PENGENALAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro STT Telkom Jaringan Telekomunikasi
KONSEP DASAR TELEKOMUNIKASI Arti Telekomunikasi: Tele = jauh Komunikasi = hubungan untuk pertukaran informasi/data Telekomunikasi: pertukaran informasi jarak jauh antara dua terminal dengan memanfaatkan alat bantu elektrik. Diagram blok sistel sederhana: Media Transmisi Transducer Pengirim Transducer Penerima Jaringan Telekomunikasi
KONSEP DASAR TELEKOMUNIKASI Transducer: Suatu alat pengubah energi dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya, misal: Microphone: mengubah SUARA menjadi sinyal ELEKTRIS Loudspeaker: mengubah sinyal ELEKTRIS menjadi SUARA kembali Jenis sistem komunikasi berdasarkan arah: Simplex: satu arah (unidireksional), contoh radio, TV Half Duplex: dua arah (sistem bothway) tidak simultan, contoh radio CB Full Duplex: dua arah dan simultan, contoh telepon Arus yang digunakan: Sinyal arus searah: Kode Morse Sinyal arus bolak-balik: Semua jenis media transmisi dapat merambatkan arus bolak balik, contoh gelombang radio, kabel, dan serat optik Jaringan Telekomunikasi
Konsep Dasar Telekomunikasi Penyampaian informasi dari sumber ke penerima melalui media komunikasi Komponen komunikasi: Sumber (suara manusia, speaker, & sumber bunyi lainnya) Penerima (telinga, mikrofon) Media (udara, kabel) Media Komunikasi Sumber Penerima Jaringan Telekomunikasi
Mengapa dibutuhkan teknologi telekomunikasi? Sebab: Jarak antara sumber dan penerima sangat jauh Dibutuhkan cara yang efisien untuk menyampaikan informasi dari sumber ke penerima, namun tanpa adanya informasi yang rusak/hilang Jenis informasi yang disampaikan bisa diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis (suara saja, gambar saja, tulisan saja, atau kombinasi) Dalam telekomunikasi: Bagaimana informasi direpresentasikan? Bagaimana informasi dikirimkan? Bagaimana informasi diterima/dikembalikan ke bentuk semula? Ketiga hal di atas menjadi pokok bahasan utama dalam teknologi telekomunikasi Jaringan Telekomunikasi
Sejarah & Evolusi Jaringan Telekomunikasi 1837 - Samuel Morse exhibited a working telegraph system. 1843 - Alexander Bain patented a printing telegraph. 1876 - Alexander Graham Bell, invented the first telephone. 1880 - first pay telephone 1915 - first transcontinental telephone service and first transatlantic voice connections. 1947 - transistor invented in Bell Labs 1951 - first direct long distance dialing 1962 - first international satellite telephone call 1968 - Carterfone court decision allowed non-Bell equipment to connect to Bell System Network 1970 - permitted MCI to provide limited long distance service in competition to AT&T. 1984 - deregulation of AT&T 1980s - public service of digital networks 1990s - cellular telephones commonplace Jaringan Telekomunikasi
Fase Perkembangan Telekomunikasi Telegraph & Telephone (19th century) Satellite communications (1960s) Digital communications (1980s) Internet age (1990s) Wireless communications (1990s) Abad 21? Trend: dari wired menuju wireless, dari analog menuju digital, dari komunikasi suara menuju komunikasi data Jaringan Telekomunikasi
Sejarah Industri Telekomunikasi Industri telekomunikasi modern dimulai pada tahun 1837 dengan ditemukannya telegraf oleh Samuel Morse Penemuan ini mendorong pengembangan infrastruktur telekomunikasi dan komunikasi hardware dan protokol Penemuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1876 dan pengembangan teknologi komunikasi wireless yang dilakukan oleh Guglielmo Marconi pada tahun 1890s menjadi awal terbentuknya industri komunikasi seperti yang ada saat ini Jaringan Telekomunikasi
Sejarah Industri Telekomunikasi (1950 an) Sebelum tahun 1950-an, perusahaan telepon dan telegraf telah mengembangkan fasilitas komunikasi jaringan dalam dunia industri Di Amerika Serikat, industri ini diatur oleh FCC (Federal Communication Commission) dan state-level public service commissions (PSCs) yang mengendalikan tarif dan layanan Lembaga regulasi (FCC dan PSC) memberikan hak eksklusif kepada perusahaan telepon untuk menghubungkan perangkat komunikasi ke jaringan Perusahaan telepon dipandang sebagai perusahaan monopoli Jaringan Telekomunikasi
Sejarah Industri Telekomunikasi (1970s) Although development of databases, languages, operating systems, and hardware was strong from 1950s to 1970s, large-scale data communication systems did not emerge until the 1970s. This stimulated by three major developments: Large-scale integration of circuits reduced cost and size of terminals and communication equipment New software systems that facilitated the development of data communication networks Competition among providers of transmission facilities reduced the cost of data circuits Jaringan Telekomunikasi
Jaringan Telekomunikasi Telepon Telekomunikasi interaktif antar manusia Suara analog Transmitter/receiver terus menerus melakukan kontak dengan electronic circuit Arus listrik bervariasi dengan tekanan akustik Analog/Continuous Signal Digital/Discrete Signal Jaringan Telekomunikasi
Jaringan Telekomunikasi Telephony Milestones 1876: Alexander Bell menemukan telepon 1878: Public switches dipasang di New Haven dan San Francisco, public switched telephone network (PSTN) telah lahir Orang dapat berbicara tanpa melalui kabel yang sama Switch Tanpa Switch Dengan Switch Jaringan Telekomunikasi
Jaringan Telekomunikasi Telephony Milestones 1878: Direktori telepon pertama; saluran White House 1881: Insulated, balanced twisted pair sebagai local loop 1885: AT&T dibentuk 1892: sentral telepon komersial otomatis yang pertama 1903: 3 juta telepon di Amerika Serikat. 1915: Saluran telepon transcontinental yang pertama 1927: commercial transatlantic commercial service yang pertama Jaringan Telekomunikasi
Jaringan Telekomunikasi Telephony Milestones 1937: Multiplexing diperkenalkan untuk panggilan antar kota Satu link membawa banyak percakapan Tanpa Multiplexing Dengan Multiplexing Jaringan Telekomunikasi
Taksonomi Teknologi Telekomunikasi Sumber (sources) Jaringan komunikasi (networks) Sistem transmisi Transmission Media Modulation Multiplexing Switching Signaling Tujuan (destination) Jaringan Telekomunikasi
Komponen Jaringan Telekomunikasi Sistem Transmisi: Media Transmisi: Gelombang Mikro Analog, Gelombang Mikro Digital, Kabel Serat Optik, kabel Coaxial, Kabel tembaga (Copper), Terestrial dan Satelit Modulation: AM, FM, BPSK, QAM, PSK, FSK, QPSK Multiplexing: FDM, TDM (PDH dan SDH) Switching Sentral analog, sentral digital Signaling R2, CCS7 Jaringan Telekomunikasi
Jaringan Telekomunikasi Jaringan Komunikasi Definisi: Pengaturan komponen hardware dan software sebagai komponen komunikasi sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran informasi antara sumber & penerima Beberapa klasifikasi jaringan komunikasi: Jaringan komunikasi terdapat dalam berbagai skala: Jaringan komunikasi lokal/ perkantoran, jaringan komunikasi perkotaan, hingga jaringan komunikasi dunia (seperti Internet) Jaringan komunikasi dapat dibedakan berdasarkan jenis informasi yang disalurkan di dalamnya: Jaringan telepon/ suara, jaringan data, jaringan video/ TV Jaringan komunikasi dapat dibedakan berdasarkan arah informasi yang disampaikan Jaringan broadcast (simplex) untuk penyampaian informasi satu arah dan jaringan interaktif (duplex) untuk komunikasi dua arah Jaringan komunikasi seringkali membutuhkan jenis perangkat CPE yang khusus: Pesawat telepon (jar telepon), komputer (jar data), televisi (jaringan TV) Jaringan Telekomunikasi
Jaringan Telekomunikasi Nodes dan Links Jaringan komunikasi biasa digambarkan dalam node dan link Node: merepresentasikan end-terminal, perangkat jaringan; digambarkan dengan bentuk lingkaran, kotak Link: merepresentasikan hubungan/koneksi antar nodes; digambarkan dengan garis Sebagai perangkat jaringan, node dapat memiliki fungsi: Routing Switching Multiplexing Jaringan Telekomunikasi
Pengertian Jaringan Telekomunikasi Jaringan Telekomunikasi Secara Umum Jaringan telekomunikasi secara keseluruhan adalah segenap perangkat telekomunikasi yang menghubungkan pemakainya dengan pemakai lain, sehingga kedua pemakai tersebut dapat saling bertukar informasi (baik suara, data maupun gambar). Jaringan dalam sistem telekomunikasi adalah setiap perangkat dan media yang saling berhubungan dan berfungsi untuk menyalurkan komunikasi yang berlangsung antara dua tempat atau lebih Jaringan ini biasanya terbuat dari bahan logam berupa kawat atau kabel yang direntangkan antara kedua belah pihak yang berkomunikasi. Bila A ingin berkomunikasi dengan pelanggan lain maka diperlukan jaringan lain. Jaringan Telekomunikasi
Komponen Pembentuk Jaringan Telekomunikasi Secara garis besar jaringan telekomunikasi terdiri dari dua ruas yaitu : ruas antara terminal dan switching, ruas ini disebut dengan access network atau jaringan akses ruas antara switching dan switching, ruas ini disebut dengan backbone network Jaringan Telekomunikasi
Klasifikasi Jaringan Komunikasi Jaringan komunikasi dapat diklasifikasikan berdasarkan cara node mempertukarkan informasi Communication Network Switched Communication Network Broadcast Communication Network Circuit-Switched Communication Network Packet-Switched Communication Network Topik Pembahasan Datagram Network Virtual Circuit Network Jaringan Telekomunikasi
Jaringan Telekomunikasi Switching Network Transmisi data/ informasi jarak jauh biasanya dilakukan melalui beberapa switching node yang saling terhubung sehingga membentuk suatu jaringan switching, atau dapat juga disebut jaringan komunikasi switched. Setiap node yang terdapat dalam jaringan switching bekerja tanpa memperhatikan isi data/ informasi yang ditransmisikannya Transmisi data dimulai dan diakhiri di perangkat yang dinamakan station. Station dapat berupa komputer, terminal, telepon, dsb. Data ditransmisikan melalui suatu rute yang ditentukan oleh proses switching di setiap node yang dilalui. Koneksi node ke node lainnya biasanya dilakukan secara multiplex Jaringan komunikasi biasanya dibuat terhubung sebagian. Sebagian lainnya digunakan sebagai koneksi redundant/back-up untuk meningkatkan reliabilitas jaringan. Teknologi switching dibagi ke dalam dua jenis : Circuit switching Packet switching Jaringan Telekomunikasi
Contoh Switching Network Sederhana Jaringan Telekomunikasi
Klasifikasi Jaringan Komunikasi Communication Network Switched Communication Network Broadcast Communication Network Circuit-Switched Communication Network Packet-Switched Communication Network Datagram Network Virtual Circuit Network Jaringan Telekomunikasi
Prinsip Circuit Switched Karakteristik Circuit Switched: Jalur komunikasi permanen (dedicated) secara fisik dibangun (set-up) antara 2 end-terminal terlebih dahulu sebelum informasi dikirimkan. Istilah yang sering digunakan untuk kondisi ini disebut Connection Oriented Proses komunikasi melalui Circuit Switch adalah sebagai berikut: Circuit Establishment Point to Point dari terminal ke terminal melalui switching nodes Internal Switching dan multiplexing antar switching nodes Data Transfer Circuit Disconnect Jika sirkit tidak tersedia maka akan terjadi blocked (biasa diinformasikan dengan nada sibuk) Ada garansi quality of service (bandwidth (64 Kbps), latency, jitter) Tidak akan ada informasi yang hilang sepanjang sirkit tersambung terus menerus Jaringan Telekomunikasi
Perkembangan teknologi circuit switched X Voice only network Point-to-point switched Tanpa MUX dengan MUX Analog Digital (Sentral & Transmisi Digital, Akses Lokal Analog) PC ISDN Multimedia Network (Voice, data, video) ISDN (Sentral, Transmisi, & Akses Lokal Digital) X FAX G4 Videoconference Jaringan Telekomunikasi
Contoh Circuit Switching (1/2) Physical copper connection set up when call is made Switching offices Jaringan Telekomunikasi
Contoh Circuit Switching (2/2) Ada proses pembangunan hubungan dan hubungan tetap terjaga selama percakapan berlangsung Sumber daya jaringan dialokasikan (reserved) dan diduduki secara tetap (dedicated) dari pengirim sampai penerima selama pembicaraan berlangsung Bukan strategi yang efisien Selama terjadi hubungan, saluran fisik akan digenggam bahkan selama periode “silence” (saat di mana tidak ada informasi yang dikirimkan) Jaringan Telekomunikasi
Routing pada Circuit Switched B A C D E F 1 4 2 3 5 7 6 Jalur komunikasi A – D terbentuk melalui routing yang terbaik dan akan tetap selama komunikasi berlangsung/belum diputus oleh salah satu pihak. Jaringan Telekomunikasi
Circuit Switched : Generic Switching Process incoming links Switch outgoing links How to Multiplex? How to Demultiplex? How to Switch? Jaringan Telekomunikasi
Jaringan Telekomunikasi Circuit Switched: Multiplexing/Demultiplexing Frames Slots = 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Time dibagi dalam frames dan frames dibagi dalam slot Posisi slot dalam frame menunjukkan kepemilikan data dari suatu percakapan Sebagai contoh, slot 0 milik percakapan berwarna merah Membutuhkan sinkronisasi antara pengirim dan penerima Dalam suatu percakapan, time slot tertentu digunakan sebagai identitas data baik bagi pengirim maupun penerima. Time slot yang sudah diduduki tidak akan bisa digunakan oleh yang lainnya kecuali bila percakapan sudah selesai. Di sepanjang percakapan, jika ada waktu jeda yang tidak berisi informasi maka kapasitas time slot yang tersedia tidak akan termanfaatkan tidak efisien Jaringan Telekomunikasi
Circuit Switched : Timing Host 1 Host 2 Switch 1 Switch 2 Information processing delay at Swich 1 propagation delay between Host 1 and Switch1 Circuit Establishment Transmission Circuit Termination propagation delay between Host 2 and Switch2 time Jaringan Telekomunikasi
Circuit Switched : Keuntungan dan Kelemahan Sekali koneksi terjadi: Jaringan transparan (seolah hanya koneksi langsung antar stations) Fixed data rate tanpa adanya delay Sangat baik untuk komunikasi real time KELEMAHAN Tidak efisien Selama koneksi berlangsung, time slot akan selalu diduduki walaupun tidak ada data yang dikirim Delay sebelum terbentuknya hubungan (call set up delay) Jaringan Telekomunikasi
Jaringan Telekomunikasi Packet Switched (1/2) Mengapa perlu paketisasi Untuk komunikasi end-to-end yang terdiri atas banyak link, transmisi paket memungkinkan suatu paket yang menjadi bagian dari suatu pesan diterima, diproses, dan diteruskan oleh suatu node ketika paket lainnya masih dipersiapkan adanya efisiensi waktu pemrosesan. Jumlah data yang harus di re-transmisi karena adanya error menjadi berkurang (tidak seluruh pesan perlu di re-transmisi). Kapasitas memori internal network node dapat dikurangi. Waktu transmisi dapat dikurangi Karakteristik Packet Switched Informasi/pesan dibagi menjadi paket-paket yang berukuran kecil (< 1500 byte) dan kemudian ditransmisikan paket demi paket Setiap paket terdiri dari payload (data informasi yang akan dikirimkan) dan header. Header berisi informasi tentang: Source (sender’s) address Destination (recipient’s) address Packet size Sequence number Error checking information Jaringan Telekomunikasi
Jaringan Telekomunikasi Packet Switched (2/2) Masing-masing paket akan dikirimkan ke jaringan secara independen (tidak tergantung pada rute paket sebelum atau sesudahnya). Paket yang berbeda dari pesan yang sama dapat melalui rute yang berbeda. Istilah untuk karakteristik ini disebut Connectionless Pada sisi penerima, header setiap paket akan dibuang kemudian paket diurutkan kembali menjadi sebuah informasi/pesan sesuai dengan yang dikirimkan Paket dikirimkan hanya pada saat data siap untuk dikirim. Pada saat kondisi “silence”/idle maka link dapat digunakan oleh yang lainnya (jaringan digunakan bersama/shared bandwidth). Tidak ada garansi Quality of service, ada kemungkinan paket hilang Contoh Teknologi Layanan Packet Switched: Public data network Frame relay Internet (connectionless) LAN (connectionless) Jaringan Telekomunikasi
Jaringan Telekomunikasi Contoh Paketisasi Hello Bob Message He ll o Bo b Segmented Message Packetized Message H He H ll H o H Bo H b Paket 1 Paket 2 Paket 3 Paket 4 Paket 5 Header Jaringan Telekomunikasi
Jaringan Telekomunikasi Paket Paket Paket Paket Paket Paket Jaringan Telekomunikasi
Keuntungan dan Kelemahan Packet Switching Beberapa keuntungan packet switching : Efisiensi utilisasi jaringan tinggi Jaringan dapat digunakan bersama (shared) secara dinamis Dapat mengakomodasi penggunaan multiple data rates untuk jenis aplikasi yang berbeda-beda Setiap aplikasi akan terhubung ke jaringan dengan data rate yang sesuai kebutuhannya Tidak terjadi blocking jika beban jaringan tinggi, tetapi waktu pengiriman menjadi lama. Mekanisme prioritas pengiriman dapat diberlakukan untuk paket-paket yang dianggap penting, seperti paket real-time. Reliabilitas tinggi, jika suatu rute terputus maka rute lain dapat digunakan. Kelemahan packet switching: Tidak memberikan garansi Quality of Service: delay antrian, jitter, loss packet Jaringan Telekomunikasi
Virtual Circuit vs Datagram Packet switching terdiri dari dua teknik, yaitu Datagram dan Virtual Circuit. Datagram: Connectionless Setiap paket ditangani / diproses secara independen. Setiap paket memiliki alamat tujuan yang lengkap. Penentuan routing dilakukan terhadap setiap paket di setiap node Paket-paket yang berbeda namun berasal dari pesan yang sama dapat menggunakan rute yang berbeda. Virtual Circuit: Connection Oriented Dilakukan connection setup sebelum pengiriman data dilakukan. Setiap paket memiliki VC identifier. Penetapan routing dilakukan sekali untuk semua paket. Semua paket akan melalui rute yang sama. Jaringan Telekomunikasi
Jaringan Telekomunikasi Tipe-tipe Paket Switch Jaringan Telekomunikasi
Jaringan Telekomunikasi Packet Swiched Datagram Node-node jaringan memroses tiap paket secara independen Jika host A megirim dua paket berurutan ke host B pada sebuah jaringan paket datagram, jaringan tidak dapat menjamin bahwa kedua paket tersebut akan dikirim bersamaan, kenyataannya kedua paket tersebut dikirimkan dalam rute yang berbeda Paket-paket tersebut disebut datagram Implikasi dari switching paket datagram : Urutan paket dapat diterima dalam susunan yang berbeda dari ketika dikirimkan Tiap paket header harus berisi alamat tujuan yang lengkap Jaringan Telekomunikasi
Jaringan Telekomunikasi Virtual Circuit Packet Switching Virtual-circuit packet switching adalah campuran dari circuit switching dan paket switching Seluruh data ditransmisikan sebagai paket-paket Seluruh paket dari satu deretan paket dikirim setelah jalur ditetapkan terlebih dahulu (virtual circuit) Urutan paket yang dikirimkan dijamin terima di penerima Bagaimanapun: Paket-paket dari virtual circuit yang berbeda masih dimungkinkan terjadi interleaving Pengirim data dengan virtual circuit melalui 3 fase : Penetapan VC Pentransferan data Pemutusan VC Alamat tujuan paket pada header tidak perlu lengkap Jaringan Telekomunikasi
Routing pada Packet Switched 3 2 1 8 5 6 4 7 Connectionless: jalur/ routing dapat berbeda untuk setiap paket Connection-oriented: jalur/routing tetap untuk seluruh paket Jaringan Telekomunikasi
(+) dan (–) pada virtual circuit vs datagram Tidak ada waktu call setup Adaptasi yg cepat jika terjadi congestion/network overload. Adaptasi yang cepat jika terjadi node failure. Kedatangan paket bisa tidak sesuai dengan urutannya. Adanya beban pemrosesan karena setiap paket di proses di setiap node Receiver tidak memiliki persiapan terhadap paket yang datang Virtual Circuit : Kedatangan paket sesuai urutannya. Terdapat mekanisme error control. Penetapan satu rute untuk satu koneksi. Penerima telah bersiap untuk menerima paket yang datang Adanya delay saat connection setup. Adaptasi terhadap node failure kurang baik. Adaptasi terhadap network overload kurang baik Jaringan Telekomunikasi
Beberapa Perbandingan Circuit Switched dan Packet Switched (1/2) Packet Switched connectionless Packet Switched connection-oriented Dedicated transmission path No dedicated path Continuous transmission of data Transmission of packet Messages are not stored Packet may be stored until delivered Packet stored until delivered The path is established for entire conversation Route established for each packet Route established for entire packet Call setup delay Packet transmission delay Call setup delay; packet transmission delay Busy signal if called party busy Sender may be notified if packet not delivered Sender notified if connection denial Overload may block call setup Overload increases packet delay May block call setup; increases packet delay Jaringan Telekomunikasi
Beberapa Perbandingan Circuit Switched dan Packet Switched (2/2) Packet Switched connectionless Packet Switched connection-oriented User responsible for message loss protection Network may be responsible for individual packet Network may be responsible for packet sequences Fixed bandwidth transmission Dynamic use of bandwidth No overhead bits after call setup Overhead bits in each packet Electromechanical or computerized switching nodes Small switching nodes Jaringan Telekomunikasi
Circuit switching vs packet switching Performansi Propagation delay Transmission time Node delay Jaringan Telekomunikasi
ATM (Asynchronous Transfer Mode) ATM : suatu teknologi packet switching berkecepatan tinggi. Menggunakan paket yg pendek berukuran tetap (53 byte) yang disebut sel ATM Mendukung berbagai jenis trafik Data, suara, gambar, video Mode real-time dan non real-time Transmisi secara connection oriented Memiliki kemampuan QoS (Quality of Service) Bandwidth on demand High speed network: 25 MBps – 2,5 GBps Switching via hardware Memiliki skalabilitas implementasi LAN, MAN, hingga WAN Jaringan Telekomunikasi
Komponen Pembentuk Jaringan Telekomunikasi Perangkat terminal Terminal adalah peralatan yang bertugas mengubah sinyal informasi asli (suara manusia, gambar atau lainnya) menjadi sinyal elektrik atau elektromagnetik atau cahaya. Hal ini diperlukan karena perangkat transmisi yang mampu menyampaikan informasi tersebut dari satu tempat ke tempat lain (yang umumnya tidak dekat) dalam waktu cepat memang mensyaratkan agar sinyal informasi diubah menjadi sinyal listrik (untuk dilewatkan kabel) atau menjadi sinyal elektromagnetik (untuk dilewatkan udara) atau menjadi sinyal cahaya (untuk dilewatkan serat optik). Contoh : Telepon Jaringan Telekomunikasi
Komponen Pembentuk Jaringan Telekomunikasi Perangkat transmisi bertugas menyampaikan informasi dari satu tempat ke tempat lain. Media transmisi bisa berupa kabel, serat optik, maupun udara bergantung jarak dari tempat-tempat yang akan dihubungkan dan banyaknya tempat yang akan dihubungkan. Kabel Tembaga Kabel tembaga adalah pasangan kabel yang dipakai untuk mengantar informasi dari pelanggan ke sentral. Umumnya frekuensi yang digunakan adalah frekuensi pembicaraan (0 – 4 KHz), karena sinyal yang digunakan adalah sinyal AC dan DC maka karakteristik dominan yang diperhatikan adalah redaman kabel dan perubahan fasa terhadap frekuensi. Jaringan Telekomunikasi
Komponen Pembentuk Jaringan Telekomunikasi Kabel koaksial adalah kabel yang terdiri satu kawat inti di tengah yang dibungkus secara berlapis oleh plastik, kawat screen, plastik, aluminium foil dan terakhir adalah lapisan plastik lagi (polyethilene). Contohnya adalah kabel antena TV. Kabel koaksial redamannya jauh lebih kecil dibandingkan dengan kabel tembaga biasa. Kabel ini digunakan untuk gelombang yang membawa kanal multipleks yang besar. Jaringan Telekomunikasi
Komponen Pembentuk Jaringan Telekomunikasi Kabel Serat Optik Kabel serat optik adalah kabel yang intinya terbuat dari serat kaca atau bahan plastik yang kualitas atau kemurnian tinggi sehingga mampu melewatkan cahaya. Untuk kaca biasanya digunakan kaca silika. Kabel serat optik biasanya digunakan untuk hubungan yang jarak jauh dan kabel laut, untuk hubungan lokal biasanya digunakan untuk membawa sinyal informasi multimedia. Jaringan Telekomunikasi
Jaringan Telekomunikasi Jenis Serat Optik a). Step Index Single mode b). Step Index Multimode c). Graded Index Multimode Jaringan Telekomunikasi
Optical Source and Optical Detector Sumber cahaya (transmitter)yang dipakai dalam komunikasi optik adalah : - Light emitting diodes (LED) - Injection laser diodes (ILD) atau laser diodes Detektor cahaya sebagai receiver - p-i-n photodiode - avalanche photodiode (APD) Jaringan Telekomunikasi
Pengukuran daya sumber optik Jaringan Telekomunikasi
Pengukuran daya penerima optik Jaringan Telekomunikasi
Jaringan Telekomunikasi Kabel Laut SEA-ME-WE 3 Ready for Service March 1999 System Length 30, 000 Km Management Common Carrier Consortium (with return on investment option) Cable Stations Japan, Korea, China, Taiwan, Philippines, Hong Kong, China, Macao, Brunei, Vietnam, Singapore, Malaysia, Indonesia, Australia, Sri Lanka, India, Pakistan, UAE, Oman, Djibouti, Egypt, Turkey Cyprus, Greece, Italy, Morocco, Portugal, France, UK, Belgium, Germany Capacity 5.0 Gbps/PR Restoration Cable (SEA-ME-WE 2) Initial System Cost $ 1,200 Million Jaringan Telekomunikasi
Jaringan Telekomunikasi Transmisi Radio Penggunaan frekuensi radio sangat bergantung pada tujuan dan sifat aplikasinya. Yang dijadikan sebagai bahan pertimbangan adalah jarak, iklim, kondisi kontur/lapangan dan kapasitas kanal. Transmisi Radio Satelit Transmisi radio yang menggunakan satelit sebagai pengulang atau repeater. Biasanya digunakan untuk trasmisi jarak jauh dan daerah-daerah yang sulit dijangkau dengan menggunakan trasmisi radio terrestrial. Transmisi radio terrestrial Gelombang radio yang termasuk dalam kelompok ini merambat tidak jauh atau sejajar permukaan bumi. Kategori Satelit menurut bentuk orbit dan jaraknya : Satelit LEO (Low Earth Orbit) Satelit MEO (Medium Earth Orbit) Satelit GEO (Geostationary Orbit) Jaringan Telekomunikasi
Komponen Pembentuk Jaringan Telekomunikasi Perangkat switching Perangkat penyambungan bertugas agar pemakai dapat menghubungi pemakai lain seperti yang diinginkan. Perangkat switching dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang melakukan fungsi pengontrolan, penyambungan maupun pengebelan. Peralatan control berfungsi untuk penyelenggaraan, pengendalian, dan pembangunan hubungan pada peralatan penyambungan. Peralatan penyambungan untuk menentukan arah hubungan, peralatan penyambungan ini mampu menganalisa informasi yang diterimanya dari pemanggil. Peralatan pengebelan berperan untuk memberikan informasi kepada pelanggan berupa nada-nada tertentu, yaitu nada pilih, nada panggil maupun nada sibuk. Jaringan Telekomunikasi
Bentuk Konfigurasi Jaringan Jaringan Mata Jala Keuntungan dari jaringan mata jala Tiap sentral mempunyai derajat yang sama. Tiap sentral mempunyai hubungan langsung Peralatan switching dapat lebih sederhana Syarat saluran lebih murah Bila salah satu saluran penghubung terganggu, maka hubungan antar sentral masih tetap dapat dilakukan melalui saluran yang lain. Jaringan mata jala adalah jaringan yang menghubungkan antara satu titik dengan titik lain tanpa melalui satu titik pusat Bila jumlah sentral sama dengan S dan jumlah saluran yang dibutuhkan adalah N maka dapat dirumuskan: Kerugian jaringan mata jala Efisiensi saluran rendah karena memerlukan banyak berkas Konsentrasi saluran agak rendah Jaringan mata jala yang satu dengan yang lain sulit dihubungkan Jaringan Telekomunikasi
Bentuk Konfigurasi Jaringan Jaringan Bintang Pada sistem yang menggunakan jaringan bintang akan terdapaat satu sentral utama/host/tandem berfungsi sebagai sentral transit yang menghubungkan semua sentral yang terhubung kepadanya. Sifat-sifat jaringan Bintang Cocok untuk jaringan dengan volume trafik yang rendah Trafik ke sentral lain (antar sentral) dari suatu sentral dikonsentrasikan melalui sentral transit, sehingga sentral transit biasanya mempunyai derajat yang lebih tinggi. Jumlah berkas saluran S linear terhadap jumlah sentral N atau S = N-1 Contoh : N = 5 sentral maka S = 5 – 1 = 4 saluran 4. Konsentrasi saluran besar 5. Efisiensi saluran tinggi Kelemahan jaringan bintang Bila sentral transit mengalami gangguan (break down) maka semua sentral di bawahnya akan terisolir (tidak dapat saling berhubungan) Jaringan Telekomunikasi
Bentuk Konfigurasi Jaringan Jaringan Kombinasi Bentuk jaringan digunakan dengan tujuan mengambil sifat-sifat baik dari dua jenis jaringan yang ada. Keuntungan Jaringan Kombinasi Penggunaan saluran lebih efisien Trafik yang kecil dilewatkan melalui link tandem, sedangkan trafik yang besar dilewatkan melalui link langsung (direct link) Memungkinkan menggunakan rute alternatif untuk trafik limpahan dari rute langsung. Kelemahan Jaringan Kombinasi Perangkat sentral menjadi lebih kompleks sehingga harganya menjadi lebih mahal. Jaringan kombinasi banyak diterapkan di kota-kota besar (metropolitan) dalam bentuk Multi Exchange Area (MEA) yang mempunyai sentral tandem yang lebih dari satu. Jaringan Telekomunikasi
Bentuk Konfigurasi Jaringan Jaringan Cincin Dalam topologi cincin, setiap titik dihubungkan langsung hanya pada dua titik yang tetangga yang berdekatan. Jika satu titik ingin mengirimkan informasi pada node lain dalam cincin, titik tersebut harus melewati beberapa titik lainnya yang bertindak sebagai repeater dan mengirimkan kembali informasi pada saluran outgoing. Keuntungan Suatu jaringan cincin mudah sekali di konfigurasi dan diinstall. Dalam jaringan secara normal sinyal disirkulasikan setiap waktu. Bila node tidak menerima sinyal untuk waktu tertentu menunjukan adanya kesalahan sederhana pada cincin tersebut. Bila ada node yang mengalami kerusakan maka dengan mudah dapat diisolasi sehingga tidak menggangu pada kinerja sistem secara keseluruhan. Kelemahan Bila satu titik tidak berfungsi maka seluruh jaringan tidak akan berfungsi. Untuk menghindari kelemahan tersebut biasanya menggunakan cincin ganda. 2. Kelemahan yang lainnya adalah trafiknya hanya bisa satu (tidak cocok digunakan dengan titik yang banyak). Jaringan Telekomunikasi
Bentuk Konfigurasi Jaringan Jaringan Bus Topologi bus menggunakan filosofi multipoint (broadcast). Dalam hal ini sebuah kabel panjang di sebut bus membentuk backbone pada seluruh titik. Jika satu titik menginginkan untuk mengirim data ke beberapa titik maka titik memasukan data tersebut pada bus, yang akan membawa data tersebut ke node lainnya melalui jalur bus yang ada. Keuntungan mudah untuk diinstal menggunakan panjang kabel yang lebih pendek dibandingkan topologi lainnya. Kelemahannya Topologi ini tidak flesibel karena penambahan satu titik menyebabkan perubahan konfigurasi dan penambahan pajang rata-rata kabel. Pengisolasian kerusakan sangat sulit dilaksanakan karena akan menganggu kinerja jaringan. Bila bus mengalami kerusakan maka seluruh titik tidak berfungsi. Jaringan Telekomunikasi
Bentuk Konfigurasi Jaringan Jaringan Pohon Jaringan pohon dapat diturunkan dari topologi bintang yang berhirarki membentuk sebuah percabangan pohon, hanya beberapa node yang langsung berhubungan dengan sentral pusat. Sentral pusat berisi repater yang menerima sinyal informasi yang masuk dan me-regenerate ke sentral di bawahnya yang dituju. Sentral pusat merupakan sentral yang aktif sementara sentral di bawahnya adalah sentral yang pasif. Kelebihan dan kelemahannya sama dengan topologi jaringan bintang. Jaringan Telekomunikasi
Jaringan Telekomunikasi Hirarki Jaringan Pada suatu negara yang mempunyai wilayah geografis yang luas, jika jaringan telekomunikasinya hanya terdiri dari sentral lokal dan tandem saja akan menjadi rumit dan mahal. Pembangunan hubungan panggilan akan memakan waktu yang lama dan kemungkinan gagal menjadi tinggi. Pemakaian peralatan sentral selama pendudukan panggilan menjadi tidak efisien, karena banyak sentral transit yang dilaluinya. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan sesedikit mungkin sentral perantara dengan menggunakan jaringan berhirarki untuk memudahkan strategi ruting Jaringan Telekomunikasi
MACAM-MACAM JARINGAN TELEKOMUNIKASI PSTN (Public Switch Telephone Network) Tahun 1900 dikenal dengan POTS (Plain Old Telephone Service) Ciri utama PSTN: komponen/unsur jaringan mengacu pada pelayanan telapon analog. Local loop harus transmisi analog (0 – 4 KHz/kanal) Sentral (LE, TE, LDC dan ISC) dan jaringan hubung (lokal, nasional, internasional) boleh digital Jaringan Telekomunikasi
Jaringan Telekomunikasi Lokal Loop PSTN Jaringan Akses Lokal Tembaga (Jarlokat) Posisi jaringan penanggal Jaringan kabel lokal catu langsung Jaringan kabel distribusi Jaringan kabel catu tidak langsung Jaringan Telekomunikasi
Jaringan Telekomunikasi Lokal Loop PSTN HDSL ( High bit rate Digital Subscriber Loop) Konfigurasi HDSL Penempatan perangkat HDSL pada Jarlokat COT (Central Office Terminal) RT (Remote Terminal) Jaringan Telekomunikasi
Jaringan Telekomunikasi Lokal Loop PSTN Jaringan Lokal Akses Fiber (Jarlokaf) CB : Channel Bank DDF : Digital Distribution Frame FDF : Fiber Distribution Frame FO : Fiber Optic LE : Local Exchange MDF : Main Distribution Frame ODN : Optical Distribution Network OLT : Optical Line Termination ONU : Optical Network Unit PS : Passive Splitter Fiber To The Home ( FTTH) Fiber To The Curb HFC (Hybrid Fiber Coax) Jaringan Telekomunikasi
Jaringan Telekomunikasi Lokal Loop PSTN Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar) KONFIGURASI DASAR Sistem radio kanal tunggal Jaringan Telekomunikasi
Jaringan Telekomunikasi Lokal Loop PSTN Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar) Sistem Radio kanal banyak Sistem radio multi akses Jaringan Telekomunikasi
ISDN (Integrated Switched Digital Network) Evolusi Jaringan PSTN PSPDN OTHER JARINGAN TUNGGAL Jaringan Eksklusif Integrasi Tahap Awal (ISDN) Konvergensi Jaringan Integrasi Jaringan ISDN NT Jaringan Telekomunikasi
Jaringan Telekomunikasi Lingkungan IN Service user: pihak yg melakukan dialing untuk memanfaatkan service IN. Service subscriber: pihak yang memiliki nomor langganan servis IN dan dapat diakses oleh user. Network operator: pihak yang mengontrol logic dan jaringan (servis) sehingga service user dan service subscriber dapat menjalankan bisnis. Service operator: pihak yang memperkenalkan dan mengoperasikan servis Service provider: pihak yang mensupport service IN Jaringan Telekomunikasi
Jaringan Telekomunikasi FreeCall Bill 08-17 17-08 Jakarta Jakarta Jkt Bandung Bandung Jkt Surabaya Surabaya Jkt Medan Medan Jkt Waktu Origin Kantor Pusat Jakarta Service Management Cabang Bandung Surabaya Medan 0800-1-888888 0800-1-88888 IN PSTN/ISDN Statistic Jaringan Telekomunikasi
PLMN (Public Land Mobile Network) Konfigurasi Dasar Jaringan Telekomunikasi
PLMN (Public Land Mobile Network) GSM/GPRS network GSM GPRS Support Node (SGSN) Gateway GPRS Support Node (GGSN) Jaringan Telekomunikasi
PLMN (Public Land Mobile Network) EDGE (Enhanced Data rate for GSM Evolution) EDGE implementation RNC = Radio Network Controller UMTS = Universal Mobile Telecommunications System UTRAN = UMTS Terrestrial Radio Access Network Jaringan Telekomunikasi