Nama:Desi sri wahyuni Tingkat : II B
perubahan fisiologis dan psikologis pada kala I Perubahan fisiologis pada persalinan. Sejumlah perubahan fisiologis yang normal akan terjadi selama persalinan,hal ini bertujuan untuk mengetahui perubahan-perubahan yang dapat dilihat secara klinis bertujuan untuk dapat secara tepat dan cepat mengintreprestasikan tanda- tanda,gejala tertentu dan penemuan perubahan fisik dan laboratorium apakah normal apa tidak persalinan kala I.
Perubahan tekanan darah Perubahan darah meningkat selama konstraksi uterus dengan kenaikan sistolik rata-rata sebesar 10-20mmHg dan kenaikan diastolik rata-rata 5-10 mmHg diantara konstraksi-konstraksi uterus,tekanan darah akan turun seperti sebelum masuk persalinan dan akan naik lagi bila terjadi konstraksi
Perubahan Metabolisme Selama persalinan baik metabolisme karbohidrat aerobik maupun anaerobik akan naik secara perlahan. Kenaikan ini sebagian besar diakibatkan karena kecemasan serta kegiatan otot rangka tubuhKegiatan metabolisme yang meningkat tercermin dengan kenaikan suhu badan,denyut nadi,pernapasan,kardiak output dan kehilangan cairan.
Perubahan Suhu Badan Suhu badan akan sedikit meningkat selama persalinan,suhu mencapai tertinggi selama persalinan dan segera setelah persalinan. Kenaikan ini dianggap normal asal tidak melebihi 0,5-1 derjat C. Suhu badan yang naik sedikit merupakan hal yang wajar,namun keadaan ini berlangsung lama,keadaan suhu ini mengindikasikan adanya dehidrasi.
Denyut Jantung Penurunan yang menyolok selama acme konstraksi uterus tidak terjadi jika ibu berada dalam posisi miring bukan posisi terlentang. Denyut jantung diantara konstraksi sedikit lebih tinggi dibanding selama periode persalinan atau belum masuk persalinan. Hal ini mencerminkan kenaikan dalam metabolisme yang terjadi selama persalinan. Denyut jantung yang sedikit naik merupakan hal yang normal,meskipun normal perlu dikontrol secara periode untuk mengidentifikasi infeksi
Pernafasan Kenaikan pernafasan dapat disebabkan karena adanya rasa nyeri,kekhawatiran serta penggunaan tehnik pernafasan yang tidak benar. Pemecahan kantong ketuban Pada akhir kala satu bila pembukaan sudah lengkap dan tidak ada tahanan lagi,ditambah dengan konstraksi yang kuat serta desakan janin yang menyebabkan kantong ketuban pecah,diikuti dengan proses kelahiran bayi.
Perubahan Psikologis Pada ibu hamil banyak terjadi perubahan,baik fisik maupun psikologis. Perubahan psikologis selama persalinan perlu diketahui oleh penolong persalinan dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendamping atau penolong persalinan.
Perubahan psikologis pada kala satu Beberapa keadan dapat terjadi pada ibu dalam persalinan,terutama pada ibu yang pertama kali melahirkan sebagai berikut: a. perasaan tidak enak b. takut dan ragu akan persalinan yang akan dihadapi c. sering memikirkan antara lain apakah persalinan berjalan normal d. menganggap persalinan sebagai percobaan e. Apakah penolong persalinan dapat sabar dan bijaksana dalam menolongnya f. Apakah bayinya normal apa tidak g. Apakah ia sanggup merawat bayinya h. Ibu merasa cemas
Manajemen Kala I Jika seorang ibu akan bersalin datang kepada keluarga maka, seorang bidan layaknya dapat menerima ibu dan keluarganya. Seringkali seorang petugas kesehatan terburu-baru dalam memberikan asuhan kepada wanita yang akan bersalalin. Hal ini akan mengakibatkan rasa takut dan kurang percaya dari pihak pasien dan keluarga terhadap bidan, terlebih bila dihadapkan dalam kondisi kegawatan। Setelah menerima ibu dan keluarga dengan baik, bidan kemudian melakukan pengkajian terhadap riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik untuk menentukan: • Apakah ibu sedang dalam persalinan • Ibu dan bayi dalam keadaan baik • Apakah ada komplikasi/penyulit
Langkah 1: Pengumpulan Data • Riwayat Kesehatan a Langkah 1: Pengumpulan Data • Riwayat Kesehatan a. Meninjau kartu antenatal untuk: Usia kehamilan Masalah/komplikasi dengan kehamilan yang sekarang Riwayat kehamilan yang terdahulu b. Menanyakan riwayat persalinan: -Bagaimana perasaan ibu - Berapa bulan kehamilan ibu sekarang? -Kapan ibu mulai merasakan nyeri? -seberapa sering rasa nyeri terjadi? Dan berapa lama berlangsung? - Seberapa kuat rasa nyeri tersebut? -Apakah ibu memperhatikan adanya lendir darah? -Apakah ibu mengalami perdarahan dari vagina? -Apakah ibu melihat adanya aliran/semburan cairan? -Jika ya,kapan?Bagaimana warnanya? erapa banyak? -Apakah bayi bergerak? -Kapan terakhir ibu buang air besar? Kencing? -Persalinan terdahulu: berapa lama berlangsung? Berat badan bayi?
• Pemeriksaan Fisik & Bayi a • Pemeriksaan Fisik & Bayi a. Melakukan pemeriksaan fisik - Tekanan darah, nadi, suhu tubuh -Edema/pembengkakan pada muka, jari, tangan, kaki dan pretibia tungkai bawah - Warna pucat pada mulut dan konjungtiva - Refleks-refleks - Abdomen: luka bekas operasi, TFU, gerakan janin, kontraksi, pemeriksaan leopold’s, penurunan kepala janin - DJJ - Genital luar: luka, cairan, lendir darah, perdarahan, cairan ketuban - Genital dalam: penipisan cerviks, dilatasi, penurunan kepala janin, membran/selaput ketuban
Langkah 2: Menilai dan Membuat Diagnosa mengambil keputusan apakah ibu sudah masuk kedalam persalinan sesungguhnya atau belum, jika sudah masuk dalam persalinan yang sesungguhnya maka dalam kala berapa ibu sekarang Asesmen pada persalinan sesungguhnya: Persalinan juga harus dicurigai pada ibu dengan umur kehamilan > 22 minggu usia kehamilan, dimana ibu merasa nyeri abdomen berulang dengan disertai cairan lendir yang mengdung darah atau “show”. Agar dapat mendiagnosa persalinan, bidan harus memastikan perubahan cerviks dan kontraksi yang cukup Bagaimana cara membedakan persalinan sesungguhnya dengan persalinan semu?
Langkah 3: Membuat Rencana Asuhan Selama persalinan seorang bidan harus melakukan asesmen dan intervensi agar dapat: • Memantau perubahan tubuh ibu untuk menentukan apakah persalinan dalam kemajuan yang normal • Memeriksa perasaan ibu dan respon fisik terhadap persalinan • Memeriksa bagaimana bayi bereaksi saat persalinan dan kelahiran • Membantu ibu memahami apa yang sedang terjadi sehingga ia berperan serta aktif dalam menentukan asuhan • Membantu keluarga dalam merawat ibu selama persalinan, menolong kelahiran dan memberikan asuhan pasca persalinan dini • Mengenali masalah secepatnya dan mengambil keputusan serta tindakan yang tepat guna dan tepat waktu (efektif dan efisien)
Asesmen yang wajib/harus dimasukkan dalam rencana tindakan: • Pemantauan terus menerus kemajuan persalinan menggunakan partograf • Pemantauan terus-menerus TTV ibu • Pemantauan terus menerus keadaan bayi • Memenuhi kebutuhan hidrasi ibu • Menganjurkan perubahan posisi dan ambulasi • Menganjurkan tindakan yang memberikan pada rasa nyaman • Menganjurkan keluarga memberi dukungan
Pemberian cairan dan nutrisi Berikan ibu asupan makanan ringan dan minum aior sesering mungkin agar tidak terjadi dehidrasi. dehidrasi dapat memperlambat kontraksi/ kontraksi menjadi kurang efektif . Eliminasi a. Buang Air Kecil (BAK) Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya secara rutin setiap 2 jam sekali atau lebih sering atau jika kandung kemih penuh. anjurkan ibu untuk berkemih di kamar mandi, jangan dilakukan kateterisasi kecuali ibu tidak dapat berkemih secara normal.
Buang Air Besar (BAB) Anjurkan ibu untuk BAB jika perlu Buang Air Besar (BAB) Anjurkan ibu untuk BAB jika perlu. jika ibu ingin merasakan BAB saat fase aktif harus dipastikan apakah yang dirasakan ibu bukan disebabkan oleh tekanan pada rektum, jika ibu belum siap melahirkan diperbolehkan BAB di kamar mandi tindakan klisma tidak dianjurkan dilakukan secara rutin karena dapat meningkatkan jumlah feses yang keluar pada kala II dan dapat meningkatkan resiko infeksi.
Mencegah Infeksi Menjaga lingkungan yang bersih sangat penting untuk mewujudkan kelahiran yang bersih dan aman bagi ibu dan bayi. kepatuhan dalam menjalankan praktek2 pencegahan infeksi yang baik juga akan melindungi penolong dan keluarga dari resiko infeksi Anjurkan ibu untuk mandi dan mengenakan pakaian yang bersih sebelum persalinan. anjurkan pada keluarga untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kontak dengan ibu atau bayi baru lahir(BBL) Gunakan alat2 steril atau desinfeksi tingkat tinggi (DTT) dan sarung tangan pada saat diperlukan dalam melakukan pertolongan persalinan.
T H A N K Y O U