Prinsip Dasar Dan Konsep

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGELOLAAN PROGRAM KIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
Advertisements

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)
SEKOLAH DASAR BERSIH DAN SEHAT
PENDEKATAN EDUKATIF DALAM PENGEMBANGAN DESA SIAGA
UNIVERSITAS SILIWANGI
D 4 NBSS Outbreak management. Melembagakan rencana wabah Untuk mengkonfirmasi wabah, langkah segera harus diambil oleh Tim Pengendalian Infeksi di fasilitas.
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
SURVEILENS PENYAKIT TAK MENULAR
SURVEILANS PENYAKIT TAK MENULAR
KONSEP DASAR POSKESDES
Perencanaan dan Evaluasi
Prinsip Dasar Dan Konsep
PENGAMATAN KLB.
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
Dalam Penanggulangan Bencana
PRINSIP DASAR SURVEILANS
PROSEDUR TETAP PENANGGULANGAN KLB
Surveilans Epidemiology
Sistem Informasi Kesehatan Daerah dan Puskesmas
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501 Tahun 2010
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
ELIMINASI MALARIA DI BANYUMAS 2015
Surveilans Berbasis Masyarakat
AUDIT MUTU INTERNAL TIM GAMA SOLUTION.
Analisis Situasi.
SHIP PARTNER.
PENCATATAN DAN PELAPORAN DATA PENYAKIT (SURVEILANS)
Pengendalian Penyakit Menular Ketika Bencana
Oleh : Sri Andriani SKM,M.Kes
Pengendalian Penyakit Menular Ketika Bencana
EPIDEMIOLOGI PELAYANAN KESEHATAN DAN KEBIJAKAN KESEHATAN
Menuju Kabupaten Sehat
Tugas ARSP “Survei Mawas Diri”
Surveilance Epidemiologi
PROSEDUR TETAP PENANGGULANGAN KLB
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA DAN MONITORING
KELOMPOK 1 Putri Maynika G1B Junda Fristiawa G1B009069
SURVEILENS PENYAKIT TAK MENULAR
Sistem surveilans Oleh Nugroho.
Desa Siaga Kelompok 5 Restu Anandya P Ulil Nur Fariz .A
PENCATATAN DAN PELAPORAN
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI By : David Siagian, SKM.M.Kes
PRINSIP DASAR SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
By: drg. Elyda Akhya Afida M., MIPH
DASAR-DASAR PENYIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA
KONSEP DASAR SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
DASAR-DASAR PENYIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA dan MODEL PELACAKAN KEMATIAN IBU BAYI DAN BALITA Oleh Nugroho.
Epidemiologi menekankan pada upaya menerangkan bagaimana frekuensi & distribusi penyakit serta bagaimana berbagai factor dapat menjadi factor penyebab.Sebenarnya.
SELAMAT DATANG PESERTA MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
SURVEILANCE PENYAKIT DBD DI PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN
Materi Surveillans Epidemiologi Universitas Respati Yogyakarta
PENERAPAN SISTEM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR DAN PENYAKIT TIDAK MENULAR TERPADU SUCI SRI WAHYUNI A1.
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Dalam Penanggulangan Bencana
Sistem surveilans Oleh Nugroho.
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4
Pemahaman Struktur pengendalian intern
Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Masyarakat Peduli, Tanggap serta Mampu untuk Hidup Bersih dan Sehat Disampaikan pada: Orientasi Kader Pemberdayaan.
SURVEILLANCE PENYAKIT MENULAR PERTEMUAN 6 DEASY ROSMALA DEWI, SKM,MKES
Surveilans Epidemiologi Pemberantasan Penyakit
SURVEILANS KETIKA BENCANA
National Nosocomial Infection Control (Policy & Manajemen)
SURVEILANS GIZI. PENGERTIAN Surveilans adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data secara sistematis, terus- menerus dan.
FORUM KONSULTASI PUBLIK
Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA:
Investigasi Wabah Alibbirwin, M.Epid.
Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)
1 PRINSIP DASAR SURVEILANS Khairul Amal, SKM Puskesmas Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar.
PEN DAHULU AN MENGAPA UPAYA KESEHATAN KERJA PENTING ? Pekerja kemungkinan akan mendapat masalah terkait pekerjaan dan lingkungan pekerjaan disamping masalah.
Transcript presentasi:

Prinsip Dasar Dan Konsep Surveilans Epidemiologi

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Mahasiswa dapat memahami Konsep Surveilans Epidemiologi dan Kunci Kegiatan, tujuan dan manfaatnya dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dan ruang lingkup, tujuan dan manfaat SE dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat, rincian dan tahapan kegiatan dalam SE, perbedaan yang mendasar dengan strategi penyelidikan epidemiologi lainnya, dan dapat memahami prinsip utama dan perbedaan pelaksanaan SE untuk PM dan PTM.

Th 1950 – kegiatan surveilans –konteks penderita --- c/ kolera, pest, cacar, demam kuning Tehnik observasi – pemantauan sehari2/ terus menerus selama masa inkubasi tersebut Setelah tahun 1950 –konteks penyakit –memantau insiseni penyakit termasuk program vertikal WHO : - distribusi OTW - data vektor - faktor lain yang mempengaruhi kejadian peny tsb

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI KEGIATAN PENGUMPULAN DATA EPIDEMIOLOGI SECARA SISTIMATIS, TERATUR & TERUS MENERUS PENGOLAHAN ANALISA DAN INTERPRETASI DAT TSB HINGGA MENGHASIL KAN INFORMASI SELANJUTNYA INFORMASI DISEBARKAN KEPADA ORANG/LEMBAGA YANG BERKEPENTINGAN DALAM RANGKA MEMANTAU, MENILAI DAN MERENCANAKAN KEMBALI PROGRAM-PROGRAM ATAU PELAYANAN

SURVEILENS EPIDEMIOLOGI Surveilens Adalah Kegiatan yg Terus-Menerus Distribusi & Kecenderungan Penyakit Melalui Sistematik Pengumpulan Data, Konsolidasi, dan Evaluasi Laporan Morbiditas & Mortalitas Juga Data-data Lain yg Sesuai Disebarkan Kepada Mereka yg Ingin Tahu  Pengumpulan Data yg Sistematik  Konsolidasi dan Evaluasi Data Diseminasi Kepada Para Pengambil Keputusan Diseminasi Kepada yg Butuh Informasi (Langmuir , 1963)

Surveilens Adalah Kegiatan Pengumpulan Data yg Sistematik dan mengahasilkan Informasi Epidemiologik Untuk Perencanaan, Implementasi dan Penilaian Pembrantasan Penyakit (WHO, 1968)

Surveilens Berfungsi Sebagai Otak dan Sistem Saraf Untuk Program Pencegahan dan Pembrantasan Penyakit (Henderson, 1976)

UNSUR KUNCI SURVEILANS EPIDEMIOLOGI Pengumpulan Data Kesehatan Secara Jelas Untuk Perencanaan Kesehatan, Pemberantasan, Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan Pengumpulan Data yg Terus Menerus Analisis Sewaktu-waktu Diseminasi Hasil Bertindak Berdasarkan Hasil Evaluasi Periodik Dari Sistem

RISET/ PENELITIAN EPIDEMIOLOGI Dilakukan pada waktu tertentu saja Disain Lebih Metodologis Kebanyakan Untuk Pengembangan Ilmu Pengetahuan & Teknologi Dalam generalisasi Prinsip Statistika Sangat Penting Hasil berupa kesimpulan temuan Saran sesuai hasil temuan

TUJUAN KEGIATAN SURVEILENS Menilai Status Kesehatan Masyarakat Menilai Kejadian/Masalah Menentukan Prioritas Masalah Kesehatan Masyarakat Mengevaluasi Program Menginformasikan Masalah Kesehatan Masyarakat Memberikan Masukan pada Penentu Kebijakan Melaksanakan Riset

MANFAAT SURVEILENS EPIDEMIOLOGI Estimasi Kuantitatif Dari Besar Suatu Masalah Kesehatan Dapat Menggambarkan Riwayat Alamiah Penyakit Deteksi Epidemik Dokumentasi Distribusi &Penyebaran Masalah Kesehatan Fasilitas Riset Epidemiogik dan Laboratorium Uji Hipotesis Evaluasi Efektivitas Pemberantasan dan Pencegahan Memantau Aktivitas Isolasi Deteksi Perubahan Dalam Praktek Kesehatan Perencanaan Program-program Kesehatan Memantau Jangkauan Pelayanan Kesehatan

SURVEILENS KESEHATAN MASA DEPAN Penggunaan Komputer Pembaharuan Aktivitas yg berhubungan Dengan Surveilens Yaitu Epidemiologik dan Analisis Statistik Diseminasi Melalui Media Elektronik dan Alat Komunikasi Lain Memperhatikan dan Melindungi Masalah Etikadan Legal Konsep Surveilens Diterapkan pada Bidang Penyakit Kronik, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan kerja dan Pencegahan Cedera

RUANG LINGKUP SURVEILANS EPIDEMIOLOGI Surveilans epidemiologi penyakit menular Surveilans epidemiologi penyakit tidak menular Surveilans epidemiologi Kesehatan lingkungan dan perilaku Surveilans epidemiologi masalah kesehatan Surveilans epidemiologi kesehatan matra

SURVEILANS PENYAKIT MENULAR Cenderung untuk memantau dan memprediksi adanya wabah/epidemik Interval waktu pelaksanaan pengumpulan data dalam mingguan dan bulanan Sumber data dapat berasal dari sarana pelayanan kesehatan Feed back dan tindak lanjut harus dilaksanakan segera

SURVEILANS PENYAKIT TIDAK MENULAR Cenderung untuk memantau keberhasilan pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian Interval waktu pelaksanaan pengumpulan data dalam tahunan Sumber data berbasis populasi lebih representatif Analisis didasarkan pada hasil Evaluasi proses dan Evaluasi output/impak/out come Feed back dan tindak lanjut setelah evaluasi tahunan

LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI BERBASIS MASYARAKAT 1. Persiapan Internal Hal-hal yang perlu disiapkan meliputi seluruh sumber daya termasuk petugas kesehatan, pedoman/petunjuk teknis, sarana dan prasarana pendukung dan biaya pelaksanaan. a. Petugas Surveilans Untuk kelancaran kegiatan surveilans di desa siaga sangat dibutuhkan tenaga kesehatan yang mengerti dan memahami kegiatan surveilans. Petugas seyogyanya disiapkan dari

tingkat Kabupaten/Kota, tingkat Puskesmas sampai di tingkat Desa/Kelurahan. Untuk menyamakan persepsi dan tingkat pemahaman tentang surveilans sangat diperlukan pelatihan surveilans bagi petugas. Untuk keperluan respon cepat terhadap kemungkinan ancaman adanya KLB, di setiap unit pelaksana (Puskesmas, Kabupaten dan Propinsi) perlu dibentuk Tim Gerak Cepat (TGC) KLB. Tim ini bertanggung jawab merespon secara cepat dan tepat terhadap adanya ancaman KLB yang dilaporkan oleh masyarakat.

b. Pedoman/Petunjuk Teknis Sebagai panduan kegiatan maka petugas kesehatan sangat perlu dibekali buku-buku pedoman atau petunjuk teknis surveilans. c. Sarana & Prasarana Dukungan sarana & prasarana sangat diperlukan untuk kegiatan surveilans seperti : kendaraan bermotor, alat pelindung diri (APD), surveilans KIT, dll. d. Biaya Sangat diperlukan untuk kelancaran kegiatan surveilans. Biaya diperlukan untuk bantuan transport petugas ke lapangan, pengadaan alat tulis untuk keperluan pengolahan dan analisa data, serta jika dianggap perlu untuk insentif bagi kader surveilans.

2. Persiapan Eksternal Tujuan langkah ini adalah untuk mempersiapkan masyarakat, terutama tokoh masyarakat, agar mereka tahu, mau dan mampu mendukung pengembangan kegiatan surveilans berbasis masyarakat. Pendekatan kepada para tokoh masyarakat diharapkan agar mereka memahami dan mendukung dalam pembentukan opini publik untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi kegiatan surveilans di desa siaga. Dukungan yang diharapkan dapat berupa moril, finansial dan material, seperti kesepakatan dan persetujuan masyarakat untuk kegiatan surveilans.

Langkah ini termasuk kegiatan advokasi kepada para penentu kebijakan, agar mereka mau memberikan dukungan. Jika di desa tersebut terdapat kelompok-kelompok sosial seperti karang taruna, pramuka dan LSM dapat diajak untuk menjadi kader bagi kegiatan surveilans di desa tersebut. 3. Survei Mawas Diri atau Telaah Mawas Diri Survei mawas diri (SMD) bertujuan agar masyarakat dengan bimbingan petugas mampu mengidentifikasi penyakit dan masalah kesehatan yang menjadi problem di desanya. SMD ini harus dilakukan oleh masyarakat setempat dengan bimbingan petugas kesehatan.

Melalui SMD ini diharapkan masyarakat sadar akan adanya masalah kesehatan dan ancaman penyakit yang dihadapi di desanya, dan dapat membangkitkan niat dan tekad untuk mencari solusinya berdasarkan kesepakatan dan potensi yang dimiliki. Informasi tentang situasi penyakit/ancaman penyakit dan permasalah kesehatan yang diperoleh dari hasil SMD merupakan informasi untuk memilih jenis surveilans penyakit dan faktor risiko yang diselenggarakan di desa tersebut.

4. Pembentukan Kelompok Kerja Surveilans Tingkat Desa 4. Pembentukan Kelompok Kerja Surveilans Tingkat Desa. Kelompok kerja surveilans desa bertugas melaksanakan pengamatan dan pemantauan setiap saat secara terus menerus terhadap situasi penyakit di masyarakat dan kemungkinan adanya ancaman KLB penyakit, untuk kemudian melaporkannya kepada petugas kesehatan di Poskesdes. Anggota Tim Surveilans Desa dapat berasal dari kader Posyandu, Juru pemantau jentik (Jumantik) desa, Karang Taruna, Pramuka, Kelompok pengajian, Kelompok peminat kesenian, dan lain-lain. Kelompok ini dapat dibentuk melalui Musyawarah Masyarakat Desa.

5. Membuat Perencanaan Kegiatan Surveilans Setelah kelompok kerja Surveilans terbentuk, maka tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan kegiatan, meliputi : a. Rencana Pelatihan Kelompok Kerja Surveilans oleh petugas kesehatan b. Penentuan jenis surveilans penyakit dan faktor risiko yang dipantau. c. Lokasi pengamatan dan pemantauan d. Frekuensi Pemantauan e. Pembagian tugas/penetapan penanggung jawab lokasi pemamtauan f. Waktu pemantauan g. Rencana Sosialisasi kepada warga masyarakat h. dll.