Strategi Positioning Kompetitif (III)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MERINTIS USAHA BARU DAN MODEL PENGEMBANGANNYA
Advertisements

EMA402 - Manajemen Rantai Pasokan EMA402 – Manajemen Rantai Pasokan
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT.
Bab VI Posisi Strategis.
Analisis Internal Segaf, SE.MSc..
MARKET TARGETING DAN STRATEGIC POSITIONING
Pemasaran Dan Komunikasi Bisnis
Antonius Wahyu Sudrajat, S. Kom., M.T.I. Strategi Bisnis.
Sasaran Jangka Panjang
Teknologi E-Busines Dr. Lana Sularto.
Supply Chain Management BAB 1 Pengenalan SCM
BAB II MANAJEMEN STRATEGIS DAN PROSES MANAJEMEN
Phillip Kotler Kevin Lane Keller Edisi ke-13
ANALISIS SEGMENTASI PASAR ( SEGMENTASI PASAR CARA LAIN )
INTERNATIONAL STRATEGY
Pert. 3. Factor keberhasilan dari system informasi strategis
STRUKTUR PASAR: PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
SEGMENTASI, PENENTUAN TARGET DAN POSITIONING
BISNIS DAN STRATEGI PEMASARAN
STRATEGI HARGA HARGA DALAM STRATEGI POSITIONING
Pertemuan 10 Pembangunan Jaringan Kerja Bisnis
II. LINGKUNGAN INDUSTRI
Corporate Information System pertemuan 1
Sistem Informasi untuk Keunggulan Strategis
MATERI KULIAH PASCA UTS Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Memahami Manajemen Hubungan Pelanggan
Aspek Pasar dan Pemasaran
STRATEGY GLOBAL SOURCING MODUL 8 GLOBAL SOURCING STRATEGY
UNTUK PENGEMBANGAN APOTEK
MANAJEMEN RANTAI PASOKAN
STRATEGI MRP.
Strategi Positioning Kompetitif (1)
Aspek Pasar dan Pemasaran
SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS
STRUKTUR PASAR: PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Perencanaan Sumber Daya Manusia
SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS
Dyah Khairunisa Oskar Akbar
by.: Ibnu yanuar iswantoro
Kontrak Perkuliahan UAS : 30% UTS : 30% Tugas : 25% Kuis : 15%
BAB 2 SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF
Phillip Kotler Kevin Lane Keller Edisi ke-13
Supply chain management Manajemen Rantai Pasokan
Konsep E-Business Oleh : Citra Fathia STIKOM AMBON.
Saluran Distribusi Global
E. Sutisna, SE, MM.
Entis Sutisna, SE, MM.
Pertemuan 12 Pembuatan kasus dalam Jaringan Kerja Bisnis (2)
MENGEMBANGKAN STRATEGI DAN RENCANA PEMASARAN
ASPEK PEMASARAN FEASIBILITY STUDIES.
Manajemen Pemasaran Phillip Kotler & Kevin Lane Keller
Transformasi Perusahaan Keluarga
Kelompok 4 Dion Yanuar Purba ( )
MANAJEMEN PEMASARAN DALAM BISNIS
Creative : Wahyu Rizkyllah
penjelasan singkat yang kira-kira bisa dipetik:
PROSES PERENCANAAN Pengertian Perencanaan
ZAINUL MUCHLAS, SE., MM. DOSEN STIE ASIA MALANG
ZAINUL MUCHLAS, SE., MM. STIE ASIA MALANG
SEGMENTASI TARGETING POSITIONING P A SAR AGI ROSYADI, S.E., M.M.
BAB 5 DAN 6 Strategi pemasaran global
CARA MENDAPATKAN MODAL
MANAJEMEN PEMASARAN (EKMA4216) MODUL 2 PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN Tutor : Padlah Riyadi., SE., MM., Ak., CA.
RANCANGAN PRODUK DAN PROSES (PROCESS AND PRODUCT DESIGN)
Kebutuhan Sumber Informasi Manajemen
MANFAAT INFORMASI & TEKNOLOGI BAGI BISNIS ANDA
Teknologi E-Busines Dr. Lana Sularto.
Pasar Oligopoli.
Phillip Kotler Kevin Lane Keller Edisi ke-13
Copyright by Un Creator
Transcript presentasi:

Strategi Positioning Kompetitif (III) Bersaing melalui perserikatan dan jaringan Bersaing melalui pelayanan dan hubungan dengan konsumen Bersaing melalui inovasi

Menyelenggarakan strategi positioning kompetitif dapat dimulai dengan menggunakan sumber-sumber Organisasi atau melakukan strategi pertahanan dan menyerang. Selain itu untuk menciptakan posisi yang kompetitif sebuah perusahaan juga dapat melakukan aliansi/ jaringan kerjasama dengan perusahaan lain, melakukan pelayanan dan membangun hubungan dengan konsumen, ataupun melakukan inovasi. Semua itu bertujuan untuk menciptakan keuntungan persaingan yang berkelanjutan. Berikut penjelasan apa dan bagaimana aliansi/ jaringan kerjasama dengan perusahaan lain, melakukan pelayanan dan membangun hubungan dengan konsumen, ataupun melakukan inovasi itu.

TIPE JARINGAN Terdapat dua tipe jaringan kerjasaman yaitu: Collaborative: Berbentuk inter-organasational co operation dan partnership. Transactional: Bentuk hubungan tradisional seperti hubungan transaksi antara pembeli dan penjual. Dalam dua bentuk jaringan kerjasama tersebut terdapat perubahan lingkungan (situasi yang mengambang/ terbang), yang menciptakan prototipe jaringan kerjasama. Low High Collaborative Transactional Enviromental volatility Type of network relationship Virtual network Flexible network Value-added network Hollow network

Hollow network: Merupakan bentuk jaringan kerjasama yang berbasis pada hubungan transaksi. Konsep ‘hollow’ menekankan pada ajakan perusahaan kepada perusahaan lain untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Kerjasama dilakukan secara intensif. Misalnya sebuah perusahaan outomotif bekerjasama dengan organisasi lain untuk merekrut tenaga ahli untuk membantu konsumen dengan kebutuhannya. Flexible network: Merupakan bentuk jaringan kerjasama yang berhubungan dengan situasi yang mengambang/ terbang. Hubungan antar perusahaan (inter-organasational) dengan maksud kolaborasi dalam jangka waktu lama/ panjang. Misalnya banyak perusahaan farmasi melakukan kerjasama dengan perusahaan bioteknologi agar dapat bersaing dengan perusahaan obat organik dan nonorganik lainnya.

Value-added network: Bentuk jaringan kerjasama yang berada pada lingkungan yang tidak terlalu mengambang dan berbasis hubungan transaksi. Misalnya perusahaan bekerjasama dengan jaringan penyedia barang yang lebih global namun tetap menetapkan mengendalikan kerja-kerja internal, diantaranya melakukan inovasi dan desain produk. Virtual network: Bentuk jaringan kerjasama yang dilakukan dengan perusahaan lain dengan tujuan memenuhi kebutuhan segmen pasar dalam jangka panjang dan menyampingkan investasi internal. Idealnya jaringan kerjasama yang dilakukan tidak membuat perusahaan kehilangan hak-haknya tetapi dipilih secara selektif demi tujuan mencapai pasar.

Nature of the relationship Closeness of the relationship Types of collaborative relationship Arm’s length Type I Type II Type III Joint ventures Vertical integration Purchase of goods and services (possibly over long term) Short-term focus but co-coordinated activities and planning between partner companies Longer-term focus with integration of activities between partner companies ‘Permanent’ arrangement with partner companies highly integrated Hared ownership in an operation with a collaborator company Full ownership of the activity or operation Outsourcing Partnership Alliance Ownership Nature of the relationship Closeness of the relationship High Low