TEORI PRODUKSI
Pembahasan : Produksi dng satu input variabel Bentuk kurva produk rata-2 dan marjinal Tahap-tahap produksi Produksi dng dua input variabel-isokuan Tingkat subtitusi input marjinal Karakteristik isokuan Kurva biaya sama (isocost) Ekuilibrium konsumen Alur ekspansi Subtitusi faktor produksi
Produk dng Satu Input Variabel : ProdukTotal, Rata-rata dan Marjinal Suatu fungsi produksi pertanian yg sederhana diperoleh dng menggunakan berbagai alternatif jumlah tenaga kerja utk menggarap sebidang tanah tertentu yg tetap. Average product of labor (APL) = TP/L Marginal product of labor (MPL) = ∆TP/∆L
Produksi dng satu input variabel : Produk Total, Rata-rata dan Marjinal Tanah TK/L TP AP MP 1 3 2 8 4 5 12 15 3,8 17 3,4 6 2,8 7 16 2,3 -1 13 1,6 -3
Produksi dng Dua Input Variabel: ISOKUAN Kita sekarang beralih ke kasus yg perusahaanya hanya menggunakan dua faktor produksi, tenaga kerja dan brg modal, yg keduanya bersifat variabel. Krn semua faktor produksi bersifat variabel, maka kita berhubungan dng analisis jangka panjang. Suatu isokuan menunjukkan kombinasi yg berbeda dr tenaga kerja (L) dan brg modal (K), yg memungkinkan prshn menghasilkan jumlah output tertentu. Isokuan tertinggi menghasilkan output lebih besar drpd isokuan lebih rendah
Tabel : Produksi dng Dua Input Variabel: ISOKUAN Isokuan I Isokuan II Isokuan III L K 2 11 4 13 6 15 1 8 3 10 5 12 7 9 2,3 4,2 6,2 1,8 3,5 5,5 1,6 3,2 5,3
Dng menghubungkan titik-2 pd pasangan sumbu yg sama serta menghubungkan dng kurva yg mulus kita peroleh 3 isokuan.
Tingkat Subtitusi Input Marjinal Menunjukkan jumlah modal (K) yg bersedia dikorbankan oleh perusahaan untuk menambahkan unit Tenaga Kerja (L) Pd pergerakan dr titik B ke titik C, prsh mengorbankan 3 unit K utk mendapatkan 1 unit L, jadi MRTSLK = 3
Contoh Tabel Isokuan I Isokuan II Isokuan III L K MRTS 2 11 4 13 6 15 4 13 6 15 1 8 3 10 5 12 7 9 2,3 0,7 4,2 0,8 6,2 1,8 0,5 3,5 5,5 1,6 0,2 3,2 0,3 5,3
Karakteristik Isokuan Bagian yg relevan dr sebuah isokuan mempunyai kemiringan negatif. Berarti prshn jika ingin menggunakan K sedikit, ia hrs menggunakan L lebih banyak. Prshn tdk akan beroperasi pd rentang isokuan yg mempunyai kemiringan positif, krn ia aka menggunakan L dan K sedikit. Prsh tdk akan beroperasi pd rentang isokuan positif, krn akan menggunakan banyak K dan L. Jika kita tarik garis utk memisahkan garis isokuan yg tdk relevan (positif) dng yg relevan (negatif), maka kita peroleh garis batas tepi 0Y dan 0X.
Isocost Isocost a/ kurva yg menunjukkan berbagai kombinasi antara dua input yg berbeda yg dpt dibeli oleh produsen pd tingkat biaya sama (joesron : 97). Jika prsh membelanjakan pengeluaran totalnya (TO) utk brg modal, maka prshn dpt membeli sebanyak TO/PK. Sedangkan jika dibelanjakan utk tenaga kerja maka perusahaan dpt membeli sebanyak TO/PL. Kurva kemiringan sama ditentukan oleh : Misalnya, jika PK = PL = $1 dan TO = $10, kita peroleh kurva biaya sama sama dng kemiringan = -1
Ekuilibrium Konsumen Produsen berada dlm kondisi ekuilibrium bila ia memaksimumkan outputnya dlm pengeluaran total tertentu. Dng kata lain, produsen mencapai isokuan tertinggi, dng kurva biaya tertentu, ini terjadi bila isokuan bersinggungan dng kurva biaya sama. Pd titik singgung ini, kemiringan absolut isokuan sama dng kemiringan kurva biaya sama. Yaitu, pd titik ekuilibrium Maka pd kondisi ekuilibrium
Alur Ekspansi Jika prshn mengubah pengeluaran totalnya, sementara harga-2 tenaga kerja dan modal konstan, maka kurva biaya sama prshn atas ke atas jika TO naik dan bergeser sejajar kebawah jika TO turun. Kurva biaya sama yg berbeda ini akan bersinggungan dng isokuan yg berbeda pula bagi produsen tsb. Kurva biaya sama 1, 2 dan 3 sejajar satu dng yg lain krn PL/PX tetap td berubah (sebesar $1). Bila TO = $6, produsen mencapai dititk D isokuan I dng membeli 3K dan 3L. Bila TO = $10, produsen mencapai dititik ekuilibrium M pd isokuan II dng membeli 5K dan 5L. Bila TO = $14, produsen mencapai ekuilibrium dititik P pd isokuan III dng membeli 7K dan 7L
Subtitusi Faktor Produksi Jika dimulai dr suatu posisi ekuilibrium produsen, harga suatu faktor produksi turun, maka posisi ekuilibrium tsb akan terganggu. Dlm proses pencapaian kembali ekuilibrium, produsen akan mensubtitusikan faktor produksi lebih murah utk faktor produksi lain dlm proses produksinya, sampai ekuilibrium baru terbentuk. Tingkat kemampuan subtitusi faktor produksi L terhadap faktor produksi K semata-mata diakibatkan oleh perubahan harga relatif faktor produksi yg kita kenal sbg elastisitas subtitusi input (the elasticity of technical subtitution) dan diukur dng :