Pertemuan Ke 4. “Business-to-Business” Sistem Informasi STMIK AMIKOM Purwokerto
B2B (Business-to-Business)
Definisi B2B “Merupakan sistem komunikasi bisnis antar pelaku bisnis atau transaki secara elektronik antar perusahaan yang dilakukan secara rutin dan dalam kapasitas produk yang besar”
Konsep B2B Transaksi bisnis dijalankan melalui internet, extranet, intranet atau jaringan intern perusahaan, juga dikenal sebagai eB2B (electronic B2B)
Karakteristik B2B Trading Partner : Pertukaran Informasi hanya berlangsung diantara mereka dan karena sudah mengenal, maka pertukaran dilakukan atas dasar kebutuhan dan kepercayaan Pertukaran data dilakukan secara berulang dan berkala dengan format data yang telah disepakati. Jadi service yang digunakan antar kedua sistem tersebut sama dan menggunakan standar yang sama pula
Karakteristik B2B Salah satu pelaku tidak harus menunggu partner mereka lainnya unuk mengirimkan data Model yang umum digunkan adalah peer to peer, dimana processing Intelligence dapat didistribusikan dikedua pelaku bisnis
Model B2B
B2B Exchange Gagasan dasar dari B2B Exchange adalah membuat lebih mempermudah suatu perusahaan untuk temukan barang-barang yang mereka perlukan, bertransaksi secara lengkap, dan untuk menyimpan uang sampai ada barang-barang yang diperjual atau belikan dengan skala besar
Klasifikasi B2B Exchange Systematic Sourcing Pembelian dilaksanakan dalam jangka panjang, hubungan antar supplier dengan pembeli Spot Sourcing Pembelian tidak direncanakan, dibuat seperti kebutuhan Vertical Exchange Suatu pertukaran yang anggotanya adalah di (dalam) [satu/orang] industri atau industri segmen Horizontal Exchange Suatu pertukaran yang menangani material menukar tambah beberapa industri yang berbeda
Aktifitas B2B
Aktifitas B2B Market Intelligence Mengumpulkan informasi lengkap mengenai produk yang akan dibeli atau jasa yang akan digunakan Mulai dari spesifikasi, servis, kualitas dan kuantitasnya Prepurchasing Menyiapkkan proposal pembelian (RFP : Request For Proposal). Mencari tahu permintaan kuantitas/quota (RFQ : Request For Quotation) Menyediakan Spesifikasi Negosiasi
Aktifitas B2B Purchasing Menyiapkan Pemesanan (Ordering) Persetujuan Pengiriman (Deliveries) Persetujuan Pemesanan(Acknowledgement) Shipping & Penerimaan Barang Menginformasikan jadwal pengiriman barang Mendapatkan faktur penerimaan barang Pembayaran Pembayaran dilakukan melalui bank atau secara online
Collaborative Commerce C-Commerce didefinisikan sebagai hubungan komersil atas suatu kerangka kolaboratif untuk mengintegrasikan proses bisnis perusahaan, hubungan pelanggan dan mengatur batasan-batasan yang berhubungan dengan perusahaan Perdagangan collaboratif commerce (c-commerce) terdiri atas aktivitas antar mitra bisnis bersama-sama di dalam perencanaan, perancangan, pengembangan, managing, dan meneliti produk dan jasa.
Collaborative Commerce Contohnya : kerjasama diantara perusahaan-perusahaan tas kulit, perusahaan-perusahaan sepatu, perusahaan-perusahaan buku, daan lain-lain Sesuai definisinya, dalam C-Commerce proses-proses bisnis dari perusahaan-perusahaan yang berbeda dapat saling berhunungan, karena terintegrasi melalui collaborative framework
Tahapan C-Commerce Konsep C-Commerce diimplementasi melalui 3 tahapan, yaitu : WEB Enabled C-Commerce WEB Integrated C-Commerce WEB Service Enabled C-Commerce
Tahapan C-Commerce
WEB Enabled C-Commerce Tahapan pertama ditandai oleh beberapa ciri dibawah ini : C-Commerce yang bersifat WEB Enabled Satu proses bisnis melalui internet yang memungkinkan partner dagang mengakses data internet tertentu Penghematan hanya pada labor cost
WEB Enabled C-Commerce (B2B)
WEB Integrated C-Commerce Pada tahap kedua buyer, seller, dam supplier disatukan melalui WEB portal yang memungkinkan mereka saling mempertukarkan barang dan jasa. Setiap perusahaan dapat melakukan konfigurasi ulang untuk melakukan “leverage” untuk memperkuat posisi menjual dan mengeliminasi biaya brokerage
WEB Integrated C-Commerce
WEB Service Enabled C-Commerce Pada tahap selanjutnya C-Commerce dibangun berbasis WEBServices. WEB Service akan menjadi inti dari Integration Engine. Proses business yang diintegrasikan diwujudkan sebagai webservice. C- Commerce nantinya akan merupakan kesatuan atau kombinasi dari webservices yang dapat di “plug and play” secara mudah
WEB Service Enabled C-Commerce
B2B Marketplace
B2B Marketplace One to Many “Pasar yang dikelola oleh satu perusahaan (supplier) yang menyediakan dari mulai katalog penawaran produk dan harganya” Many to One “Pasar yang dikelola oleh banyak perusahaan (supplier) untuk mendapatkan satu pembeli dengan cara tender” Some to Many “Gabungan dari beberapa perusahaan sejenis yang menggabungkan produk-produk mereka untuk ditawarkan ke banyak pembeli
B2B Marketplace Many to Some “Perusahan-perusahaan yang menggabungkan katalog pembelian mereka untuk menarik perusahaan supplier untuk mendapatkan harga yang lebih murah” Many to Many “Pasar yang dikelola oleh banyak perusahaan (supplier) dan banyak perusahaan pembeli yang memungkinkan untuk terjadinya proses lelang yang dinamis”
B2B vs B2C
Contoh Web B2B Pure Play (B2B Online Murni) Electronic Market : iMark.com Web Malls: www2.mallpark.com Web Hosting : www.earthlink.com, www.masterwebnet.com Click and Mortar (B2B Online Murni) Supplier’s Web : covisint.com Promotion : sap.com Logistics : ec.ups.com After Sales : cisco.com
Electronic Market : iMark.com
Web Malls: www2.mallpark.com
Web Hosting : www.earthlink.com
Web Hosting : www.masterwebnet.com
Supplier’s Web : www.covisint.com
Promotion : sap.com
Logistic : ec.ups.com
After Sales : cisco.com
Terima Kasih