim Validasi Riskesdas UI, Unair, dan Unhas
ILMU KESMAS X (PROGRAM2 KESEHATAN)
Epidemiologi-Susanto, 2012
INEL MASRAYANTI IB PRINSIP POKOK ASUHAN KEHAMILAN Prinsip-prinsip pokok asuhan antenatal konsisten dengan dan didukung oleh prinsip-prinsip.
ASKEB 1 STANDAR ASUHAN KEHAMILA
KINERJA BIDAN DR YULIA YASMI,MARS.
PENERAPAN JAMINAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS
STANDAR ASUHAN KEHAMILAN OLEH:ANISA SYOLIHIN NIM:140046
Sistem kesehatan Sesi 8 Dikutip dari Sistem kes, WikuAdisasmito, PhD.
12. Penerapan jaminan mutu Dlm layanan kesehatan
STANDAR ASUHAN KEBIDANAN
BUKU KIA Kesehatan Ibu dan Anak.
NAMA : DESI SRI WAHYUNI NIM: TINGKAT : 1B
Penyakit yang menyertai kehamilan dan persalinan
ANTENATAL CARE (WHO - DEPKES)
KONSEP DASAR ASKEB KELOMPOK KHUSUS
MANAJEMEN PENATALAKSANAAN KASUS GIZI BURUK PADA BALITA
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU
STANDAR PELAYANAN KESEHATAN GIGI DI PUSKESMAS
IMPLEMENTASI APLIKASI SPM BERBASIS WEB
INDIKATOR NAS PENANGGULANGAN TBC
Peserta mampu bermitra dg masyarakat dlm : perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan program imunisasi melalui komunikasi yg efektif dg memanfaatkan perangkat.
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas
PENGUMPULAN DATA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
PENERAPAN JAMINAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS
ASUHAN PADA KEHAMILAN TRIMESTAR 3. TUJUAN PEMERIKSAAN JADWAL PEMERIKSAAN KEHAMILAN USIA KEHAMILAN PENGERTIAN DAMPAK TIDAK MEMERIKSAKAN KEHAMILAN Daftar.
PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT KESEHATAN IBU DAN ANAK ( PWS-KIA )
Kelompok 12. Upaya promotif upaya promotif adalah suatu rangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi.
AGENDA PRALOKMIN UKP 2 1. CAPAIAN PKP UKP JANUARI TAHUN SOSIALISASI PELAYANAN a. Hasil pertemuan sosialisasi PKP di dinkes b. SOP rujukan internal.
KONSEP DASAR KEBIDANAN KOMUNITAS Oleh : WIDYA PANI, SKM,SST.,M.Kes.
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN/KOTA
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS (SP3)
PENGUMPULAN DATA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
Manajemen Kolaborasi Kebidanan Oleh : Rani Kusmirani.
Oleh : Rani Kusmirani. PENDAHULUAN Pelayanan kebidanan merupakan pelayanan yang diberikan oleh bidan sesuai kewenangan yang diberikan dengan maksud meningkatkan.
MENUJU KEMITRAAN BIDAN & DUKUN PARAJI DI KECAMATAN
Audit Maternal Perinatal (AMP) Sosial
Standar Pelayanan Minimum Bayi Baru Lahir
Transcript presentasi:

PENERAPAN JAMINAN MUTU DALAM PELAYANAN KESEHATAN KULIAH MUTU KE 14 PENERAPAN JAMINAN MUTU DALAM PELAYANAN KESEHATAN Bagaimana langkah menggunakan Siklus Pemecahan Masalah dan Perangkat Peningkatan Mutu dalam masalah Mutu Pelayanan Kesehatan. Mengapa pelayanan kesehatan dikatakan tidak/kurang bermutu?

Hal ini dapat dicontohkan pelayanan di suatu Puskesmas. Umumnya pasien ditangani perawat, bukan dokter Kalaupun dokter ada di Puskesmas, lebih banyak menghabiskan waktunya kepada kegiatan-kegiatan yang tidak berhubungan dengan penyembuhan pasien Walaupun beberapa standar telah terdapat di Puskesmas, akan tetapi standar tersebut tidak selalu atau hanya kadang-kadang saja digunakan di dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan Supervisi umumnya dijalankan untuk mencari kesalahan bukan untuk peningkatan kinerja Tidak adanya insentif yang mendorong petugas puskesmas secara konsisten menggunakan standar pelayanan Belum semua puskesmas menerapkan Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan

Langkah –langkah yang sebaiknya ditempuh adalah, tentukan prioritas, Menyebarluaskan standar pelayanan kesehatan, menyusun daftar tilik (check list). Untuk mengerti daftar tilik, dibawah ini diberikan sebuah contoh daftar tilik utuk pelayanan antenatal (Dep. Kes. RI. DirJen Binkesmas, 1999)

Daftar tilik pengamatan pelaksanaan pelayanan antenatal Puskesmas:............................................ Tanggal pengamatan: ............................ Petugas yg diamati:............................... Nama pengamat:.................................... Y: ya ; T : tidak ; TB : tidak berlaku untuk untuk ibu hamil tsb Apakah petugas kesehatan menanyakan dan mencatat : nama Y T TB umur nama suami alamat hari pertama haid terakhir umur kehamilan keluhan pusing, mata kabur adanya perdarahan keluhan bengkak kaki

keluhan lain yang dirasakan G.....P.....A jumlah anak hidup jumlah anak mati kapan persalinan terakhir cara persalinan terakhir penolong persalinan yang lalu cara persalinan yang lalu (terdahulu, apabila anak sudah lebih dari satu) penyakit yang diderita status imunisasi saat ini

Apakah petugas kes. melakukan pemeriksaan dan mencatat tentang: tinggi badan Y T TB berat badan tekanan darah tinggi fundus uteri letak janin denyut jantung janin (D3) konjungtiva bengkak pada kaki Hemoglobin (Hb) urin protein Apakah petugas Kes menetapkan dan mencatat tentang: umur kehamilan hari taksiran persalinan resiko yang ditemulan penyakit2 lain yg ditemukan

Apakah petugas Kes memberikan dan mencatat imunisasi TT tablet tambah darah terapi/tindakan yang diperlukan Apakah petugas kesehatan menjelaskan kepada ibu hamil tentang hasil pemeriksaan pentingnya imunisasi pentingnya tablet tambah darah jenis resiko yang itemukan bahaya dari resiko kehamilan yang ditemukan alasan ibu dirujuk bila ada indikasi dirujuk kapan harus datang untuk periksa ulang

Menentukan prioritas Tentukan pelayanan kesehatan apa yang menjadi prioritas, misalnya pelayanan ibu dan anak, imunisasi atau keluarga berencana Menyebarluaskan Standar Pelayanan Kesehatan Setelah disebarluaskan maka yang diukur adalah Tingkat Kepatuhan Petugas yang merupakan ukuran kadar dar the best practices yang dilaksanakan oleh profesi kesehatan atau petugas puskesmas dalam menyelenggarakan Pelayanan dasar kepada pasien Menyusun daftar tilik seperti diatas atau checklist, yang dapat dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) katagori yaitu variabel teknis pelayanan kesehatan variabel pengetahuan pasien variabel pengetahuan petugas kesehatan

UJI COBA DAFTAR TILIK Menentukan cara dan siapa yang melakukan pengamatan Penting ditentukan ok menimbulkan konsekuensi biaya Dapat oleh Dinas Kesehatan Kab. /Kota, atau oleh sejawat sendiri (peer review, dokter oleh dokter, bidan oleh bidan, dsb). Siapa dan puskesmas mana yang akan diamati dapat ditentukan dengan cara acak atau dengan mengikuti cara perputaran Robin (round Robin) Puskesmas A

Penyediaan sumber daya Untuk melakukan pengukuran mutu harus disediakan disiapkan perencanaan biaya yang akan dipergunakan yaitu, transpor, perdiem, biaya pelatihan, bahan dsb. Pelatihan pengamat Harus dilakukan pelatihan tentang bagaimana cara melakukan pengamatan dengan mempergunakan daftar tilik Pelaksanaan pengamatan Ok puskesmas mempunyai tanggung jawab wilayah maka pengamatan juga dapat dilakukan untuk petugas Pustu, posyandu atau polindes Jumlah pengamatan untuk dapat menentukan Tingkat kepatuhan Misalnya pada daftar tilik vaiabel teknis pelayanan kesehatan yang terdiri dari 43 kegiatan dan masih dipilah lagi menjadi 19 variabel anamnesis, 10 variabel pemeriksaan fisik, 4 variabel diagnosis atau klasifikasi , variabel intervensi sebanyak 3 kegiatan dan variabel penyuluhan kesehatan 7 kegiatan Rumus Tingkat kepatuhan adalah: Ya x 100% ( Ya + Tidak )

Berapa jumlah petugas Puskesmas yang harus diamati? Sebaiknya jumlah petugas yang diamati proporsional dengan jumlah pasien yang dilayani oleh setiap puskesmas. Misalnya Puskesmas mempunyai 3 orang bidan. Bidan A memeriksa kehamilan sebanyak 9 pasien, bidan B sebanyak 17 pasien, sedangkan bidan C sebanyak 19 pasien . Maka jumlah kasus pengamatan adalah bidan A akan diamati sejumlah 5 kasus, bidan B 9 kasus pengamatan dan bidan C sejumlah 11 kasus pengamatan , semuanya menjadi 25 kasus pengamatan. Jika puskesmas hanya mempuyai 1 orang bidan maka tingkat kepatuhan bidan terhadap standar pelayanan antenatal akan sama dengan tingkat mutu pelayanan antenatal puskesmas. Mengapa harus dikumpulkan 25 pengamatan?

Sampel sebanyak 25 merupakan jumlah sampel yang secara statistik dianggap cukup memadai dan lagi pula Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan bukan suatu kegiatan penelitian atau riset.

LQAS atau Lot Quality Assurance Sampling Adalah sejenis sampling acak yang menggunakan sampel kecil (6-30 pengamatan) yang menentukan apakah sekumpulan barang tertentu atau “lot” hasil unit produksi tertentu telah memenuhi suatu nilai ambang mutu tertentu. Misalnya penimbangan balita sehat LQAS tidak menentukan proporsi bayi sehat yang ditimbang dengan benar, tetapi hanya menentukan apakah balita sehat yang ditimbang dengan benar berada dibawah atau diatas tingkat nilai ambang mutu yang ditentukan. Misalnya tujuan penimbangan balita sehat ialah 85% dari balita sehat ditimbang dengan benar dengan minimum tingkat yang dapat diterima adalah 65% penimbangan dilakukan dengan benar. Perhitungannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Pemilihan sampel LQAS, penentuan tingkat minimal, besar sampel dan besar sampel yang dapat diterima Tujuan Tingkat minimal Besar sampel Besar sampel yg dapat diterima 95% 75% 18 16 90% 70% 24 20 85% 65% 29 23 80% 60% 33 55% 36 50% 38 45% 40 40% 38% 55 26 33% 54 28% 51 19 23% 48 15 35% 18% 43 11 30% 13% 8 25% 8% 5

Apabila kita melihat kembali kerangka pemikiran mutu menurut Donabedian, maka semua hasil atau akibat dari pelayanan kesehatan yang terdapat maka luaran akan mempunyai potensi menjadi masalah mutu pelayanan kesehatan , yaitu apabila luaran tersebut tidak sesuai dengan harapan profesi kesehatan atau tidak sesuai dengan harapan pasien dan atau masyarakat. Misalnya pelayanan imunisasi campak dalam suatu wilayah kerja Puskesmas telah memenuhi target, apakah pelayanan imunisasi campak tersebut masih mengandung potensi masalah mutu?

Kerangka pikir pengukuran mutu menurut Donabedian Struktur SDM Perbekalan Peralatan Bahan Fasilitas Kebijaksanaan Standar Proses Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang medik Peresepan obat Penyuluhan kesehatan Merujuk pasien Luaran Tingkat kepatuhan meningkat Tingkat kesembuhan meningkat Tingkat kematian menurun Tingkat kesakitan menurun Tingkat kecacatan menurun Kepuasan pasien meningkat

Masalah mutu pelayanan kesehatan, karena terpenuhinya target cakupan belum menjamin bahwa semua dimensi mutu pelayanan kesehatan dapat terpenuhi pula. Mengapa demikian ? agar jelas, dapat dicermati pertanyaan –pertanyaan dibawah ini: apakah ibu-ibu yg membawa anaknya sewaktu dilakukan pelayanan imunisasi campak tersebut mengalami kepuasan atau kekecewaan? Apakah pelayanan imunisasi campak dilakukan oleh petugas puskesmas yang kompeten? Apakah petugas kesehatan menjelaskan tentang imunisasi apa yang diberikan pada hari itu, efek samping yang mungkin terjadi, bagimana cara mengatasinya, dan kapan harus kembali dsb?

Apakah imunisasi diberikan sesuai jadwal Apakah imunisasi diberikan sesuai jadwal? Apakah pemberian imunisasi sesuai umur bayi? Apakah ibu/ masyarakat tahu jadwal imunisasi? Apakah pencatatan dan tehnik imunisasi yang dilakukan sesuai dengan standar pelayanan imunisasi atau prosedur yang ditetapkan sehingga tidak menimbulkan abses pada bekas suntikan ? Apakah tempat tinggal anak jauh dari tempat imunisasi dilaksanakan sehingga ibu harus bersusah payah, dan menempuh jarak yang lama untuk menjangkau tempat tersebut, atau harus megeluarkan biaya transportasi yang memberatkan biaya rumah tangganya? Apakah petugas bersifat ramah dan mau membantu dalam pelayanannya? Apakah pencarian kartu imunisasi anak oleh petugas membutuhkan waktu yang lama?, lambat atau bahkan hilang? Apakah waktu tunggu ibu lama sehingga mengambil waktu ibu untuk bekerja disawah atau lainnya? Apakah anak yang sudah diimunsasi dikemudian hari menderita campak yag cukup berat? Apakah petugas memberikan kesempatan bertanya kepada ibu?

Bagaimana mengetahui apakah di Puskesmas terdapat masalah mutu pelayanan kesehatan? apakah terdapat kesenjangan antara standar pelayanan kesehatan dengan kenyataan pelayanan kesehatan yang diberikan. Ini dapat dilakukan dengan melihat catatan medik atau melakukan pengamatan langsung sewaktu petugas puskesmas memberikan pelayanan kesehatan. apakah terdapat keluhan dari pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan wawancara kepada pasien, keluarga pasien, dan masyarakat atau mendengan keluhan pasien yang sedang berobat ke puskesmas

apakah petugas puskesmas mengeluh atau mengajukan gagasan untuk memperbaiki pelayanan kesehatan, keluhan dan gagasan tersebut sering sekali ada hubungannya dengan mutu pelayanan kesehatan apakah laporan puskesmas atau laporan supervisi dinas kesehatan kab/kota mengandung indikasi terjadinya masalah mutu? apakah berbagai dimensi mutu pelayanan kesehatan dapat dipenuhi atau tidak, pernahkah dilakukan analisis tehadap berbagai dimensi mutu yang diselenggarakan Puskesmas?

Latihan : Coba buat suatu latihan : di suatu Puskesmas target cakupan pelayanan ante natal sudah memenuhi target, akan tetapi bagaimanakah cara menentukan hal ini sudah tidak bermasalah apabila dipandang dari demensi mutu?